PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.2 Preeklamsia
Preeklampsia adalah suatu sindrom spesifik pada kehamilan yang
terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, pada wanita yang
sebelumnya normotensi. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan tekanan
darah (≥ 140/90 mmHg) yang disertai oleh proteinuria(Cunningham,
et.all,2010, p.706).
Sedangkan menurut WHO (2011), preeklamsia adalah suatu
kelainan pada kehamilan yang termasuk penyakit hipertensi yang
berdampak pada kehamilan dan kematian bayi. Preeklamsi merupakan
salah satu penyebab dari kematian perinatal dan kehamilan dan banyak
terjadi diseluruh dunia
2.1.3 Prematur
Prematuritas adalah kelahiran janin yang terjadi <37 minggu atau
259 hari dari kehamilan dan merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas bayi yang dalam jangka panjang yang merugikan kesehatan
(Beck et al., 2010).
Menurut Ross (2013), persalinan prematur adalah persalinan yang
berlangsung pada usia kehamilan antara 20 sampai 37 minggu yang
ditandai dengan munculnya kontraksi uterus dengan intensitas dan
frekuensi yang cukup untuk menyebabkan penipisan dan dilatasi
serviks.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir karena persalinan prematur pada
kehamilan. Persalinan prematur menandakan bahwa terdapat kegagalan
mekanisme dimana kondisi uterus yang bertanggung jawab untuk
mempertahankannya selama kehamilan berlangsung atau bisa juga karena
adanya gangguan yang menyebabkan kehamilan menjadi singkat. Kondisi ini
tentunya memicu untuk dimulainya proses persalinan secara dini .Persalinan
preterm disertai preeklamsia berat meningkatkan risiko kardovaskular berupa
kejang arteriol yang dapat mengganggu aliran darah uteroplasenta dan dapat
menyebabkan asfiksia berat tiba-tiba. Jika kejang berlangsung lama, maka
akan mengganggu pertumbuhan janin, jika ada peningkatan tonus uterus dan
kepekaan terhadap rangsangan, mungkin menyebabkan partus prematur
(Putra et al., 2014).
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Leem, J.H, Kaplan, dan kawan-
kawan di Korea (2002), menyimpulkan bahwa ada hubungan antara paparan
polusi udara selama kehamilan terhadap peningkatan kejadian prematur.
Penelitian tersebut memaparkan bahwa kelahiran prematur dapat terjadi
karena adanya mekanisme biologi akibat adanya pengaruh zat polutan yang
masuk ke dalam tubuh dan dapat meningkatkan produksi prostaglandin
sehingga dapat merangsang pengeluaran mediator inflamasi (cytokines,
interleutin, tumor nekrosis faktor) selama masa kehamilan, yang dapat
merangsang kontraksi uterus. Zat-zat polutan yang mempengaruhi kejadian
prematur adalah karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (Nox), Sulfur
dioksida (Sox), ozon, dan partikulat matter.
Penelitian kohort menunjukkan 16% dan 20% peningkatan risiko
kelahiran prematur untuk peningkatan 50 µg/m3 pajanan TSP selama bulan
pertama kehamilan dan selama 6 minggu sebelum kelahiran (Ritz, dkk.,
2000).
2.5 Penatalaksanaan Perawatan Pada Masa Kehamilan Pada Ibu Yang Terpapar
Polusi Udara
2.5.2 Memperhatikan intake nutrisi dan cairan selama hamil. Makanan sehat
adalah hal penting, terutama saat kehamilan. Nutrisi yang bergizi
diperlukan agar dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan
janin. Jenis nutrisi yang dianjurkan daging tanpa lemak, sayuran,
buah-buahan, roti gandum, produk susu
2.5.4. Tidur menyamping dengan lutut menekuk dapat menjadi posisi tidur
yang paling nyaman saat hamil. Posisi tidur seperti ini juga
memperingan kerja jantung karena berat janin tidak menekan
pembuluh darah besar yang membawa darah dari dan ke jantung
serta kaki. Tidur menyamping juga dapat mencegah atau mengurangi
pelebaran pembuluh darah, konstipasi, sembelit, dan kaki bengkak.
Posisi tidur menyamping ke kiri dapat mengoptimalkan aliran darah
menuju plasenta dan bayi, serta tidak menekan organ hepar. Untuk
mendapatkan posisi istirahat yang lebih nyaman, letakkan bantal
penyangga di antara kaki, di bawah punggung, dan di bawah perut
(Brayshaw, 2003; Gavin, 2005)
2.5.6 Pemeliharaan postur tubuh pada saat berdiri, duduk, jongkok atau saat
mengangkat beban. Ibu hamil perlu mempertahankan atau
memperbaiki kondisi fisiknya agar kehamilannya dapat berjalan baik
(Brayshaw, 2003).