Global Health Security Agenda (GHSA) Februari 2014, anggota 29 negara. Saat ini
beranggotakan 65 negara dan didukung oleh badan-badan PBB seperti WHO, FAO, OIE, Bank
Dunia, serta NGO dan sektor swasta.
Kelebihan forum ini adalah dimana dapat menguatkan kerja sama multisektor dan
multilaktor, mengingat penanganan ketahanan kesehatan tidak dapat dilakukan hanya oleh
sektor kesehatan saja. Selain itu, GHSA juga bermaksud membangun komitmen dari para
pemimpin tinggi negara untuk lebih memperhatikan penanganan isu health security.
Peran Indonesia?
GHSA Ministerial Meeting kali ini tidak hanya dihadiri oleh para Menteri Kesehatan
dari negara anggota, namun juga Menteri Pertanian. Di pertemuan ini, Indonesia
membawa pendekatan One Health. Maksudnya, kesehatan itu tidak hanya ditujukan
kepada manusia namun juga kepada hewan. Karena seperti yang disadari saat ini,
penyakit yang diderita oleh hewan akan berdampak kepada manusia, baik secara
langsung dan tidak langsung.
Indonesia juga menawarkan untuk menjadi host country Sekretariat GHSA yang
akan membantu administrasi dan komunikasi dalam GHSA 2024 yang saat ini sedang
dalam pembahasan untuk menentukan lokasi dan komposisinya.
Sehatnegeriku.kemenkes.go.id
2) Pasal 6 Pelaporan
1. Setiap Negara Anggota harus menilai kejadian/KLB di wilayahnya dengan menggunakan
algoritme pada Lampiran- 2. (Algoritme Untuk Penilaian Dan Pelaporan Suatu Kejadian/Klb
Yang Dapat Menimbulkan Pheic)
Setiap Negara Anggota harus melapor ke WHO dalam waktu 24 jam semua
kejadian/KLB/KLB yang mungkin merupakan PHEIC (Public Health Emergency of
International Concern),
2. Setelah melapor suatu kejadian/KLB Negara Anggota ybs harus terus memberitahu WHO,
mengenai definisi kasus, hasil laboratorium, sumber dan jenis risiko, jumlah kasus dan
kematian, kondisi yang menimbulkan penyebaran penyakit dan tindakan penyehatan yang
dilakukan. Bila perlu laporkan pula kesulitan yang dihadapi dan bantuan yang diperlukan
dalam menanggulangi kejadian/KLB yang berpotensi menimbulkan PHEIC.
3) Sidang Umum PBB tanggal 25 September 2015 di New York, secara resmi mengesahkan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/TPB (SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global.
SDGs berisi 17 tujuan dan 169 sasaran pembangunan yang diharapkan dapat menjawab
ketertinggalan pembangunan negara–negara di seluruh dunia, baik di negara maju dan negara
berkembang.
Sebelumnya, sektor kesehatan pada MDGs terdapat 4 Goals, 8 Target dan 31 Indikator
Sektor kesehatan pada SDGs terdapat 4 Goals, 19 Target dan 31 Indikator
o Keempat goals tersebut berada pada posisi goals 2, 3, 5 dan 6.
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, yaitu pada
2030:
INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
Disampaikan dalam Diskusi Panel “Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia”
The 4th ICTOH Balai Kartini, 15 Mei 2017