ABSTRAK
1 2
Jika pengklasifikasian mencapai persentase 100 – 80 maka nilai akuratnya adalah sangat
baik, persentase 79 – 60 maka nilai akuratnya adalah baik, persentase 59 – 40 maka nilai
akuratnya adalah sedang, persentase 39 – 20 maka nilai akuranya adalah rendah dan jika
pengklasifikasian mencapai persentase < 20 maka nilai akuratnya adalah sangat rendah.
untuk mengetahui penggunaan lahan dan
luas masing-masing dari pengunaan lahan
tersebut. Dalam penelitian ini, data citra
landsat yang digunakan sudah terkoreksi
secara geometrik namun belum terkoreksi
secara radiometrik, sehingga citra
tersebut harus terlebih dahulu di koreksi
lagi secara radiometric dengan cara
dilakukan penajaman citra untuk
memperbaiki kualitas visual citra. Setelah
citra sudah terkoreksi secara geometric
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian maupun radiometrik maka citra tersebut
sudah dapat di klasifikasi. Klasifikasi
HASIL DAN PEMBAHASAN citra dilakukan dengan proses interpretasi
Koreksi Citra (Image Restoration) citra landsat 8 path/row 115/61 Tahun
Koreksi Citra merupakan langkah awal 2014. Proses pengklasifikasian citra
yang dilakukan sebelum melakukan Landsat 8 ini menggunakan komposit
pengolahan lebih lanjut terhadap citra. band 654 karena kombinasi ini
Langkah ini dilakukan untuk mengoreksi dikhususkan untuk bidang kehutanan dan
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pertanian.
saat perekamaan permukaan bumi oleh Adapun peta penggunaan lahan di
satelit yang menyebabkan adanya Kecamatan Banawa Selatan terdiri dari :
degradasi kualitas citra. Koreksi citra Hutan Primer, Hutan Sekunder, Hutan
(Image restoration) yang di lakukan Mangrove, Pemukiman,Perkebunan,
dalam penelitian ini terbagi atas koreksi Sawah, Semak Belukar, Pertanian lahan
geometric dan koreksi radiometrik.. kering bercampur
Klasifikasi Citra Menghasilkan semak,TubuhAir,Rawa,pertanian lahan
Penggunaan Lahan kering dan Tambak. Atau dapat dilihat
Citra Landsat diklasifikasikan dengan pada table 4.
teknik klasifikasi terbimbing (supervised
classification). Klasifikasi citra dilakukan
Tabel 4. Hasil Perhitungan Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten
Donggala
Berdasarkan total nilai skor di atas abrasi mendapat 2 skor yaitu 1 : jenis
kriteria penggunaan lahan di peroleh tanah sangat peka erosi (tekstur pasir) dan
yaitu skor 3 : hutan (kawasan berhutan), 3 : jenis tanah tidak peka erosi (tekstur
sedangkan kriteria dari kerapatan tajuk di lempung).jadidari perhitungan total nilai
peroleh skor 1 : kerapatan tajuk jarang skoring (TNS) diatas diperoleh hasil
dan kriteria ketahanan tanah terhadap bahwa kawasan hutan mangrove di
kecamatan banawa selatan dapat
ditentukan tingkat kekritisan lahan
mangrove yaitu RUSAK. Untuk lebih
memperjelas tingkat lahan kritis
mangrove di wilayah kecamatan banawa
selatan, maka dapat dilihat pada peta
kekritisan mangrove di kecamatan
banawa selatan kabupaten donggala bisa
di lihat pada gambar 5.