Anda di halaman 1dari 2

Geologi Sejarah V-1

BAB V GEOLOGI SEJARAH

Sejarah geologi daerah pemetaan pertama kali dimulai pada zaman pra tersier

dikala Jura Akhir - Kapur awal bagian Barat Daya daerah pemetaan berupa

cekungan. Di cekungan tersebut mulai diendapkan satuan batugamping

lempungan yang diendapkan pada lingkungan laut. Selanjutnya pada zaman

Tersier dikala Miosen sampai Pliosen terjadi pembentukan batuan beku plutonik

berupa sepentinit yang berada pada bagian Selatan dearah pemetaan yang

termasuk ke formasi Komplek Indrapuri. Intrusi serpentinit ini merupakan intrusi

dangkal yang dicirikan oleh struktur holokristalin.

Selanjutnya pada Miosen Tengah sampai Pliosen terjadinya pembentukan batuan

konglomerat akibat hasil sedimentasi dari batuan sekitar yang berada di bagian

Tenggara dan pembentukan batupasir gampingan yang diendapkan didaerah

transisi ( sub litoral sampai open marine ) yang dicirikan adanya jejak fosil pada

sayatan batuan yang terbentuk pada bagian Timur Laut daerah pemetaan yang

termasuk pada formasi Padang Tiji. Dan pada Pliosen sampai Plistosen cekungan

tersebut diendapkan satuan batupasir yang masuk kedalam formasi Seulimeum,

kemudian terjadi aktivitas tektonik yang mengangkat satuan batupasir yang mana

satuan ini terbagi atas dua bagian yaitu terdapat pada bagian Utara dan Tenggara

pada daerah pemetaan. Selanjutnya proses geologi terus berlangsung hingga pada

zaman Kwarter dikala Holosen proses tektonik terjadi kembali dan menghasilkan

pengangkatan pembentukan jalur Bukit Barisan disepanjang Pulau Sumatera,

termasuk daerah pemetaan. Proses ini menyebabkan terjadinya pengangkatan pada

satuan batugamping lempungan dan satuan serpentinit yang mengakibatkan lebih

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Cucum dan Sekitarnya


Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh
Geologi Sejarah V-2

terangkatnya satuan batuan yang telah terbentuk sebelumnya dan membentuk

topografi perbukitan atau tergolong dalam fisiografi kaki bukit barisan bagian

barat. Proses tektonik yang mengakibatkan pengangkatan daerah pemetaan yang

mengontrol bentuk morfologi daerah pemetaan membentuk satuan morfologi

pegunungan struktur sesar dibagian Selatan dan satuan morfologi aluvial

disebelah Timur Laut daerah pemetaan. Kondisi litologi, tektonik atau struktur

dan morfologi yang berkembang didaerah pemetaan yang selanjutnya mengontrol

pembentukan potensi sumber daya alam endapan aluvial, mineralisasi, dan potensi

bencana alam geologi berupa gempa bumi, dan gerakan tanah.

Proses geologi juga masih berkembang sampai saat ini didaerah pemetaan yaitu

berupa proses eksogen yang terjadi pada daerah pemetaan, dimana proses eksogen

ini berupa proses erosi terutama di aliran – aliran sungai didaerah pemetaan, yang

mana erosi tersebut membentuk endapan di sekitaran sungai yang berupa material

hasil rombakan dari batuan yang ada didaerah pemetaan membentuk satuan

aluvial dan sekaligus sebagai pengontrol akan potensi endapan sirtu didaerah

pemetaan

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Cucum dan Sekitarnya


Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh

Anda mungkin juga menyukai