Anda di halaman 1dari 1

SLIDE 1

LATAR BELAKANG

1. Keinginan Belanda menguasai Aceh


Aceh memiliki kedudukan yang strategis dan menjadi pusat perdagangan, saat itu Aceh juga
memilki lada, hasil tambang (minyk bumi, gas alam, emas) serta hasil hutan (getah pohon
pinus, rotan, madu). Dalam mewujudkan Pax Neerlandica, Belanda berambisi untuk
menguasai Aceh.
2. Adanya Traktat London
Kesepakatan “membagi-bagi” daerah kekuasaan di India dan Indonesia ditegaskan kembali
pada Anglo-Dutch Treaty atau Traktat London pada 17 Maret 1824.
Traktat yang ditandatangani Hendrik Fagel dan Anton Reinhard Falck dari pihak Belanda
serta George Canning dan Charles Watkin Williams Wynn dari pihak Inggris berisikan
membagi wilayah perdagangan di Semenanjung dan Hindia-Belanda, di mana traktat itu
berisikan tujuh butir pertimbangan:
1) Inggris diberi akses jalur perdagangan di Kepulauan Maluku, terutama Ambon, Banda
dan Ternate.
2) Belanda menarik perwakilan di India yang sudah berdiri sejak 1609.
3) Inggris membubarkan pabrik Fort Marlborough di Bengkulu dan memberikan segala
properti yang terisa kepada Belanda.
4) Belanda membubarkan benteng Malaka dan berjanji tak membuka kantor perwakilan di
Semenanjung Malaya, serta tak membuat perjanjian dengan penguasa lokal setempat.
5) Inggris menarik pasukannya dari daerah penguasaan Belitung dan menyerahkannya
pada Belanda.
6) Belanda menarik pasukannya dari daerah penguasaan di Singapura dan menyerahkan
daerah tersebut pada Inggris.
7) Inggris berjanji tak mendirikan kantor perwakilan di Kepulauan Karimun Jawa, Kepulauan
Batam, Bintan, Lingin atau kepulauan lain di selatan Selat Singapura.
Traktat London membuat Belanda merasa diuntungkan karena kekuatan Inggris
tidak lagi sebagai penghalang dan Belanda dapat mendekati Aceh.
3. Adanya Traktat Siak
Pada tanggal 1 Februari 1858, Belanda menyodorkan perjanjian dengn Sultan Siak yang
isinya antara lain Siak mengakui kedaulatan Hindia Belanda di Sumatra Timur. Yang berarti
daerah-daerah dibawah pengaruh Siak berada dibawah dominasi Hindi Belanda. Yang
sebenarnya daerah-daerah tersebut merupakan daerah dibawah lindungan Kesultanan Aceh
4. Adanya Traktat Sumatra
Traktat itu ditandatangani di tanggal 2 November 1871 dan berisi tentang inggris yang
memberikan kebebasan kepada Belanda untuk bisa memperluas daerah kekuasaannya di
wilayah Sumatera.
5. Belanda mengetahui Aceh mencari sekutu
Aceh setelah mengetahui Traktat Sumatra mencari sekutu dengan negara-negara lain.
Akhirnya, pad tahun 1873 Aceh mengirim Habib Abdurrahman pergi ke Turki untuk meminta
bantuan (senjata), langka-langkah Aceh tersebut diketahui oleh Belanda. Belanda
mengancam dan mengultimatum agar Aceh tunduk pada Belanda. Namun Aceh dinilai
membangkang pada tanggal 26 Maret 1873. Akhirnya Belanda mengumumkan perang
terhadap Aceh.

Anda mungkin juga menyukai