Anda di halaman 1dari 6

4/8/2011

KESEPAKATAN PERKULIAHAN

BEBERAPA KECENDERUNGAN YANG

Suroso Sastroprawiro TERJADI SELAMA PROSES PEMBELAJARAN


Bambang g Kuncoro BERLANGSUNG BERIKUT AKIBAT
AKIBAT-AKIBATNYA
AKIBATNYA
Hadi Purnomo

di suatu tempat …
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI di suatu ruang kelas…
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
September, 2010

Contact person: 08122953788 atau bbkuncoro_sda@yahoo.com

KECENDERUNGAN PROSES PEMBELAJARAN KECENDERUNGAN PROSES PEMBELAJARAN


YANG PERTAMA………. YANG KEDUA………….

Mahasiswa sebagai pencatat materi yang baik, Mahasiswa kurang memiliki rasa ingin tahu dan
sehingga kurang memikirkan materi yang disampaikan kurang mempersiapkan diri menangkap materi kuliah
dan bila letih minta agar materi di copy
AKIBATNYA
AKIBATNYA 1. Pada waktu mengikuti kuliah, skema otaknya
1. Dosen hanya sebagai tukang mendikte dalam keadaan kosong dan tidak fokus
2. Mahasiswa menjadi penulis pasif 2. Kurang aktif bertanya secara kritis

KECENDERUNGAN PROSES PEMBELAJARAN


YANG KETIGA………… Bagaimana kondisi di kelas kita ?

Mahasiswa hanya mengejar angka nilai semata


dan memenuhi persentase kewajiban hadir
Lalu,
AKIBATNYA harus bagaimana ??!!
1. Mahasiswa menjadi pasif di dalam perkuliahan
2. Kurang mengolah bahan yang telah diberikan
dengan menambah wawasan atau diskusi

1
4/8/2011

DIALOG INTELEKTUAL DIALOG INTELEKTUAL

1. Terciptanya pendidikan yang dialogis: 3. Tersedianya silabus kuliah:


a. Kuliah bersifat 2 arah, dosen/asisten kepada a. Mahasiswa mengetahui materi kuliah/praktikum.
mahasiswa dan sebaliknya. b. Materi kuliah/praktikum didiskusikan secara
b. Dalam konsep ini, para partisipan (dosen/asisten bersama antara mahasiswa dan dosen/asisten.
dan mahasiswa) harus aktif. 4. Angka nilai sudah dibuat mahasiswa disetiap perku-
2. Dosen/asisten sebagai moderator, sekaligus sebagai liahan/praktikum dalam bentuk aktivitas
fasilitator, mediator, dan motivator. perkuliahan/praktikum itu sendiri.

UPAYA MENCAPAI TUJUAN KRITERIA PENILAIAN KULIAH

PARTISIPAN HARUS AKTIF-KRITIS: mahasiswa


dan dosen/asisten saling bertanya dan menjawab.
Keaktifan fungsi dari kehadiran dan diskusi (tanya
tanya--
jawab))
jawab 1. Keaktifan (10%)
TUGAS: memperluas
p wawasan mahasiswa dengan
g 2. Tugas/kuis
g / ((15%)
5 )
melakukan kajian pustaka
3. Kehadiran (5%)
UJIAN: salah satu upaya memahami materi,
sekaligus mengukur proses pembelajaran 4. UTS (35%)

EDARAN KULIAH/PRAKTIKUM: agar mahasiswa 5. UAS (35%)


lebih siap dan tercipta kuliah dialogis

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIKUM Penilaian hasil belajar kuliah dan praktikum


dinyatakan dengan nilai:
1. Nilai A = > 81
1. Keaktifan/kuis (15%)
2. Nilai B+ = 76 - 80
2. Laporan sementara
3.
3 Nilai B = 66 - 75
(di laboratorium) (75%)
4. Nilai C+ = 61 - 65
3. Laporan akhir (10%)
5. Nilai C = 51 - 60
6. Nilai D = 31 - 50
7. Nilai E = <30

2
4/8/2011

TEMU PENG TATAP PENG POKOK


POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
KE AMPU MUKA AMPU BAHASAN
1. Kesepakatan perkuliahan 1. Konsep dasar siklus fluvial
SS Definisi dan ruang 2. Pengertian geomorfologi Bentuklahan 2. Sungai dan lembah
1 (Suroso lingkup 6 HP
3. Ruang lingkup geomorfologi fluvial 3. Klasifikasi lembah
S.) geomorfologi. 4. Arti penting mempelajari geomorfologi 4. Aspek keekonomian bentuklahan fluvial
Konsep dasar dan 1. Konsep dasar geomorfologi 1. Pengertian volkanik
Bentuklahan
2 SS agen 2. Agen geomorfologi 7 SS 2. Bentuklahan volkanik
Volkanik
geomorfologi 3. Proses geomorfologi 3. Aspek keekonomian bentuklahan volkanik
1. Proses-proses eksogen UJIAN TENGAH SEMESTER
HP 2. p
Proses-proses endogen
g
Proses-proses
p
3 (H di
(Hadi 3. Proses ekstra terestrial 1. fi i i kars
Definisi k d karsifikasi
dan k ifik i
geomorfologi
Purnomo) 4. Pengaruh iklim terhadap proses geomorfik Bentuklahan 2. Bentukan eksokars dan endokars
8 BK 3. Studi kasus: Kawasan Kars Alas Purwo,
Kars
BK 1. Pola pengaliran dasar 4. Aspek keekonomian bentuklahan kars
4 Pola 2. Pola pengaliran ubahan
(Bb.
pengaliran 3. Penyimpangan aliran 1. Pengertian bentuklahan marin
Kuncoro) Bentuklahan
9 HP 2. Bentuklahan marin
1. Bentuklahan struktur kubah Marin
3. Aspek ekonomis bentuklahan marin
2. Bentuklahan struktur lipatan
5 Bentuklahan 1. Pengertian pemetaan geomorfologi
BK 3. Bentuklahan struktur sesar
struktural Pemetaan 2. Aspek-aspek geomorfologi
4. Bentuklahan lapisan horisontal 10 BK
5. Aspek keekonomian bentuklahan struktural Geomorfologi 3. Analisis bentuklahan
4. Penyajian peta

TATAP PENG POKOK ANALISIS INSTRUKSIONAL


SUB-POKOK BAHASAN
MUKA AMPU BAHASAN MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI,
HUBUNGAN AGEN DAN PROSES GEOMORFOLOGI TERHADAP BENTUKLAHAN
1. Pengertian glasial dan aeolian
Bentuklahan SERTA KARAKTERISTIK BENTUKLAHAN, PEMBUATAN PETA GEOMORFOLOGI,
2. Bentuklahan glasial dan aeolian ANALISIS BENTUKLAHAN, DAN MENERAPKANNYA DIBERBAGAI BIDANG.
11 HP Glasial &
3. Aspek keekonomian bentuklahan glasial dan
Aeolian
aeolian
Menjelaskan pembuatan peta Menjelaskan penerapan geomorfologi
1. Pengertian denudasional geomorfologi untuk berbagai bidang terapan
2. Bentuklahan denudasional
Bentuklahan
12 SS 3. Gerakan massa
Denudasional Diketahuinya hubungannya antara agen dan proses-proses geomorfologi terhadap
4. Aspek keekonomian bentuklahan pembentukan masing-masing bentuklahan berikut karakteristik bentuklahannya
denudasional
1. Ek l
Eksplorasi i (endapan
( d primer
i d
dan
Menjelaskan bentuklahan struktural, bentuklahan fluvial, pola pengaliran,
sekunder, minyakbumi, batubara) denudasional, marin, aeolian, glasial, kars, dan bentuklahan volkanik
Geomorfologi
13 BK 2. Konstruksi: penentuan as bendungan,
Terapan 1
keterlintasan jalan dan jembatan,
Diketahuinya konsep-konsep dasar geomorfologi serta
pelabuhan agen dan proses-proses geomorfologi
1. Bencana banjir
2. Bencana gerakan massa
Geomorfologi Menjelaskan konsep dasar geomorfologi Menjelaskan agen dan proses geomorfologi
14 SS 3. Bencana gempabumi
Terapan 2
4. Bencana tsunami
5. Bencana gunungapi
Memberikan penjelasan mengenai definisi, ruang lingkup, dan arti penting geomorfologi
UJIAN AKHIR SEMESTER
------------------ entry behavior line -----------------

Materi praktikum Materi pokok kuliah dan


• Acara 1 Pengenalan peta topografi praktikum geomorfologi
• Acara 2 Morfologi
• Acara 3 Morfogenesa • Konsep-konsep dasar geomorfologi
• Acara 4 Pola pengaliran dasar dan ubahan • Agen dan proses-proses geomorfologi
• Acara 5 Bentuklahan Struktural terhadap pembentukan masing-masing
• Acara 6 Bentuklahan Fluvial bentuklahan berikut karakteristiknya
y
• A
Acara 7 Bentuklahan
B kl h V lk ik
Volkanik (bermacam-macam bentukan asal)
• Acara 8 Bentuklahan Kars
• Acara 9 Bentuklahan Marin dan Aeolian • Analisis bentuklahan
• Acara 10 Analisis Bentuklahan • Pembuatan peta geomorfologi,
• Acara 11 Pembuatan Peta Geomorfologi • Aplikasi geomorfologi di berbagai
• Acara 12 Ekskursi, Presentasi peta bidang.
geomorfologi, dan Responsi

3
4/8/2011

Sejarah geomorfologi

DEFINISI GEOMORFOLOGI
Worcester (1933):
geomorfologi adalah diskripsi dan penafsiran genetis
dari bentuk-bentuk relief bumi.
Suroso Sastroprawiro
Bambang g Kuncoro
Hadi Purnomo
Dengan kata lain, geomorfologi adalah ilmu
yang mempelajari bentuk-bentuk relief bumi.
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2010

Geomorfologi mencakup bentuk-bentuk relief di


daratan dan di dasar laut
Contact person: bbkuncoro_sda@yahoo.com atau 08122953788

Ooceanic basins dan


Bentuk relief di permukaan bumi berdasarkan continental platforms

besarannya (magnitude):
1. Cekungan lautan (oceanic basins) dan paparan
continental (continental platforms).
2. Bentuk yang lebih kecil seperti pegunungan,
dataran tinggi, dataran pantai (coastal
plant), lembah sungai dsb.

Obyek penyelidikan pada geofisika,


geodinamika, dan geologi struktur

Obyek penyelidikannya
pada geomorfologi

Sejarah geomorfologi Permulaan timbulnya pemikiran-pemikiran


geomorfologi (abad ke-17)

Kesalahan-kesalahan yang umum pada waktu itu:


1. Segala bentuk relief lahirnya secara mendadak
(katastrofal). James Hutton(1726-1797), mengemukakan prinsip
2. Sungai-sungai tidak dapat memperoleh airnya
dari air hujan saja. uniformitarianism

Hal-hal yang sudah diketahui pada waktu itu: “…segala proses-proses geomorfologi/geologi
1. Daya erosi sungai dan bahan yang ditransport yang berjalan saat ini pada permukaan bumi,
sungai akan diendapkan dimuaranya atau dekat juga telah berjalan di waktu-waktu yang silam
pantai. dengan intensitas dan kecepatan yang sama”
2. Turun naiknya permukaan air laut. (the present is the key to the past)
3. Ada bagian-bagian yang turun dan ada bagian
bagian yang terangkat dari permukaan bumi.

4
4/8/2011

Perkembangan geomorfologi
Periode sesudah Hutton:
timbul dua aliran pikiran yang agak berbeda dewasa ini
pada bidang geomorfologi (jalan pikiran dan
1. Kencenderungan bahwa geomorfologi lebih mende-
sumbangannya)
kati geologi dari pada mendekati bidang geografi.
2. Perkembangan geomorfologi regional yang mencoba
1. Aliran di Eropa oleh Lyell, Agassir, Ramsay, van membagi-bagi benua dalam kesatuan-kesatuan yang
Richthefen dll. mempunyaii gejala-gejala
j l j l geomorfologi
f l i dan
d sejarah
j h
geomorfologi yang sama.
2. Aliran Amerika oleh Gilbert, Powell, Penck, dan 3. Aplikasi geomorfologi untuk bidang geologi, airtanah,
Davis. Terutama Davis yang memberikan dasar- ilmu tubuh tanah, geologi teknik dsb.
dasar geomorfologi dan dipakai sampai sekarang.
4. Pemakaian hidrodinamika eksperimental untuk
menerangkan proses-proses geomorfologi.

DEFINISI GEOMORFOLOGI DEFINISI GEOMORFOLOGI

1. Studi tentang bentuklahan (Lobeck, 1939).


Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka
2. Ilmu pengetahuan tentang bentuklahan (Thornburry, geomorfologi adalah:
1954).
3. Studi mengenai
g bentuklahan, terutama tentangg sifat
alami, asal mula, proses, perkembangan, dan Il
Ilmu pengetahuan
t h yang berkaitan
b k it d
dengan
komposisi materialnya (Cooke, et al., 1974). bentuklahan sebagai pembentuk muka bumi,
baik di atas maupun di bawah muka air laut
4. Studi yang menguraikan bentuklahan dan proses yang
dan menekankan pada genesa, perkembang-
mempengaruhi pembentukannya, serta menyelidiki
hubungan timbal balik antara bentuklahan dan proses an di masa depan dan dalam konteks
dalam tatanan keruangannya (van Zuidam, et al., kelingkungan
1979).

Aspek-aspek geomorfologi (cakupan utama di 2. Studi mengenai morfogenesa, yaitu proses yang
dalam studi geomorfologi) mengakibatkan perubahan dan proses terjadinya
1. Studi bentuklahan atau morfologi, mempelajari bentuklahan. Dibedakan menjadi:
relief yang terdiri atas: a. Aspek morfo-struktur pasif: meliputi litologi
a. Aspek morfografi : bersifat pemerian suatu dan berhubungan dengan pelapukan.
daerah, seperti bukit, lembah, gunung, teras, be- b. Aspek morfo-struktur aktif: tenaga endogen,
ting/pematang dll. yaitu pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran.
b Aspek morfometri : aspek kuantitatif suatu
b. c. Aspek
p morfo-dinamik: tenaga g eksogen,
g , ber-
daerah, seperti hubungan dengan tenaga angin, air, es, gerakan
lereng, bentuk le massa, kegunungapian.
reng, relief, beda
tinggi, ketinggi-
an, bentuk lem-
bah, tingkat pe-
ngikisan.

5
4/8/2011

3. Studi mengenai geomorfologi yang menekankan pada


evolusi pertumbuhan bentuklahan atau morfo-
kronologi, menentukan dan memerikan urutan
bentuklahan dan proses yang mempengaruhinya dari
segi umur.
4. Studi
St di mengenaii hubungan
h b antara
t b t kl h dan
bentuklahan d
lingkungan atau morfo-kelingkungan dan morfo-
asosiasi, seperti hubungan antara bentuklahan dan
unsur bentuklahan seperti batuan, struktur geologi,
air, tanah, vegetasi, dan penggunaan lahan.

Anda mungkin juga menyukai