Pihaknya mengetahui pemindahtanganan aset di Jl BS Riadi Kota Malang itu setelah kasus ini
ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang. Sebab hingga tahun 2018 ini, keluarga
penyewa aset tersebut masih membayar retribusi sewa.
"Karena penyewa ini masih membayar sewa. Bahkan tahun 2018 ini masih membayar juga,"
tegasnya. Penyewa aset Pemkot membayarkan uang sewa melalui Bank Jatim, dengan
membawa surat perjanjian sewa menyewa dan bukti pembayaran tahun sebelumnya.
Sapto menegaskan pihaknya bukanlah pelapor kasus pemindahtanganan aset tersebut ke aparat
penegak hukum. Karena penyewa masih membayar sewa, Pemkot menandai jika aset itu masih
menjadi aset Pemkot Malang. Apalagi untuk pengalihan aset, harus mengetahui dan persetujuan
anggota dewan.
"Pihak lain yang melaporkan kasus itu," tegasnya. Sapto menegaskan sejauh ini hanya satu
kasus itu saja terkait pemindahtanganan aset yang dilakukan secara tidak benar. Sementara
itu, jika aset masih tercatat di neraca keuangan, aset itu masih
berstatus aset Pemkot Malang meskipun belum mengantongi sertifikat. Aset
Pemkot Malang tercatat mencapai 8.500 bidang, dan baru 900 bidang yang tersertifikasi.
"Selama dia masih tercatat di neraca keuangan maka masih menjadi aset Pemkot Malang,
meskipun belum tersertifikasi," pungas Sapto.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kepala BPKAD Kota Malang Tanggapi Kasus Pemindahtanganan
Aset, https://suryamalang.tribunnews.com/2018/07/21/kepala-bpkad-kota-malang-tanggapi-kasus-pemindatanganan-aset.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: yuli