(SOP)
PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGANAN
PEMBANGUNAN BANGUNAN MILIK PEMERINTAH DAERAH
PADA BIDANG JASA KONSTRUKSI
A. PENDAHULUAN
Perubahan tersebut, jika tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan gejolak-
gejolak yang kurang baik di masyarakat. Hal ini akan berujung pada pelayanan kepada
masyarakat yang kurang optimal. Jika terjadi terus menerus dan berulang-ulang tentu akan
memberikan dampak yang negatif kepada masyarakat. Kondisi tersebut tentu tidak akan
dibiarkan terus berlangsung. Oleh karena itu upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem
pengelolaan pemenuhan kebutuhan infrastruktur terus dilakukan melalui berbagai kebijakan
yang mendorong kearah perbaikan penyelenggaraan pemerintahan.
B. TUJUAN
C. MANFAAT
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari buku ini mencakup penjelasan terhadap beberapa SOP yang ada dalam
lingkup pelaksanaan kegiatan penanganan infrastruktur bangunan pada bidang Jasa
Konstruksi guna mendukung pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan di Dinas Tata
Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor.
DASAR :
- PERPRES 54/2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
- PERPRES 70/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES 54/2010
- PERMENDAGRI 13/2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
- PERMENDAGRI 21/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERMENDAGRI 13/2006
- PERKA LKPP NO 14/2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERPRES 70/2012
- PERATURAN DAERAH/LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN
2013 TANGGAL 10 JANUARI 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
TUGAS PENGAWAS
- MENGAWASI PEKERJAAN SESUAI KETENTUAN DALAM KONTRAK
- MEMERIKSA DAN MENANDA TANGANI SERTIFIKAT BULANAN (MC) / MC TERMIN
BESERTA BACK UP KUANTITAS-NYA
- MEMERIKSA DAN MENANDA TANGANI LAPORAN HARIAN, MINGGUAN, BULANAN,
SHOP DRAWING DAN AS BUILT DRAWING
Pada pelaksanaan kontrak ini, ada beberapa jaminan yang harus dipersiapkan oleh penyedia
jasa, yaitu:
1. Jaminan Pelaksanaan
a. Besar jaminan ini adalah 5% dari nilai kontrak
b. Jaminan ini dikeluarkan oleh Bank
c. Jaminan ini bisa dicairkan jika terjadi wanprestasi dari penyedia jasa
d. Jaminan ini adalah salah satu syarat penandatangan kontrak
e. Dasar dari jaminan ini adalah SPPJ
2. Jaminan Uang Muka
a. Besar jaminan ini adalah senilai uang muka yang diberikan
b. Jaminan ini dikeluarkan oleh Bank
c. Jaminan ini bersifat unconditionally, artinya bisa dicairkan sewaktu-waktu
tanpa syarat, jika terjadi wanprestasi dari pihak penyedia jasa
d. Jaminan ini adalah salah satu syarat pengajuan uang muka
3. Jaminan Pemeliharaan
a. Besar jaminan ini adalah 5% dari nilai kontrak
b. Jaminan ini dikeluarkan oleh Bank
c. Jaminan ini bisa dicairkan jika terjadi wanprestasi dari penyedia jasa
d. Jaminan ini adalah salah satu syarat dalam proses serah terima pertama
pekerjaan
e. Dasar pembuatan jaminan ini adalah Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
F. DAFTAR SOP
SOP
KONTRAK/SPMK 2
SOP
4 PEMERIKSAAN FISIK AKHIR KONTRAK AKHIR PEMELIHARAAN
FE/PLB
PCM
SOP SOP
SOP SOP SOP SOP SOP
3 5
1 6 7 8 9
KETERANGAN :
SOP 1 = SOP Penanda tanganan Kontrak
SOP 2 = SOP PCM (Pre Construction Meeting)
SOP 3 = SOP FE/PLB dan Addendum Tambah Kurang
SOP 4 = SOP Addendum Perpanjangan Waktu
SOP 5 = SOP Pengajuan Uang Muka/MC/Termin
SOP 6 = SOP Pengendalian Pelaksanaan Kontrak
SOP 7 = SOP Pemeriksaan Fisik
SOP 8 = SOP Serah Terima Pertama
SOP 9 = SOP Serah Terima Kedua
Definisi
Pre Construction Meeting atau Pertemuan sebelum pelaksanaan konstruksi adalah
pertemuan yang dihadiri oleh pihak penyedia jasa dengan pihak owner/direksi teknis dan
pengawas lapangan. Pertemuan ini dilaksanakan segera setelah PPK dan penyedia jasa
menandatangani kontrak.
Tujuan
a. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menyatukan langkah dan pandangan dalam
menyelesaikan kontrak sesuai dengan tujuan bersama
b. Memastikan bersama hak dan kewajiban antara masing-masing penyedia jasa dengan
pengguna jasa
c. Memastikan bersama secara detail teknis tentang tata cara pelaksanaan kontrak (SOP)
Tata Cara
a. Penyedia jasa yang hadir dalam pertemuan ini harus direktur atau yang mewakilinya
harus ada dalam akta pendirian perusahaan dengan menyertakan surat kuasa dan
akta pendiriannya
b. Materi dari PCM ini adalah SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelaksanaan Kegiatan
yang sudah disiapkan oleh pengguna jasa/direksi teknis. Materi sudah diberikan
sebelumnya kepada penyedia jasa pada waktu penanda tanganan kontrak.
c. Penyedia jasa bisa memberi masukan terhadap SOP dengan persetujuan bersama
d. Hasil dari pertemuan ini dituangkan dalam Berita Acara PCM yang ditandatangani
antara penyedia jasa dengan PPK.
Catatan:
1. Foto Dokumentasi harus menunjukkan item pekerjaan yang ada dalam back up MC,
misalnya item galian tanah ditunjukkan dengan foto galian tanah , item pasangan batu
ditunjukkan dengan foto pasangan batu, dst…
2. Dalam foto dokumentasi harus ditunjukkan ukuran sesuai back up dengan
memperlihatkan alat ukurnya. Contoh : Kedalaman pondasi misalna 60 cm,
ditunjukkan dengan penggaris/alat ukur pada hasil galian dan diperlihatkan bahwa
kedalaman 60 cm dengan menunjukkan angka 60 pada penggaris/alat ukurnya
3. Untuk Gambar Teknis seperti As Built Drawing atau Shop Drawing, minimal mengikuti
tata cara atau kaidah seperti berikut:
a. Urutan Gambar setidaknya adalah:
i. Denah Lokasi (skala 1:1000 atau 1:500)
ii. Denah Konstruksi (skala 1:100 atau 1:200)
iii. Gambar Potongan (skala 1:100 atau 1:200)
iv. Gambar Detail (skala 1:50 atau 1:20 atau 1:10)
b. Gambar harus skalatis
c. Shop Drawing boleh menampilkan gambar standar konstruksi
d. As Built Drawing tidak boleh menampilkan gambar standar konstruksi
e. Untuk Shop Drawing dan Time Schedule, dibuat 3 (tiga) rangkap untuk berkas
asli tanda tangan dengan ketentuan:
Dibuat oleh Penyedia Jasa
Disetujui Pengawas
Mengetahui PPTK
f. Untuk As Built Drawing, dibuat 3 (tiga) rangkap untuk berkas asli tanda tangan
dengan ketentuan:
Dibuat oleh Penyedia Jasa
Disetujui Pengawas
Mengetahui PPK
7. SOP/TATA CARA PEMERIKSAAN/PENGUJIAN FISIK
MEKANISME:
4. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menerima pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak, baik secara visual, kuantitas dan
kualitas dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dan
menanda tanganinya bersama pihak penyedia jasa.
6. Tahapan selanjutnya setelah Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan antara Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan, maka selanjutnya dilakukan Berita Acara Serah Terima
Pertama antara Kuasa Pengguna Anggaran dengan Penyedia Jasa
7. Jaminan Pemeliharaan dibuat berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
(BASTHP) dan ditujukan ke PPK dengan masa waktu 6 bulan sejak tanggal ditanda
tangani BA Serah Terima Hasil Pekerjaan.
8. Pekerjaan dianggap selesai 100% jika sudah berfungsi dan terjadi serah terima
pertama antara PPK dan penyedia jasa, artinya tanggal di Berita Acara Serah Terima
Pertama adalah tanggal selesainya pekerjaan.
MEKANISME:
2. PPK membuat surat pemberitahuan kepada penyedia jasa untuk segera melakukan
serah terima kedua dua minggu sebelum masa pemeliharaan berakhir.
3. Mekanisme Serah Terima Kedua, dimulai dengan Surat Permohonan untuk dilakukan
FHO oleh penyedia Jasa kepada PPK, satu minggu sebelum masa pemeliharaan selesai.
5. Berdasarkan Surat Perintah dari PPK tersebut, Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
melakukan peninjauan lapangan dan penilaian terhadap hasil pemeliharaan
pekerjaan.
6. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menerima pekerjaan setelah kondisi pekerjaan pada
waktu serah terima kedua sama pada waktu serah terima pertama. Foto-foto pada
waktu pelaksanaan pemeliharaan dan setelah dilaksnakan pemeliharaan harus
dilampirkan.
7. Hasil Penilaian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan, dan
ditanda tangani antara Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dengan Penyedia Jasa.
8. Tahapan selanjutnya adalah Berita Acara Serah Terima Kedua antara Kuasa Pengguna
Anggaran dengan Penyedia Jasa
9. Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres 54/2010 pasal 95, maka penyedia jasa yang
tidak melakukan serah terima kedua, maka akan dikenakan blacklist.