Anda di halaman 1dari 4

SEDIAAN LARUTAN

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu zat aktif atau lebih yang terlarut
didalamnya, biasanya menggunakan air sebagai pelarut. Larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan
potio dan larutan solutio. Larutan potio merupakan sediaan cair untuk konsumsi obat secara oral,
sedangkan larutan solutio merupakan sediaan cair yang bisa digunakan secara oral, topikan,
parenteral dan sebagainya.

Larutan dibagi berdasarkan cara pemberiannya :

1. Larutan oral
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air.
Contoh sediaan larutan oral, antara lain:
a. Sirup
adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa
penambahan bahan pewangi dan zat obat. Komponen-komponen dari sirup : (1) gula,
biasanya sukrosa atau pengganti gula yang digunakan untuk memberi rasa manis dan
kental, (2) pengawat antimikroba, (3) pembau, dan (4) pewarna
Ada 3 macam sirup yaitu :
 Sirup simpleks, mengandung 65 % gula dalam larutan nipagin 0,25 % b/v.
 Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat tambahan
digunakan untuk pengobatan.
 Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau
penyedap lain. Penambahan sirup ini bertujuan untuk menutup rasa atau bau obat
yang tidak enak.
b. Eliksir
adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimasukkan untuk penggunaan
vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Dibandingkan dengan sirup
eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang
lebih rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa
senyawa obat. (Howard C. Ansel, Ph. D. dkk. Fakultas Farmasi Univ. Georgia 341)
2. Larutan topical
Larutan topical adalah larutan yang biasanya mengandung air, tetapi seringkali mengandung
pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada kulit, atau larutan lidokain oral
topical untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut. Sedian-sedian yang termasuk
larutan topical :
a. Collyrium
Adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas pirogen, isotonis, digunakan untuk
membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.
b. Guttae Ophthalmicae
Tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang dibuat
dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Tetes mata juga
tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak
menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea.
c. Gargarisma
Gargarisma / obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya dalam
keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan. Dimaksudkan untuk
digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan. Contohnya :
Betadin gargle.
d. Guttae Oris
Tetes mulut adalah Obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara
mengencerkan lebih dahulu dengan air untuk dikumur-kumur, tidak untuk ditelan.
e. Guttae Nasalis
Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat
ke dalam rongga hidung, dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan
pengawet. Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan
pembawa.
f. Inhalation
Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot oleh hidung atau mulut, atau disemprotkan
dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan. Tetesan butiran kabut harus
seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai bronkhioli.
g. Injectiones / Obat suntik
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan
dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
h. Lavement / Enema / Clysma
Cairan yang pemakaiannya per rectum / colon yang gunanya untuk membersihkan
atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik. Enema yang digunakan untuk
membersihkan atau penolong pada sembelit atau pembersih feces sebelum operasi,
tidak boleh mengandung zat lendir. Selain untuk membersihkan enema juga berfungsi
sebagai karminativa, emolient, diagnostic, sedativa, anthelmintic dan lain-lain.
i. Douche
Adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat kedalam vagina, baik
untuk pengobatan maupun untuk membersihkan. Karena larutan ini mengandung
bahan obat atau antiseptik. Contoh : Betadin Vagina Douche.
j. Epithema / Obat kompres
Adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat-tempat yang
sakit dan panas karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose
digunakan untuk mngeringkan luka bernanah. Contoh : Rivanol.
k. Litus Oris
Oles bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara disapukan dalam mulut.
Contoh: Larutan 10 % Borax dalam gliserin.

Larutan dibagi berdasarkan sistem pelarut dan zat terlarut :

1. Spirit
Yaitu larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dai zat mudah menguap,
umumnya digunakan sebagai bahan pengaroma.
2. Tingtur
Yaitu larutan mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan tumbuhan
atau senyawa kimia.
3. Air aromatik
Yaitu larutan jernih dan jenuh dalam air, dari minyak mudah menguap atau senyawa
aromatic, atau bahan mudah menguap lainnya.
Pelarut yang biasa digunakan adalah :
a. Air, untuk melarutkan bermacam-macam garam.
b. Spiritus, untuk melarutkan kamfer, iodine, mentol.
c. Gliserin, untuk melarutkan tannin, zat samak, boraks, fenol.
d. Eter, untuk melarutkan kamfer, fosfor, sublimat.
e. Minyak, untuk melarutkan kamfer, mentol.
f. Paraffin liquidum, untuk melarutkan cera, cetasium, minyak-minyak, kamfer, mentol,
klorbutanol.
g. Kloroform, untuk melarutkan minyak-minyak, lemak dan campuran konsolven.

Sediaan suspensi
Suspensi dalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan
tidak larut, serta terdisperdsi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak
boleh cepat mengendap, dan bila di kocok perlahan endapan harus segera terdispersi
kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas tetapi kekentalan
suspensi harus menjamin sediaan mudah di kocok dan dituang. Macam macam suspensi :

Suspensi berdasarkan kegunaanya :

1. Suspensi oral
Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
cairan pembawa dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditunjukkan untuk pengguna
oral.
2. Suspensi topical
Suspensi topical adalah sediaaan cair yang mengandung partikel partikel padat yang
terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit.
3. Suspensi tetes telinga
Yaitu sediaan cair yang mengandung partikel partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan
pada bagian telinga luar.
4. Suspensi optalmik
Yaitu sediaan cair yang steril yang mengandung partikel partikel yang terdispersi dlam cairan
pembawa untuk pemakaian pada mata.

Suspensi berdasarkan istilah :

1. Susu
Yaitu suspensi untuk pembawa yang mengandung air yang ditujukan untuk penggunaan oral.
Contohnya susu magnesia
2. Magma
Yaitu suspensi zat padat anorganik dalam air seperti lumpur, jika zat padatnya mempunyai
kecenderungan terhidrasi dan tergredasi kuat yang menghasilkan konsistansi seperti jel dan
sifat relogi tiksotropik.
3. Lotio
Yaitu untuk golongan suspensi tropical dan emulsi untuk pemakaian pada kulit.

Suspensi berdasarkan sifatnya :

1. Suspensi deflokulasi
a. Ikatan antar partikel terdispersi kuat
b. Partikel dispersi mudah mengendap
c. Partikel dispersi mudah terdispersi kembali
d. Partikel dispersi tidak membentuk cacking yang keras
2. Suspensi flokulasi
a. Ikatan antar partikel terdispersi lemah
b. Partikel dispersi mengendap secara perlahan
c. Partikel dispersi susah terdispersi kembali
d. Partikel dispersi membentuk cacking yang keras

Sediaan emulsi
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat terdispersi dalam
cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok (Depkes,1979).
Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya terdiri
dari minyak dan air, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir butir kecil dalam cairan yang
lain. Emulsi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu emulsi vera (emulsi alam) dan emulsi spuria
(emulsi buatan). Emulsi vera dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat dismaping minyak lemak
juga emulgator yang biasanya merupakan zat seperti putih telur.

Anda mungkin juga menyukai