Anda di halaman 1dari 13

Teknologi Produksi

Tanaman dan
Pascapanen

Oleh :
1. Irnawati
2. Adinda Rizki Nurana

MAGISTER AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERISTAS UDAYANA
Intensifikasi Pertanian (Panca Usaha Tani)
 Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan
cara memperluas lahan pertanian
baru,misalnya membuka hutan dan semak
belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan
daerah pertanian yang belum dimanfatkan.
 Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di
daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau
Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan
transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan
dan Irian Jaya.
Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian
untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
 Memperbanyak jenis kegiatan pertanian.
(Adanya kegiatan selain kegiatan pertanian yaitu peternakan
untuk memberikan nilai tambah, jadi petani dapat
memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk dan menjual hasil
peternakan sambil menunggu hasil panen budidaya tanamannya.)
 Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan.
(berkaitan dengan pola tanam yaitu Tumpang sari
(Intercropping),Tumpang gilir (Multiple
Cropping), Tanaman Bersisipan (Relay Cropping )
POLA TANAM

Pola tanam merupakan salah satu bentuk

teknologi budidaya pertanian yang bertujuan

untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada

berkaitan dengan efisiensi penggunaan lahan.

Perbedaan kondisi lahan memungkinkan adanya

beragam jenis pola tanam. Selain untuk efisiensi

penggunaan lahan, pola tanam juga dimaksudkan

untuk meminimalisir resiko kegagalan suatu jenis

komoditas (Hidayat, 2013).


Macam-macam Pola Tanam

Tumpang sari dapat dipertimbangkan sebagai salah satu solusi untuk


mengefisiensikan tempat dan waktu serta mengurangi risiko kegagalan panen,
meningkatkan produktivitas lahan. Hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tumpang
sari adalah : jarak tanam, waktu tanam, teknologi budidaya tanaman.

Varietas wilis pada tanaman


kedelai berproduksi tinggi
secara tumpangsari dengan
jagung pada waktu tanam
bersamaan dan mempunyai nilai
NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan)
atau LER (Land Equivalent Ratio)
tertinggi yaitu 4,51.
Tanaman Campuran (mixed cropping)

Tanaman campuran (mixed cropping) adalah teknik budidaya


tanaman yang membudidayakan lebih dari satu tanaman pada satu lahan
yang sama pada periode tanam yang sama tetapi jarak tanam dan barisan
antar tanaman tidak diperhatikan. tanaman campuran adalah tumpang
sari yang tidak memperhatikan jarak tanam.
Tumpang gilir (Multiple Cropping)
EFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN DIKETAHUI DENGAN
MENGHITUNG RASIO KESETARAAN LAHAN (LER)

Yab : hasil tanaman jagung dalam sistem tumpangsari


Yaa : hasil tanaman jagung dalam sistem monokultur
Yba : hasil tanaman kacang hijau dalam sistem tumpangsari
Ybb : hasil tanaman kacang hijau dalam sistem monokultur
Contoh Jurnal Penelitian Nisbah Kesetaraan Lahan

Studi Sistem Tumpangsari Brokoli (Brassica oleracea L.) Dan Bawang Prei (Allium
Porrum L.) Pada Berbagai Jarak Tanam (Lorina et al., 2015)
Daftar pustaka

Hidayat, A. M.. 2013. Macam-macam pola


polikultur.http://www.anakagronomy.com/2013/01/m
acam-macam-pola-polikultur.html. Diakses 20 October
2017.
Lorina, M.D.P., Sitawati. dan K.P. Wicaksono. 2015. Studi
Sistem Tumpangsari Brokoli (Brassica oleracea L.) Dan
Bawang Prei (Allium Porrum L.) Pada Berbagai Jarak
Tanam. J. Produksi Tanaman. 3(7): 564-573.
Prasetyo., E.I Sukardjo. dan H.Pujiwati. 2009. Produktivitas
Lahan Dan NKL Pada Tumpang Sari Jarak Pagar Dengan Tanaman
Pangan. 12(1): 51-55.

Anda mungkin juga menyukai