Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B.
Sumberdaya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan komponen
ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan air cenderung
semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti untuk air minum, air bersih dan sanitasi maupun sebagai sumber daya yang diperlukan
bagi pembangunan ekonomi seperti untuk pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik dan
pariwisata. Air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan dan keperluan hingga saat ini dan
untuk kurun waktu mendatang masih mengandalkan pada sumber air permukaan, khususnya
air sungai. Ketersediaan sumber daya air sungai cenderung menurun karena penurunan
kualitas dan kuantitas yang tersedia juga karena kualitas yang ada menjadi tidak dapat
dimanfaatkan karena adanya pencemaran.

Pertumbuhan industri dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Tidak dapat dihindari,
dampak ikutan dari industrialisasi ini adalah juga terjadinya peningkatan pencemaran yang
dihasilkan dari proses produksi. Proses produksi ini akan menghasilkan produk yang
diinginkan dan hasil samping yang tidak diinginkan yaitu berupa limbah. Limbah adalah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga) yang keberadaannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah cair yang
berasal dari industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar
biasa pada perairan, khususnya sumber daya air. Kelangkaan sumber daya air di masa
mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan kepunahan ekosistem perairan tidak
lagi dapat terjadi apabila kita kaum akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut.
Sungai merupakan salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan. Hal ini tentu berbeda
lagi apabila sungai telah menjadi tercemar. Bagi beberapa anggota masyarakat yang
mengabaikan bahaya limbah, air sungai masih dimanfaatkan untuk mencuci, mandi, bahkan
memasak. Ikan–ikan yang hidup dalam sungai tersebut juga dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan protein mereka. Padahal jika sungai tersebut mengandung limbah, ikan yang
mereka konsumsi juga akan menimbulkan penyakit. Apalagi di daerah perkotaan, limbah
memang menjadi masalah yang serius. Selain limbah industri yang semakin besar, aktivitas
masyarakat setiap hari juga menimbulkan limbah rumah tangga yang sangat besar.
Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di
Indonesia. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat mempengaruhi
kehidupan organisme di dalamnya. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh
bahan pencemaran lingkungan, maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan
tersebut bahkan kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Berdasarkan
permasalahan itulah, pemerintah mulai serius mencanangkan program untuk mengelola air
limbah, yakni dengan membentuk unit pengelola air limbah atau yang disebut Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian air limbah dan macamnya ?
2. Bagaimanakah air limbah dan karakteristiknya ?
3. Bagaimana pengolahan air limbah?
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah adalah agar mamapu memahami dan
mengetahui dampak yang terjadi akibat pencemaran limbah cair dan mengetahui bagaiman
cara penanggulangan atau pengolahan air limbah cair.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui air limbah dan macamnya.
b. Untuk mengetahui air limbah dan karakteristiknya.
c. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah.
3. Kegunaan Makalah
a. Untuk memenuhi salahsalah satu tugas pemusatan pendidikan kemahasiswaan fakultas ilmu
kesehatan universitas siliwangi
b. Agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya air limbah

4. Prosedur Makalah
Pada makalah ini penulis menggunakan sumber-sumber metode literatur dan studi
pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah dan Macamnya


Limbah adalah bahan sisa atau sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas
manusia dan mahluk lainnya. Sedangkan menurut keputusan Menperindag RI No.
231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 tentang Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah
bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah
berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan.
Macam-macam limbah :
1. Berdasarkan sifatnya :
a. Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari sisa kegiatan dan atau proses pengolahan. Contohnya : limbah dari pabrik
tapioka yang berupa onggok, limbah dari pabrik gula berupa bagase, limbah dari pabrik
pengalengan jamur, limbah dari industri pengolahan unggas, dan lain-lain. Limbah padat
dibagi menjadi 2, yaitu:
Dapat didegradasi, contohnya sampah bahan organik, onggok,
b. Limbah cair
Limbah Cair adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.
Contohnya antara lain : Limbah dari pabrik tahu dan tempe yang banyak mengandung
protein, limbahdari industri pengolahan susu.
c. Limbah Gas
Limbah gas/asap adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud
gas/asap. Limbah gas diantaranya adalah berupa karbon monokida (CO), karbon dioksida
(CO2) berupa gas yang tidak berwarna dan berbau, sulfur monoksida (SO) berupa gas tidak
berwarna dan berbau tajam, asam sulfat, ammoniak gas tidak berwarna tapi berbau, dan
nitrogen oksida (NO) berupa gas berwarna dan berbau. Contohnya : limbah dari pabrik semen
2. Berdasarkan bahan penyusunnya :
a. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah
tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses
yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan,
misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan.
Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap
kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme
yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas,
plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain.
Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai
bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun,
sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit
atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
b. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik
berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air
limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
1) Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri.
2) Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil.
3. Berdasarkan sumbernya:
a. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga.
Limbah rumah tangga biasanya berupa sampah, baik sampah organik maupun sampah
anorganik, detergen, dan kotoran manusia. Sampah organik contohnya adalah sisa sayuran
dan buah-buahan. Sedangkan sampah anorganik contohnya dalah kaleng dan plastik bekas.
b. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan
tertentu. Limbah industri yang dihasilkan pun sebagian besar adalah limbah yang tergolong
berbahaya dan beracun (B3), diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik. Limbah
industri ini perlu mendapatkan pengolahan terlebih dulu sebelum dibuang ke dalam
lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar zat berbahaya yang terkadung di dalamnya tidak ikut
terbuang ke lingkungan. Pembungan limbah ke lingkungan tanpa pengolahan dapat
menyebabkan pencemaran dan membunuh organisme yang ada di dalamnya.
c. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat berasal dari sisa penggunaaan pupuk (baik pupuk organik
maupun pupuk kimia) maupun sisa-sisa pestisida. Sisa penggunaan pupuk dapat larut dalam
air, kemudian terbawa menuju sungai dan mengendap pada beberapa tempat di sungai.
Adanya endapan pupuk ini menyebabkan menumpuknya unsur-unsur hara di perairan
tersebut. Akibatnya tanaman air seperti ganggang akan subur dan mendominasi pada
perairan tersebut. Populasi ganggang yang banyak ini akan mengurangi kandungan oksigen
dan menghalangi sinar matahari yang diperlukan oleh tumbuhan air lainnya. Tidak adanya
oksigen dan sinar matahari yang masuk ini akan menyebabkan kematian bagi organisme lain
yang hidup di perairan tersebut. Peristiwa ini disebut dengan eutrofikasi.
4. Berdasarkan Tingkat Toksisitasnya
a. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung zat berbahaya dan bercun. Pada
jumlah konsentrasi tertentu limbah B3 dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta
bahaya pada manusia. Limbah B3 yang tidak ditangani dengan baik dan pembuangannya
secara sembarangan dapat menyebabkan gangguan pada mahluk hidup berupa kerusakan
kulit, kesulitan bernapas, dan juga dapat menimbulkan kematian dan kepunahan pada
beberapa jenis organisme.
Bahan yang termasuk ke dalam limbah B3 diantaranya adalah benzena, asam sulfat,
sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen monoksida. Limbah B3 diantaranya
mempunyai sifat eksplosif (mudah meledak), beracun, berbahaya, mutagenik (menyebabkan
perubahan pada gen), dan teratogenik (menyebabkan gangguan pada gen).
b. Limbah Non-B3
Limbah non-B3 merupakan limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan
beracun. Contoh dari limbah non-B3 adalah sisa-sisa sayuran dan daun yang gugur.

B. Air Limbah dan Karakteristiknya


Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal
dari industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk
berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang
sehat dan baik. Air limbah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan sifatnya.
Karakter air limbah meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi.

1. Karakteristik Berdasarkan Sifat Fisika


Karaketer fisika air limbah meliputi suhu, bau, warna, dan padatan. Suhu
menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah yang diterakan ke dalam skala-skala.
Suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari pada air bersih karena adanya tambahan air hangat
dari pemakaian perkotaan. Suhu air limbah biasanya bervariasi dari musim ke musim, dan
juga tergantung pada letak geografisnya.
Bau merupakan parameter yang subjektif. Pengukuran bau tergantung pada sensivitas
indra penciuman seseorang. Kehadiran bau menunjukkan adanya komponenkomponen lain
dalam air. Misalnya, bau seperti telur busuk menunjukkan adanya hydrogen sulfide yang
dihasilkan oleh permukaan zat-zat organic dalam kondisi anaerobik.
Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh kehadiran materi-
materi dissolved, suspended, dan senyawa-senyawa koloidal yang dapat dilihat dari pectrum
warna yang terjadi. Padatan yang terdapat dalam air limbah dapat diklasifikasikan
menjadi floating, settleable, suspended, atau dissolved. Bahan padat total terdiri dari bahan
padat tak terlarut atau bahan padat yang terapung serta senyawa – senyawa yang larut dalam
air. Kandungan bahan padat terlarut ditentukan dengan mengeringkan serta menimbang
residu yang didapat dari pengeringan.
2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Kimia
Karakter kimia air limbah senyawa organik dan senyawa anorganik Senyawa organik
adalah karbon yang dikombinasi dengan satu atau lebih elemen-elemen lain (O, N, P, H).
Senyawa anorganik terdiri dari kombinasi elemen yang bukan tersusun dari karbon organic.
Pengujian kimia dari air limbah yaitu meliputi pengukuran Biological Oxygen Demand
(BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), Derajat keasaman (pH),
logam berat, ammonia, sulfide, fenol. Nitrogen organik, Nitrit, Nitrat, Fosfor organik dan
Fosfor anorganik. Nitrogen dan fosfor sangat penting karena kedua nutrien ini telah sangat
umum diidentifikasikan sebagai bahan untuk pertumbuhan gulma air. Pengujian-pengujian
lain seperti Klorida, Sulfat, pH serta alkalinitas diperlukan untuk mengkaji dapat tidaknya air
limbah yang sudah diolah dipakai kembali serta untuk mengendalikan berbagai proses
pengolahan.
3. Karakteristik Berdasarkan Sifat Biologi
Merupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut.
Mikroorgaisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dlam semua bentuk air
limbah, bisanya dengan konsentrasi 105-108 organisme/l. Kebanyakan merupakan sel
tunggal yang bebas ataupun berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan
(tumbuh, metabolism, dan reproduksi). Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur
kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang
biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah.
Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci sukses efisiensi
proses biologi. Bakteri untuk evaluasi kualitas air.
C. Pengolahan Air Limbah
Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta
memerhatikan estetika dan lingkungan.
1. Cara Pengolahan Air Limbah
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan
secara buatan.
a. Secara Alami
Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam
stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-
zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum
digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar
bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena
biaya yang dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang
berkembang.
b. Secara Buatan
Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment
(pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment
(pengolahan lanjutan).

2. Tahapan Pengolahan Air Limbah


Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan
senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Pengolahan air limbah secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
a. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan
padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang
berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil
separation.
b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama
dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses
yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and
coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air
limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang
umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic
lagoon, tricking filter, aerated lagoon,stabilization basin, rotating biological contactor,
serta anaerobic contactor and filter.
d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga
ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane
separation, serta thickening gravity or flotation.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet
combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying
bed, incineration, atau landfill.
Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik
kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah
ditampilkan di tabel di atas. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan
secara detail mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan
peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai
dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail,
perlu juga dilakukan studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang
bertujuan untuk:
(a) Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai dengan
karakteristik limbah yang akan diolah.
(b) Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi
pengolahan yang diharapkan.
(c) Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala
sebenarnya.
.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari
industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk
berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang
sehat dan baik.
2. Tujuan pengolahan air limbah yaitu untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta
memerhatikan estetika dan lingkungan.
3. Secara umum, pengolahan air limbah dapat dibagi menjadi 5 tahap berikut:
a. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah
b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Betujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang
berlangsung.
c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan
proses fisik biasa.
d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga


ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane
separation, serta thickening gravity or flotation.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Traetment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian
diolah kembali.
4. Manfaat hasil pengolahan limbah cair rumah tangga :
a. Mengurangi tingkat pencemaran air tanah
b. Menjaga kualitas air tanah
c. Lumpur digunakan untuk pupuk organik

B. Saran
1. Dengan tidak adanya pencemaran, masyarakat menjadi sehat, sejahtera, dan cerdas, serta
lingkungannya bersih.
2. Dengan tidak adanya pencemaran, sumur penduduk bisa dikonsumsi memenuhi standar
kesehatan.
3. Dengan tidak adanya pencemaran, sungai menjadi bersih sehingga bisa digunakan sumber air
baku PDAM.
4. Masyarakat untuk dapat menyambungkan air limbahnya ke jaringan pipa air limbah.
5. Untuk masyarakat, seharusnya masyarakat lebih sadar diri untuk tidak membuang limbahnya
ke sungai sehingga tidak mencemari sungai karena apabila sungai bersih membuat
lingkungan menjadi lebih sehat.
6. Untuk pemerintah, seharusnya pemerintah mengadakan lebih banyak lagi penyuluhan
tentang baiknya menggunakan jasa pengolahan air limbah.
7. Dengan didirikannya IPAL, diharapkan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran
untuk lebih peduli lagi terhadap pencemaran dan pengolahan air limbah.
DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya:
Usaha Nasional

Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara


Sumber Widya

Kabun Triyatno (2008) Air minum dan penyehatan lingkubgan\


sumber : http://digilib ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg =airminum
diakses tanggal 6/10/2012 jam 14.26 wib

Pemerintah Kota Surakarta. 2009. Sekilas Pengolahan Air Limbah Kota


Surakarta. Surakarta: PDAM.

Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas


Indonesia Press
AIR LIMBAH
MAKALAH

Diajukan dalam Rangka Melemngkapi Salah Satu Tugas


Pemusatan Pendidikan Kemahasiswaan (P2K)

Oleh,

ISRAWATI.
180301028

PROGRAM S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Makalah ................................................................................. 3
D. Kegunaa Makalah .............................................................................. 3
E. Prosedur Makalah .............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4

A. Kajian Pustaka
B. Pembahasan

BAB III PENUTUP..................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................ 15
B. Saran .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, November 2012

Anda mungkin juga menyukai