Anda di halaman 1dari 9

Tugas Paper Individu

Mata kuliah : Administrasi Rumah Sakit


Dosen : Hj. Afriyana Amelia Nuryadin,SKM.,S.Sos.,M.Kes

ANALISIS JURNAL

INA ALFIYYAH SYARIF (201701022)


A17

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PELAMONIA
MAKASSAR
2019
JURNAL 1

1. Desain Penelitian
Peneliti ingin mengetahui kondisi beban kerja terhadap stres kerja tenaga perawat di IGD
RSUD Kabupaten Semarang. Peneliti menggunakan 2 variabel yakni gambaran beban
kerja perawat di RSUD Kabupaten Semarang dan gambaran stres kerja perawat di RSUD
Kabupaten Semarang.
2. Definisi operasional variabel
Terdiri dari 2 variabel yang diteliti yaitu:
 Gambaran beban kerja perawat di RSUD Kabupaten Semarang
Beban kerja perawat terhadap tingkat beban kerjanya meliputi rendah dan
tingginya beban kerja yang dihadapi.
 Gambaran stres kerja perawat di RSUD Kabupaten Semarang
Beban kerja terhadap stres kerja yang dialami perawat dengan beban kerja yang
diberikan sehingga meliputi rendah dan tingginya tingkat stres yang dialami.
3. Metodologi Penelitian
 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada di IGD RSUD Kabupaten Semarang
 Waktu pelaksanaan penelitian
Peneliti tidak mencantumkan tanggal pelaksanaan penelitian. Tetapi yang pasti
penelitian tersebut dilakukan pada bulan Mei tahun 2013.
 Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Pengukuran beban kerja
menggunakan instrumen daily log study dan pengukuran stres kerja menggunakan
kuesioner stres kerja berdasarkan teori Robbins (1990) dalam Nursalam (2008)
yang terdiri dari 35 pertanyaan. Analisis data menggunakan uji Kendall Tau.
 Populasi
Populasi penelitian adalah perawat di UGD RSUD Kabupaten Semarang sejumlah
29 perawat.
 Sampel
Sampel yang diambil yaitu sebanyak 29 responden. Dengan teknik pengambilan
sampel untuk pengukuran beban kerja menggunakan instrumen daily log study
dan pengukuran stres kerja menggunakan kuesioner
 Teknik pengumpulan data
Peneliti melakukan pengumpulan data melalui sumber data primer diperoleh dari
hasil penelitian secara langsung melalui kuesioner yang diberikan kepada perawat
di IGD RSUD kebupaten Semarang dengan 35 pertanyaan.
4. Hubungan beban kerja terhadap stres kerja perawat di instalasi gawat darurat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di
IGD rata-rata perawat masih mengalami stres akibat beban kerja yang diterima, diketahui
bahwa responden yang mengalami beban kerja rendah, masing-masing mengalami stres
kerja ringan dan sedang sebanyak 1 responden (50%). Responden yang mengalami beban
kerja tinggi yang mengalami stres sedang sebanyak 23 responden (85,2%) dan yang
mengalami stres ringan sebanyak 4 responden (14,8%). Hasil analisis statistik dengan
menggunakan uji Kendall Tau’s didapatkan nilai p 0,000, artinya terdapat hubungan
antara beban kerja dengan stres kerja perawat di RSUD Kabupaten Semarang. Nilai r
sebesar 0,751 pada hasil uji.
JURNAL 2

1. Desain penelitian
Peneliti ingin mengetahui kondisi beban kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit
Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokert. Peneliti menggunakan 2 variabel
yakni variabel terikat meliputi kinerja dan variabel bebas meliputi beban kerja.

2. Definisi operasional variabel


Terdiri dari 2 variabel yang diteliti yaitu:
 variabel terikat meliputi kinerja
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar ‘kerja’ yang
menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa berarti pula hasil kerja.
Kinerja (prestasi kerja) atau job performance adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai (pekerja) dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
 variabel bebas meliputi beban kerja
Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari
sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang pekerja
harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja
yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik
dan beban kerja psikologis.

3. Metodologi Penelitian
 Lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Kota Mojokerto, dengan alamat Jalan Raya Surodinawan Kota Mojokerto
 Waktu pelaksanaan penelitian
Peneliti tidak mencantumkan tanggal pelaksanaan penelitian. Tetapi yang pasti
penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2015.
 Metode penelitian
Dalam penelitian ini untuk mengukur beban kerja perawat menggunakan
metodologi WISN (Workload Indicators of Staffing Need). WISN merupakan
alat yang banyak gunanya dan pemanfaatan WISN dapat bervariasi dari yang
kecil hingga yang besar. Di samping itu dalam penelitian ini untuk mengungkap
aspek variabel kinerja akan digunakan Kuesioner
 Populasi
Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh tenaga perawat di dalam
Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
 Sampel
Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sampel yang
dilakukan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh
peneliti. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh subjek untuk menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah perawat di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Kota Mojokerto yang telah memiliki masa kerja minimal satu tahun.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden.
 Teknik pengumpulan data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari data primer melalui kuesioner
maupun data sekunder, sebelum diolah dilakukan editing kemudian dilakukan
proses tabulasi secara manual, dan hasilnya dibuat dalam master tabel.
Selanjutnya data yang diperoleh secara deskriptif tersebut dianalisis secara
statistik dengan menggunakan program seri statistik SPSS (Statisticial Packages
For Social Science).

4. Hubungan beban kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokert.
Dalam penelitian ini terdapat hubungan negatif yang signifikan antara beban kerja
(perawat) dengan kinerja perawat, yang berarti bahwa semakin tinggi beban kerja yang
dimiliki oleh seorang perawat, maka akan semakin rendah tingkat kinerjanya. Dan
sebaliknya bila semakin rendah/ringan beban kerja yang dimiliki oleh seorang perawat,
maka akan semakin tinggi tingkat kinerjanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
penghitungan koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukkan perubahan yang tidak
searah (berlawanan) antara variabel bebas dengan variabel terikat atau tergantung. Dalam
penghitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel bebas (Beban
Kerja) bertanda negatif, yakni sebesar -0,301 hal ini berarti bahwa “apabila beban kerja
perawat rendah maka kinerjanya akan meningkat (tinggi), begitupun sebaliknya apabila
beban kerja perawat tinggi maka kinerjanya akan menurun (rendah)”.
JURNAL 3

1. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan bersifat analitik, peneliti ingin mengetahui kondisi beban kerja
terhadap kepuasan kerja perawat di ruangan perawatan dewasa RSU GMIM Pancaran
Kasih Manado. Peneliti menggunakan 2 variabel yakni beban kerja perawat dan kepuasan
kerja perawat.
2. Definisi operasional variabel
Terdiri dari 2 variabel yang diteliti yaitu:
 Beban kerja perawat
Beban kerja perawat merupakan seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh perawat selama tugas disuatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja
meliputi beban kerja fisik maupun mental.
 Kepuasan kerja perawat
Kepuasan kerja merupakan hasil dari berbagai macam sikap (attitude) yang
dimiliki oleh perawat.
3. Metodologi Penelitian
 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
 Waktu pelaksanaan penelitian
Peneliti tidak mencantumkan tanggal pelaksanaan penelitian. Tetapi yang pasti
penelitian tersebut dilakukan pada bulan Februari tahun 2019.
 Metode penelitian
Penelitian yang digunakan bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional
yaitu variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek
penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan, satu kali saja dalam waktu
yang bersamaan (Setiadi, 2013). Penelitian ini telah dilaksanakan di Ruangan
Perawatan Dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih Manado yaitu ruangan Hana,
Lukas, Yehezkiel, Sara dan Ribka pada bulan Juni sampai Desember 2018.
 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat pelaksana yang ada di
Ruangan Hana, Lukas, Yehezkiel, Sara dan Ribka RSU GMIM Pancaran Kasih
Manado berjumlah 58 orang.
 Sampel
Sampel yang diambil yaitu sebanyak 58 responden.
 Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan
dengan alternative jawaban sangat tidak setuju skor 1, tidak setuju skor 2, kurang
setuju skor 3, setuju skor 4, sangat setuju skor 5. Sedangkan untuk kuesioner
kepuasan kerja pernah digunakan oleh Panjaitan (2014) terdiri dari 20 pernyataan
dengan alternative jawaban sangat tidak puas skor 1, tidak puas skor 2, kurang
puas skor 3, puas skor 4, Sangat puas skor 5. Prosedur pengolahan data yang
dilakukan melalui tahap editing, coding,entry data dan tabulating.
4. Hubungan beban kerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruangan perawatan
dewasa rsu gmim pancaran kasih manado
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 58 responden dapat disimpulkan bahwa beban
kerja perawat di Ruangan Perawatan Dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
berada pada beban kerja berat, kepuasan kerja perawat di Ruangan Perawatan Dewasa
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado berada pada kurang puas dan terdapat hubungan
yang signifikan antara beban kerja dan kepuasan kerja perawat di Ruangan Perawatan
Dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
KESIMPULAN DARI KETIGA JURNAL

Dari ketiga jurnal tersebut yang dianalisis, dapat disimpulkan bahwa beban kerja yang
diterima perawat rumah sakit sangat berpengaruh terhadap stres kerja, kinerja, dan kepuasan
kerja. Dimana setiap perawat selalu lebih susah untuk berkembang karena tekanan dari beban
kerja yang diterima. Kurang efektifnya waktu istirahat perawat karena beban kerja yang diterima
tersebut sehingga bisa terjadi kelalaian dalam menjalankan tugasnya., dan juga tidak puas dengan
kerja yang diterima karena tidak sesuai dengan apa yang diterimanya.

Dari ketiga jurnal tersebut dapat dilihat kegalalan dalam pengelolaan manajemen di rumah
sakit tersebut. Jadi dalam hal ini yang bergerak aktif dalam penyelesaian masalah yang terjadi
adalah manajemen yang mengatur kondisi dalam rumah sakit tersebut. Hal ini harus diperbaik
dengan cepat karena sangat berpengaruh juga terhadap klien/pasien terkait dengan kinerja
perawat tersebut.

Jadi dapat disimpulkan, semakin besar beban kerja yang diterima seorang perawat semakin
buruk dalam hal kinerja dan juga terjadi stres dan tidak mendapatkan kepuasan kerja sehingga
bisa saja dapat menimpulkan masalah lain nantinya.

Anda mungkin juga menyukai