Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk perencanaan suatu pondasi, kita perlu mengetahui dahulu susunan lapisan tanah
yang sebenarnya pada suatu tempat, kita juga perlu mengetahui basil pengujian laboratorium
dari sampel tanah yang diambil dari berbagai kedalaman lapisan tanah, dan mungkin kalau
ada - perlu diketahui pula basil pengamatan lapangan yang dilakukan sewaktu pembangunan
gedung-gedung atau bangunan-bangunan lain yang didirikan dalam kondisi tanah yang
serupa. Untuk hampir semua bangunan-bangunan besar, eksplorasi mencukupi.

B. TUJUAN
a. Untuk memehami pengertian eksploitasi tanah, tujuan eksploitasi tanah, program-
program eksploitasi tanah, seta berbagai macam metode yang digunakan untuk
eksploitasi tanah.
b. Untuk memahami uji lapangan yang digunakan untuk eksploitasi tanah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKPLOITASI TANAH

Eksploitasi berasal dari bahasa Inggris, dan mempunyai arti politik pemanfaatan,
eksploitasi dilakukan untuk kepentingan ekonomi atau kesejahteraan bersama, jadi dapat di
simpilkan bahwa. Eksploitasi Tanah adalah usaha penambangan yang bertujuan untuk
menghasilkan dan memanfaatkan bahan galian. Eksploitasi tanah dapat dibedakan
berdasarkan sifat bahan galiannya, yaitu galian padat dan bahan galian cair serta gas..
Eksploitasi sumber daya alam berarti mengambil dan menggunakan sumber daya alam itu
untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

B. TUJUAN EKSPLORASI TANAH


Adapun tujuan eksplorasi (penyelidikan) lapisan tanah ini :
a. Untuk menentukan kondisi alamiah dan lapisan-lapisan tanah di lokasi yang ditinjau.
b. Untuk mendapatkan sampel tanah asli (undisturbed) dan tidak asli (disturbed),
dengan maksud untuk mengidentifikasi, tanah tersebut secara visual dan melakukan
pengujian labora torium yang perlu.
c. Untuk menentukan kedalaman tanah keras, hila memang memungkinkan dijumpai
sampai kedalaman maksimum yang dirasa perlu Untuk menentukan kondisi alamiah
dan lapisan-lapisan tanah di lokasi yang ditinjau.
d. Untuk melakukan uji lapangan (in-situ field test) seperti uji rembesan, uji geser
vane, dan uji penetrasi yang baku.
e. Untuk mempelajari kemungkinan timbulnya masalah khusus perilaku bangunan
yang sudah ada di sekitar lokasi tersebut.

C. PROGRAM EKSPLORASI TANAH

Program eksplorasi tanah pada suatu bangunan secara umum dapat dibagi menjadi
empat katagori utama, yaitu:

a. Memisahkan informasi yang telah ada dari bangunan yang akan didirikan.
b. Mengumpulkan informasi yang telah ada untuk kondisi tanah dasar setempat
c. Peninjauan lapangan ke tempat lokasi proyek yang direncanakan.
d. Peninjauan lapangan terinci.

2
D. METODE EKSLPORASI TANAH
a. METODE PENGEBORAN
Ada beberapa metode untuk melaksanakan uji pengeboran di lapangan. Salah satu cara
yang paling sederhana adalah dengan menggunakan auger.

Gambar : Auger tanah. Auger Iwan (kanan), Auger Kapal (kiri)

Jarak lubang pengeboran

JARAK PENGEBORAN
PROYEK
(ft) (m)
Bangunan Satu Lantai 75-100 23-30
Bangunan Bertingkat Banyak 50-75 15-23
Jalan Raya 750-1000 230-305
Dam Tanah 75-150 23-46
Daerah Perumahan 200-300 61-92

Bila lubang bor hendak diteruskan lebih dalam lagi, maka metode yang paling sering
digunakan ialah dengan auger berulir menerus (continuous flight auger). Auger ini bertenaga
mesin. Tenaga untuk mengebor dihasilkan oleh sebuah kerangka pengebor (drilling rig) yang
ditumpangkan di atas traktor atau truk. Auger berulir menerus ini tersedia di pasar dengan
ukuran 3-5 ft (1-1,5 m) . Pada saat melaksanakan pengeboran, bagian demi bagian dapat
disambung-sambung dan lubang bor dengan sendirinya bertambah dalam. Auger berulir
menerus ini dapat berupa alat bergagang solid ataupun bergagang berlubang. Yang umum

3
dipakai untuk alat yang bergagang solid adalah yang berukuran diameter luar 2 5/8 in (66,68
mm), 3 1/4 in (82,55 m), 4 in. (101,6 mm), dan 4 1/2 in (114,3 mm).
Untuk alat yang bergagang berlubang, ukuran diameter luar dan dalam adalah sebagai
berikut :

Diameter Dalam Diameter Luar


(in) (mm) (in) (mm)
2,5 63,5 6,25 158,75
2,75 69,85 7 177,8
3 76,2 8 203,2
3,5 88,9 9 228,6
4 101,6 10 254

Pengeboran sistem putar (rotary drilling) ialah suatu cara pengeboran menggunakan
mata bor (drilling bit) yang berputar cepat, yang dipasang pada ujung bawah batang bor, dan
bekeija untuk memotong dan menghancurkan tanah di sekitarnya dalam prosesnya membuat
lubang bor lebih dalam lagi. Pada saat ini, ada beberapa tipe mata bor yang tersedia untuk
tujuan tersebut. Bor putar dapat digunakan di pasir lempung, atau batuan (kecuali kalau
batuannya sangat pecah-pecah). Air atau lumpur bantu pengeboran (drilling mud) dapat
dipaksakan (ditahan) ke bawah melalui lubang tengah dan mengalir melalui celah diantara
mata bor, dan pada saat air atau lumpur tadi kembali ke atas (lewat luar bor), air tersebut akan
membawa bahan-bahan tanah basil pengeboran tadi ke permukaan . Lumpur bantu
pengeboran (drilling mud) berwujud lumpur agak cair dibuat dari campuran antara bentonite
dan air.

Gambar : Pemboran Sistem Cuci

4
b. METODE PENGAMBILAN SAMPEL TANAH
1. Pengambilan Sampel Tanah dengan Alat Split Spoon Standar
Pada Gambar ditunjukkan sebuah penampang (diagram) alat split spoon untuk
mengambil sampel tanah. Alat tersebut terdiri dari sebuah sepatu pemotong besi di bagian
bawah, sebuah tabung baja (yang dapat terbelah dua secara memanjang) ditengah tengah, dan
sebuah penyambung dipuncaknya. Tabung baja yang di tangah mempunyai diameter dalam
1 3/8 inch (34,93 mm) diameter luar 2 inch (50,8 mm). Pada gambar juga di tunjukan potret
dari berbagai komponen sebuah alat split spoon.

Gambar : Alat Sampler Split Spoon yang telah dibongar


(Evanston Lllinois)

Gambar : Alat Split Spoon standart

2. Pengambilan Sampel Tanah dengan Alat Piston


Alat pengambil sampel berbentuk piston sangat berguna terutama bila kita memerlukan
sampel tanah yang sempuma dan mempunyai tingkat keaslian yang tinggi (highly
undisturbed). Biaya pengambilan sampel tanah dengan cara ini tentunya lebih mahal.

Gambar : Alat pengambil contoh tanah


(Sampler) bentuk Piston (kiri) Alat Sampler
diturunkam ke dasar lubang bor (kanan)
Tekanan udar keluar melewati lubang pada
batang piston

5
3. Pengambilan contoh tanah dengan tabung berdinding tipis
Pengambilan tanah dengan menggunakan tabung berdinding tipis bertujuan untuk
mendapatkan sampel tanah yang lebih asli.

Gambar : Alat pengambil contoh tanah berdinding tipis

E. UJI LAPANGAN
a. Uji Geser Vane
Apabila pada saat pemboran ditemukan tanah lepung maka harga kekuatan geser
undrained-nya (undrained shear strenght) tanah lempung, dapat ditentukan denagn melakukan
uji geser Vane di dalam lubang bor. Cara tersebut memberikan informasi yang berharga
tentang kekuatan tanah lempung tersebut pada kondisi aslinya.

b. Uji Tekanan Meter (Pressuremeter) pada Lubang Bor

Alat pressuremeter adalah alat yang dikembangkan oleh Menard pada tahun 1965 untuk
mengukur modulus tegangan-regangan di lapangan (in-situ). Alat ini pada dasarnya terdiri
dari sebuah sel tekanan dan dua buah sel penjaga (penahan) seperti terlihat pada Gambar. Uji
ini dilaksanakan dengan cara memompa sel tekanan di dalam lubang bor dan mengukur
pengembangan volumenya. Pressuremeter tipe Menard ini bekerja menurut teori ekspansi
dari silinder tebal tak berhingga dalam tanah. Pada Gambar juga ditunjukkan kondisi variasi
volume sel tekanan.

6
Gambar : potongan sebuah test Gambar : Relationship between
Preassuremeter measuring pressuremeter
(hubungan antara pengukuran tekanan
dan pengukuran volume untuk
pressuremeter tipe Menard)

c. Uji Penetrasi Kerucut (Cone Penetration Test) atau Sondir

Alat kerncut penetrometer Belanda (= Sondir) adalah sebuah alat yang ujungnya
berbentuk kerncut dengan sudut 60° dan dengan luasan ujung 1,54 in2 (10 cm2)(lihat Gambar
13-14). Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah terns menerns dengan
kecepatan tetap 20 rnrnldetik, sementara itu besarnya perlawanan tanah terhadap kerncut
penetrasi (q) juga terns menerns diukur. Dari alat penetrometer yang lazim dipakai, sebagian
besar mempunyai selubung geser (biconus) yang dapat bergerak mengikuti kerncut
penetrometer tersebut.

Gambar : Ujung alat Sodir Belanda

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Eksploitasi Tanah adalah usaha penambangan yang bertujuan untuk menghasilkan dan
memanfaatkan bahan galian. Eksploitasi tanah dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan
galiannya, yaitu galian padat dan bahan galian cair serta gas.

Adapun tujuan eksplorasi lapisan tanah adalah untuk menentukan kondisi alamiah,
untuk mendapatkan sampel tanah asli, untuk menentukan kedalaman tanah keras, untuk
melakukan uji lapangan serta berguna untuk mempelajari kemungkinan timbulnya masalah.

Eksplorasi tanah pada suatu bangunan mempunyai program yaitu memisahkan


informasi yang telah ada dari bangunan yang akan didirikan, mengumpulkan informasi yang
telah ada untuk kondisi tanah dasar setempat, peninjauan lapangan ke tempat lokasi proyek
yang direncanakan, serta peninjauan lapangan terinci.

Ada dua metode untuk ekslporasi tanah yaitu metode pengeboran dan metode
pengambilan sampel tanah yang dapat di klasifikasikan dengan pengambilan sampel tanah
dengan alat split spoon standar, pengambilan sampel tanah dengan alat piston dan juga
pengambilan contoh tanah dengan tabung berdinding tipis.

Uji lapangan dapat digolongkan menjadi uji geser vane, uji tekanan meter
(pressuremeter) pada lubang bor serta uji penetrasi kerucut (cone penetration test) atau
sondir.

Anda mungkin juga menyukai