Anda di halaman 1dari 4

KOP UPT

SURAT PERJANJIAN KERJA


Nomor : 800

Pada hari ini, jumat tanggal lima bulan Januari tahun dua ribu delapan belas, yang bertanda
tangan dibawah ini :

1. Nama Ka UPT.......... : Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali


Kabupaten .................., dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Bali,
berkedudukan di jalan ............................ yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama Guru Orang Jam Tatap Muka : Guru Orang Jam Tatap Muka (OJTM) Sekolah
(OJTM) Sekolah ....................., ................ yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Kedua belah pihak telah setuju dan mufakat untuk menandatangani Perjanjian Kerja dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Ruang Lingkup

(1) PIHAK PERTAMA menugaskan PIHAK KEDUA sebagai Guru Orang Jam Tatap Muka
(Guru OJTM) Sekolah .......................................yang akan melaksanakan tugas kedinasan
dengan berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang berlaku di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali.

(2) Pada dasarnya Perjanjian ini bersifat sementara untuk mengantisipasi tugas-tugas
kedinasan yang belum tertangani di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, namun sifat
pekerjaannya dibutuhkan keberadaannya.

(3) Pekerja Kontrak/Guru Orang Jam Tatap Muka (Guru OJTM) tidak mempunyai hak
kepegawaian apapun termasuk privilege untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Pasal 2
Hubungan Kerja

(1) Hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dimulai sejak PIHAK
KEDUA telah diterima bekerja oleh PIHAK PERTAMA dan dianggap memenuhi syarat oleh
PIHAK PERTAMA, untuk dipekerjakan sebagai Guru Orang Jam Tatap Muka (Guru OJTM)
Sekolah .............................. terhitung mulai tanggal 2 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember 2018.

(2) Hubungan kerja dapat diperpanjang oleh PIHAK PERTAMA apabila masih dibutuhkan oleh
PIHAK PERTAMA dan atas kesediaan dari PIHAK KEDUA, sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Pasal 3
Hak dan Kewajiban
PIHAK PERTAMA

(1) PIHAK PERTAMA wajib memberikan jasa kepada PIHAK KEDUA masing-masing sebesar
Rp.50.000,00 (lima puluh ribu rupiah)/Jam Pelajaran/Minggu yang dibayarkan setiap
bulan.

(2) Jasa sebagaimana ayat (1), dibebankan pada masing-masing DPA Sekolah......................
Nomor : .........................Tanggal 2 Januari 2018, Tahun Anggaran 2018.

(3) PIHAK PERTAMA berhak :


a. Menerima jasa dari PIHAK KEDUA berupa pekerjaan sebagai Guru Orang Jam Tatap
Muka (OJTM) Sekolah ..........................dalam rangka mendukung tugas-tugas
kedinasan;
b. Memberikan teguran atau sanksi atas kinerja PIHAK KEDUA yang menyimpang dari
Sistem dan Prosedur Kerja yang berlaku di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
c. Memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA sebelum waktunya karena :
1. Mengalami gangguan kesehatan, sehingga tidak dapat melaksanakan tugas
pekerjaannya; dan/atau,
2. Meninggalkan tugas selama-lamanya 10 (sepuluh hari) kerja secara berturut-turut
maupun bertahap tanpa alasan yang sah dan dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA; dan/atau,
3. Melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan kesopanan,
kesusilaan, kepantasan, kepatutan serta hukum yang berlaku.
4. Tidak Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan norma, standar, prosedur,
dan kriteria (NSPK).

(4) Apabila dikemudian hari ternyata terdapat perubahan besaran jasa akan diadakan
perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban
PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA Wajib :


a. Melaksanakan tugas sebagai Guru Orang Jam Tatap Muka (OJTM) Sekolah ..........
sesuai dengan SK Pembagian tugas mengajar dari kepala sekolah yang ditentukan
oleh Pimpinan Instansi Unit Kerja masing-masing atau oleh atasan langsung;
b. Mengetahui kewajibannya dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya serta
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, berperilaku sopan, rajin, jujur
dan disiplin;
c. Menjaga nama baik dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan Pemerintah
Provinsi Bali baik moril maupun materiil;
d. Memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
setiap ada perubahan berkenaan dengan :
1. Domisili/tempat tinggal;
2. Status keluarga (perkawinan, kelahiran dan kematian)
e. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kerja;
f. PIHAK KEDUA dilarang meninggalkan lingkungan kerja pada saat waktu kerja tanpa
seijin atasan langsung.

(2) PIHAK KEDUA berhak memperoleh penghasilan sesuai dengan yang telah diatur
sebelumnya dalam ketentuan pasal 3 ayat (1) Surat Perjanjian Kerja ini;

BAB III
PELAKSANAAN KERJA

Pasal 5
Waktu Kerja

(1) Waktu kerja bagi PIHAK KEDUA disesuaikan dengan pembangian tugas mengajar sesuai
dengan Unit Kerja tempat bertugas;

(2) PIHAK PERTAMA dapat menetapkan waktu, jam kerja serta hari libur selain yang diatur
dalam pasal 5 ayat (1) apabila dibutuhkan sepanjang bersifat kedinasan.

Pasal 6
Kerja Lembur dan Giliran Kerja (Shift)

(1) Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang mendesak, PIHAK PERTAMA dapat


meminta kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pekerjaan mendesak / lembur;

(2) Keputusan mengenai kerja lembur atau pekerjaan mendesak ditentukan lebih lanjut oleh
Pimpinan Unit Kerja tempat PIHAK KEDUA bertugas atau pejabat lain yang ditunjuk;

Pasal 7
Insentif dan Tunjangan

(1) Insentif atau tambahan dukungan kerja untuk lembur atau pekerjaan mendesak ditentukan
lebih lanjut oleh PIHAK PERTAMA atau Pimpinan Unit Kerja tempat PIHAK KEDUA
bertugas sesuai kondisi keuangan, anggaran dan program satuan kerja yang
bersangkutan;

(2) Ketentuan mengenai Tunjangan lain yang sifatnya sah ditentukan lebih lanjut oleh PIHAK
PERTAMA atau Pimpinan Unit Kerja tempat PIHAK KEDUA bertugas sesuai kondisi
keuangan, anggaran, program serta kebijakan dinas.

BAB IV
BERAKHIRNYA DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 8
Berakhirnya Hubungan Kerja Waktu Tertentu

(1) Berakhirnya hubungan kerja terhitung sejak tanggal berakhirnya jangka waktu yang
diperjanjikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 2 ayat(1);

(2) PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban memberi uang pesangon dan atau imbalan apapun
diluar yang telah diperjanjikan dalam perjanjian ini;

(3) Berakhirnya hubungan kerja dapat terjadi karena hal-hal yang yang ditentukan dalam
pasal 3 ayat (3) huruf c.

Pasal 9
Pemutusan Hubungan Kerja

(1) Pemutusan Hubungan Kerja oleh PIHAK PERTAMA harus diberitahukan kepada PIHAK
KEDUA secara tertulis minimum 1 (satu) bulan sebelumnya;
(2) Pemutusan Hubungan Kerja bersifat final;

BAB V
PENUTUP

Pasal 10

Demikianlah Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, atas persetujuan bersama dan
ditandatangani oleh para pihak setelah dibaca dan dimengerti dalam keadaan sadar serta akal
sehat dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,


KA UPT. KAB.........

________________________ ............................................
...............................................
NIP.

Anda mungkin juga menyukai