Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Gradien Vol.2 No.

1 Januari 2006 : 105-108

Pencitraan Konduktivitas Bawah Permukaan dan Aplikasinya


untuk Identifikasi Penyebaran Limbah Cair
Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2 D

Suhendra
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia

Diterima 5 Desember 2005; disetujui 20 Desember 2005

Abstrak - Telah dilakukan penelitian mengenai pemodelan fisis aplikasi metode geolistrik tahanan jenis 2-D untuk
pemantauan masalah lingkungan yaitu pencemaran limbah cair dengan menggunakan metoda geolistrik tahanan jenis
memakai konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penyebaran polutan cair
(oli bekas) dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis 2D dan menentukan batas daerah yang terkontaminasi.
Pengolahan data diolah dengan menggunakan software RES2Dinv ver 3.3 dan diperoleh nilai tahanan jenis medium yang
terkontaminasi oleh limbah cair dari data geolistrik tahanan jenis adalah 2.09 – 4.36 Ωm serta dari penampang
(pseudosection) geolistrik terlihat batas atau daerah yang terkontaminasi oleh limbah cair.

Kata kunci : Tahanan Jenis; Pencemaran limbah; pemodelan fisis

1. Pendahuluan
Pencemaran limbah dapat dilakukan dengan metoda
Metoda geolistrik dapat dimanfaatkan untuk studi masalah geolistrik, ini dilakukan dengan menggunakan arus listrik
lingkungan, yaitu untuk mendeteksi kontras resistivitas searah yang diinjeksikan melalui dua buah elektroda arus
medium akibat penyebaran kontaminan (rembesan limbah) ke dalam bumi, lalu mengamati potensial yang terbentuk
di bawah permukaan yang sering diasosiasikan sebagai melalui dua buah elektroda potensial yang berada di
fluida konduktif [3]. Beberapa studi telah dilakukan tempat lain.
diantaranya untuk identifikasi intrusi air laut, kebocoran
limbah hasil industri [4] sehingga metoda geolistrik dapat Perbedaan potensial yang terukur merefleksikan keadaan
digunakan secara efektif untuk mengidentifikasi distribusi di bawah permukaan bumi. Pada dasarnya metoda ini
polutan baik secara spasial maupun temporal. Namun didekati dengan menggunakan konsep perambatan arus
untuk keperluan tersebut diperlukan perangkat dan teknik listrik di dalam medium homogen isotropis, dimana arus
pengukuran yang dapat menghasilkan citra konduktivitas listrik bergerak kesegala arah dengan nilai yang sama
(atau resistivitas) bawah permukaan dengan resolusi tinggi besar.
secara tepat dan cepat.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka bila terdapat anomali
Di bawah permukaan sulit untuk mengamati secara yang membedakan jumlah rapat arus yang mengalir
langsung rembesan limbah, sejauh mana limbah tersebut diasumsikan diakibatkan oleh adanya perbedaan akibat
akan mengalir dan berapa cepat dia mengalir sehingga anomali tahanan jenis. Anomali ini nantinya digunakan
perlu dilakukan studi awal untuk penyelidikan masalah untuk merekonstruksi keadaan geologi di bawah
lingkungan ini sehingga nantinya akan mudah untuk permukaan. Perbedaan konfigurasi elektroda, variasi
mencari metode dan cara penangulangan rembesan limbah tahanan jenis spesifik yang diselidiki, prosedur
cair yang akhirnya dapat mengangu keberadaan air tanah memperoleh data sangat menentukan dalam pemakaian
yang dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat. metoda ini.
106 Suhendra / Jurnal Gradien Vol. 2 No. 1 Januari 2006 : 105-108

Metoda tahanan jenis mempunyai dua macam pendekatan, Akuisisi data resistivitas dilakukan dengan menggunakan
yaitu pendekatan horisontal dan pendekatan vertikal, konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger dengan jarak
kedua pendekatan ini mempunyai prosedur kerja dan spasi elektroda 5 cm dengan lintasan pengukuran
interpretasi yang berbeda antara satu sama lainnya. sebanyak satu lintasan yaitu lintasan U-S. Dengan
Metoda tahanan jenis pendekatan horisontal dimaksudkan pertimbangan akuisisi ini dapat mengambarkan pola arah
sebagai eksplorasi metoda tahanan jenis untuk mendeteksi aliran secara Vertikal dan horisontal dalam bentuk 2D.
lapisan atau formasi batuan yang mempunyai kedudukan secara tepat dan akurat.
stratigrafi bidang lapisan yang membentang secara
horisontal. Sedang eksplorasi dilakukan untuk Alat Ukur Geolistrik Tahanan Jenis
mempelajari urutan stratigrafi batas lapisan secara vertikal
dari atas sampai bawah. Alat yang digunakan untuk penelitian bawah permukaan
yaitu Resismeter tipe Naniura Nrd22r beserta
2. Metode Penelitian kelengkapanya yang terdiri dari accumulator (aki) sebagai
sumber arus DC, kabel penghubung, elektroda arus dan
Lokasi Penelitian potensial serta kelengkapan pendukung seperti meteran.

Penelitian ini merupakan penelitian model fisis yang Pengolahan Data


dilakukan di Laboratorium Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pemantauan variasi terhadap waktu sangat diperlukan
Bengkulu, untuk mengamati rembesan limbah di bawah dalam penelitian ini karena data tersebut akan menunjukan
permukaan medium berdasarkan anomali nilai resistivitas pola dan arah aliran polutan, pengambaran pola dan arah
medium. Tempat pengambilan data merupakan model fisis aliran polutan bawah permukaan dilakukan dengan
berupa bak kaca berukuran 2 m x 1m x 1 m. pemodelan numerik Metoda Finite Elemen.

Teknik Pengambilan Data Sebelum data diolah dengan pemodelan numerik metoda
Finite elemen terlebih dahulu datum nilai beda potensial
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data dan arus yang terukur di lapangan diolah terlebih dahulu
tahanan jenis medium berupa tanah lempung (clay sand) untuk memperoleh nilai tahanan jenis semu (ρa) untuk
dan tahanan jenis medium setelah diinjeksikan dengan setiap titik pengukuran dapat dihitung dengan
limbah cair (Oli bekas), pengukuran di lapangan sebelum menggunakan persamaan berikut:
dan sesudah diinjeksi dengan limbah untuk ρa = K ∆V / I (1)
mensimulasikan penyebaran polutan cair pada suatu model ρa = Tahanan jenis semu (Ohm. m), K = Koefesien
fisis [2][4] analisis kualitatif dan kuantitatif data lapangan geometri untuk konfigurasi elektroda Wenner-
untuk memperoleh penampang tahanan jenis semu melalui
Schlumberger, ∆V = Beda potensial (volt) dan I = Arus
pemodelan inversi dengan menggunakan metode yang
listrik (Ampere)
dikemukan oleh Loke dan Barker [1], untuk mengamati
rembesan limbah yang diperoleh malalui pengukuran arus
3. Hasil Dan Pembahasan
dan potensial listrik dengan menggunakan peralatan
resistivitimeter.
Penelitian ini menggunakan konfigurasi elektroda
Wenner-Schlumberger sehingga dapat menjelaskan
Dengan adanya data resistivitas dari medium pasir dan
penyebaran limbah secara lateral dan vertikal sehingga
medium pasir yang telah diinjeksi kita dapat
dianalogikan.penyebaran limbah dalam bentuk 2-D.
membandingkan antara medium yang belum
terkontaminasi dengan medium yang telah terkontaminasi
Perhitungan data dengan persamaan 2, diperoleh nilai
oleh limbah polutan cair.
apparent resistivity pada masing-masing titik ukur.
Selanjutnya dilakukan inversi dengan menggunakan
Suhendra / Jurnal Gradien Vol. 2 No. 1 Januari 2006 : 105-108 107

program RES2DINV ver 3.3 untuk melihat penampang diukur sejauh mana oli tersebut akan menyebar pada
tahanan jenis dari pasir serta anomaly yang medium yang telah disiapkan.
mengidentifikasikan terdapatnya rembesan polutan di
bawah permukaan.

Berdasarkan hasil inversi dengan menggunakan program


RES2DINV ver 3.3 dari konfigurasi elektroda Wenner-
Schlumberger dengan jarak spasi elektroda potensial 5 cm,
serta panjang lintasan 2 m diperoleh penampang tahanan
jeni seperti terlihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 2 Penampang hasil inversi 2-D dari pasir yang


terkontaminasi

Dari hasil pengolahan data melalui inversi terlihat bahwa


daerah yang sudah terkontaminasi dengan limbah oli yang
memiliki nilai resistivitas berkisar dari 2.09 Ω.m sampai
dengan 4.36 Ωm, dimana terlihat dari Gambar .2 bahwa
Gambar 1. Penampang hasil inversi 2-D dari Tanah limbah terdapat pada kedalaman 5 cm – 20 cm dari
lempung (clay sand) permukaan tanah (ground surface).

Tahanan jenis pasir yang diinjeksikan polutan cair


Dari hasil pengolahan data terdapat nilai tahanan jenis
yang cukup tinggi yaitu 172 – 359 Ωm ini di
Nilai tahanan jenis tanah lempung tanpa limbah yang
interpretasikan merupakan pasir besi yang terdapat pada
merupakan pembanding antara medium yang
medium tanah lempung (clay sand) yang digunakan.
terkontaminasi dengan yang belum terkontaminasi yang
merupakan hasil pengukuran arus dan potensial listrik
4. Kesimpulan
dapat terlihat pada gambar 1.

Berdasarkan penampang geolistrik tahanan jenis 2-D


Dari hasil penampang geolistrik pasir tanpa limbah
terlihat adanya polutan limbah cair yang ditunjukkan
terdapat nilai tahanan jenis berkisar antara 28.6 – 46 Ωm
dengan nilai tahanan jenis yang rendah ini dikarenakan oli
yang diinterpretasikan berupa air, ini dapat diyakini karena
bekas bersifat konduktif.
bagian tengah-tengah bak kaca pasir terlihat masih basah.

Hasil pengamatan menunjukan bahwa nilai resistansi oli


Tahanan jenis pasir yang diinjeksikan polutan cair.
memiliki nilai yang cukup rendah yaitu berkisar dari 2.09
Ωm sampai dengan 4.36 Ωm.Aplikasi metode geolistrik
Nilai tahanan jenis pasir yang diinjeksikan polutan cair
dapat dipakai sebagai alat monitoring rembesan limbah,
yang merupakan hasil pengukuran arus dan potensial
namun untuk kondisi lapangan yang sebenarnya harus
listrik dapat dilihat pada Gambar 2.
masih perlu pengkajian yang lebih mendalam lagi. Serta
mutlak harus ditunjang dengan data-data skunder.
Polutan cair (oli) yang diinjeksikan sebanyak 1000 mL
yang ditumpahkan ditengah-tengah bak kaca lalu dibiarkan
selama kurang lebih 30 menit untuk membiarkan
penyebaran oli benar-benar sudah berhenti sehingga dapat
108 Suhendra / Jurnal Gradien Vol. 2 No. 1 Januari 2006 : 105-108

Daftar Pustaka

[1] Loke, M.H., R.D. Barker, Least-square dekonvolusi of


apparent resistivity pseudosection, 1995, Geophysics, Vol
60 pp 1682-1690.
[2] Park, S.K., Fluid migrasi in the vadose zone from 3D
inversion of resistivity monitoring data, 1998, Geophysics,
60, 1682-1690.
[3] Telford,W.M., L.P. Geldart and R.E. Sheriff, Applied
Geophysic : Second Edition, 1990, Cambrige University
Press, USA, 522-538.
[4] Van, G.P., Park, S.K., Hamilton, P., Monitoring leaks from
stroge ponds using resistivity methods, 1991, Geophysics,
56, 1267-1270.

Anda mungkin juga menyukai