Manusia
Manusia sebagai makhluk unik mempunyai sifat dan karakteristik
yang berbeda
Manusia sebagai sistem adaptif/terbuka memerlukan berbagai
masukan dari subsistem dan suprasistem .
Manusia sebagai makluh holistik
o Manusia sebagai makhluk bio
o Manusia sebagai makhluk psiko
o Manusia sebagai makhluk sosial
o Makhluk sebagai makhluk spiritual
Kebutuhan Manusia
Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan cinta dan dicintai
Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan fisiologis
Sehat-Sakit
Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,
mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan
(WHO)
Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran
dan tugasnya secara efektif (parson)
Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang – Undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992)
Sakit
Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia,
termasuk jumlah sistem biologis dan kondisi kondisi penyesuaian (
parson).
Sakit adalah adanya gejala, persepsi tentang keadan sakit yang
dirasakan, dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun
(Bauman).
Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas jasmani
maupun sosial (perkins).
kesimpulanya sakit adalah keadaan tidak normal atau sehat.
Rentang Sehat – Sakit
Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan
Perilaku sehat dipengaruhi oleh faktor
Pendidikan
Adat istiadat
Kepercayaan
Kebiasaan
Sosial ekonomi
Perilaku Sakit
Tidak memegang tanggung jawab selama sakit
Bebas dari tugas dan peran sosial
Berupaya mencapai kondisi sehat secepat mungkin
Bersama keluarga mencari bantuan dengan segera
2.2.PENGERTIAN PARADIGMA
Paradigma adalah cara bagaimana kita menyerap dunia. Paradigma
menjelaskan dunia kepada kita dan menolong kita memahami setiap fenomena
yang terjadi disekitar kita (Adam Smith, 1975).
Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan (Masterman, 1970).
Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan
sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara
pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia (Poerwanto. P, 1997).
Jadi paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
2.3.PENGERTIAN KEPERAWATAN
Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan
keperawatan kepada orang lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.Sehingga bisa disimpulkan
bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk
kesejahteraan umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu
dan seni serta mnggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang
dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan
profesional.
# VIRGINIA HENDERSON
Keperawatan adalah membantu individu - baik dalam keadaan sakit maupun
sehat - melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung
kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai,
yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.
# NURSALAM, 8;2003
Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan
dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami
gangguan fisik, spikis, sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
# CHITY; 1997
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang bersifat humanism,
holism, dan care
1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan
diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam
diri manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat
profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan
kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan
demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam
keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan
kebutuhan dasar.
b.Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit:
1.Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai
adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2.Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit
yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan
yang di rasakan pada tubuhnya.
3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan
dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar
untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum
sakit.
4. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa
lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan
meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan
asuhan keperawatan dapat tercapai.
3
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang
diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Generalisasiadalah
bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Metode deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris
deduction
yang berarti penarikan kesimpulan darikeadaan-keadaan yang umum,
menemukan yang khusus dari yang umum, lawannya induksi(
Kamus Umum Bahasa Indonesia
hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)Deduksi adalah cara
berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulanyang
bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan
pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah per
nyataan dansebuah kesimpulan. (
Filsafat Ilmu
.hal 48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan.2005)Pada induksi kita
berjalan dari bukti naik ke undang. Pada cara deduksi adalahsebaliknya. Kita
berjalan dari Undang ke bukti. Kalau kita bertemu kecocokan antara undangdan
bukti, maka barulah kita bisa bilang, bahwa undang itu benar. Kalau kita sudah
terima, bahwa semua benda kehilangan berat dalam semua cair, maka kita
ambil satu benda dan satuzat cair buat penglaksanaan. Kita ambil sepotong
timah, kita timbang beratnya di udara. Kitadapat B gram. Kita masukkan timah
tadi ke dalam air. Kita timbang beratnya air yangdipindahkan oleh timah tadi,
kita dapati b gram. Menurut undang Archimedes timah tadi
4
mesti kehilangan berat b gram. Jadi ditimbang dalam air, beratnya menurut
Archimedesmestinya (B-b) gram. Sekarang kita ambil beratnya dan timbangan
timah yang terbenam tadi.Betul kita dapat (B-b) gr. Jadi betul cocok dengan
undang Archimedes. Sekarang inductionsudah beralasan deduction, kebenaran
undang sudah di sokong oleh penglaksanaan.Berulang-ulang kita lakukan
pemeriksaan kita dengan benda dan zat cair berlainan dan berulang-
ulang kita saksikan kebenaran undangnya Archimedes, pemikir Yunani itu.(
Madilog
. hal 104. Tan Malaka, Pusat Data Indikator).Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yangumum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan
artisebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yangmenampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan
penanda status sosial.
5
Daftar Referensi
Mursini dan Muhammad Surip. 2010.
Filsafat Ilmu, Pengembangan wawasan keilmuanmanusia.
Bandung: Cita PustakaTafsir, Ahmad. 1990.
Filsafat Umum, Akal dan hati sejak thales sampai capra.
Bandung: PT.Remaja RosdakaryaJujun S. Suriasumantri. 1980.
Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta :
SinarHarapan.http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaranhttp://hasanaguero.wordpre
ss.com/2012/05/14/berpikir-induktif-dan-
deduktif/http://filsafat.kompasiana.com/2010/08/22/nalar-induktif-dan-nalar-
deduktif/http://suryanto-bogor.blogspot.com/2012/03/metode-induktif-dan-
deduktif.html