Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Falsafah Keperawatan

 Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang


merupakan bagian integral dari layanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan.
 Falsafah Keperawatan: kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan.
Pengertian Paradigma Keperawatan
 Paradigma keperawatan : Merupakan suatu pandangan global yang
dianut oleh perawat yang mengatur hubungan di antara teori guna
mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai
kerangka kerja keperawatan.
 Unsur paradigma keperawatan
Keperawatan
 Memberikan layanan kesehatan
 Memberikan bantuan yang paripurna dan efektif kepada klien
 Membantu klien (dari level individu hingga masyarakat)
 Melaksanakan intervensi keperawatan :
o Promotif
o Preventif
o Kuratif
o Rehabilitatif

Manusia
 Manusia sebagai makhluk unik mempunyai sifat dan karakteristik
yang berbeda
 Manusia sebagai sistem adaptif/terbuka memerlukan berbagai
masukan dari subsistem dan suprasistem .
 Manusia sebagai makluh holistik
o Manusia sebagai makhluk bio
o Manusia sebagai makhluk psiko
o Manusia sebagai makhluk sosial
o Makhluk sebagai makhluk spiritual

Kebutuhan Manusia
 Kebutuhan aktualisasi diri
 Kebutuhan harga diri
 Kebutuhan cinta dan dicintai
 Kebutuhan keselamatan dan keamanan
 Kebutuhan fisiologis
Sehat-Sakit
 Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,
mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan
(WHO)
 Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran
dan tugasnya secara efektif (parson)
 Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang – Undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992)

Sakit
 Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia,
termasuk jumlah sistem biologis dan kondisi kondisi penyesuaian (
parson).
 Sakit adalah adanya gejala, persepsi tentang keadan sakit yang
dirasakan, dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun
(Bauman).
 Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas jasmani
maupun sosial (perkins).
kesimpulanya sakit adalah keadaan tidak normal atau sehat.
Rentang Sehat – Sakit
Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan
Perilaku sehat dipengaruhi oleh faktor
 Pendidikan
 Adat istiadat
 Kepercayaan
 Kebiasaan
 Sosial ekonomi

Perilaku Sakit
 Tidak memegang tanggung jawab selama sakit
 Bebas dari tugas dan peran sosial
 Berupaya mencapai kondisi sehat secepat mungkin
 Bersama keluarga mencari bantuan dengan segera

Efek Sakit Terhadap Peran Individu


 Perubahan Peran
 Masalah keungan
 Kesepian
 Perubahan kebiasan sosial
2.1.PENGERTIAN FALSAFAH
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang
ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu
(WJS Poerwadarminta.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia
dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik
keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan
yang dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia
yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam
arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada
klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras,
jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial
ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan
hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran
sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :


Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip
humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif
manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa
menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan
untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi
hukum aksi- reaksi
3. memiliki holism intrinsic
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut.
Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang
mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang
berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang
dalam konteks
a. tujuan eksistensi manusia
b. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
d. nilai dan arti kehidupanbagian integral dari pelayanan kesehatan.
Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat
selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.

2.2.PENGERTIAN PARADIGMA
Paradigma adalah cara bagaimana kita menyerap dunia. Paradigma
menjelaskan dunia kepada kita dan menolong kita memahami setiap fenomena
yang terjadi disekitar kita (Adam Smith, 1975).
Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan (Masterman, 1970).
Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan
sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara
pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia (Poerwanto. P, 1997).
Jadi paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

2.3.PENGERTIAN KEPERAWATAN
Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan
keperawatan kepada orang lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.Sehingga bisa disimpulkan
bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk
kesejahteraan umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu
dan seni serta mnggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang
dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan
profesional.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi keperawatan:

# AMERICAN NURSES ASSOCIATION


Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respon manusia terhadap masalah -
masalah kesehatan yang sifatnya aktual atau potensial

# INTERNATIONAL COUNCIL OF NURSES


Keperawatan adalah fungsi yang unik membantu individu yang sakit atau sehat,
dengan penampilan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau
penyembuhan (meninggal dengan damai), hingga individu dapat merawat
kesehatannya sendiri apabila memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan

# LOKAKARYA KEPERAWATAN, JANUARI 1983


Keperawatan adalah suatu bentuk pelyanan di bidang kesehatan yang didasari
ilmu dan kita keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan
masyarakat baik yang sakit maupun sehat, sejak lahir sampai
meninggal.Pelayanan berupa bantuan diberikan karena kelemahan fisik,
keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari - hari.

# VIRGINIA HENDERSON
Keperawatan adalah membantu individu - baik dalam keadaan sakit maupun
sehat - melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung
kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai,
yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

# PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)


Keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain
serta kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.

# NURSALAM, 8;2003
Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan
dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami
gangguan fisik, spikis, sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang
optimal.

# CHITY; 1997
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang bersifat humanism,
holism, dan care

# ROBERT PRIHARJO; 1995


Keperawatan merypakan suatu bentuk asuhan yang ditujukan untuk kehidupan
orang lain

2.4.PENGERTIAN PARADIGMA KEPERAWATAN


Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang
persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).
Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi
dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara
pandang dasar kas dalam memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan
mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma
yaitu pandangan yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi
pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau
disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya
dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing
berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok
persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan
tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan
memilih tindakanterhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar
dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim.Fakta
sosial dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi
obyek penyelidikan seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui
kegiatan mental murni.Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data
riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan
diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam
diri manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)

Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang


konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim.
Weber tidak memisahkan antara struktur sosial dengan pranata sosial karena
keduanya sama-sama membantu untuk membentuk tindakan manusia yang
penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)

2.5.KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN


1. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus
dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks
paradigma keperawatan ini bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam
suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:
a. sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh
lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.
b. sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c. sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat
profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan
kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan
demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam
keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan
kebutuhan dasar.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk


pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
1. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
2. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial
tertinggi untuk sehat
3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah
putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and
now.”
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,
ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan
sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
a. Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan
sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui
karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki
pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki
hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap
kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran
sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah.Karena keyakinan terhadap
kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut
dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor
antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi
seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi
terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku sehat yang positif.
Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
1.Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor
usia.
2.Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status
kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan
sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.

3.Pengalama Masa Lalu


Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu
jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam
kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutya.
4.Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui
faktor genetik.
6.Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
7.Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang
dapat mempengaruhi status kesehatan

b.Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit:
1.Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai
adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2.Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit
yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan
yang di rasakan pada tubuhnya.
3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan
dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar
untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum
sakit.

Diagram rentang sehat sakit

4. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa
lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan
meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan
asuhan keperawatan dapat tercapai.

2.6.FALSAFAH KEPERAWATAN DI INDONESIA


1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara
menyeluruh
2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.
3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya
kemampuan perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin
hubungan rasa saling percaya dan konfidensi dengan klien, pengetahuan yang
belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan. Selain itu juga, perawat
cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi dengan
orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata
berorientasi pada uang, jabatan atau yang lainnya.
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

3
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang
diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Generalisasiadalah
bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.


Jika dipanaskan, platina memuai.

Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.

Jika ada udara, hewan akan hidup.

Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.B.

Metode deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris
deduction
yang berarti penarikan kesimpulan darikeadaan-keadaan yang umum,
menemukan yang khusus dari yang umum, lawannya induksi(
Kamus Umum Bahasa Indonesia
hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)Deduksi adalah cara
berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulanyang
bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan
pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah per
nyataan dansebuah kesimpulan. (
Filsafat Ilmu
.hal 48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan.2005)Pada induksi kita
berjalan dari bukti naik ke undang. Pada cara deduksi adalahsebaliknya. Kita
berjalan dari Undang ke bukti. Kalau kita bertemu kecocokan antara undangdan
bukti, maka barulah kita bisa bilang, bahwa undang itu benar. Kalau kita sudah
terima, bahwa semua benda kehilangan berat dalam semua cair, maka kita
ambil satu benda dan satuzat cair buat penglaksanaan. Kita ambil sepotong
timah, kita timbang beratnya di udara. Kitadapat B gram. Kita masukkan timah
tadi ke dalam air. Kita timbang beratnya air yangdipindahkan oleh timah tadi,
kita dapati b gram. Menurut undang Archimedes timah tadi

4
mesti kehilangan berat b gram. Jadi ditimbang dalam air, beratnya menurut
Archimedesmestinya (B-b) gram. Sekarang kita ambil beratnya dan timbangan
timah yang terbenam tadi.Betul kita dapat (B-b) gr. Jadi betul cocok dengan
undang Archimedes. Sekarang inductionsudah beralasan deduction, kebenaran
undang sudah di sokong oleh penglaksanaan.Berulang-ulang kita lakukan
pemeriksaan kita dengan benda dan zat cair berlainan dan berulang-
ulang kita saksikan kebenaran undangnya Archimedes, pemikir Yunani itu.(
Madilog
. hal 104. Tan Malaka, Pusat Data Indikator).Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yangumum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan
artisebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yangmenampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan
penanda status sosial.

5
Daftar Referensi
Mursini dan Muhammad Surip. 2010.
Filsafat Ilmu, Pengembangan wawasan keilmuanmanusia.
Bandung: Cita PustakaTafsir, Ahmad. 1990.
Filsafat Umum, Akal dan hati sejak thales sampai capra.
Bandung: PT.Remaja RosdakaryaJujun S. Suriasumantri. 1980.
Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta :
SinarHarapan.http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaranhttp://hasanaguero.wordpre
ss.com/2012/05/14/berpikir-induktif-dan-
deduktif/http://filsafat.kompasiana.com/2010/08/22/nalar-induktif-dan-nalar-
deduktif/http://suryanto-bogor.blogspot.com/2012/03/metode-induktif-dan-
deduktif.html

Anda mungkin juga menyukai