Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

BERBASIS RUMAH SAKIT &


BERBASIS MASYARAKAT

By: Ns. Khusnul Aini, M.Kep.,Sp.Kep.J


 Pelayanan kesehatan jiwa mengalami pergeseran dari pelayanan rumah
sakit ke pelayanan berbasis komunitas
 Peningkatan kasus gangguan jiwa, keterbatasan ruangan di RSJ serta
adanya batasan lama rawat menjadi alasan perubahan tersebut
 Unit rawat inap jiwa dikembangkan dan dipertahankan terutama untuk
menanggapi kebutuhan masyarakat
 Beberapa isu yang berdampak pada pelayanan rawat inap di RSJ antara
lain:
1. Perundang-undangan mengenai kesetaraan kesehatan jiwa
2. Reformasi perawatan kesehatan
3. Pemotongan anggaran kesehatan jiwa
4. Lama rawat yang singkat
5. Stigma
RAWAT INAP JIWA

 Pengeluaran untuk kesehatan jiwa harus dievaluasi secara luas


agar mencakup kebutuhan dan akses terhadap tritmen selain
biaya habis pakai.
 Fokus perawatan jiwa telah bergeser dari rawat inap yang
panjang menjadi singkat
 Rata-rata lama rawat (average length of stay/ALOS) berkisar 5-
10 hari
 Unit stabilisasi krisis menunjang perawatan singkat, perawatan
darurat dan krisis akut menghabiskan waktu 2-3 hari dan
terhubung langsung pada pelayanan berbasis komunitas
INDIKASI DAN TUJUAN TRITMEN RAWAT INAP JIWA

TUJUAN TRITMEN
1. Pencegahan perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain
2. Stabilisasi untuk dilakukan tritmen pada tingkat pelayanan yang kurang restriktif
3. Inisiasi proses tritmen pada klien dengan risiko kemanan untuk pemantauan ekstra
4. Manajemen gejala yang berat
5. Kebutuhan untuk evaluasi diagnostikmultidisiplin

TUJUAN RAWAT INAP


1. Evaluasi dan diagnosis yang cepat
2. Penurunan perilaku yang berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain
3. Stabilisasi gejala
4. Menyiapkan klien untuk pelayanan yang kurang restriktif
5. Mengatur perawatan setelah pulang yang efektif untuk memastikan perbaikan dan
kesinambungan perawatan
Gangguan
Gangguan
Penggunaan
ansietas
Zat

Psikosis
Skizofrenia
nonorganik

RSJ
Gangguan
Mood
mental
disorder
organik
Program Hospitalisasi Parsial
(PHP)
 PHP merupakan bagian penting dari kontinuitas tritmen kesehatan jiwa dan
ketergantungan zat
 PHP dirancang untuk mencegah kekambuhan dan rawat ulang
 PHP menggunakan stabilisasi krisis dan pendekatan yang berorientasi pada
pemulihan
 Klien yang mengikuti PHP mendapatkan pelayanan 4-5 jam per minggunya
 Klien menerima pelayanan yang maksimal minggu pertama sampai dua minggu
pasca rawat
 Tim PHP merupakan multidisiplin antara lain:
1. Psikiater
2. Perawat jiwa
3. Pekerja sosial
4. Terapis okupasi
5. Konselor
Peran Perawat

Penatalaksan
Implementasi
aan
Kegiatan
Lingkungan
Askep
Terapeutik

Integrasi dan
Koordinasi
Pemberian Layanan
Keperawatan
Komunitas Terapeutik

 Komunitas terapeutik menggambarkan lingkungan rawat


inap dengan norma-norma budaya untuk perilaku dan
aktivitas
 Komunitas terapeutik merupakan salah satu contoh dari
model social keperawatan jiwa
 Konsep komunitas terapeutik saat ini kurang relevan
dengan lingkungan rawat inap yang saat ini
berkembang, mengingat masa rawat yang lebih singkat
Lingkungan Terapeutik

 Lingkungan terapeutik memiliki tujuan:


1. Menetapkan batas perilaku yang mengganggu dan maladaptive
2. Mengajarkan perilaku psikososial

 Lima kategori perilaku mengganggu:


1. Destruktif
2. Disorganisasi
3. Penyimpangan
4. Disforia
5. Ketergantungan
Implikasi
Keperawatan

 Keamanan fisik dan kesejahteraan klien


 Pendidikan tentang tritmen dan rencana kemanan klien
secara individu
 Jadwal aktivitas terapeutik
 Peluang untuk berinteraksi sosial
 Pengakuan terhadap perasaan klien untuk menumbuhkan
rasa hormat dan kepercayaan
Proses dan Hasil Tritmen Rawat Inap Jiwa

HASIL TINGKAT PROSES DASAR FUNGSI KLINIS


Tidak Membahayakan Menyediakan lingkungan yang aman, menangani ketegangan lingkungan, Keamanan
menggunakan metode pembatasan (sesuai kebutuhan), mengembangkan
hubungan kolaboratif dengan klien

Pengkajian Menyeluruh Wawancara dan pemeriksaan diagnostic yang lengkap pada waktu yang Manajemen gejala
tepat

Penetapan Tujuan Mengidentifikasi persepsi klien terhadap penyakit dan tritmen, Dukungan
mengidentifikasi tujuan klien, menentukan tritmen klien rawat inap secara
realistis yang bisa diberikan

Membuat Normal Kembali Memperbaiki pola tidur, memastikan nutrisi yang cukup, melibatkan kembali Struktur
dalam sosialisasi,

Mengatasi Krisis Meningkatkan persepsi klien terhadap control, meningkatkan dukungan Keamanan,
system klien, menurunkan gejalan keparahan klien dukungan,
manajemen gejala
Pemahaman terhadap Rencana rawat jalan, pendidikan untuk klien dan keluarga, rekomendasi Manajemen gejala
Medikasi, strategi perilaku farmakologi dan rujukan potensial agensi pelayanan
kognitif, dan alasan rujukan
Discharge Planning

 Perencanaan pulang adalah sebuah proses yang dimulai ketika klien baru
saja dimulai
 Area perencanaan pulang termasuk obat-obatan, aktivitas sehari-hari,
perawatan kesehatan secara komprehensif, perumahan dan bantuan
keuangan
 Pelayanan transisi bagi klien dengan gangguan jiwa ketika meninggalkan
rumah sakit sering tidak memadai
 Hubungan komunikasi yang kuat antara rumah sakit dan komunitas sangat
penting untuk menjamin kontinuitas perawatan, memaksimalkan nilai yanan
berbasis rumah sakit dan meminimalkan perawatan kembali ke rumah sakit
Integrasi Pelayanan

 Pengelolaan sumber daya keperawatan


 Menyeimbangkan biaya dan hasil
 Mengevaluasi modalitas pemberian asuhan keperawatan
 Memastikan kepatuhan terhadap standar professional dan peraturan
 Memfasilitasi komunikasi
 Pemecahan masalah yang partisipatif
 Resolusi konflik dalam tim
LAYANAN DI KOMUNITAS
Tatanan Pelayanan Primer

 Masyarakat akan mencari bantuan terkait masalah kesehatan jiwanya


melalui pemberi pelayanan primer
 Tiga masalah umum yang paling sering ditemukan pada layanan primer
antara lain:
1. Depresi
2. Ansietas
3. Penyalahgunaan zat terlarang
Banyak klien dengan masalah kesehatan jiwa tidak ditangani secara
efektif di tatanan pelayanan primer
Pelayanan Kegawatdaruratan Psikiatri

 Pelayanan unit gawat darurat untuk klien gangguan jiwa di tatanan rumah
sakit mencapai tingkat kritis
 Keterbatasan waktu, pelatihan risiko dan masalah hukum untuk kasus
kesehatan jiwa, menyebabkan klien harus menjalani rawat inap
 Klien dengan percobaan bunuh diri paling sering dijumpai di unit gawat
darurat
 Memberikan pelayanan yang efektif dan aman untuk klien gangguan jiwa
di unit gawat daruta merupakan sebuah tantangan
Pelayanan Kesehatan Jiwa di Rumah

 Pelayanan di rumah memperkuat dan menambha pelayanan


yang diberikan oleh anggota keluarga dapat mempertahankan
kemandirian dan martabat klien yang berkualitas yang sering
hilang
 Program pelayanan kesehatan di rumah menerima dan
mengarahkan klien dari pelayanan kesehatan jiwa di komunitas
 Pelayanan di rumah sebagai alternative perawatan di rumah sakit
 Kunjungan rumah untuk tujuan mengevaluasi masalah yang
khusus dan untuk memberikan penanganan di rumah
Kompetensi Peka Budaya

 Kesadaran akan latar belakang budaya dan etnis klien merupakan hal
yang penting bagi pelayanan yang efektif di berbagai tatanan
 Perawat terpapar budaya klien dan klien akan melihat reaksi perawat
terhadap lingkungannya
 Pengakuan dan keyakinan budaya klien pada penyampaian asuhan
keperawatan dapat mempengaruhi partisipasi klien dalam pemulihan
 Perawat harus memahami latar belakang budaya dan penilaian yang
memungkinkan terhadap status social ekonomi, jenis kelamin, struktur
keluarga dan cara menangani emosi dari latar belakang tesrebut
Populasi Rentan di Komunitas

Tunawisma

Disabilitas
Narapidana
Sosial

Penyalahgunaan Kemiskinan
Zat terlarang

Anda mungkin juga menyukai