Anda di halaman 1dari 1

Materi 11

Faktor budaya yang diduga mempengaruhi konsumsi pangan masyarakat merupakan


penyesuaian seseorang terhadap budaya-budaya baru yaitu mengonsumsi pangan non beras
yang dicanangkan oleh pemerintah yang biasa kita sebut diversifikasi pangan. Pola konsumsi
pangan sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, termasuk didalamnya pengetahuan
mengenai pangan, sikap terhadap pangan dan kebisaaan makan. Seringnya suatu bahan
pangan dikonsumsi oleh masyarakat maka akan besar pula peluang pangan tersebut tergolong
dalam pola konsumsi pangan individu atau masyarakat. Faktor budaya merupakan penentu
keinginan, persepsi dan perilaku paling dasar. Faktor budaya memberikan pengaruh paling
luas dan dalam pada persepsi konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang
dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli. Budaya merupakan kumpulan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota
masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler 2009).

Perilaku konsumsi pangan masyarakat dilandasi oleh kebiasaan makan (food habit)
yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga melalui proses sosialisasi.
Kebiasaan makan tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan ekologi (ciri tanaman pangan,
ternak dan ikan yang tersedia dan dapat dibudidayakan setempat), lingkungan budaya dan
sistem ekonomi (Suhardjo, 2003). Kebiasaan makan sendiri didefinisikan sebagai cara
seseorang atau sekelompok orang dalam memilih pangan dan memakannya sebagai reaksi
terhadap pengaruh- pengaruh fisiologis, psikologis, budaya, dan sosial. (Sanjur,1982)

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM%20MUHAMM
AD%20JUNDI-FST.pdf

Anda mungkin juga menyukai