Anda di halaman 1dari 4

• Penjelasan kerugian gesek

1000 (H-H’)
Kerugian gesek dihitung menggunakan rumus R =
k (L + l)

- Untuk mendapatkan nilai H = tinggi pipa utama yang turun – pipa naik
misalkan untuk perhitungan lantai 7 sistem 1 berdasarkan isometri
panjang pipa utama yang turun yaitu 11 m dikurang pipa yang naik (
pada kloset sistem satu = 0,7 + 0,7 = 1,4).
Contoh dibuku plambing pada lantai 5= 10 – (0,6 + 0,6) = 8,8
- Untuk mendapatkan nilai H’ dapat dilihat pada tabel 3.14

Untuk kloset digunakan 0,7 cm atau 7 mm


Untuk peturasan digunakan 0,4 atau 4 mm
Contoh dibuku plambing pada sistem 1 lantai 5 yaitu kloset = 7
- Untuk nilai K (koefisien sistem pipa ) dapat dilihat pada buku halaman
76 yaitu bernilai antara 2-3.
- Untuk nilai L atau pipa lurus/pipa utama dihitung dari letak tangki
sampai pipa bentuk L yaitu 2,5 + pipa datar yaitu 3 + pipa turun
sampai lantai 7 senilai 9 (jika dibuku sampai titik B).
Contoh dibuku plambing pada lantai 5 = 2 + 3 + 8,5 = 13,5
- Untuk nilai l yaitu pipa cabang dihitung dari titik B sampai pada ujung
sisitem 1
Contoh isometri lantai 7 sistem 1 = (0,7 + 0,2 + 0,7 + 0,4 + 1 + 1,5 +
1 + 3,5 + 1,5 + 1,5 + 2,5 + 0,4) = 14,9
Contoh pada buku plambing lantai 5 sistem 1 = 0,6 + 0,1 + 0,6 + 0,3
+ 0,9 + 0,9 + 3 + 1 + 1 + 2 + 0,3 = 10,7
• Contoh perhitungan:

Sistem 1 pada lantai 7

H = 11 – 1,4 = 9,6

H’= 7

K=2

L = (2,5 + 3,5 +9) = 15

l = (0,7 + 0,2 + 0,7 + 0,4 + 1 + 1,5 + 1 + 3,5 + 1,5 + 1,5 + 2,5 + 0,4) =

14,9

1000 (H-H’)
R=
k (L+l)

1000 (9,6−7)
=
2 (15+14,9)

1000 (2,6) 2600


= = = 43,47
2 (29,9) 59,8

• Contoh perhitungan pada buku plambing lantai 5 sistem 1


H = 10 – 1,2 = 8,8

H’= 7

K=2

L = (2 + 3 +8,5) = 13,5

l = 0,6 + 0,1 + 0,6 + 0,3 + 0,9 + 0,9 + 3 + 1 + 1 + 2 + 0,3 = 10,7

1000 (H-H’)
R =
k (L+l)

1000 (8,8 − 7) 1000 (1,8) 1800


= = = = 37,2
2 (13,5+10,7) 2 (24,2) 48,4
• Penjelasan kerugian gesek
Untuk menetukan tabel ekivalen tergantung pada jumlah, jenis dan

sistem pada alat plambing.

- Kolom jumlah baris menentukan barisan alat plambing tiap sistem

dimulai sistem 1

- Kolom alat plambing disesuaikan setiap lantai dan sistem pada

isometri

- Kolom ukuran pipa dapat dilihat pada buku tabel 3.13 halaman 49

,menggunakan pipa baja dan tergantung pada alat plambing, untuk

kelompok 12 menggunakan kloset tangki gelontor, peturasan tangki

gelontor dan bak cuci tangan dimana ukuran pipa yang tertera pada

tabel yaitu 20 mm.

- Untuk nilai ekivalen pipa 15 mm dapat dilihat pada buku halaman 80

tabel 3.20, pada perhitungan kami lantai 7 sistem 1 didapatkan nilai

ekivalen dari ukuran pipa 20 mm yaitu 2,2 seperti gambar berikut:

- Untuk kolom jumlah nilai ekivalen pertambahannya sesuai dengan


pertambahan alat plambingnya, misalkan 1 kolset senilai 2,2 maka
untuk 2 kloset = 2,2 + 2,2 dan seterusnya.
- Untuk kolom factor pemakaian sebenarnya hanya menggunakan
persen akan tetapi kelompok 12 mencantumkan jumlah alat plambing
nya pada sebelah kiri kolom agar memudahkan mengetahui factor
pemakaian misalkan 1 buah kolset tangki gelontor dapat dilihat pada
tabel memiliki factor pemakian sebesar 100% , untuk bak cuci tangan
pada sistem 1 lantai 7 mengapa dihitung 3 dan digabung dengan
kloset karena jenis alat plambing nya sama yaitu alat plambing biasa
(selain katub gelontor). Di perhitungan kelompok 12 juga
mencantumkan tabel factor pemakian lengkap dari jumlah alat
plambing 1 – 100.
- Untuk kolom VIII didapatkan dari hasil kali nilai ekivalen dikalikan
dengan factor pemakaian, disini untuk factor pemakaian kami bagi
100 karena dalam bentuk persen.
- Setelah didapatkan nilai dari kolom 8 maka dapat diketahui ukuran
pipa pada kolom 9 dengan cara ditentukan pada buku halaman 80
tabel 3.20 dengan cara membaca kebalikannya dari nilai ekivalen
karena nilai yang kita dapat kan pada kolom 8 sebesar 2,2 maka
ukuran pipa dapat ditentukan sebesar 20 mm

Misalkan pada perhitungan kelompok 12 pada lantai 7 sistem 1 baris


ke 2 didapatkan nilai kolom 8 sebesar 4,4 maka dapat dibaca pada
tabel ukuran pipanya sebesar 25 mm.
- Apabila jenis dan jumlah alat plambing sama pada lantai sebelumnya
maka kita tidak perlu menghitung satu persatu dan hanya perlu
menjumlahkan nilai ekivalen dan jumlah alat plambing pada lantai
sebelumnya, baru kita tentukan factor pemakian sampai dengan
ukuran pipa.
- Apabila jenis dan jumlah alat nya berbeda maka kita perlu
menghitung satu persatu pada lantai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai