Anda di halaman 1dari 74

By. Triana Septianti P, M.

Keb

By. Triana Septianti P 1


By. Triana Septianti P 2
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa
( trauma ) atau penyakit.
Klasifikasi sumber perdarahan / Golongan Perdarahan

1. Perdarahan Nadi ( Arteri )


- Berasala dari pembuluh Nadi
- keluarnya memancar seirama denyut nadi
- berwarna merah terang

By. Triana Septianti P 3


Klasifikasi sumber perdarahan /
Golongan Perdarahan

1. Perdarahan Nadi ( Arteri )


- Berasal dari pembuluh nadi
- keluarnya memancar seirama denyut nadi
- berwarna merah terang

2. Perdarahan Balik ( Vena )


- Darah keluar mengalir
- Berwarna merah gelap
By. Triana Septianti P 4
3. Perdarahan Rambut ( kapiler )
- Darah keluar merembes
- Berwarna merah gelap

By. Triana Septianti P 5


1. Perdarahan Luar
Perdarahan yang tampak/terlihat jelas
keluar dari luka terbuka.
2. Perdarahan Dalam
. Biasanya tak terlihat dan kulit tampak
rusak, kadang-kadang terlihat dibawah
permukaan kulit berupa memar.

By. Triana Septianti P 6


A. Perlindungan terhadap Infeksi
pada penangan perdarahan :
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu memberi perawatan.
3. Buang bahan yang telah ternoda.

By. Triana Septianti P 7


B.Mengendalikan Perdarahan Luar :
1.Tekan Langsung ( 5 – 15 menit )
2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan langsung )
3. Tekan pada titik tekan.
4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan / tanpa bidai/
Torniket.

By. Triana Septianti P 8


1. Pada perdarahan besar :
a.Tutup langsung luka
b.Pertahankan dan tekan cukup kuat.
c.Rawat luka setelah perdarahan terkendali.

By. Triana Septianti P 9


2. Pada Perdarahan ringan atau terkendali
a.Gunakan tekanan langsung dengan
penutup luka
b.Tekan sampai perdarahan terkendali
c.Jangan melepas penutup luka atau balutan
pertama.

By. Triana Septianti P 10


3. Perdarahan dalam / curiga ada perdarahan
dalam :
a. Baringkan & Istirahatkan penderita
b. Buka jalan nafas & pertahankan
c. Perawatan Syok jika ada
d. Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
e. Jangan beri makan & minum
f. Rawat cedera lain
g. Beri O2 & Rujuk
By. Triana Septianti P 11
Teknik Mengendalikan Perdarahan Luar

1. Tekan langsung tepat diatas luka dengan penutup luka.


Umumnya perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15 menit. Jika
perdarahan belum berhenti, tambahkan penutup luka
tanpa melepas penutup luka sebelumnya.
2. Tinggikan daerah cedera lebih tinggi dari jantung.
(biasanya hanya pada cedera alat gerak saja).
3. Tekan pada pembuluh nadi diantara luka dengan jantung.
By. Triana Septianti P 12
Teknik lain Mengendalikan Perdarahan Luar

1. Immobilisasi dengan atau tanpa bidai.


2. Torniket (sebagai alternatif terakhir & hanya
pada kasus tertentu saja)
3. Kompres dingin

By. Triana Septianti P 13


Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi )
gagal mengirimkan darah yang mengandung
oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital.

1. Kegagalan jantung memompa darah


2. kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas.
4. Kekurangan cairan tubuh.
By. Triana Septianti P 14
a. Pernafasan : cepat dan dangkal
b. Nadi : Cepat dan lemah
c. Kulit : Pucat,dingin & lembab
d. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping
telinga.
e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar.

a. Mual & mungkin muntah


b. Haus
c. Lemah
d. Pusing
e. Gelisah & takut mati15
By. Triana Septianti P
1. Bawa penderita ketempat teduh &
aman
2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan
20–30 cm
3. Pakaian dilonggarkan
4. Beri selimut
5. Tenangkan penderita

By. Triana Septianti P 16


6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan
baik
7. Kontrol perdarahan & rawat cedera
lainnya
8. Beri Oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan & minum
10. Periksa berkala tanda vital
11. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

By. Triana Septianti P 17


By. Triana Septianti P 18
Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf / pembuluh darah
akibat suatu ruda paksa

By. Triana Septianti P 19


1. Luka Terbuka
2. Luka Tertutup

1. Luka lecet
2. Luka sayat /iris
3. Luka robek
4. Luka tusuk
5. Avulsi ( sobek )
6. Amputasi
7. Gititan/sengatan
8. Luka bakar
By. Triana Septianti P 20
Luka Lecet & Luka Sayat / Iris
By. Triana Septianti P 21
Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek
By. Triana Septianti P 22
Luka Tusuk, luka Tembus & Luka Gigitan Binatang
By. Triana Septianti P 23
Luka Amputir (Amputasi)
By. Triana Septianti P 24
Luka Bakar

By. Triana Septianti P 25


1. Memar
2. Cedera karena himpitan
3. Cedera remuk

By. Triana Septianti P 26


Luka memar & Hematoma
By. Triana Septianti P 27
Bahan yang diletakkan tepat diatas luka.

Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap )


2. Penutup luka tebal

Fungsi: 1. Membantu mengendalikan darah


2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri

By. Triana Septianti P 28


Bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka.

1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.


2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.

1. Pembalut pita / gulung


2. Pembalut segitiga ( mitella )
3. Pembalut tabung / tubuler
4. Pembalut penekan
By. Triana Septianti P 29
Perawatan Luka Terbuka
1. Pastikan daerah luka terlihat.
2. Bersihkan daerah sekitar luka.
3. Kontrol perdarahan bila ada.
4. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang
parah.
5. Cegah kontaminasi lanjut.
6. Beri penutup luka & balut bila perlu.
7. Baringkan penderita bila kehilangan banyak
darah dan lukanya cukup parah.
8. Tenangkan penderita.
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
By. Triana Septianti P 30
Perawatan Luka Tertutup
1. Pastikan daerah cedera terlihat.
2. Perawatan luka tertutup dilakukan seperti
halnya perdarahan dalam.
3. Khusus untuk memar dapat dilakukan :
R = rest
I = ice pack
C = compressed
E = elevation
4. Tenangkan penderita.
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
By. Triana Septianti P 31
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
1. Penutupan meliputi seluruh permukaan
luka.
2. Upayakan permukaan luka sebersih
mungkin sebelum menutup luka, kecuali
bila luka disertai perdarahan yang
masih mengalir
3. Pemasangannya harus memenuhi prinsip
aseptik
4. Jangan dipasang pembalut sebelum
perdarahan terhenti, kecuali pembalutan
penekanan.

By. Triana Septianti P 32


Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
5. Balutan tidak terlalu kencang/longgar &
jangan biarkan ujung sisa terurai.
6. Jangan menutup ujung jari. Bagian itu
bisa jadi petunjuk.
7. Bila luka kecil upayakan untuk
memperluas daerah pembalutan
8. Untuk anggota gerak balut dari distal
ke proksimal
9. Lakukan pembalutan dalam posisi yang
diinginkan

By. Triana Septianti P 33


By. Triana Septianti P 34
- Tulang
- Sendi
- Jaringan ikat
- Otot
Cedera pada Alat Gerak :
1. Patah Tulang (Fraktur )
2. Urai Sendi (Dislokasi )
3. Terkilir Otot (Strain)
4. Terkilir Sendi (Sprain)
By. Triana Septianti P 35
Terputusnya jaringan tulang baik sebagian atau seluruh.

Penyebabnya : Gaya melampaui batas Destisitas :


- Gaya Langsung
- Gaya Tak langsung
- Gaya puntir

Gejala dan Tanda :


- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Bengkak
- Gangguan Fungsi gerak
- Krepitasi
- Mungkin terlihat tulang yg Septianti
By. Triana patah P 36
1. Patah Tulang Tertutup : Permukaan kulit
utuh
2. Patah Tulang terbuka : Permukaan kulit ada
luka/robek

By. Triana Septianti P 37


Patah tulang By. Triana Septianti P 38
Keluarnya kepala sendi dari
mangkok sendi/keluarnya ujung
tulang dari Sendi
Penyebabnya : Teregang melebihi batas
normal.
Gejala dan Tandanya : sama dengan Patah
Tulang

By. Triana Septianti P 39


Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi
karena teregang melebihi normal.

Penyebab :
- Terpeleset
- Gerakan salah
Gejala dan tanda :
- Nyeri - Nyeri tekan
- Bengkak - Kulit merah kebiruan

By. Triana Septianti P 40


Robeknya jaringan otot pada tendon (ekor otot)

Penyebabnya: pembebanan tiba-tiba pada otot


tertentu.

Gejala & tanda :


-Nyeri yg tajam dan mendadak
-Nyeri menyebar dg kejang
-Bengkak

By. Triana Septianti P 41


Cedera Sistem Otot Rangka
By. Triana Septianti P 42
By. Triana Septianti P 43
Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera

Tujuan :
- Mencegah gerakan
- Mengurangi cedera baru
- Memberi istirahat
- Mengurangi nyeri
- Mempercepat penyembuhan

By. Triana Septianti P 44


By. Triana Septianti P 45
Macam-Macam Bidai :
• Bidai keras
• Bidai traksi
• Bidai Improvisasi
• Gendongan/belat & bebat

By. Triana Septianti P 46


By. Triana Septianti P 47
1. Informasikan kepada penderita.
2. Eksposure
3. Nilai GSS pada distal
4. Siapkan alat-alat
5. Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan
6. Meliputi dua sendi atau dua tulang
7. Lapisi bidai dg bahan lunak
8. Ikatan jangan terlalu keras/longgar
9. Ikatan cukup jumlahnya
10.Nilai GSS kembali
By. Triana Septianti P 48
Pembidaian Untuk Cedera Alat Gerak Bawah

By. Triana Septianti P 49


1. Istirahatkan bagian cedera
2. Tinggikan bagian cedera
3. Kompres dingin max 30 mnt, ulangi setiap jam.
4. Balut tekan
5. Bila perlu rujuk

By. Triana Septianti P 50


1. Letakkan lengan bawah di dada, telapak
tangan menghadap keluar.
2. Pasang bidai L/Bidai spesial siku
3. Ikat diatas & dibawah tulang yg patah
4. Lengan bawah digendong
5. Jika siku oatah, tangan jangan dilipat, bidai
lurus ke bawah
6. Rujuk

By. Triana Septianti P 51


Pembidaian Untuk Cedera Alat Gerak Atas

By. Triana Septianti P 52


1. Letakkan lengan pada dada
2. Pasang bidai dari siku ke tangan
3. Ikat di atas & dibawah tulang yg patah
4. Lengan di gendong
5. Rujuk

By. Triana Septianti P 53


Tanda-tandanya :
- Nyeri diatas kemaluan baik saat duduk maupun bendiri
- Kaki sulit digerakkan & kesemutan

Pertolongannya :
1. Diangkat dg papan kedua kakinya diikat jadi satu.
2. Beri bantal dibawah lutut dan kanan kiri pinggul
3. Ikat pada tulang pinggul & pergelangan kaki.
4. Rujuk

By. Triana Septianti P 54


• Pasang bidai di dua tempat :
- Ketiak sampai telapak kaki
- Lipat paha sampai telapak kaki
• Beri bantalan
• Bila perlu ikat kedua tungkai diatas lutut &
pergelangan kaki.
• Rujuk

By. Triana Septianti P 55


Hampir sama deengan tungkai atas, tetapi bidai
Hanya dari lipat paha sampai telapak kaki.

By. Triana Septianti P 56


Cedera Kepala :
Cedera pada kepala gangguan pada Otak :
Ringan/Berat.
Penyebab : Bentrokan
Pembagian :
1. Cedera Kepala Sederhana
2. Patah Tulang Tengkorak
3. Cedera Otak
By. Triana Septianti P 57
1. Perubahan respon
2. Gangguan Napas
3. Sakit kepala
4. Mual, muntah (muntah proyektil)
5. Gangguan penglihatan, pupil tak
simetris
6. Kejang

By. Triana Septianti P 58


7. Perubahan tanda vital
8. Nyeri
9. Luka terbuka/tertutup
10. Darah/cairan otak keluar dari
hidung/telinga.
11. Memar dibelakang telinga (Battle Sign)
12. Memar disekitar mata (raccoon eyes)
13. Postur abnormal
By. Triana Septianti P 59
1. Penilaian Dini
2. Immobilisasi Kepala & Leher
3. Beri O2 bila ada
4. Tutup dan balut Luka
5. Pantau tanda vital secara berkala
6. Rujuk

By. Triana Septianti P 60


Cedera dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk
persyarafan di dalamnya

Penyebabnya : benturan, jatuh, laka lantas

Gejala dan Tanda :


1. Perubahan bentuk
2. Mati rasa, kesemutan atau lumpuh pada alat gerak
3. Nyeri saat menggerakan lengan/tungkai
4. BAK dan BAB tidak terkontrol
5. Sulit Napas
6. Priapismus (ereksi yg menentap selama 6 jam)
7. Cedera lumpuh.
By. Triana Septianti P 61
Penyulit : 1. Henti Napas
2. Kelumpuhan Umum
3. Syok

By. Triana Septianti P 62


Penanganan :
1. Analisa terjadi cedera
2. Stabilisasi manual bila ada pasal neck collar
3. Penilaian dini
4. Beri O2
5. Pemeriksaan fisik
6. Stabilisasi leher sampai dimobilisasi pada
papan spinal dengan baik.
7. Periksa tanda vital
8. Rujuk

By. Triana Septianti P 63


Dapat terjadi imboli udara
Gejala dan Tanda
• Luka /memar
• Sukar bicara
• Sumbatan Jalan napas
• Tenggorokan bengkak
• Kripitasi udara

By. Triana Septianti P 64


1. Penilaian Dini
2. Bila luka terbuka lebar tutup dg penutup kedap
(kasa oklusif)
3. Miringkan kekiri bila ada emboli udara.
4. Bila ada benda menancap stabilkan jika
mengganggu jalan napas cabut
5. Rawat syok bila ada
6. Rujuk

By. Triana Septianti P 65


Tertutup dan terbuka

Penyulit : 1. Pnemotoralis
2. Hemotoralis
3. Gabungan Keduanya.

By. Triana Septianti P 66


Gejala dan Tanda :
1. Sesak napas
2. Nyeri saat napas
3. Gejala lain sesuai cederanya

Penanganan cedera dada tertutup :


1. Penilaian dini (Buka jalan napas)
2. Nilai respon beri O2 bila ada
3. Atasi perdarahan luas bila ada
4. Biarkan posisi pasien (paling nyaman
5. Periksa tanda vital dan rujuk

By. Triana Septianti P 67


By. Triana Septianti P 68
PATAH TULANG IGA
• Bisa patah pada 1 tempat/beberapa tempat.

• Bila 1 iga/beberapa iga patah pada beberapa


tempat sekaligus disebut : Flail Chest

By. Triana Septianti P 69


GUARDING
POSITION

By. Triana Septianti P 70


Gejala dan Tanda :
1. Nyeri saat napas
2. Perubahan bentuk diding dada
3. Dada tidak mengembang dengan baik
4. Gerakan paradoks
5. Batuk Darah
6. Guarding position
7. Memar didada
8. Dilatasi vero leher, mata merah, sianosis,
tubuh atas bengkak
9. Tanda-tanda syok

By. Triana Septianti P 71


Pertolongannya :
1. Beri bantalan pada bagian patah
2. Pada Flail Ches, ganjal bag. yg Patah
3. Pasang gendongan
4. Rujuk

By. Triana Septianti P 72


CEDERA DADA TERBUKA :
Hati-hati thd sucking chest womnd (luka hisap
dada) keadaan mengancam nyawa.

Penanganannya :
• Penilaian dini
• Jangan cabut bila benda menancap
• Tutup luka dg penutup kedap
• Rujuk

By. Triana Septianti P 73


By. Triana Septianti P 74

Anda mungkin juga menyukai