Disusun oleh :
Fadilah (P1337421018064)
Tingkat 2B
Kelompok 2
Perilaku adalah suatu kegiatan & aktifitas organisme yang bersangkutan, baik aktifitas
yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Manusia berperilaku
atau beraktifitas karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan / goal. Dengan
adanya kebutuhan akan muncul motivasi atau penggerak. Sehingga individu itu akan
beraktifitas untuk mencapai tujuan & mengalami kepuasan. Pada umumnya, perilaku
dapat ditinjau secara sosial yaitu: pengaruh hubungan antara organisasi dengan
lingkungannya.
1. Pavlov
2. F. Skiner
3. L. Thorndike
Thorndike menjelaskan dua hal mengenai bagaimana suatu perilaku bisa terbentuk.
Ia mengungkapkan bahwa ada Law of Effects dan Law of Exercise. Law of Effects
mengemukakan bahwa seseorang akan membentuk kebiasaan dan perilaku baru
tertentu sebagai efek dari apa yang sudah ia dapati sebelumnya secara tiba-tiba. Efek
ini seperti misalnya rasa senang karena ada perbuatan yang dilakukan sebelumnya.
Sementara Law of Exercise menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu bisa
dibangun ketika terus menerus dilatih.
4. Piaget
Siapa yang tidak mengenal Piaget dengan teori perkembangan kognitifnya? Piaget
juga menggambarkan mengenai bagaimana perilaku seseorang itu akan bergantung
dengan tahapan perkembangan kognitif yang ada. Meski pun rentang yang ia
ungkapkan ada pada rentang usia anak, namun setidaknya kita bisa tahu bahwa
mungkin saja perilaku seseorang saat ini dipengaruhi oleh faktor tumbuh kembang
di masa kanak-kanaknya.
5. Robert M. Gagne
Hampir mirip dengan teori domain belajar milik Bloom, Gagne juga menjelaskan
bahwa ada tiga aspek yang berperan dalam proses pembentukan perilaku yaitu aspek
kognitif, aspek afektif dan juga aspek psikomotorik. Ketiganya akan saling terkait
dan mempengaruhi jenis perilaku apa yang akan ditampilkan oleh seseorang.
6. David Ausubel
Ausubel menjelaskan bahwa perilaku seseorang bisa terbentuk melalui dua dimensi.
Dimensi yang pertama adalah dimensi yang berhubungan dengan bagaimana cara
suatu informasi diberikan atau disajikan pada seseorang. Dimensi kedua adalah
mengenai bagaimana teknis spesifik informasi tersebut dipelajari. Ketika ada
kegagalan dalam menerima informasi, bisa saja perilaku yang terbentuk juga akan
terpengaruh.
7. Gestalt
Gestalt lebih terbuka dengan teori mengenai proses pembentukan perilaku pada
manusia. Ia menganggap manusia merupakan satu kesatuan utuh baik dari segi
jasmani dan rohani, sehingga apa pun yang terjadi atau dimiliki oleh individu
tersebut merupakan suatu kebebasan tersendiri. Gestalt juga lebih mempercayai
bahwa individu mungkin akan lebih banyak berkembang ketika ia mampu
mengoptimalkan kemampuan yang ada di dalam dirinya.
8. Clark C. Hul
Hul berpendapat bahwa perilaku terbentuk karena adanya kebutuhan yang dimiliki
oleh masing-masing individu. Melalui kebutuhan tersebut, seseorang akan tergerak
dan termotivasi untuk melakukan sesuatu hal. Hul juga berpendapat bahwa
kebutuhan masing-masing orang ini akan berperan penting untuk memberikan hal
yang memang berkontribusi pada perilaku yang akan dimiliki oleh seseorang.
1. Faktor Biologis
Yaitu adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia dan bukan
pengaruh lingkungan atau sitausi. Misalnya bercumbu, memberi makan, merawat
anak dan perilaku agresif. Selain itu, adanya motif biologis yang mendorong
perilaku manusia juga menjadi faktor biologis yang mempengaruhi prilaku manusia.
Sebagai contoh misalnya kebutuhan akan makan, minum, istirahat, seksual dan
kebutuhan memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan bahaya.
2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen afektif yaitu aspek emosional dari faktor sosiopikologis. Komponen
kognitif yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Komponen konatif yaitu aspek vilisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan
kemauan bertindak.