Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MANAJEMEN RISIKO K3

RUMAH SAKIT URIP SUMOHARJO (TYPE B)

Kelompok 5
Dian Safitri 1513351013
Handinie Galuh Riazy 1513351016
Indria Puspa Dewi 1513351019
Mahda Raisya Elandri 1513351024
Ulfa Andriani 1513351034

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PRODI D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2018

1
VISI

Rumah Sakit Urip Sumoharjo menjadi rumah sakit rujukan di Sumatera bagian selatan

MISI

a. Menyelengarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, ramah,dan profesional


b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat, dan informative
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berorientasi pada perkembangan teknologi
d. Turut serta memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan seluruh lapisan masyarakat dengan biaya terjangkau
e. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia yang berkesinambungan sehingga mampu bersaing ditingkat nasional

2
Gambaran Umum Rumah Sakit Urip Sumoharjo
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Urip Sumoharjo
Tipe Rumah Sakit :B
Alamat : Jalan Urip Sumoharjo No. 200 Bandar Lampung
No Telp/Fax : 0721-771323
Jumlah Tempat Tidur : 425 TT
Luas Lahan : 4 ha
Luas Bangunan : 20.000 m2
Status : Swasta
Pemilik/Pengelola : PT. Gunung Sulah Medika
Jumlah Karyawan : 1134 orang (medis dan non medis)
Tanggal Pengambilan Data : 23 – 27 April 2018

a. Sejarah Rumah sakit


Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, diselenggarakan antara lain
Program Pembangunan Kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu perwujudan dari fardu kifayat. Untuk itu PT. Gunung
Sulah Medika sebagai kelompok usaha bersama membangun sebuah sarana kesehatan masyarakat yang diberi nama “RUMAH SAKIT
URIP SUMOHARJO” .
Rumah Sakit Urip Sumoharjo merupakan rumah sakit umum yang bernuansa Islam di kota Bandar Lampung. Latar belakang
didirikannya rumah sakit ini pada waktu itu karena sebagian besar penduduk Lampung beragama Islam dan saat itu belum ada sarana
pelayanan kesehatan yang bernuansa Islam. Rumah sakit ini terletak di pinggir kota yaitu didirikan di Jalan Urip Sumoharjo Bandar

3
lampung yang mulai beroperasi pada tanggal 10 September 2001 dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 72 buah dan bangunan rumah
sakit berdiri pada tanah seluas 5.000 m2. Lokasi ini telah mempunyai jalan utama yang telah dilalui oleh angkutan umum. Seiring dengan
berjalannya waktu, rumah sakit ini berkembang dengan cukup pesat. Saat ini Rumah Sakit Urip Sumoharjo telah berhasil menambah
tempat tidurnya menjadi 425 tempat tidur dengan luas bangunan ± 20.000 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 4 ha. Adapun layanan yang
tersedia saat ini antara lain rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat 24 jam, ruangan intensive care unit serta kamar operasi 4
unit dan ditunjang oleh sarana laboratorium 24 jam, unit radiologi, Treadmill, Mammografi, CT-Scan, Endoscopy, Fisioterapi, Pelayanan
Ambulan, serta penyelenggaraan pemulangan jenazah.
Untuk lebih meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan dalam mengantisipasi era globalisasi serta merespon kebijakan pemerintah,
maka pengelolaan Rumah Sakit diserahkan kepada Rumah Sakit Urip Sumoharjo yang dalam hal ini kegiatannya dijalankan oleh seorang
Direktur.
Dalam pengelolaan Rumah Sakit Urip Sumoharjo diawasi dan dibimbing oleh seorang direktur utama dan dewan komisaris serta dinas
pemerintah yang terkait.

Jenis Pelayanan yang terdapat di RS Urip Sumoharjo di antaranya adalah :

1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


2. Unit Gawat Darurat (UGD)
3. Unit Pelayanan Rawat Jalan
4. Unit Pelayanan Rawat Inap
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Pelayanan Administrasi
4
8. Pengelolaan Linen
9. Pelayanan Farmasi
10. Instalasi Gizi
11. Bagian Kesling
12. Ruang Operasi

5
IDENTIFIKASI RESIKO

No Pernyataan Resiko Pemilik Resiko Penyebab Dampak dari capaian yang Pengendalian
dituju
1 2 3 4 5 6
1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
1. Tetular Penyakit Pekerja dan 1. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 2. 2.Tidak Menggunakan bekerja , berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan
sarung tangan )
2. Ergonomi Pekerja 3. 1. Lamanya waktu kerja Sakit, pegal-pegal , pengeluaran Istirahat yang cukup, berobat,
2. 2. Salah posisi tubuh saat dana memperhatikan posisi tubuh saat
bekerja bekerja
3. 3. Kurangnya hati-hati
3. Bahaya Kebakaran Pekerja & 1. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
pasien 2. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
3. 3. Tegangan arus tinggi
4. 4. Tidak mengecek listrik
4. Stress kerja Pekerja 1. 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
2. 2. Banyaknya pasien bekerja berolahrga
3. 3. Kelelahan
5. Ledakan Tabung Gas Pekerja & 4. 1. Kurang berhati-hati Kebakaran, pengekuaran dana, Mengecek peralatan, berobat
pasien 5. 2. Tidak mengecek luka bakar
tabung gas
6. 3. Terkena percikan api
(korek dan rokok)
2. Unit Gawat Darurat (UGD)
1. Tetular Penyakit Pekerja & 4. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 2.Tidak Menggunakan bekerja , berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan sarung
tangan )
2. Ergonomi Pekerja 5. 1. Lamanya waktu kerja Sakit, pegal-pegal , pengeluaran Istirahat yang cukup, berobat,

6
4. 2. Salah posisi tubuh saat dana memperhatikan posisi tubuh saat
bekerja bekerja
1. 3. Kurangnya hati-hati
2. 3. Bahaya Kebakaran Pekerja 6. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
7. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
8. 3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
3. 4. Stress kerja Pekerja dan 7. 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 8. 2. Banyaknya pasien bekerja berolahrga
3. Kelelahan
5. Ledakan Tabung Gas Pekerja dan 9. 1. Kurang berhati-hati Kebakaran, pengekuaran dana, Mengecek peralatan, berobat
pasien 10. 2. Tidak mengecek luka bakar
tabung gas
3. Terkena percikan api
(korek dan rokok)
3 Unit Pelayanan Rawat Jalan
1. Tetular Penyakit Pekerja dan 6. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 2.Tidak Menggunakan bekerja , berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan sarung
tangan )
2. Ergonomi Pekerja 7. 1. Lamanya waktu kerja Sakit, pegal-pegal , pengeluaran Istirahat yang cukup, berobat,
&pasien 5. 2. Salah posisi tubuh saat dana memperhatikan posisi tubuh saat
bekerja bekerja
3. Kurangnya hati-hati
3. Bahaya Kebakaran Pekerja 9. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
10. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
11. 3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
4. Stress kerja Pekerja 11. 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
&pasien 12. 2. Banyaknya pasien bekerja berolahrga
13. 3. Kelelahan
4 Unit Pelayanan Rawat Inap
1. Tetular Penyakit Pekerja dan 8. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,

7
pasien 2.Tidak Menggunakan bekerja berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan
sarung tangan )
2. Ergonomi Pekerja 9. 1. Lamanya waktu kerja Sakit, pegal-pegal , pengeluaran Istirahat yang cukup, berobat,
&pasien 6. 2. Salah posisi tubuh saat dana memperhatikan posisi tubuh saat
bekerja bekerja
3. Kurangnya hati-hati
3. Bahaya Kebakaran Pekerja 12. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
&pasien 13. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
14. 3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
4.Stress Kerja Pekerja 14. 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
&pasien 15. 2. Banyaknya pasien bekerja berolahrga
3. Kelelahan
5. Laboratorium
1. Tetular Penyakit Pekerja dan 10. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 2.Tidak Menggunakan bekerja berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan sarung
tangan )
2. Stress Kerja Pekerja dan 16. 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 17. 2. Banyaknya pasien bekerja berolahrga
3. Kelelahan
3.Tertusuk Jarum Suntik Pekerja Kurang hati-hati Terluka Berhati-hati
4. Bahaya Kebakaran Pekerja dan 15. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
pasien 16. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
17. 3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
6 Radiologi

1. Tetular Penyakit Pekerja dan 11. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 2.Tidak Menggunakan bekerja. berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan sarung
tangan )
2.Bahaya Kebakaran Pekerja dan 18. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,

8
pasien 19. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
20. 3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
3.Bahaya Radiasi Pekerja dan 21. Paparan dari alat Pusing, pegal-pegal , gangguan Menggunakan APD, istirahat,
Psien kesehatan (sinar UV dan pada pengelihatan . mengurangi jam kerja
sinar X)
7 Pelayanan Administrasi
1.Stress Kerja Pekerja 18. 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
19. 2. Banyaknya pasien bekerja berolahrga
3. Kelelahan
2. Bahaya Kebakaran Pekerja&pasien22. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR
3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
3.Debu dari Ruang Koridor Pekerja& 23. 1. Tidak dibersihkan Bersin-bersih, flu Dibersihkan secara teratur
pasien
8 Pengelolaan Linen
1.Tertular Penyakit Pekerja dan 12. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
pasien 2.Tidak Menggunakan bekerja. berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan sarung
tangan )
2.Bahaya Kebakaran Pekerja dan 24. 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
pasien 25. 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar mempersiapkan APAR
26. 3. Tegangan arus tinggi
1. 4. Tidak mengecek listrik
3.Ergonomi Pekerja 1. Salah posisi tubuh saat Sakit, pegal-pegal, pengeluaran Istirahat yang cukup, berobat,
bekerja dana memperhatian posisi tubuh saat
bekerja
4.Terpeleset Pekerja 1. Lantai Licin Lebam, Keseleo Lebih hati-hati

9 Bagian Farmasi

1.Bahaya kebakaran Pekerja 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
2. Tabung gas meledak terkena luka bakar . mempersiapkan APAR

9
3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
2.Terhirup Benda Kimia Pekerja Tidak meletekan bahan Pusing, batuk-batuk Menggunakan APD, Istirahat yang
kimia dengan benar cukup
3.Stres kerja Pekerja 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
2. kelehahan bekerja berolahrga
3. Banyaknya Pasien
4.Obat Pasien Tertukar Pekerja dan 1.Kurang Konsentrasi overdosis Mengecek obat sebelum diberi ke
pasien pasien, lebih berhti-hati
10 Instalasi Gizi

1.Stres kerja Pekerja 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
2. kelehahan bekerja berolahrga
2.Terpeleset Pekerja 2. 1. lantai licin Terluka, lebam, keselo Berobat, istirahat
2. Tidak hati-hati
3.Bahaya kebakaran Pekerja dan 1. Konsleting arus listrik Kebakaran, pengeluaran dana, Berobat, mengecek kondisi listrik,
pasien 2. Tabung gas meledak terkena luka bakar mempersiapkan APAR
3. Tegangan arus tinggi
4. Tidak mengecek listrik
4.Terkena Benda Tajam Pekerja 1. tidak hati-hati Terluka Menggunakan APD(sarung tangan)
1. 2. Tidak memakai APD
2.
5.Terkena Percikan Minyak Pekerja 1. tidak hati-hati Terluka Berhati-hati, Menggunakan APD
2. Tidak memakai APD (baju panjang, sarung tangan,
celemek)
11 Ruang Operasi
1.Tertular Penyakit Pekerja 13. 1. Daya Imun Lemah Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
2.Tidak Menggunakan bekerja berolaharga, asupan vitamin, berobat
APD ( masker dan sarung
tangan )
2.Radiasi Pekerja&pasien Paparan dari alat Pusing, pegal-pegal , gangguan Menggunakan APD, istirahat,
kesehatan (sinar UV dan pada pengelihatan . mengurangi jam kerja
sinar X)

10
3.Stress Kerja Pekerja 1. Lamanya waktu kerja Sakit , tidak kosentrasi saat Istirahat yang cukup, berobat,
2. kelehahan bekerja berolahrga
4. Terkena alat oprasi Pekerja Kurang hati-hati Terluka, lecet-lecet Berhati-hati, memakai APD

11
IDENTIFIKASI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT

Bahaya Potensial Gangguan


Kesehatan Risiko
Kegiatan/sumber
No yang kecelakaan
daya Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial mungkin kerja
terjadi
1 Pemilihan/pengambilan Bau Sampah yang Infeksi Posisi Stress akibat Dermatitis Terpeleset,
sampah dari sumber mengandung bakteriologis mengangkat keadaan kontak, iritasi, terjatuh,
bahan kimia akibat jamur yang lingkungan gangguan tertusuk benda
lainnya atau parasit membungkuk yang tidak pernafasan tajam
dan nyaman dan akibat bau
mendorong juga akibat busuk dari
troli yang dari beban sampah dan
terlalu berat pekerjaan yang penyakit lain
bebannya terlalu banyak akibat bahan
b3, kimia
jamur dan
bakteri

2 Penampungan/pewadahan Bau Sampah yang Infeksi - - Dermatitis Terpeleset,


sampah mengandung bakteriologis kontak, iritasi, terjatuh
bahan kimia akibat jamur gangguan
lainnya atau parasit pernafasan
akibat bau
busuk dari
sampah, dan
penyakit lain
akibat bahan
B3, Kimia
jamur dan
bakteri

12
3 Pengangkutan sampah Bau Sampah yang Infeksi Posisi Stress akibat Dermatitis Terjatuh,
mengandung bakteriologis mengangkat keadaan kontak, iritasi, terpeleset
bahan kimia akibat jamur yang lingkungan gangguan
lainnya atau parasit membungkuk yang tidak pernafasan
dan nyaman dan akibat bau
mendorong juga akibat busuk dari
troli yang dari beban sampah, dan
terlalu berat pekerjaan yang penyakit lain
bebannya terlalu banyak akibat bahan
B3, Kimia
jamur dan
bakteri

4 Pembuangan sampah Bau Sampah yang Infeksi - - Dermatitis Terjatuh,


mengandung bakteriologis kontak, iritasi, terpeleset
bahan kimia akibat jamur gangguan
lainnya atau parasit pernafasan
akibat bau
busuk dari
sampah dan
penyakit lain
akibat bahan
b3, kimia
jamur dan
bakteri

13
IDENTIFIKASI PENGOLAHAN LIMBAH B3

Bahaya Potensial Gangguan


Kesehatan Risiko
No Kegiatan/sumber daya yang kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial mungkin kerja
terjadi
1 Pengumpulan/pewadahan Bau Sampah yang Infeksi Posisi Stress akibat Dermatitis Terpeleset,
sampah B3 mengandung bakteriologis mengangkat keadaan kontak, iritasi, terjatuh,
bahan B3 atau akibat jamur yang lingkungan gangguan tertusuk benda
bahan kimia atau parasit membungkuk yang tidak pernafasan tajam
lainnya dan nyaman dan akibat bau
mendorong juga akibat busuk dari
troli yang dari beban sampah dan
terlalu berat pekerjaan penyakit lain
bebannya yang terlalu akibat bahan
banyak b3, kimia
jamur dan
bakteri

2 Pengangkutan/pengambilan Bau Sampah yang Infeksi Posisi Stress akibat Dermatitis Terpeleset,
sampah B3 mengandung bakteriologis mengangkat keadaan kontak, iritasi, terjatuh
bahan B3 atau akibat jamur yang lingkungan gangguan
bahan kimia atau parasit membungkuk yang tidak pernafasan
lainnya dan nyaman dan akibat bau
mendorong juga akibat busuk dari
troli yang dari beban sampah, dan
terlalu berat pekerjaan penyakit lain
bebannya yang terlalu akibat bahan
banyak B3, Kimia
jamur dan
bakteri

14
3 Pengolahan sampah B3 Bau Sampah yang Infeksi Posisi Stress akibat Dermatitis Terjatuh,
mengandung bakteriologis mengangkat keadaan kontak, iritasi, terpeleset
bahan B3 atau akibat jamur yang lingkungan gangguan
bahan kimia atau parasit membungkuk yang tidak pernafasan
lainnya dan nyaman dan akibat bau
mendorong juga akibat busuk dari
troli yang dari beban sampah, dan
terlalu berat pekerjaan penyakit lain
bebannya yang terlalu akibat bahan
banyak B3, Kimia
jamur dan
bakteri

4 Pembuangan sampah B3 Bau Sampah yang Infeksi - - Dermatitis Terjatuh,


mengandung bakteriologis kontak, iritasi, terpeleset
bahan B3 atau akibat jamur gangguan
bahan kimia atau parasit pernafasan
lainnya akibat bau
busuk dari
sampah dan
penyakit lain
akibat bahan
b3, kimia
jamur dan
bakteri

15
IDENTIFIKASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

No Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak dari capaian Pengendalian yang
yang dituju ada
1. Pengolahan Limbah Cair
1. Tertular Penyakit Pekerja Berasal dari Limbah Sakit, pengeluaran dana Istirahat yang cukup,
Rumah Sakit berobat, memakai
APD (masker, sarung
tangan)
2. Bosan Pekerja 1. Lamanya waktu Sakit, tidak konsentrasi Istirahat yang cukup,
kerja berkerja berobat, berolahraga
2. kelelahan
3. Terpeleset Pekerja 1. Licin Sakit, pengeluaran dana Istirahat yang cukup,
2. Tidak berhati- berobat, berolahraga
hati

16
PENILAIAN SKALA DAMPAK (IDENTIFIKASI RISIKO)

Skala Dampak
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa
1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
1. Tertular penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya kebakaran
4. Stres Kerja
5. Bahaya tabung gas
2 Unit Gawat Darurat (UGD)
1. Tertular penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya kebakaran
4. Stres kerja
5. Bahaya tabung gas
3 Unit Pelayanan Rawat Jalan
1. Tertular penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya kebakaran
4. Stres kerja
4 Unit Pelayanan Rawat Inap
1. Tertular penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya kebakaran
4. Stres kerja
5 Laboratorium
1. Tertular penyakit
2. Stres kerja
3. Tertusuk jarum suntik
4. Bahaya kebakaran

17
6 Radiologi
1. Tertular penyakit
2. Bahaya kebakaran
3. Bahaya radiasi
7 Pelayanan administrasi
1. Stres kerja
2. Bahaya kebakaran
3. Debu dari ruang koridor
8 Pengelolaan linen
1. Tertular penyakit
2. Bahaya kebakaran
3. Ergonomi
4. Terpeleset
9 Bagian farmasi
1. Bahaya kebakaran
2. Terhirup benda kimia
3. Stres kerja
4. Obat pasien yang tertukar
10 Instalasi gizi
1. Stres kerja
2. Terpeleset
3. Bahaya kebakaran
4. Terkena benda tajam
5. Terkena percikan minyak
11 Ruang operasi
1. Tertular penyakit
2. Radiasi
3. Stres kerja
4. Terkena alat operasi

18
PENILAIAN SKALA DAMPAK (LIMBAH PADAT)

Skala Dampak
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa
1 Pemilihan / Pengambilan Sampah Dari Sumber
1. Terpeleset
2. Terjatuh
3. Tertusuk benda tajam
2 Penampungan/Pewadahan Sampah
1. Terpeleset
2. Terjatuh
3 Pengangkutan Sampah
1. Terpeleset
2. Terjatuh
4 Pembuangan Sampah
1. Terpeleset
2. Terjatuh

19
PENILAIAN SKALA DAMPAK (LIMBAH B3)

Skala Dampak
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa
1 Pengumpulan/Pewadahan Sampah B3
4. Terpeleset
5. Terjatuh
6. Tertusuk benda tajam
2 Pengangkutan/Pengambilan Sampah B3
3. Terpeleset
4. Terjatuh
3 Pengolahan Sampah B3
3. Terpeleset
4. Terjatuh
4 Pembuangan Sampah B3
3. Terpeleset
4. Terjatuh

PENILAIAN SKALA DAMPAK (LIMBAH CAIR)

Skala Dampak
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa

1 Tertular Penyakit
2 Bosan
3 Terpeleset

20
SKALA DAMPAK KEMUNGKINAN (IDENTIFIKASI RISIKO)

Skala Kemungkinan
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa
1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
6. Tertular penyakit
7. Ergonomi
8. Bahaya kebakaran
9. Stres Kerja
10. Bahaya tabung gas
2 Unit Gawat Darurat (UGD)
6. Tertular penyakit
7. Ergonomi
8. Bahaya kebakaran
9. Stres kerja
10. Bahaya tabung gas
3 Unit Pelayanan Rawat Jalan
5. Tertular penyakit
6. Ergonomi
7. Bahaya kebakaran
8. Stres kerja
4 Unit Pelayanan Rawat Inap
5. Tertular penyakit
6. Ergonomi
7. Bahaya kebakaran
8. Stres kerja
5 Laboratorium
5. Tertular penyakit
6. Stres kerja
7. Tertusuk jarum suntik
8. Bahaya kebakaran

21
6 Radiologi
4. Tertular penyakit
5. Bahaya kebakaran
6. Bahaya radiasi
7 Pelayanan administrasi
4. Stres kerja
5. Bahaya kebakaran
6. Debu dari ruang koridor
8 Pengelolaan linen
5. Tertular penyakit
6. Bahaya kebakaran
7. Ergonomi
8. Terpeleset
9 Bagian farmasi
5. Bahaya kebakaran
6. Terhirup benda kimia
7. Stres kerja
8. Obat pasien yang tertukar
10 Instalasi gizi
6. Stres kerja
7. Terpeleset
8. Bahaya kebakaran
9. Terkena benda tajam
10. Terkena percikan minyak
11 Ruang operasi
5. Tertular penyakit
6. Radiasi
7. Stres kerja
8. Terkena alat operasi

22
PENILAIAN SKALA KEMUNGKINAN (LIMBAH PADAT)

Skala Kemungkinan
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa
1 Pemilihan / Pengambilan Sampah Dari Sumber
7. Terpeleset
8. Terjatuh
9. Tertusuk benda tajam
2 Penampungan/Pewadahan Sampah
5. Terpeleset
6. Terjatuh
3 Pengangkutan Sampah
5. Terpeleset
6. Terjatuh
4 Pembuangan Sampah
5. Terpeleset
6. Terjatuh

23
PENILAIAN SKALA KEMUNGKINAN (LIMBAH B3)

Skala Kemungkinan
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa
1 Pengumpulan/Pewadahan Sampah B3
10. Terpeleset
11. Terjatuh
12. Tertusuk benda tajam
2 Pengangkutan/Pengambilan Sampah B3
7. Terpeleset
8. Terjatuh
3 Pengolahan Sampah B3
7. Terpeleset
8. Terjatuh
4 Pembuangan Sampah B3
7. Terpeleset
8. Terjatuh

PENILAIAN SKALA KEMUNGKINAN (LIMBAH CAIR)

Skala Kemungkinan
No Risiko Rata-rata
Dian Galuh Mahda Indria Ulfa

1 Tertular Penyakit
2 Bosan
3 Terpeleset

24
ANALISIS RISIKO

Dampak pada Skor


No Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Penyebab Capaian Kemungkinan Skor Dampak Total Skor
Tujuan Terjadi
1 2 3 4 5 6 7 8
Instalasi Gawat Darurat
1
(IGD)
1. Tertular Penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya
Kebakaran
4. Stres Kerja
5. Ledakan Tabung
Gas
Unit Gawat Darurat
2
(UGD)
1. Tertular Penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya
Kebakaran
4. Stres Kerja
5. Ledakan Tabung
Gas
Unit Pelayanan Rawat
3
Jalan
1. Tertular Penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya
Kebakaran
4. Stres Kerja

25
Unit Pelayanan Rawat
4
Inap
1. Tertular Penyakit
2. Ergonomi
3. Bahaya
Kebakaran
4. Stres Kerja
5 Laboratorium
1. Tertular Penyakit
2. Stres Kerja
3. Tertusuk Jarum
Suntik
4. Bahaya
Kebakaran
6 Radiologi
1. Tertular Penyakit
2. Bahaya
Kebakaran
3. Bahaya Radiasi
7 Pelayanan Administrasi
1. Stres Kerja
2. Bahaya
Kebakaran
3. Debu Dari Ruang
Koridor
8 Pengelolaan Linen
1. Tertular Penyakit
2. Bahaya
Kebakaran
3. Ergonomi
4. Terpeleset

26
9 Bagian Farmasi
1. Bahaya
Kebakaran
2. Terhirup Bahan
Kimia
3. Stres Kerja
4. Obat Pasien
Tertukar
10 Instalasi Gizi
1. Stres Kerja
2. Terpeleset
3. Bahaya
Kebakaran
4. Terkena Benda
Tajam
5. Terkena Percikan
Minyak
11 Ruang Operasi
1. Tertular Penyakit
2. Radiasi
3. Stres Kerja
4. Terkena Alat
Operasi

27

Anda mungkin juga menyukai