BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN
Dari keseluruhan rangkaian proses pengamatan sampai analisis dapat
disimpulkan beberapa hal penting berkaitan dengan Studi Kelayakan
Rehabilitasi Mangrove Dengan Pembangunan Batu Bronjong di Pulau
Padang (DR) antara lain :
1. Dari hasil pembangkitan gelombang berdasarkan data angin
BMKG selama 10 tahun diperoleh tinggi gelombang dilaut dalam
adalah 1,40 meter dan periode gelombang 5,2 detik
2. Pengaruh arah mata angin dari timur laut sangat dominan
terhadap pembangkitan gelombang dan membentuk sudut
±85o tegak lurus terhadap garis pantai Pulau Padang.
3. Pengaruh arah mata angin dari timur laut sangat dominan
terhadap transpor sedimen dan membentuk sudut ±105o
sejajar terhadap garis pantai Pulau Padang.
4. Mundurnya garis pantai di Kelurahan Teluk Belitung dalam
setiap tahunnya mengalami pergeseran 5-10 meter yang
diakibatkan hempasan gelombang yang tinggi pada
sepanjang pantai dikarenakan arus yang terbawa angin dan
dominan dari arah timur laut.
5. Setelah dilakukan perhitungan dan analisisnya dan dilakukan
perbandingan antara struktur groin, revetment, dan offshore
breakwater bahwa bangunan yang tepat untuk melakukan
rehabilitasi hutan mangrove dan mengatasi kemunduran
garis pantai adalah struktur jenis bronjong. Konstruksi/struktur
bronjong terpilih di Kelurahan Teluk Belitung Pulau Padang
karena :
BAB VI-1
Laporan Akhir
Studi Kelayakan Rehabilitasi Mangrove
Dengan Pembangunan Batu Bronjong Di Pulau Padang (Dr)
6.2 Saran-Saran
1. Sesuai dengan pengamatan dan analisis data lapangan,
bahwasannya abrasi dikawasan pantai Kelurahan Teluk Belitung
Pulau Padang sudah dikategorikan sangat memprihatikan
sehingga lahan masyrakat serta sebagian sarana yang berada
di tepi garis pantai sudah mengalami abrasi untuk itu agar
segera dilakukan rehabilitasi hutan mangrove yang
dilindungi oleh struktur bronjong.
BAB VI-2
Laporan Akhir
Studi Kelayakan Rehabilitasi Mangrove
Dengan Pembangunan Batu Bronjong Di Pulau Padang (Dr)
BAB VI-3
Laporan Akhir