Jurnal
Jurnal
ARTIKEL
Oleh:
INDRA
NPM: 11060207
Oleh:
Indra*
ABSTRACT
This research is motivated their students who lack an understanding of the implementation
of bibliotherapy. The purpose of this study describes the implementation of activities in the form of
self-concept bibliotehrapy seen from: (1) readiness, (2) the selection of books, (3) introduces the
book and (4) follow-up strategy. This type of research is quantitative descriptive research. The
population of this research were 30 people. Sampling using total sampling technique. Means of
collecting data using questionnaires. Techniques to analyze the percentage of engineering data.
Results of a study of the implementation of activities bibliotehrapy in shaping the concept of self-
learners reveals that: (1) in terms of readiness to be in both categories. (2) in terms of selection of
books that are in either category. (3) in terms of introducing the book in both categories. (4) in
terms of follow-up strategy in the very good category. Based on this research was recommended to
teachers in order to maintain the role BK bibliotehrapy implementation of activities in developing
good habits so that learners can understand the activities bibliotehrapy in forming a good self-
concept.
Pendahuluan
Konsep diri merupakan suatu bagian suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
yang penting dalam setiap pembicaraan Sebaliknya pandangan positif terhadap
tentang kepribadian manusia. Konsep diri kualitas kemampuan yang dimiliki
merupakan sifat yang unik pada manusia, mengakibatkan seseorang individu
sehingga dapat digunakan untuk membedakan memandang seluruh tugas sebagai suatu hal
manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri
psikologi kepribadian berusaha menjelaskan terbentuk dan dapat berubah karena interaksi
sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga dengan lingkungannya.
terdapat beberapa pengertian. Menurut James (Mudjiran, 2007:133)
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui konsep diri adalah pendapat seseorang tentang
sikap dirinya yang merupakan aktualisasi dirinya sendiri atau pemahaman seseorang
orang tersebut. Manusia sebagai organisme tentang dirinya sendiri, baik menyangkut
yang memiliki dorongan untuk berkembang kemampuan mental maupun fisik, prestasi
yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar mental maupun fisik, ataupun yang
akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang menyangkut segala sesuatu yang menjadi
berlangsung tersebut kemudian membantu miliknya yang bersifat material. Aspek fisik
pembentukan konsep diri individu yang berkaitan dengan tampang atau penampakan
bersangkutan. Perasaan individu bahwa ia lahiriah (Appearance) anak, yang menyangkut
tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. kemenarikan dan ketidakmenarikan diri dan
Padahal segala keberhasilan banyak cocok atau tidaknya jenis kelamin dan
bergantung kepada cara individu memandang pentingnya bagian-bagian tubuh yang berbeda
kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan serta prestasi yang ada pada dirinya,
dan sikap negatif terhadap kualitas sedangkan konsep diri yang bersifat psikologi
kemampuan yang dimiliki mengakibatkan
individu memandang seluruh tugas sebagai
1
PELAKSANAAN KEGIATAN BIBLIOTHERAPY DALAM MEMBENTUK
KONSEP DIRI PESERTA DIDIK
(Studi terhadap Kelas XI Perhotelan SMK Negeri 9 Padang)
Oleh:
Indra*
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang kurang memahami tentang
pelaksanaan kegiatan bibliotherapy. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan
bibliotehrapy dalam membentuk konsep diri dilihat dari: (1) kesiapan, (2) seleksi buku, (3)
memperkenalkan buku dan (4) strategi tindak lanjut. Jenis penelitian ini penelitian deskriptif
kuantitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling. Alat pengumpul data menggunakan angket. Teknik untuk menganalisis data teknik
persentase. Hasil penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan bibliotehrapy dalam membentuk
konsep diri peserta didik mengungkapkan bahwa: (1) dari segi kesiapan berada pada kategori baik.
(2) dari segi seleksi buku berada pada kategori baik. (3) dari segi memperkenalkan buku pada
kategori baik. (4) dari segi strategi tindak lanjut pada kategori sangat baik. Berdasarkan penelitian
ini direkomendasikan kepada guru BK agar mempertahankan peran pelaksanaan kegiatan
bibliotehrapy dalam mengembangkan kebiasaan yang baik sehingga peserta didik dapat
memahami pelaksanaan kegiatan bibliotehrapy dalam membentuk konsep diri yang baik.
Pendahuluan
Konsep diri merupakan suatu bagian kualitas kemampuan yang dimiliki
yang penting dalam setiap pembicaraan mengakibatkan seseorang individu
tentang kepribadian manusia. Konsep diri memandang seluruh tugas sebagai suatu hal
merupakan sifat yang unik pada manusia, yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri
sehingga dapat digunakan untuk membedakan terbentuk dan dapat berubah karena interaksi
manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli dengan lingkungannya.
psikologi kepribadian berusaha menjelaskan Menurut James (Mudjiran, 2007:133)
sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga konsep diri adalah pendapat seseorang tentang
terdapat beberapa pengertian. dirinya sendiri atau pemahaman seseorang
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui tentang dirinya sendiri, baik menyangkut
sikap dirinya yang merupakan aktualisasi kemampuan mental maupun fisik, prestasi
orang tersebut. Manusia sebagai organisme mental maupun fisik, ataupun yang
yang memiliki dorongan untuk berkembang menyangkut segala sesuatu yang menjadi
yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar miliknya yang bersifat material. Aspek fisik
akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berkaitan dengan tampang atau penampakan
berlangsung tersebut kemudian membantu lahiriah (Appearance) anak, yang menyangkut
pembentukan konsep diri individu yang kemenarikan dan ketidakmenarikan diri dan
bersangkutan. Perasaan individu bahwa ia cocok atau tidaknya jenis kelamin dan
tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. pentingnya bagian-bagian tubuh yang berbeda
Padahal segala keberhasilan banyak serta prestasi yang ada pada dirinya,
bergantung kepada cara individu memandang sedangkan konsep diri yang bersifat psikologis
kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan
dan sikap negatif terhadap kualitas
kemampuan yang dimiliki mengakibatkan
individu memandang seluruh tugas sebagai
suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
Sebaliknya pandangan positif terhadap
1
2
Griffin (Herlina, 2013 :79) tujuan terhadap Kelas XI Perhotelan SMK Negeri 9
bibliotherapy adalah: Padang)”
a. Memberikan informasi tentang masalah. Mengingat luasnya pembahasan
b. Memberikan insight (pemahaman yang menyangkut rumusan masalah dalam
timbul dengan cepat) tentang masalah. penelitian ini maka, penulis membatasinya
c. Menstimulasi diskusi tentang masalah. dalam beberapa pokok bahasan berikut:
d. Mengkomunikasikan nilai-nilai dan 1. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
sikap-sikap baru. dalam membentuk konsep diri dilihat
e. Menciptakan suatu kesadaran bahwa dari kesiapan.
orang lain berhasil mengatasi masalah 2. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
yang mirip. dalam membentuk konsep diri dilihat
f. Memberikan solusi atas permsalahan. dari seleksi buku.
3. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
Berdasarkan studi awal yang peneliti dalam membentuk konsep diri dilihat
lakukan melalui observasi di SMK Negeri 9 dari memperkenalkan buku.
Padang selama melakukan PPLBKK dan 4. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
PPLBKS sejak tanggal 9 Agustus sampai dalam membentuk konsep diri dilihat
tanggal 20 Desember 2014 terlihat guru BK dari strategi tindak lanjut.
melakukan kegiatan bibliotherapy kepada
peserta didik dengan cara berkelompok. Penelitian yang dilaksanakan ini
Melalui wawancara pada tanggal 4 Mei adalah bertujuan untuk mengetahui:
2016 dengan guru BK dikatakan bahwa di 1. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
sekolah ini telah dilaksanakan kegiatan dalam membentuk konsep diri dilihat
bibliotherapy kepada peserta didik kelas XI dari kesiapan.
yang mengalami konsep diri yang kuarang 2. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
baik, dikarenakan kelas XI ini akan dalam membentuk konsep diri dilihat
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan dari seleksi buku.
maka untuk membentuk konsep diri yang 3. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
lebih baik, guru BK melaksanakn kegiatan dalam membentuk konsep diri dilihat
bibliotherapy agar peserta didik yang dari memperkenalkan buku.
mengalami konsep diri yang Cukup Baik 4. Pelaksanaan Kegiatan bibliotherapy
mengubah konsep dirinya menjadi lebih baik dalam membentuk konsep diri dilihat
dan siap untuk melaksanakan kegiatan praktik dari strategi tindak lanju.
kerja lapangan.
Maka terlihat masalah yang dialami Metode Penelitian
peserta didik di atas menjadi hambatan bagi Penelitian ini menggunakan jenis
peserta didik untuk mengembangkan potensi pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif,
yang dimilikinya secara maksimal karena yaitu penelitian yang menggrafikkan suatu
peserta didik masih belum bisa memandang keadaan atau situasi tertentu sebagaimana
dirinya dengan positif. Untuk mengatasi adanya secara sistematis, aktual, akurat dan
masalah tersebut maka diperlukan bantuan ditentukan hubungan antar variabel yang akan
dari sekolah khususnya guru BK. Salah satu diteliti serta penelitian yang memusatkan
bantuan yang disediakan oleh sekolah adalah penelitian pada permasalahan dan pemecahan
dengan sarana layanan Bimbingan dan masalah yang berlangsung saat ini. Penelitian
Konseling yang diselenggarakan oleh guru deskriptif menurut Iskandar (2009 :61) adalah:
BK, baik itu layanan bimbingan pribadi Penelitian yang dilakukan untuk memberikan
maupun bimbingan kelompok. uraian mengenai fenomena atau gejala sosial
Melalui observasi di lapangan kegiatan yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang
bibliotherapy telah dilaksanakan di sekolah. nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
Peneliti ingin mengetahui apakah pelaksanaan lebih berdasarkan indikator–indikator dari
kegiatan bibliotherapy yang telah dilakukan variabel yang diteliti tanpa membuat
oleh guru BK sesuai dengan tujuan yang ingin perbandingan guna untuk eksplorasi dan
dicapai dan dilaksanakan dengan baik oleh klasifikasi dengan mendeskripdikan sejumlah
peserta didik. Hal ini menjadi fokus dalam variabel yang berkenaan dengan masalah
penelitian, sehingga peneliti tertarik untuk variabel yang diteliti.
mengangkat penelitian ini dengan judul
“Pelaksanaan Kegiatan Bibliotherapy dalam Sedangkan menurut Yusuf (2005:83)
Membentuk Konsep Diri Peserta Didik (Studi penelitian deskriptif adalah “Salah satu jenis
4
guru BK bisa lebih bervariasi dan tradisional, anak berusia lebih muda tidak
berinovasi dalam pelaksanaan kegiatan mampu mengalami katarsis yang
bibliotherapy ini. membawa pada insight terhadap masalah.
Melalui proses ini, anak mulai melihat
4. Pelaksanaan kegiatan bibliotehrapy dalam bagaimana karakter dalam buku ini
membentuk konsep diri peserta didik mengatasi masalahnya dan kemudian
dilihat dari segi strategi tindak lanjut mengenali pemecahannya.
Berdasarkan hasil angket mengenai Dimana strategi tindak lanjut sangat
pelaksanaan kegiatan bibliotehrapy dalam menentukan peserta didik dalam mengikuti
membentuk konsep diri peserta didik kembali pelaksanaan kegiatan
dilihat dari segi strategi tindak lanjut bibliotherapy ini kerena sebagian besar
terungkap bahwa dari segi strategi tindak peserta didik sangat antusias dalam
lanjut 53,33% sangat baik, 40,00% melakukan aktivitas strategi tindak lanjut
menyatakan baik, dan 6,67% menyatakan yang diberika oleh guru BK sebelum
Cukup Baik. Hal ini mengungkapkan kegiatan pelaksanaan bibliotherapy ini
bahwa sebagian besar pelaksanaan akan diakhiri. Dimana guru BK harus bisa
kegiatan bibliotehrapy dalam membentuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
konsep diri peserta didik dilihat dari segi menarik agar peserta didik antusias dalam
strategi tindak lanjut tergolong dalam mengikuti tahap terakhir dari pelaksaanaan
kategori sudah sangat baik. Pardeck kegiatan bibliotherapy yaitu strategi tindak
(Herlina, 2013:85) berikut ini adalah lanjut.
aktivitas yang dapat digunakan oleh terapis Berdasarkan pembahasan hasil
atau orang yang membantu setelah buku penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan
dibaca. Strategi tindak lanjut ini sesuai bahwa pelaksanaan kegiatan bibliotherapy
untuk sebagian besar anak. Beberapa dalam membentuk konsep diri peserta
aktivitas tindak lanjut membutuhkan didik kelas XI SMK Negeri 9 Padang
setting kelompok kecil. Terapis dapat dilihat dari segi strategi tindak lanjut
digunakan satu atau beberapa aktivitas. sebagian besar tergolong sangat baik, hal
Strategi mencakup menulis kreatif, ini akan berdampak positif bagi konsep
aktivitas seni, diskusi, dan bermain peran. diri peserta didik itu sendiri. Agar
Zaccaria (Herlina, 2013:114) pelaksanaan kegiatan bibliotherapy
menyimpulkan bahwa terdapat selanjutnay lebih menarik dan peserta
kesepakatan antara berbagai studi tentang didik lebih antusias lagi dari awal
bibliotherapy yaitu bahwa kegiatan pelaksanaan hingga akhir pelaksanaan
membaca buku harus disertai dengan bibliotherapy maka sebaiknya guru BK
diskusi dan atau konseling. Selama dan bisa lebih bervariasi dan berinovasi dalam
setelah membaca buku, anak mungkin pelaksanaan kegiatan bibliotherapy ini.
mengalami tiga tahapan dari proses
bibliotherapy. Dalam kondisi terapeutik
Rekapitulasi Hasil Penelitian
Pelaksanaan Jumlah (%)
Kegiatan
No Bibliotherapy dalam Sangat
Sangat Cukup Kurang
Membentuk Konsep Baik Kurang
Baik Baik Baik
Diri Baik
1 Kesiapan 33.33 50.00 16.77 0.00 0.00
2 Seleksi Buku 0.00 83.37 16.73 0.00 0.00
3 Memperkenalkan Buku 40.00 46.77 13.33 0.00 0.00
4 Strategi Tindak Lanjut 53.33 40.00 6.77 0.00 0.00
membentuk konsep diri peserta didik pedoman dan sumber ilmu pengetahuan
dilihat dari segi memperkenalkan buku dalam menambah wawasan untuk
tergolong pada kategori baik. penelitian selanjutnya khususnya yang
4. Pelaksanaan kegiatan bibliotehrapy dalam berkaitan dengan pelaksanaan
membentuk konsep diri peserta didik bibliotherapy.
dilihat dari segi strategi tindak lanjut
tergolong pada kategori sangat baik. Kepustakaan
Herlina. (2013). Bibliotherapy Mengatasi
Saran Masalah Anak dan Remaja Melalui
Dari hasil penelitian yang telah Buku. Bandung : Pustaka Cendikia
dipaparkan, peneliti mengemukakan saran, Utama.
sebagai berikut:
1. Guru BK, perlu mengikutsertakan peserta Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian
didik dalam pemilihan buku yang Sosial. Jakarta: Gaung Persada Pres.
berkaitan dengan permasalahan peserta
didik agar pelaksanaan kegiatan Mudjiran. (2007). Perkembangan Peserta
bibliotherapy dari segi seleksi buku bisa Didik. Padang: UNP Perss.
lebih meningkat lagi.
2. Peserta didik agar dapat mengikuti Elida, Prayitno. (2006). Psikologi
pelaksanaan kegiatan bibliotherapy yang Perkembangan Remaja. Padang:
dilaksanakan oleh guru BK dengan baik. Angkasa Raya.
3. Kepala Sekolah, untuk dapat mendukung
terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi
guru BK terutama pelaksanaan kegiatan Komunikasi. Bandung: Remaja
bibliotherapy baik yang dilaksanakan di Rosdakarya.
dalam sekolah maupun yang di luar
sekolah. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum.
4. Pengelola program studi bimbingan Bandung: Pustaka Setia.
dan konseling, perlu mengembangkan
dan meningkatkan kualitas calon guru Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik
BK yang akan melaksanakan pelayanan Pendidikan. Jakarta: Rajawali
bimbingan dan konseling baik di sekolah Press.Umar, Husein. (2011).
maupun di masyarakat. Metode Penelitian. Jakarta: PT
5. Peneliti, hendaknya dapat Raja Grafindo Persada.
mengembangkan dan mengaplikasikan
pelaksanaan bibliotherapy yang telah Yusuf. A. Muri. (2005). Metode Penelitian
didapat selama penelitian baik di sekolah Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah.
maupun di masyarakat. Padang: UNP Press.
6. Peneliti selanjutnya, untuk jadi