Anda di halaman 1dari 21

Analisis SWOT After

Bobot
X Jumlah
No Analisis Swot Bobot Rating
Ratin
g
1. Internal Faktor (IFAS)
M1: (Man)
STRENGHT (Kekuatan)
1. Jenis ketenagaan diruangan
0,2 4 0,8
S2 keperawatan : 0 org
S1 keperawatan Ners : 4 org
S1 keperawatan : 1 org
DIII keperawatan : 12 org
2. Banyak perawat yang sudah 0,2 3 0,6
memiliki pengalaman kerja lebih
dari 5 tahun
3. Semua perawat sudah mendapat 0,2 4 0,8
pelatihan BTCLS, 3 orang S –W=
mendapat pelatihan TB-HIV, 2 3,2-2,5 =
orang mendapat pelatihan 0,7

Bronchoscopy, 1 orang mendapat


pelatihann TB Terkini dan 1
orang mendapat pelatiahan
Pengenalan Alat
4. Jumlah tenaga keperawatan sudah 0,2 3 0,6
sesuai dengan jumlah pelayanan
klien berdasarkan perhitungan
BOR yaitu 86,84 %
5. Tingkat kepuasan perawat 0,2 2 0,4
sebanyak 9 responden presentase
tertinggi sebanyak ( 4 orang)
44,44 % dalam kategori cukup
puas dan presentase terendah
sebanyak ( 1 orang ) 11,66 %
dalam kategori tidak puas
TOTAL 1 3,2
WEAKNESS (Kelemahan)
1. Masih banyak tenaga
keperawatan yang berpendidikan 0,5 3 1,5

DIII keperawatan sebanyak 12


orang
2. Ketidaktepatan waktu dalam
0,5 2 1
kehadiran perawat dalam
melakukan timbang terima pasien
TOTAL 1 2,5
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (Peluang)
1. Ruang Jamrud menerima 0,5 4 2

mahasiswa peraktek dalam


melakukan asuhan keperawatan
O-T=
2. Perawat di ruang Jamrud sangat
0,5 3 1,5 3.5-2=1,5
terbuka kepada mahasiswa
dalam mengajarkan asuhan
keperawatan dan menerima
inovasi kesehatan terbaru
TOTAL 1 3,5
THREATENED (Ancaman)
1. Adanya tuntutan dari masyarakat
untuk pelayanan yang lebih 0,3 2 0,6

professional
2. Makin tingginya kesadaran
0,3 2 0.6
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
3. Semakin banyaknya rumah sakit
0,4 2 0,8
swasta yang menawarkan
pelayanan keperawatan yang
berkualitas yang bisa menjadi
pesaing
TOTAL
1 2
Bobot X
No Analisis Swot Bobot Rating Jumlah
Rating

2 M2 (sarana dan prasarana)

Faktor internal (IFAS)

Kekuatan

a. Mempunyai sarana dan prasaran 0,3 3 0,9


untuk klien dan tenaga kesehatan
b. Adanya pemisahan antara ruang
infeksi TB paru dan non TB paru 0,2 3 0,6
c. Adanya pemisahan peralatan
nebulizer untuk infeksi TB paru
dan non TB paru 0,2 4 0,8
d. Terdapat Administrasi penunjang
e. Tersedia Nurse Station

0,2 4 0,8

0,1 2 0,2

Total 1 3,3

Kelemahan S-W

a. Belum tersedianya sarana 0,5 3 1,5 3,3-


seperti pencegahan cidera 2,5=0,8
khususnya peringatan lantai
licin. Selain itu, tulisan-tulisan
pemberitahuan untuk klien dan
keluarga seperti Etika Batuk
hanya tersedia di sebagian
ruangan.
b. Kurangnya tersedia alat tanda-
0,5 2 1.
tanda vital seperti thermometer

Total 1 2,5

Faktor Eksternal ( EFAS)

Peluang

a. Adanya kesempatan untuk 0,6 3 1,8


perbaikan alat-alat yang rusak
b. Adanya kesempatan untuk
penggantian alat-alat yang tidak 0,4 2 0,8
layak pakai ataupun adanya
mahasiswa yang praktik
membawa nursing kid

Total 1 2,6

Ancaman O-T= 2,6-


3,2=
a. Adanya tuntutan yang tinggi 0,5 4 1,5
dari masyarakat untuk 0,1
melengkapi sarana dan
prasarana
b. Adanya kesenjangan antara
0,5 3 1
jumlah klien dengan sarana
yang diperlukan

Total 1 3,2
Bobot X Jumlah
No Analisa Bobot Rating
Rating
M3 (METHOD)
1 Penerapan Model
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan / Strengh
a. Sudah ada model asuhan 0,2 4 0,8
keperawatan yang digunakan di
ruangan Jamrud (paru) yaitu
metode MAKP
b. Ruangan sudah memiliki 0,2 3 0,6
standar asuhan keperaatan yang
sesuai dengan SOP
c. Sudah dilaksanakannya alur 0,2 3 0,6
kepemimpinan dengan
semestinya.
d. Sebagian besar perawat sudah 0,2 3 0,6
melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai
dengan fungsi dan peran
masing-masing.
e. Terlaksananya komunikasi yang 0,1 3 0,3
cukup baik antar petugas
kesehatan.
f. Kerjasama antar tim yang 0,1 3 0,3
dibagi per divisi sudah baik dan
terlaksana sesuai dengan S-W
tugasnya. 3,2–1,5

Total 1 3.2 = 1,7

Kelemahan
a. Pelayanan keperawatan yang 0,5 1 0,5
diberikan sudah sesuai dengan
SOP namun ada beberapa point
yang tidak digunakan lagi
karena menyesuaikan dengan
standart RS terbaru
b. Pendokumentasian proses 0,5 2 1

keperawatan belum optimal


Total 1 1,5
FAKTOR Eksternal (EFAS)
Peluang
a. Kepercayaan dari pasien dan 0,2 3 0,6
masyarakat cukup baik
b. Adanya pelatihan-pelatihan dan 0.2 0,6
3
seminar yang di adakan oleh RS
baik di dalam RS maupun di
luar lingkungan RS yang dapat
menambah wawasan perawat
tentang peningkatan mutu
pelayanan.
c. Adanya mahasiswa yang 2 0,4
0,2
melakukan praktek klinik di
ruangan sehingga dapat
menerapkan SOP yang sesuai
dengan standar.
d. Adanya kerjasama yang baik 0,2 2 0,4
antara mahasiswa perawat
dengan perawat ruangan.
e. Adanya mahasiswa S1 0,2 2 0,4
keperawatan yang melakukan
praktek manajemen
keperawatan di ruangan untuk
mngevaluasi dan memberikan
saran terhadap SOP yang
dijalankan oleh perawat (staf).
Total 1 2,4 O–T
Ancaman 2,4-1,7 =
a. Adanya sistem pengendalian 0,3 1 0,3 0,7
RS untuk menilai kinerja
ruangan
b. Adanya ners yang turut 0,8
0,4 2
menyoroti kinerja RS
c. Tuntunan masyarakat (pasien 0,3 2 0,6
dan keluarga) akan pelayanan
yang maksimal
Total 1 1,7
2 Dokumentasi keperawatan
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan
a. Sudah tersedia format 0,2 4 0,8
dokumentasi asuhan
keperawatan
b. Adanya dokumentasi 0,6 4 2.4
keperawatan yang meliputi :
 Pengkajian menggunakan
sistem head to toe dan pola S-W
fungsi kesehatan 3.8–3,4
 Diagnosa sampai dengan
= 0.4
evaluasi menggunakan
SOAP
c. Perawat mengerti cara 0,2 3 0,6
pengisian format dokumentasi
yang digunakan.
Total 1 3.8
Kelemahan
a. Tidak semua Tindakan 0,4 4 1,6
keperawatan didokumentasikan
b. Perawat mengerti cara
pengisian format dokumentasi 0,3 3 0,9
dan catatan keperawatan yang
digunakan namun dalam
pengaplikasian masih kurang
lengkap
c. SOP dan SAK belum dilakukan 0.3 0.3 0.9
secara maksimal
Total 1 3,4
Faktor eksternal (EFAS)
Peluang
a. Adanya perawat ruangan serta 0,4 3 1,2
mahasiswa yang berdinas
b. Adanya kerjasama yang baik 0,6 1,2
2
antara perawat dengan
mahasiswa
O–T=
Total 1 2,4
Ancaman 2,4-3 =
a. Tuntunan dari masyarakat 0,5 3 1,5 -0,6
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatann yang lebih
profesional

b. Adanya kesadaran masyarakat


0,5 3 1,5
akan pentingnya kesehatan

Total 1 3
3 Sentralisasi obat
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan
a. Tersedianya sarana dan 0,3 3 0,9
prasarana untuk pengelolaan
sentralisasi obat
b. Sebagian besar perawat pernah 0,2 3 0,6
berwenang mengurusi
sentralisasi obat
c. Adanya obat injeksi dan obat 0,2 3 0,6
oral
d. Sentralisasi obat berbasis 0,4 1,6
4
standar akreditasi S -W
3,7– 3
Total 1 3,7 = 0,7
Kelemahan
a. Pelaksanaan sentralisasi obat 0,3 3 0,9
belum optimal
b. Tidak tersedianya format serah 0,7 3
terima dari keluarga/ klien 2,1
tentang obat Total
Total 1 3
Faktor eksternal (EFAS)
Peluang
a. Adanya mahasiswa S1 0,5 3 1,5
keperawatan yang melakukan
praktek manajemen
keperawatan di ruangan 0,5 3 1,5
b. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa dan perawat
ruangan.
Total 1 3
Ancaman O–T=
a. Tuntunan dari masyarakat 0,5 3 1,5 3-3 =0
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang lebih
professional
b. Adanya ketidakpercayaan
pasien terhadap sentralisasi obat 0,5 3 1,5

Total 1 3
4 Supervisi
Faktor internal (EFAS)
Kekuatan
a. RSUD Dr. H. Moch Ansari 0,25 3 0,75
saleh merupakan rumah sakit
Tipe B yang menjadi rumah
sakit rujukan
b. Ruang perawatan jamrud
0,25 3 0,75
merupakan ruangan yang
memerlukan perhatian ekstra
dari petugas kesehatan
c. Kepala ruangan mendukung 3 0,75
0,25
adanya kegiatan suvervisi
dalam peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
d. Suvervisi di rumah sakit RSUD 0.25 3 0,75
Dr. H. Moch Ansari sudah
terjadwal
Total 1 3
Kelemahan S-W
3–2,6
a. Belum adanya penilaian jelas 0,4 3 0,8
tentang supervisi = 0,4
b. Belum mempunyai format yang
0,6 4 1,8
baku dalam pelaksanaan
supervisi
Total 1 2,6
Faktor eksternal (EFAS)
Peluang
a. Adanya mahasiswadari 0,4 3 1,2
berbagai institusi yang
melakukan praktek manajemen
keperawatan di ruang jamrud
(paru)
b. Terbukanya kesempatan untuk 0,6 4 2,4
melanjutkan pendidikan atau
magang
Total 1 3,6 O – T = 3,6

Ancaman -2 = 1,6

a. Adanya tuntutan pasien untuk


mendapatkan pelayanan yang
1 2 2
profesional dan bermutu sesuai
dengan peningkatan biaya
keperawatan
Total 1 2
5 Timbang terima/ overan
Faktor internal (EFAS)
Kekuatan
a. Timbang terima adalah kegiatan 0,5 2 1
yang dilaksanakan 3 kali sehari
pershif dinas
b. Adanya klarifikasi, tanya
jawab, dan validasi terhadap
0,5 2 1
semua yang dioverkan

Total 1 2
Kelemahan
a. Perawat kurang disiplin waktu 0,25 3 0.75 S-W
overan 2–3
b. Teknik timbang terima pasien 0,25 3 0.75
kurang optimal = -1
c. Timbang terima tidak dilakukan
dengan semua perawat yang 0.25 3 0.75
dinas dan akan dinas
d. Pada saat overan perawat hanya
melaporkan hasil overan hanya 0.25 3 0.75
di nurse station

Total 1 3
Faktor eksternal (EFAS)
Peluang
a. Adanya mahasiswa 0,4 3 1,2
keperawatan dari berbagai
institusi keperawatan yang
melakukan praktik
O–T=
keperawatan di ruang jamrud
(paru) 3 -3 = 0
b. Adanya kerjasama yang baik 0.3 3 0,9
anatara perawat dan mahasiswa
c. Sarana dan prasarana yang
cukup tersedia 0,3 3 0,9

Total 1 3
Ancaman
a. Tuntutan dari masyarakat untuk 0,5 3 1,5
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih
profesional
b. Meningkatnya kesadaran
0,5 3 1.5
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
sebagai pemberi ashan
keperawatan yang profesional
Total 1 3
6 Discharge planning
Faktor internal (EFAS)
Kekuatan
a. Kesadaran perawat dalam 0,5 1,5
memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan
keluarga yang akan pulang
b. Adanya surat kontrol ulang ke
0,5 1
pada pasien
S-W
Total 1 2,5 2,5–2,4

Kelemahan = 0,1

a. Pemberian pendidikan 0,4 3 1,2


kesehatan dilakukan secara
lisan kepada setiap pasien atau
keluarga yang akan pulang
b. Belum optimalnya 0,6 2 1,2
pendokumentasiaan
perencanaan pulang
Total 1 2,4
Faktor eksternal (EFAS)
Peluang
a. Adanya mahasiswa 0,3 3 0,9
keperawatan dari berbagai
institusi keperawatan yang
melakukan praktik
keperawatan di ruang jamrud
(paru)
b. Adanya kerjasama yang baik 0,4 4 1,6
antara perawat dan mahasiswa
O – T = 3,7
c. Adanya kemauan pasien atau
0,3 4 1,2 - 3 = 0,7
keluarga untuk melaksanakan
anjuran perawat atau
pendidikan kesehatan yang
diberikan
Total 1 3,7
Ancaman
a. Tuntutan dari masyarakat untuk 0,5 3 1,5
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih
profesional
0,5 3 1,5
b. Semakin adanya kesadaran
kesehatan masyarakat akan
pentingnya kesehatan
Total 1 3
7 Ronde Keperawatan
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
a. Banyaknya kasus-kasus medis
0,2 3 0,6
yang memerlukan perhatian
khusus seperti diagnosa
komplikasi.
b. Tenaga kesehatan yang lengkap 0,2 3 0,6
terdiri dari perawat, dokter
spesialis, apoteker dan ahli gizi.
c. Telah diterapkannya ronde 0,1 2 0,2
kepererawatan dengan adanya
kolaborasi dengan dokter dan ahli S-W
gizi. 2,7–2 =
d. Perawat selalu memberikan 0,2 2 0,4
informed consent kepada klien dan 0,7
keluarga.
e. Perawat (ketua tim) menjelaskan 0,1 3 0,3
intervensi yang akan dilakukan. 0,6
0,2 3
f. Beberapa perawat memiliki
sertifikat dan sering mengikuti
seminar maupun pelatihan

Total 1 2,7
WEAKNESS
a. Karakteristik tenaga yang 0,5 2 1
memenuhi kualifikasi belum
merata.
b. Tidak adanya pelatihan mengenai
menejemen keperawatan 0,5 2 1

Total 1 2
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
a. Adanya mahasiswa Ners 0,4 3 1,2
manajemen yang akan
menerapkan ronde keperawatan.
b. Adanya kesempatan pada. ruangan 0,6 2 1,2
untuk mengadakan ronde
keperawatan dengan berkolaborasi O – T = 2,4
dengan mahasiswa praktik
1 2,4 -2 = 0,4
Total
THREATHENED
a. Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,5 2 1
dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih profisional.
0,5 2 1
b. Persaingan dalam pemberian
pelayanan semakin kuat.
Total 1 2
8 Penerimaan Pasien Baru (PPB)
Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
a. Persiapan kamar dan bed klien
0,5 3 1,5
sebelum klien baru diterima
b. Sudah ada dilakukan KIE pada 0,5 3 1,5
klien dan keluarga walaupun
belum optimal.
Total 1 3
WEAKNESS
a. Belum adanya SOP penerimaan 0,4 2 0,8
klien baru yang digunakan.
b. Kurang maksimalnya pemberian S-W
informasi terhadap penyakit yang
0,6 3 1,8 3–2,6
diderita, terapi yang diberikan,
anjuran atau larangan terhadap = 0,4
klien selama di RS serta orientasi
ruangan.
Total 1 2,6
Eksternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITY
a. Adanya mahasiswa Ners yang 0,5 2 1
praktik manajemen keperawatan.
b. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa yang sedang 0,5 3 1,5
berpraktik dengan perawat
ruangan.
Total 1 2,5
THREATENED
O – T = 2,5
a. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,3 2 0,6
mendapatkan pelayanan -2 = 0,5
keperawatan yang professional
b. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya 0,3 2 0,6
kesehatan.
c. Persaingan antar Rumah Sakit 0,8
0,4 2
yang semakin ketat.
Total 1 2
NO Analisa Swot Bobot Rating Bobot X Jumlah
Rating
1 Money (M4)
Internal Faktor (IFAS)
Peluang (Opportunities)
a. Adanya bantuan dana dari
APBD/APBD, kas rumah 0.6 3 1.8
sakit untuk keperluan
sarana dan prasarana
ruangan.
b. Adanya kesempatan untuk 0.4 2 0,8
mengganti alat-alat yang
O-T =
tidak layak untuk di pakai.
Jumlah 1 2,6 2.6- 2 = 0,6

2 Ancaman (Thereat)
a. Kesenjangan jumlah
pasien dengan peralatan 0,5 2 1
yang di perlukan di
rungan.
b. Tingkat kesadaran 0,5 2 1
masyarakat akan
pemilihan RS yang
berkualitas baik.
Jumlah 1 2

3 Kekuatan (Strength)
a. Tersedia anggaran dana 0,5 3 1.5
dari pemerintah dan
BLUD
b. Adanya perhatian
kesejahteraan untuk 0,5 2 1 S-W =
tenaga, perbaikan sarana 2.5-2 =0.5
dan prasarana untuk
meningkatkan SDM
Jumlah 1 2.5
4 Kelemahan (Weakness)
a. Pengawasan untuk sarana 0,5 2 1
dan prasarana yang belum
maksimal

b. Pengawasan pengelolaan 0,5 2 1


keuangan ruangan.
Jumlah 1 2
Bobot X
No Analisis Swot Bobot Rating Jumlah
Rating
M5 (MARKET = MUTU)
Factor internal (IFAS)
Strength = kekuatan
a. Rumah sakit Ansari 0, 15 3 0,45
saleh merupakan Rs
rujukan Tipe A,
sebagai lahan
pendidikan
b. Selama 3 bulan tidak 0,15 2 0,3 IFAS
terjadi kejadian (S-W) =
medical error karena (3,25 – 3) =
sudah melakukan 0,25
sesuai dengan SPO
c. Tingkat penggunaan 0,3 4 1,2
tepat tidur (BOR)
dalam 3 bulan terakhir
masih rentang ideal
yakni 86,8%
d. Rumah sakit 0,15 2 0,3
mempunyai ruangan
nurse station yang
sudah berfungsi secara
optimal
e. Rata-rata lamanya 0,25 4 1
perawatan pasien sudah
memenuhi indicator
tingkat efisiensi
manajemen RS yakni
6-9 hari
Total 1 3.25
Weakness = kelemahan
a. Sebanyak 22,5% pasien 0,3 3 0,9
mengatakan tidak puas
dengan pelayanan
keperawatan.
b. Kurangnya perawat 0,35 4 1,4
dalam melakukan
komunikasi terapeutik
dan memperkenalkan
diri
c. Kurangnya perawat 0,35 2 0,7
dalam mendidik dan
membantu keluarga
dalam melakukan
personal hygiene
pasien
Total 1 3
Factor eksternal (EFAS)
Opportunity = peluang
a. Pasien menyatakan
puas terhadap 0,5 4 2
pelayanan keperawatan
yang diberikan
sebanyak 67,5%
(orang) dari 13
responden
b. Tingkat kepuasan 0,25 3 0,75
perawat dari 9
responden sangat puas
1 orang (13,83%), puas
3 orang (30 %), cukup
puas 4 orang (44%)
dan tidak puas 1 orang EFAS
(11,17) (O – P) =
c. Ruangan sudah dapat 0,25 2 0,5 (3,25 – 2,85)
memaksimalkan alat =
atau fasilitas ruangan 0,4
yang sudah disediakan
oleh rumah sakit
Total 1 3,25
Threathened = ancaman
a. Masih ada beberapa
pasien dan keluarga 0,3 4 1,2
yang menyatakan tidak
puas akan pelayanan
keperawatan yang
diberikan sebanyak
32,5% (4 orang) dari
13 pasien
b. Dalam waktu 3 bulan 0,25 3 0,75
terakhir masih ada
didapatkan pasien
dengan resiko jatuh dan
flebitis sebanyak 4
pasien.
c. Adanya peningkatan 0,15 2 0,3
standard dan harapan
masyarakat yang harus
dipenuhi
d. Persaingan RS dalam 0.15 2 0,3
memberikan pelayanan
keperawatan
e. Semakin tingginya 0.15 2 0,3
pendidikan masyarakat
yang meningkatkan
harapan akan
pelayanan maksimal
Total 1 2,85

Anda mungkin juga menyukai