Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN
PAVINGISASI RT 09, 10 / RW 04, RT 12 / RW 05 RT 13/RW 06
DSN PUNUKAN DS BADERAN KEC GENENG

I PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum rekanan pemborong mengadakan persiapan di lokasi sebelumnya harus
memenuhui prosedur tentang tata cara perijinan / berkenan untuk memulai
dengan persiapan-persiapan pembangunan kepada Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan, terutama tentang dimana harus membangun bangunan
sementara.

1 Pek. Pengukuran, Pematokan dan bowplank


Pengukuran pematokan dilaksanakan sepenuhnya oleh pelaksana dengan
mendapat persetujuan dari Team Teknik/ Pengawas Lapangan. Patok-patok I piket
tersebut berukuran 3 x 5 x 50 cm terbuat dari kayu kruing/ meranti, dicat merah
yang jelas dan ditanam kuat tiap jarak 25 m sampai dengan 50 m atau
menyesuaikan keadaan sepanjang jalan

- Pembersihan
Setelah pekerjaan pematokan selesai, selanjutnya dilakukan pembersihan
lokasi, pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang mengganggu
pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.
Semua hasil pembongkaran/pembersihan tersebut dibuang ketempat yang
telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. Teknis pelaksanaan untuk proyek ini
dengan cara tidak boleh mengganggu kegiatan / bangunan yang ada
disekitarnya.

- Pengukuran
Pekerjaan pengukuran harus sesuai dengan petunjuk direksi dan sesuai
gambar dengan menggunakan pesawat theodolith. Pengukuran ini sangat
penting karena merupakan dasar dari pembangunan jalan. Hasil pengukuran
tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan yang
dibuatkan kedalam Mutual Chek Nol (MC-0). Pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja (Sub Drawing)dan petunjuk dari
Direksi pekerjaan. Pekerjaan yang telah selesai dilaksanakanakan diukur
kembali untuk mencek hasil pekerjaan, dimana hasil pengukuran ini nantinya
dipakai sebagai Asbuilt Drawing (MC-100). 4) Apabila terdapat perbedaan
antara gambar dengan kondisi lapangan maka akan dituangkan dalam bentuk
Addendum perubahan pekerjaan.

- Pematokan
Setelah pekerjaan pengukuran, Lokasi yang telah diukur dipasang patok-patok
untuk menentukan elevasi. Dilakukan pekerjaan pematokan agar pelaksanaan
peningkatan jalan dapat berjalan sesuai dengan gambar dan sesuai petunjuk
direksi. Bila terjadi ketidaksesuaian atara batas-batas / letak tanah yang
tersedia dengan apa yang tertulis dalam gambar maka Penyedia Jasa segera
memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek dan Direksi untuk
mendapatkan keputusan.

2 Papan Proyek
- Pemasangan papan nama proyek agar dilakukan terlebih dahulu di lokasi agar
tidak menimbulkan kecurigaan dari warga masyarakat sekitar yang ada di
daerah bersangkutan. Yang isinya menjelaskan dari instansi pemerintah
mana, nama pt./cv. Pelaksana/pemborong, jangka waktu dan nilai pekerjaan
serta keterangan lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang
bersangkutan, selanjutnya agar berkoordinasi dengan instansi
Pemerintah/Pelaksana Kegiatan.

Menyiapkan papan nama dari ukuran 1,5 x 2,00 M' berwarna dasar putih
dengan tulisan hitam, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu terhitung sejak
tanggal dikeluarkan SPMK. Pemasangan papan-papan nama dilengkapi tiang-
- tiang penyangga dan pondasi yang cukup stabil dan dipasang di lokasi yang
disetujui direksi.

4 Mobilisasi : Pekerjaan Mobilisasi ini meliputi :


- Mendatangkan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.

- Mempersiapkan fasilitas kantor, rumah, gudang dan sebagainya dan tentunya


harus dijadwalkan terlebih dahulu, yaitu diantaranya lokasi peralatan, usulan
cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Kemudian
alat ditempatkan pada lokasi yang aman atau dekat lokasi proyek agar mudah
digunakan dalam pekerjaan nantinya.

- Mendatangkan personil-personil Site Engineer, Pelaksana, Staf Teknik, Asisten


Pelaksanan, administrasi dan lain-lainnya

- Mobilisasi peralatan terkait dan personil Penyedia Jasa dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.

5 Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan


- Selama pelaksanaan pekerjaan Rekanan /Kontraktor Penyedia Jasa diwajibkan
mengadakan segala keperluan untuk keamanan dan kesejahteraan para
pekerja dan tamu, seperti PPPK, Sanitasi , Air Minum dan fasilitas-fasilitas
kesejahteraan. Juga diwajibkkan memenuhi segala peraturan, tata tertib
ordonasi pemerintah atau pemerintah setempat.
- Rekanan/kontraktor diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi
pekerjaan dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain.

- Rekanan/Kontraktor harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil dan hak
pemakai jalan bersih dari bahan-bahan, bangunan dan sebagainya dan
memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki
selama pekerjaan berlangsung.

- Selama masa pelaksanaan pekerjaan, rekanan/kontraktor penyedia jasa


bertanggung jawab penuh atas segala kerusakaan bangunan yang ada
disekitarnya, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya
dilokasi dan kerusakan sejenis yang disebabkan karena pelaksanaan pekerjaan
kontraktor dalam arti yang luas, itu semua diperbaiki kontraktor hingga dapat
diterima oleh pemberi tugas.

- Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan seluruh


pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi hingga
kontrak selesai dan diterima baik oleh Direksi.

II PEK. PEKERASAN
1 Galian Tanah Berbatu (Galian Kanstin)
- Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi
sebagai galian batu Junak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan
(borrow excavation), galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir,
dan galian perkerasan beton, serta pembuangan bahan galian biasa yang
tidak terpakai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

- pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada umumnya,
yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian
dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau
sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa
dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir
dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya
diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung /
ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.

-
Pekerjaan Galian tanah perlu dilakukan dan bila perlu menggunakan alat berat
maupun dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai dengan
gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
2 Pas. Kanstin 15x30x50 K-175
- Beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton terkunci yang
fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak tergeserpada
waktu menerima beban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas
harusterpasang sebelum penebaran pasir alas. Bentuk beton pembatas
bermacam-macam danproses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari
beton pracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat
slipform.

- Kanstin ukuran 15x30x50 K-175 harus sudah terpasang sebelum pemasangan


paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi
agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil
akhirnya. Agar pemasangan bisa dilaksanakan secara baik dan cermat, maka
perlu ada alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat
dipasang setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan
terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain,maka harus ada
benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat
dipertahankan

3 Pek. Uskup , t=8cm ( K175)


Pemasangan uskup dengan tebal 8 cm dipasang ditepi susunan paving block
- sebagai pasak semua block beton,
- Pastikan semua semua pasangan paving block arus berpinggul, agar bisa mengunci
dengan uskup.

4 Pas. Paving K 300


- Agar pemasangan bisa dilaksanakan secara baik dan cermat, maka perlu ada
alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang
setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat
lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain,maka harus ada benang
pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat dipertahankan.

- Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah
level. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block
yang sudah terpasang tidak bergeser.

- Perbedaan ukuran paving rata-rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.


Kerataan permukaan masing-masing paving tidak lebih dari 0,3 mm.
Kemiringan permukaan untuk keperluan drainase dibuat rata-rata max 12%
kearah pembuangan kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar. Alur paving
sesuai standart pabrik. Paving yang tidak memenuhi standart toleransi tidak
diterima (ditolak). Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana.
- Pengujian contoh paving block yang akan dipasang kuat tekannya harus diuji
terlebih dahulu dilaboratorium yang direkomendasikan oleh direksi. Contoh
paving yang diuji adalah yang akan dipasang di lapangan diambil secara acak.
Setiap kurang lebih 30 m2 paving block yang akan dipasang harus diwakili 1
buah benda uji untuk pengetesan kuat tekan. Jumlah benda uji paving ± 5 buah.
Penyerapan air dari paving juga perlu diuji sehingga didapat penyerapan air
rata-rata maksimal 6%. Paving block dan kanstin yang tidak memenuhi
persyaratan kuat tekan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, tidak
akan diterima (ditolak).

- Sebelum pasir alas digelar, kondisi eksisting perlu diperhatikan apakah


membutuhkan normalisasi pada titik-titik tertentu untuk mencapai ketinggian
yang sama. Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan
base. Kemudian diratakan sehingga mencapai kerataan yang seragam dan
harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan
base.Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis diatas lapisan
pasir alas. Pemasangan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran
pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat
jarak celah/naat dengan spasi 2-3 mm untuk pengisian pasir halus.

- Lakukan pemasangan Paving Block Ukuran dengan kuat tekan 300 dengan
ketebalan 8 cm dengan cara maju kedepan, sementara pekerjaan pemasangan
paving berada diatas paving yang telah terpasang.

- Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-
lasan), potong paving block menggunakan alat pemotong paving block/ paving
block cutter.

- Pengisian pasir halus harus segera kita lakukan setelah pemasangan paving
dan segera dilanjutkan dengan pemadatan paving. Pemadatan paving
dilakukan dengan menggunakan alat Steel Wheel roller/Walls 6 – 8 ton.
Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan
pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir
pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan,
karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran
garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving
tersebut. Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang
pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas. Pemadatan kedua disertai
dengan menyapu pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran
dilakukan paling sedikit 2 lintasan.

5 Pek. Urugan Tanah Pilihan (BERM)


- Sebelum melaksanakan pekerjaan bahu jalan (berm), maka bahu jalan yang akan di
berm harus dibersihkan dahulu dari segala kotoran rumput dan kotoran lainnya.

- Bila tanah berm yang dikerjakan terletak pada lereng yag curam, maka lereng tanah
yang asli harus dibuat trap seperti tangga yang gunanya ikatan tanah tidak mudah
longsor.

- Bahu jalan atau berm harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.

- Urugan tanah berm dilaksanakan lapis demi lapis dan dipadatkan setiap ketebalan
kurang lebih 15 s/d 20 cm, dengan alat Mesin Gilas/ Walls 6 – 9 ton.

- Timbunan hanya boleh diklarifikasikan sebagai "Timbunan Pilihan" bila digunakan


pada lokasi atau untuk maksud yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis
olek Pengawas.
V PEKERJAAN LAIN-LAIN
PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG KE - I
- Setelah seluruh item pekerjaan selesai dan sebelum semua alat dimobilisisasi
dilaksanakan dilakukan pembersihan lokasi sebelum diserah terimakan
kepada Pihak Proyek. Semua sisa sisa bahan bangunan, kotoran-kotoran harus
dibersihkan sehingga disaat serah terima dilaksanakan pekerjaan dalam
keadaan bersih dan rapi.

- Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru
akibat perpanjangan sesuai dengan adendum kontrak telah berakhir, Penyedia
Jasa segera menyerahkan hasil pekerjaannya selesai dengan baik sesuai
dengan kontrak kepada Pemberi Tugas/Direksi secara tertulis dengan
tembusan kepada Direksi dan Konsultan Pengawas.

PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KE - II


Terhitung mulai tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang ke - I, hingga
penyerahan pekerjaan yang ke - II adalah masa pemeliharaan yang masih
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa sepenuhnya Apabila Penyedia Jasa
telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara pada
penyerahan yang pertama.

PENUTUP
Apabila dalam metode pelaksanaan ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan
pekerjaan yang tidak disebut perkatan atau kalimat ”diselenggarakan oleh Penyedia
Jasa “maka hal ini dianggap seperti disebutkan.

Guna mendapat hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata
termasuk didalam pekerjaan ini tetapi tidak di masukkan atau disebut kata demi
kata dalam metode pelaksanaan ini, lah di selenggarakan oleh Penyedia Jasa dan
diterima sebagai “ hal ” yang di sebutkan.

Ngawi 30 SEPTEMBER 2019


Dibuat Oleh
CV MARGO BAWERO

RIANTO
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai