Anda di halaman 1dari 9

Nama : Moh.

Faisal Anwar
NIM : 180341617554
Offering : B/2018

EVALUASI
(MARI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI, PENALARAN ILMIAH DAN PEMECAHAN MASALAH)

1. Berikut merupakan kelompok anggota Kelas Amphibi yang dapat kita temui.

KELOMPOK 1

Pseudobranchus striatus Alpine salamander - Salamandra atra Cryptobranchus alleganiensis


Sumber: CalPhotos University of California Sumber: Flickr Sumber: Agefotostock
KELOMPOK 2

Dendrobates Tinctorius Pelobates fuscus Alytes obstetricans


Sumber: The Frog Lady Sumber: Wikimedia Commons Sumber: Flickr

KELOMPOK 3

Typhlonectes compressicauda Banna Caecilian (Ichthyophis bannanicus)


Crotaphatrema lamottei Sumber: Flickr Sumber: Alamy
Sumber: Flickr
Berdasarkan tabel di atas, kerjakan tugas berikut!
2. Berdasarkan morfologi hewan di atas, berilah argumen terkait
pengelompokkan tersebut berdasarkan ciri morfologi dan anatominya !
3. Spesies-spesies diatas termasuk kelas amfibi, berdasarkan
pengelompokannya dapat dilihat dari struktur morfologi dan anatominya.
Pengelompokan amfibi dibagi menjadi 3 Ordo yaitu Anura, Gymnophiona
dan Caudata. Spesies Ordo Anura tidak memiliki ekor, kepala bersatu
dengan badan sehingga ordo ini idak memiliki leher. Reproduksinya terjadi
secara eksternal. Spesies Ordo Gymnophiona memilki bentuk memanjang
seperti cacing, bentuk tubuhnya berbeda dengan ordo lainnya dimana
bentuknya menyerupai belut dan cacing. Ordo Caudata merupakan
kelompok amfibi yang memiliki organ ekor yang hampir sama dengan
panjang tubuhnya. Ekor yang berkembang dengan baik memungkinkan bagi
ordo ini untuk berenang dengan baik. Spesies dari ordo caudate memiliki
ukuran tubuh yang bervariasi. Bahkan salah satu spesies dari ordo ini
memiliki ukuran mencapai 1,8 meter dan merupakan amfibi terbesar.
4. Berdasarkan tabel di atas, berdasarkan apa pengelompokkan dilakukan?
Jelaskan berdasarkan struktur anatomi dan fisiologinya !
5. Berdasarkan tabel diatas pengelompokan amfibi dilakukan berdasarkan
struktur morfologi dan anatominya. Dimana pada amfibi yang memiliki
ekor (Pseudobranchus striatus, salamander & Cryptobranchus alleganiensis)
dikelompokan pada amfibi ordo caudata. Spesies (Dendrobates Tinctorius,
Pelobates fuscus & Alytes obstetricans) dimasukkan kedalam ordo anura dimana
pada spesies tersebut tidak ditemukan adanya ekor serta tubuhnya tersusun dari
bagian tubuh dan kepala (tanpa bagian leher). Sedangkan spesies amfibi
(Crotaphatrema lamottei, Typhlonectes compressicauda & Ichthyophis
bannanicus) dimasukkan pada kelompok ordo gymnophiona dimana struktur
tubuhnya menyerupai cacing ataupun belut.
6. Berdasarkan hasil analisis Anda apakah hewan-hewan ini memiliki daur
hidup yang sama?
Siklus hidup semua spesies amfibi diatas sama. Siklus hidup
kebanyakan amfibi dibagi menjadi dua tahap. Pada tahap pertama, amfibi
hidup di dalam air dalam bentuk yang belum matang yang disebut larva.
Pada katak dan kodok, larva juga disebut berudu. Larva memulai hidupnya
dengan insang, yang memungkinkannya untuk bernapas di bawah air
seperti ikan. Tahap larva dapat berlangsung dari beberapa minggu sampai
lima tahun, tergantung pada spesiesnya.
Pada tahap kedua, larva berkembang menjadi bentuk dewasa. Pada
kebanyakan spesies, hewan akan kehilangan insang dan mengembangkan
paru-paru. Mereka kemudian akan mampu hidup di darat, setidaknya di
sebagian besar waktunya.
7. Buatlah tabel persamaan dan perbedaan diantara kelompok tersebut!
8. Tabel persamaan ordo amfibi
No Karakteristik Anura Gymnophiona Caudata
1 Reproduksi Eksternal Eksternal Eksternal
2 Organ utama Larva : insang Larva : insang Larva : insang
repiirasi Dewasa : paru Dewasa : paru Dewasa : paru

9. Tabel perbedaan ordo amfibi


No Karakteristik Anura Gymnophiona Caudata
1 Struktur tubuh Badan dan Berbentuk Kepala, badan
kepala. seperti cacing dan ekor.
dan belut
(Caecilia).
2 Ukuran tubuh Pendek Panjang Relatif panjang

10. Apakah pengelompokan di atas dapat dikelompokkan lagi menjadi


kelompok yang lebih kecil?
11. Pengelompokan diatas tidak dapat dikelompokkan kembali kedalam
kelompok yang lebih kecil sehingga pengelompokan diatas hanya terbatas
pada Ordo.
12. Buatlah kesimpulan terkait bagaimana pengelompokkan hewan-hewan di
atas!
13. Pengelompokan spesies amfibi diatas di dasarkan pada struktur tubuhnya,
baik ditinjau secara morfologi ataupun secara anatomi, sehingga pada
akhirnya dihasilkan 3 pengelompokan ordo yaitu ordo Anura,
Gymnophiona dan Caudata.
14. Anura merupakan kelompok terbesar dari Amphibia yang masih hidup dan
tersebar luas di seluruh dunia kecuali daerah kutub dan daerah-daerah ekstrim
lainnya. Anura terdiri dari anggota katak dan kodok. Orang seringkali
menyalahartikan bahwa katak dan kodok merupakan hewan yang sama. Akan
tetapi tenyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Menurut
Anda apa saja perbedaan antara katak dan kodok? Apakah katak dan kodok
memiliki daur hidup yang sama? Beberapa spesies Anura ada yang beracun,
manakah antara katak atau kodok yang anggotanya memiliki racun?
Jawaban harus memuat beberapa indikator kemampuan argumentasi
yakni claim (pernyataan), ground (data), warrant (bukti), backing
(dukungan), dan rebuttal (sanggahan).
15. Perbedaan katak dan kodok :
16. Kodok dan katak memang hewan amfibi, tapi kodok lebih banyak
menghabiskan waktu di darat, misalnya di kebun atau hutan, termasuk di
pepohonan. Sedangkan katak lebih suka berada di dekat sumber air seperti
kolam, danau, atau sungai.
17. Kodok umumnya memiliki kulit yang kering, kasar, dan berbintil-
bintil. Sedangkan kulit katak cenderung lebih mulus dan licin serta tampak
basah.
18. Kaki kodok umumnya lebih pendek dan gemuk, sedangkan katak
punya kaki yang lebih panjang dan ramping. Hal itu membuat cara bergerak
mereka pun berbeda
19. Kodok dan katak sama-sama bertelur di air, dan sekali bertelur
mereka bisa mengeluarkan ratusan telur. Tapi formasinya berbeda. Telur-
telur kodok umumnya berbaris seperti rantai, sedangkan telur katak
berkumpul dalam satu cluster seperti anggur.
20. Banyak spesies kodok yang punya mekanisme pertahanan untuk
menghindari predator. Saat terancam, mereka bisa mengeluarkan cairan
beracun dan berbau dari punggung mereka. Beberapa spesies katak juga
punya racun, tapi mekanisme pertahanan mereka berbeda. Racun katak
terdapat pada kulit mereka, pada saat predator akan memangsanya maka
racun itu akan dikeluarkan dan mengenai mulut predator dari sanalah
predator akan memuntahkan dan tidak jadi untuk memangsa katak.
21. Katak dan kodok memiliki daur hidup yang sama, kedua anggotanya sama-
sama memilki racun akan tetapi pengimplementasian dan tempat terdapat
racunnya tersebut sedikit berbeda seperti yang telah disebutkan diatas.
22. Katak kayu merupakan salah satu hewan yang mengalami hibernasi. Selama
kondisi iklim ekstrim, katak kayu akan masuk dalam ‘fase istirahat’ atau
dormansi yang disebut estivation. Menurut Anda, apakah yang katak lakukan
pada fase itu? Jika katak melakukan fase ini, bagaimana kelangsungan
hidupnya? Bagaimanakah fungsi fisiologisnya berjalan? Apakah katak masih
melakukan pencarian makanan?
Jawaban harus memuat beberapa indikator kemampuan argumentasi
yakni claim (pernyataan), ground (data), warrant (bukti), backing
(dukungan), dan rebuttal (sanggahan).
23. Selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan selama periode hibernasi
musim dinginnya, lebih dari 60 persen tubuh Katak kayu membeku, ia berhenti
bernapas dan jantungnya berhenti berdetak. Proses fisik seperti aktivitas
metabolisme dan produksi limbah terhenti. Para peneliti telah menemukan
bahwa alasan untuk fenomena ajaib ini adalah konsentrasi tinggi
cryoprotectants pada jaringan kayu katak. Ini adalah larutan (mengandung
glukosa dan urea) yang menurunkan suhu pembekuan sel katak, membantu
mereka bertahan hidup. Pada kebanyakan hewan, paparan suhu di bawah nol
untuk waktu yang lama dapat menyebabkan penyusutan seluler. Selama proses
ini, air ditarik dari sel-sel tubuh untuk membentuk es, akhirnya mengisap
mereka hingga kering dan membunuh sel. Tapi pada katak kayu, krioprotektan
membantu sel-sel melawan penyusutan. Akan tetapi peristiwa hibernasi katak
kayu ini sangat membantu para peneliti medis untuk menemukan cara
membekukan dan menghangatkan kembali organ dan jaringan hidup tanpa
merusak mereka, yang memiliki implikasi serius dalam bidang seperti
transplantasi organ.
24. Perhatikan wacana di bawah ini !
Kodok Asia (Duttaphrynus melanostictus) tergolong spesies baru di
tanah surga, pulau Madagaskar. Sejak muncul antara tahun 2007 sampai 2010,
ia menjadi terkenal karena lendirnya yang sangat beracun. Dalam penelitian
sebelumnya, para ahli memprediksi beberapa spesies tetap aman dengan invasi
kodok karena mereka dapat mengembangkan mutasi genetik untuk berlindung
dari racun. Setelah dilakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal
Cell Biology pada 4 Juni 2018 dipastikan racun kodok Asia ini ternyata sangat
berbahaya. Dampak keberadaan terhadap ekosistem jauh lebih buruk dari
perkiraan sebelumnya.
Ahli menjelaskan, saat terjadi invasi spesies secara mendadak seperti
kodok Asia ini, predator yang tidak pernah menghadapi penyerang beracun
sangat rentan terhadap kematian. Hal ini terbukti setelah ahli mengumpukan
data dari 77 spesies hewan di Madagaskar yang terdampak kemungkinan
memakan hama beracun, hewan tersebut termasuk 28 burung, 27 ular, 12
kodok, delapan mamalia, dan dua kadal. Menurut catatan sebuah penelitian,
setiap spesies tidak melakukan mutasi genetik yang berkaitan dengan resistensi
racun kodok, kecuali hewan pengerat. Ini artinya invasi kodok beracun adalah
bom waktu untuk keanekaragaman hayati di Madagaskar. Ahli memprediksi,
Madagaskar di masa depan sangat mungkin bernasib sama dengan Australia
yang tiba-tiba memiliki invasi amfibi beracun, katak tebu.
Pada 1930-an katak tebu sengaja dilepaskan ke perkebunan untuk
mengendalikan hama kumbang tebu. Sayangnya, fauna asli di sana ikut
memakannya dan menghancurkan spesiesnya. "Berkat racun katak tebu banyak
ekosistem yang kehilangan predator utama dalam jaring makanan," ujar
Wolfgang Wüster, herpetologis dan dosen senior di bidang zoologi di Bangor
University, Inggris. "Efek serupa kemungkinan besar bisa terjadi di
Madagaskar, di mana kodok yang tidak pernah ada sebelumnya tiba-tiba
muncul dan membuat predator tidak cepat berevolusi (genetik), sehingga
membuat jumlahnya berkurang dan mungkin akan punah," ujarnya. Seperti kita
ketahui, tanah surgawi yang terpisah dari daratan Afrika itu menyimpan
berbagai makhluk hidup yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Mulai
dari 106 spesies lemur yang kebanyakan sangat langka dan terancam punah,
ratusan spesies kodok endemik, dan ratusan tumbuhan unik.
Berdasarkan masalah di atas, analisislah pertanyaan di bawah ini !
25. Identifikasilah masalah apa yang muncul pada wacana di atas !
26. Permasalah tentang racun kodok asia yang dapat berinvasi terhadap genetik
hewan lain.
27. Identifikasilah makhluk hidup diatas berdasarkan morfologi dan
anatominya !
28. Anatomi dasar kulit Duttaphrynus melanostictus adalah lapisan epitel pipih
hingga kolumner pada epidermis dan jaringan ikat dalam dermis yang dapat
dibagi menjadi spons dan kompak. Kelenjar kulit Duttaphrynus
melanostictus terdiri dari dua jenis kelenjar, kelenjar lendir dan granular.
Kelenjar lendir kecil dan terletak di lapisan atas dari stratum spongiosum
jaringan ikat. Kelenjar granular besar dan membentuk kompartemen
sekretori. Morfologi Duttaphrynus melanostictus berpostur tubuh gembung,
ukuran tubuh sedang, corak warna gelap, kulit leher kasar berbintil, kepala
brbentuk segitiga, moncong pendek, mata besar menonjol, tungkai relatif
pendek.
29. Menurut Anda, apakah permasalahan di atas dapat diatasi ? Metode apa
yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas ?
30. Permasalah diatas dapat diatasi dengan cara mengidentifikasi kandungan
apa saja yang terdapat pada Duttaphrynus melanostictus dan apa saja
kemungkinan terbesar yang akan menjadi akibat terhadap ekosistem jika
kandungan tersebut di keluarkan serta membuat penanganan khusus untuk
mencoba membuat rekayasa gen baru yang dianggap tidak serupa dan lebih
sedikit mengandung racun tersebut.
31. Tentukan satu topik utama permasalahan, kemudian analisislah solusi yang
dapat ditawarkan terhadap masalah ini !
32. Racun spesies Duttaphrynus melanostictus yang dapat menggangu
keseimbangan ekosistem kehidupan. Solusi yang dapat saya tawarkan yaitu
peneliti harus membuat rekayasa gen baru agar dapat meminimalisir
kandungan gen pembawa racun sehingga dampak terhadap ekosistem juga
dapat diminimalisir.
33. Analisislah hasil evaluasi solusi yang Anda tawarkan dengan
mempertimbangkan asal usul masalah, dan dampak terhadap solusi !
34. Dengan solusi tersebut kemungkinan besar masalah yang sedang dihadapi
dapat terselesaikan atau setidaknya dapat meminimalisir dampak
negatifnya, selain itu agar ekosistem yang ada disekitar tidak mengalami
kerusakan.
35. Berdasarkan solusi yang Anda pilih, kemukakan langkah-langkah
penyelesaian untuk melakukan upaya preventif untuk mencegah masalah
tersebut terjadi !
36. Langkah-langkahnya yaitu dititik beratkan pada para peneliti. Dimana
peneliti harus melakukan kaji literatur terkait kandungan racun
Duttaphrynus melanostictus serta membuat rekayasa gen baru dari spesies
Duttaphrynus melanostictus dengan tujuan agar genetik pembawa racun
dapat diminimalir terhadap keturunannya. Dari hasil penelitian itulah
diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif pada lingkungan
ekosistem.
37. Analisislah kemungkinan tingkat keberhasilan dari penyelesaian yang Anda
berikan !
38. Jika solusi yang saya berikan dilakukan dengan baik dan efektif maka
kemungkinan besar tingkat keberhasilannya akan baik.

Anda mungkin juga menyukai