Pembahasan
Pewarnaan spora bakteri tidak dapat dilakukan dengan metode pewarnaan biasa.
Pada praktikum ini digunakan metode Shaeffron untu mewarnai sel bakteri. Pewarnaan spora
bakteri dilakukan dengan menggunakan larutan hijau malakit 5% dan larutan safranin 0,5%.
Larutan hijau malakit 5% digunakan untuk memperjelas pengamatan. Sedangkan larutan
safranin digunakan untuk memberi warna pada sel vegetative. Warna yang akan dihasilkan
oleh sel vegetative yang diwarnai dengan larutan safranin adalah merah. Teknik tersebut akan
menghasilkan warna hijau pada endospora dan merah pada sel vegetative (James 2002).
Dalam praktikum pewarnaan bakteri juga melibatkan treatment pemanasan, yaitu;spora
dipanaskan bersamaan dengan zat warna sehingga memudahkan zat warna tersebut untuk
meresap ke dalam dinding pelindung spora bakteri (Volk & Wheeler, 1988).
Pada pengamatan ini, kami melakukan pewarnaan spora pada 2 koloni berbeda yaitu,
koloni A dan koloni B. Pada koloni A ditemukan spora berbentuk oval, letak spora bebas.
Sedangkan pada koloni bakteri B ditemukan spora dengan bentuk bulat, letak spora bebas.
Pada kedua koloni tersebut, sel vegetative berwarna merah, sedangkan spora menunjukkan
warna hijau.
Dafpus
James, J. 2002. Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan. Retno Indah, penerjemah; Jakarta:
Erlangga.
Volk dan Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.