Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kurikulum 2013

Materi Pokok Larutan Penyangga

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah


Perencanaan dan Pembelajaran Kimia

Dosen Pengampu: Luki Yunita, M. Pd

Disusun Oleh:
Arivia Monique Rizkyani
11160162000036
Pendidikan Kimia 6B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 2 Tangerang Selatan


Kelas/Semester : XI/2
Peminatan : IPA
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Larutan Penyangga
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.1 Menyadari adanya keteraturan dari 1.1.1 Menunjukkan rasa syukur atas
struktur partikel materi sebagai wujud adanya keteraturan sebagai bagian
kebesaran Tuhan YME dan dari kebesaran Tuhan Yang Maha
pengetahuan tentang adanya Esa.
keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang 1.1.2 Mendukung adanya keteraturan
kebenarannya bersifat tentatif sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia dengan terus berusaha
mengembangkan ilmu
pengetahuan.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dalam
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, melakukan percobaan mengenai
jujur, objektif, terbuka, mampu materi larutan penyangga yang
membedakan fakta dan opini, ulet, diwujudkan dalam sikap sehari-
teliti, bertanggung jawab, kritis, hari.
kreatif, inovatif, demokratis, 2.1.2 Menunjukkan perilaku jujur dalam
komunikatif) dalam merancang dan menulis data hasil pengamatan
melakukan percobaan serta berdiskusi mengenai percobaan yang telah
yang diwujudkan dalam sikap sehari- dilakukan.
hari. 2.1.3 Menujukkan antusiasme saat
berdiskusi mengenai larutan
penyangga ditunjukan dengan
sering melakukan sesi tanya jawab.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, 2.2.1 Menunjukkan adanya toleransi dan
santun, toleransi, cinta damai, dan sikap kerjasama dengan baik saat
peduli lingkungan serta hemat dalam melakukan diskusi kelompok
memanfaatkan sumber daya alam mengenai materi larutan penyangga.
(SDA).
3.12. Menjelaskan prinsip kerja, 3.12.1. Menjelaskan definisi dari larutan
perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
penyangga dalam tubuh makhluk 3.12.2. Menjelaskan komponen larutan
hidup. penyangga
3.12.3. Menjelaskan prinsip kerja larutan
penyangga.
3.12.4. Menghitung pH larutan penyangga.
3.12.5. Menganalisis sifat larutan
penyangga.
3.12.6. Menganalisis peran larutan
penyangga dalam tubuh makhluk
hidup.
4.12. Membuat larutan penyangga dengan 4.12.1. Merancang dan melakukan
pH tertentu. percobaan untuk mengetahui
larutan yang bersifat penyangga
atau larutan yang bukan penyangga.
4.12.2. Mengamati dan mencatat data hasil
percobaan larutan penyangga.
4.12.3. Mengolah dan menganalisis data
untuk menyimpulkan larutan
bersifat penyangga atau bukan
penyangga.
4.12.4. Mengkomunikasikan hasil
percobaan larutan penyangga.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah pertemuan mengikuti proses pembelajaran ini perserta didik
diharapkan mampu:
Pertemuan Pertama:
1. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas adanya keteraturan sebagai bagian dari
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur dengan adanya materi larutan penyangga
sebagai hasil pemikiraan manusia yang kreatif.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam melakukan percobaan mengenai materi
larutan penyangga yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
4. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur dalam menulis data hasil pengamatan
mengenai percobaan yang telah dilakukan.
5. Siswa dapat menujukkan antusiasme saat berdiskusi mengenai larutan penyangga
ditunjukan dengan sering melakukan sesi tanya jawab.
6. Siswa dapat menunjukkan adanya toleransi dan sikap kerjasama dengan baik saat
melakukan diskusi kelompok mengenai materi larutan penyangga.
7. Siswa dapat menjelaskan definisi larutan penyangga.
8. Siswa dapat menjelaskan komponen larutan penyangga
9. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dari larutan penyangga.
10. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga.
11. Siswa dapat menganalisis sifat larutan penyangga.
12. Siswa dapat menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
Pertemuan Kedua:
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk mengetahui larutan yang
bersifat penyangga atau larutan yang bukan penyangga.
2. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan larutan penyangga.
3. Siswa dapat mengolah dan menganalisis data untuk menyimpulkan larutan bersifat
penyangga atau bukan penyangga.
4. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan larutan penyangga.

D. Materi Pembelajaran
1. Definisi Larutan Penyangga
Penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung. Larutan penyangga asam adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari
asam lemah dengan garamnya. Larutan penyangga basa adalah suatu campuran larutan
yang tersusun dari basa lemah dengan garamnya. Meskipun ke dalam larutan penyangga
ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau dilakukan proses pengenceran maka pH
larutan tidak berubah. Sebaliknya penambahan asam atau penambahan basa dalam
larutan bukan penyangga menyebabkan perubahan pH larutan yang dratis.
2. Komponen Larutan Penyangga
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
a. Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa
konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam
lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah
berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi
dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan
seperti natrium (Na), kalium, barium,kalsium, dan lain-lain.
b. Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya, yang garamnya berasal dari
asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah
dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. Larutan
penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H + maupun ion OH - .Sehingga
penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara
signifikan
3. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Sistem penyangga bekerja melalui fenomena yang terkait dengan pengaruh ion
sesama. Contoh dari pengaruh ini adalah ketika asam asetat (CH3COOH) dilarutkan
dalam air dan selanjutnya sejumlah natrium asetat ditambahkan ke dalam larutan yang
terbentuk. Asam asetat hanya mengalami ionisasi sebagian kecil membentuk ion H + dan
ion CH3COO- sesuai dengan persamaan berikut.
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Larutan yang mengandung kedua zat ini mampu menetralkan asam atau basa yang
ditambahkan. Berdasarkan hal tersebut, jika kita menambahkan ion H+ pada larutan
campuran tersebut, maka ion H+ akan bereaksi dengan ion CH3COO- dengan jumlah H+
dalam larutan berkurang. Hal ini mencegah pH turun secara drastis akibat penambahan
sedikit.
Ketika sedikit asam kuat di tambahkan ke dalam larutan penyangga, basa konjugasi
A- menerima proton dari ion Hidronium (H3O+) untuk membentuk asam lemah HA,
yang mencegah peningkatan kosentras ion Hidronium Respon yang sama diberikan
ketika sedikit basa kuat ditambahkan ke dalam larutn campuran penyangga. OH - dari
basa akan bereaksi dengan asam asetat membentuk persamaa sebagai berikut:
CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO- (aq) + H2O (aq)
Penambahan ion OH- pada larutan penyangga, mengakibatkan basa bereaksi
dengan asam asetat. Akibatnya terbentuklah ion asetat sehingga mencegah pH naik
secara drastis akibat penambahan sedikit basa kuat. Seperti halnya penyangga asam,
reaksi-reaksi tersebut juga berlangsung pada penyangga basa ketika ditambah sedikit
asam kuat atau sedikit basa kuat.
Untuk memudahkan Anda memahami larutan penyangga, perhatikan gambar
berikut.
Gambar 1.1 Ilustrasi cara kerja larutan penyangga HA dan A-
Pada ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa ketika ditambahkan basa dan
diencerkan, konsentrasi HA menurun dan konsentrasi A- meningkat b. Ketika
ditambahkan asam, konsentrasi A- menurun dan HA meningkat.
4. pH Larutan Penyangga
a. Larutan penyangga asam
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−, terdapat
kesetimbangan:

Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan
penyangga yang dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana
persamaan berikut ini:
𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑗𝑢𝑔𝑎𝑠𝑖
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + log
𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ
Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volume
larutan penyangga, maka:
b. Larutan penyangga basa
Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat
kesetimbangan:

Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V = volume
larutan penyangga, maka:

5. Sifat-sifat Larutan Penyangga


Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH apabila
ditambah dengan asam maupun basa. Sifat larutan penyangga antara lain, yaitu:
a. Dapat mempertahankan pH meskipun ditambah sedikit asam kuat dan basa kuat.
b. Pengenceran pada larutan penyangga, tidak merubah pH.
c. Semakin banyak jumlah mol, semakin kuat dalam mempertahankan pH.
d. Pada suhu tetap, nilai Ka atau Kb selalu tetap.
𝑎 𝑏
e. 𝐻 + = atau 𝑂𝐻 − =
𝑔 𝑔
f. Campuran asam dan garam mempunyai pH setabil jika pH campuran terletak antara
pKa-1 dan pKa+1
6. Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari
Reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia merupakan reaksi enzimatis,
yaitu reaksi-reaksi yang melibatkan enzim sebagai katalis, enzim sebagai katalis hanya
dapat bekerja dengan baik pada pH tertentu (pH optimumnya). Agar enzim tetap bekerja
secara optimum, diperlukan lingkungan reaksi dengan pH yang relatif tetap. Untuk itu,
diperlukan larutan penyangga. Di dalam setiap cairan tubuh terdapat pasangan asam-
basa konjugasi yang berfungsi sebagai larutan penyangga. Cairan tubuh, baik sebagai
cairan intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel (di luar sel) memerlukan sistem
penyangga tersebut untuk memperhatikan nilah pH cairan. Sistem penyangga ekstra sel
yang penting adalah penyangga karbonat (H2CO3 atau HCO3-) yang berperan dalam
menjaga pH darah, dan sistem penyangga fosfat (H2PO4-) yang berperan menjaga pH
cairan intra sel.
Sistem larutan penyangga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia. Misalnya,
reaksi kimia yang banyak digunakan dalam bidang kesehatan dan reaksi kimia pada
tumbuhan, hewan, maupun pada tubuh manusia. Dalam reaksi tersebut, dibutuhkan pH
yang stabil. Berikut beberapa peranan larutan penyangga, antara lain:
a. Fungsi Larutan Penyangga dalam Bidang Kesehatan
Dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus berada dalam
keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut
berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-
obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus
memiliki pH yang sesuai dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang
mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik harus disesuaikan
dengan pH darah agar tidak menimbulka alkalosis atau asidosis pada darah.
b. Fungsi Larutan Penyangga dalam Tubuh Manusia
Dalam tubuh manusia, sistem larutan penyangga terdapat dalam sel, cairan antar
sel, dan dalam darah. Seluruhnya memiliki fungsi yang berbeda dalam
mempertahankan pH.
• Sistem Penyangga Karbonat dalam Darah
Jika darah dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka ion H+ akan
segera bereaksi dengan ion HCO3-. Persamaan reaksinya:
H+(aq) + HCO3-(aq) ⇌ H2CO3(aq)
Sebaliknya, jika darah kemasukan zat yang bersifat basa, maka ion OH- akan
bereaksi dengan H2CO3. Persamaan reaksinya:
OH- (aq) + H2CO3(aq) ⇌ HCO3-(aq) + H2O(l)
Perbandingan konsentrasi H2CO3 : HCO3- dalam darah sekitar 20:1. Hal
ini dapat terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas CO 2 yang terlarut
dalam darah dengan H2CO3, serta kesetimbangan kelarutan gas CO2 yang
terlarut. CO2(g) + H2O(l) ⇌ H2CO3(aq) maka apabila di dalam darah banyak
terlarut H2CO3, darah akan segera melepaskan gas CO2 ke dalam paru-paru.
Jika metabolisme tubuh meningkat (misalnya akibat olahraga atau
ketakutan), maka pada proses metabolisme tersebut banyak dihasilkan zat-zat
yang bersifat asam masuk kedalam aliran darah, yang akan bereaksi dengan
HCO3- dalam darah yang menghasilkan H2CO3 dalam darah. Tingginya kadar
H2CO3 akan mengakibatkan turunnya pH. Untuk menjaga agar pH tidak terlalu
besar, maka H2CO3 akan segera terurai menjadi CO2 dan H2O. Akibat yang
terjadi adalah pernapasan berlangsung lebih cepat agar darah dapat membuang
CO2 ke dalam paru-paru dengan cepat.
Hal yang sebaliknya akan terjadi jika pada kondisi tertentu darah banyak
mengandung basa (ion OH-). Adanya basa akan diikat oleh H2CO3 yag
selanjutnya akan berubah mejadi ion HCO3-. Dengan demikian, diperlukan gas
CO2 dari paru-paru yang harus dimasukkan ke dalam darah untuk menggantikan
H2CO3 tersebut. Hal ini mengakibatkan pernapasan juga berlangsung lebih
cepat.
Darah mempunyai kisaran pH 7,0-7,8. Di luar nilat tersebut akan berakibat
fatal terhadap tubuh. Penyakit dimana pH darah terlalu rendah disebut asidosis,
sedangkan bila pH darah terlalu tinggi disebut alkalosis. Mekanisme di atas
dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 6.1 Mekanisme Penyangga Karbonat dalam Tubuh


• Sistem Penyangga Fosfat dalam Cairan Sel
Sistem Penyangga Fosfat dalam Cairan Sel Cairan intra sel merupakan
mdia penting untuk berlangsungnya reaksi metabolisme tubuh yang dapat
menghasilkan zat-zat yang bersifat asam atau basa. Adanya zat hasil
metabolisme yang berupa asam akan menurunkan nilai pH cairan intra sel, dan
sebaliknya jika dihasilkan zat yang bersifat basa akan menaikan pH cairan intra
sel. Di dalam proses metabolisme tersebut dilibatkan banyak enzim yang
bekerja. Enzim akan bekerja dengan baik pada lingkungan pH tertentu. Oleh
karena itu, pH cairan intra sel harus selalu dijaga agar pH-nya tetap, sehingga
semua enzim dapat bekerja dengan baik. Jika ada satu enzi saja yang tidak
sempurna, maka dapat timbul penyakit metabolik.
Sistem penyangga fosfat (H2PO4- atau HPO42-) merupakan sistem
penyangga yang bekerja untuk menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses
metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera
bereaksi dengan ion HPO42-. Persamaan reaksinya:
HPO42- (aq) + H+(aq) ⇌ HPO42-
Jika proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka
ion OH- akan bereaksi dengan ion H2PO4-. Persamaan reaksinya:
H2PO4- (aq) + OH- (aq) ⇌ HPO42- (aq) + H2O(aq)
Dengan demikian, perbandingan [H2PO4-]/[HPO42-] akan selalu tetap, dan ini
akan menyebabkan pH larutan tetap.
• Sistem Penyangga Asam Amino/Protein
Asam amino mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang
bersifat basa. Oleh karena itu, asam amino dapat berfungsi sebagai sistem
penyangga di dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H+ akan diikat oleh gugus
yang bersifat basa dan jika kelebihan ion OH- maka akan diikat oleh ujung yang
bersifat asam. Dengan demikian, larutan yang mengandung asam amino akan
mempunyai pH yang relatif tetap.

E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi, Praktikum
Model : Quantum Teaching and Learning (QTL)
F. Alat, Media, dan Sumber Pembelajaran
Alat Pembelajaran : Laptop, spidol, papan tulis, LCD/proyektor
Media Pembelajaran : Kartu Kokami dan LKS (Lembar Kerja Siswa)
Sumber Pembelajaran : Jurnal, artikel-artikel terkait, buku pelajaran yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Alokasi waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
1. Orientasi:
• Guru membuka • Siswa menjawab salam dan 10 menit
pembelajaran dengan salam membaca doa untuk
dan berdoa untuk memulai memulai pembelajaran.
pembelajaran. (Visioner) • Siswa mengacungkan
• Guru mengabsen dan tangan ketika diabsen
meriksa kehadiran peserta namanya.
didik. (Disiplin, Jujur)
• Guru menanyakan kabar • Siswa menjawab pertanyaan
kepada siswa untuk dari guru dan mengatakan
menyiapkan fisik dan psikis siap memulai pembelajaran
siswa dalam mengawali hari ini.
kegiatan pembelajaran hari
ini. (Peduli)

Apersepsi:
2. • Guru memberitahukan • Siswa mendengarkan
materi pelajaran yang penjelasan guru.
akan dibahas pada
pertemuan saat itu ialah
materi larutan penyangga.
• Guru bertanya kepada • Siswa menjawab pertanyaan
para siswa apakah sudah dari guru.
membaca materi larutan
penyangga yang telah
diminta oleh guru pada
pertemuan sebelumnya
untuk dibahas hari ini.
• Guru menunjuk beberapa • Siswa menjelaskan
siswa untuk menjelaskan mengenai definisi,
mengenai definisi, komponen, dan sifat dari
3. komponen, dan sifat dari larutan penyangga.
larutan penyangga.
Motivasi:
(Tumbuhkan)
• Guru menyampaikan • Siswa mendengarkan
informasi kepada peserta penjelasan guru.
didik bahwa darah ketika
ditambahkan sedikit asam
atau basa tidak
mengalami perubahan
(darah dapat
mempertahankan
pHnya). Mengapa
demikian, sifat apakah
yang dimiliki oleh darah
dalam tubuh makhluk
hidup?
• Guru menyampaikan • Siswa mendengarkan
kegunaan mempelajari penjelasan guru.
materi larutan penyangga
bagi siswa.


Kegiatan Inti
1. Eksplorasi: 15 Menit
(Alami)
• Guru meminta siswa • Siswa secara tertib
membentuk kelompok berkumpul dengan
kecil beranggotakan 5-6 kelompoknya masing-
orang sesuai dengan masing dan membuat nama
tempat duduk yang kelompok.
terdeka dan meminta
siswa membuat nama
kelompok dari tokoh-
tokoh ilmuwan kimia.
• Guru menjelaskan aturan • Siswa mendengarkan
permainan kokami (kotak penjelasan guru.
kartu misterius) mengenai
materi larutan penyangga
dan membagikan LKS
tiap kelompok.
• Guru menyiapkan tabel • Siswa memperhatikan guru.
skor permainan di papan
tulis.
2. Elaborasi: 40 menit
(Namai)
• Guru menyiapkan • Masing-masing kelompok
seperangkat kartu di depan mempersiapkan diri.
sesuai dengan jumlah
kelompok.
• Guru mempersilahkan • Siswa berdiskusi bersama
perwakilan kelompok kelompoknya masing-
untuk mengambil satu masing mengenai soal yang
kartu, lalu memberikan ada di kartu dan menuliskan
waktu kepada kelompok hasil diskusi di LKS yang
untuk melakukan telah disediakan.
permainan dengan
berdiskusi dan menjawab
di LKS.
(Demonstrasi)
• Siswa mempresentasikan
• Guru menunjuk dan
jawaban hasil diskusi
mempersilahkan masing-
kelompok.
masing perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan
jawaban hasil diskusi
kelompok.
• Siswa menjawab dan
• Guru menanyakan
mengoreksi jawaban hasil
kepada kelompok lain
diskusi teman-temannya.
apakah jawaban yang
dipresentasikan benar
atau salah.
• Guru menuliskan skor
sementara yang diperoleh
masing-masing
kelompok.
3. Konfirmasi: 10 menit
(Ulangi)
• Guru membahas kembali • Siswa mendengarkan
hasil diskusi yang telah penjelasan guru.
disampaikan. Bila ada
hasil diskusi yang kurang
tepat, guru memberikan
perbaikan.
• Guru meminta salah satu • Siswa mengulangi hasil
siswa untuk mengulangi, diskusi yang telah diperoleh.
hasil diskusi yang telah
diperoleh atau yang telah
disampaikan tadi. • Siswa mendengarkan
penjelasan guru dan
• Guru memberikan memperhatikan hasil
evaluasi atau penilaian penilaian yang diberikan
terhadap kegiatan yang guru.
sudah dilaksanakan.
Kegiatan Penutup
4. • Guru bersama siswa • Siswa menyimpulkan materi 15 Menit
menyimpulkan atau hasil pembelajaran
meringkas materi hasil mengenai larutan
pembelajaran mengenai penyangga.
larutan penyangga.
• Guru memberikan soal • Siswa rebutan
rebutan untuk dijawab mengacungkan tangan agar
siswa dalam kelompok. dapat ditunjuk oleh guru.
• Guru menunjuk perwakilan • Siswa menjawab soal
kelompok untuk menjawab rebutan yang diberikan oleh
soal rebutan. guru.
(Rayakan)
• Guru memberikan • Kelompok siswa dengan
penghargaan bagi skor tertinggi memperoleh
kelompok yang memiliki penghargaan dari guru.
skor tertinggi.
• Guru memberikan evaluasi • Siswa menyimak evaluasi
kepada siswa secara lisan dan mencatat PR yang
mengenai materi pada diberikan guru.
pertemuan hari ini dan
memberi PR untuk
dikerjakan di rumah.
• Guru menjelaskan • Siswa mendengarkan

praktikum mengenai penjelasan guru.

larutan penyangga yang


akan dilakukan pada
pertemuan selanjutnya.
• Guru mengakhiri pelajaran • Siswa menjawab salam dan
dengan mengucapkan mengucapkan terimakasih.
salam sebelum keluar
ruangan.
Catatan :
Selama kbm berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, jujur, objektif, terbuka, rasa percaya diri, teliti, saling
bekerja sama, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan)

2. Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Alokasi waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
1. Orientasi:
• Guru membuka • Siswa menjawab salam dan 10 menit
pembelajaran dengan salam membaca doa untuk
dan berdoa untuk memulai memulai pembelajaran.
pembelajaran. (Visioner)
• Guru mengabsen dan • Siswa mengacungkan
meriksa kehadiran peserta tangan ketika diabsen
didik. (Disiplin, Jujur) namanya.
• Guru menanyakan kabar • Siswa menjawab pertanyaan
kepada siswa untuk dari guru dan mengatakan
menyiapkan fisik dan psikis siap memulai pembelajaran
siswa dalam mengawali hari ini.
kegiatan pembelajaran hari
ini. (Peduli)
2. Apersepsi:
• Guru mereview kembali • Siswa mendengarkan dan
pembelajaran sebelumnya penjelasan guru dan
mengenai larutan mereview kembali.
penyangga.
Motivasi:
(Tumbuhkan)
3.
• Guru menyampaikan • Siswa mendengarkan
informasi tentang penjelasan guru.
penerapan larutan
penyangga dalam
kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti
1. Eksplorasi: 10 Menit
(Alami)
• Guru meminta siswa • Siswa secara tertib
berkumpul dengan berkumpul dengan
kelompoknya masing- kelompoknya masing-
masing yang telah dibuat masing.
pada pertemuan
sebelumnya.
• Guru membagikan modul • Siswa mengamati modul
praktikum kepada masing- praktikum yang diberikan
masing kelompok guru.
• Guru mengarahkan siswa • Siswa membagi tugas dalam
untuk membagi tugas kelompok untuk
dalam kelompok untuk menyiapkan alat dan bahan
menyiapkan alat dan bahan praktikum.
praktikum larutan
penyangga.
• Guru meminta siswa untuk • Siswa memulai praktikum.
memulai praktikum dan
bekerja sama dengan baik,
taat aturan, teliti, kreatif,
komunikatif, dan menjaga
kebersihan.
2. Elaborasi: 45 menit
(Namai)
• Guru memberikan • Siswa bertanya apabila
bimbingan kepada mengalami kesulitan dalam
kelompok untuk mengolah mengolah data hasil
data hasil percobaan. percobaan.
• Guru mendorong siswa • Siswa bekerjasama dalam
bekerja sama dalam memecahkan masalah.
memecahkan masalah.
• Guru mengarahkan siswa • Siswa berdiskusi membahas
untuk berdiskusi pertanyaan-pertanyaan yang
membahas pertanyaan- ada pada LKS
pertanyaan yang ada pada
LKS dan modul praktikum.
(Demonstrasi)
• Guru menunjukdan • Siswa mempresentasikan
mempersilahkan masing- hasil praktikum yang telah
masing perwakilan dilakukan.
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
percobaan praktikum.
• Guru meminta kelompok • Siswa memberi tanggapan
lain untuk memberi berupa saran, komentar, atau
tanggapan berupa saran, pertanyaan kepada
komentar, atau pertanyaan kelompok penyaji.
kepada kelompok yang
melakukan presentasi.

3. Konfirmasi: 5 10 menit
(Ulangi)
• Guru membahas kembali • Siswa mendengarkan
hasil percobaan praktikum penjelasan guru.
yang telah dilakukan siswa
dan memberikan
konfirmasi tentang hasil
praktikum yang benar. • Masing-masing kelompok
• Guru menginstruksikan menyimpulkan kembali
masing-masing kelompok hasil dari percobaan
untuk menyimpulkan praktikum yang telah
kembali tentang hasil dilakukan.
percobaan praktikum yang
telah dilakukan.
Kegiatan Penutup
4. • Guru meminta masing- • Perwakilan kelompok 15 Menit
masing kelompok mengumpulkan laporan
mengumpulkan laporan praktikum sementara.
praktikum sementara.
(Rayakan)
• Guru mengumumkan • Kelompok praktikum terbaik
kelompok praktikum memperoleh penghargaan
terbaik dan memberikan dari guru.
penghargaan.
• Guru memberi tugas
• Siswa memperhatikan tugas
masing-masing siswa
yang diberikan oleh guru.
untuk membuat laporan
praktikum tentang larutan
penyangga.
• Guru memberikan tes akhir • Siswa mengerjakan tes akhir
untuk mengetahui sejauh yang diberikan guru.
mana pemahaman siswa
terhadap materi yang telah
dipelajari.
• Guru mengakhiri pelajaran • Siswa menjawab salam dan
dengan mengucapkan mengucapkan terimakasih.
salam sebelum keluar
ruangan.
Catatan :
Selama kbm berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, jujur, objektif, terbuka, rasa percaya diri, teliti, saling
bekerja sama, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan)

H. Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan adalah teknik penilaian autentik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Penilaian Sikap = Lembar Penilaian Afektif
2. Kognitif = Pilihan Ganda dan Lembar Kerja Siswa
3. Psikomotorik = Laporan Praktikum

Mengetahui,

Kepala SMAN 2 Tangerang Selatan Guru Mata Pelajaran Kimia

Indah Pudji Rahayu, S.Pd., M.Si. Arivia Monique Rizkyani


NIP. 131 593 996282 NIM. 11160162000036

Catatan Kepala Sekolah:

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………........
A. Instrumen Penilaian Sikap

Lembar Penilaian Afektif

No. Nama Siswa Sikap 1 2 3 4


1. Bertanggung Jawab
Deskriptor:
• Siswa mampu menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
• Siswa mampu menjawab dan
menanggapi pertanyaan teman
• Siswa dapat bertanggung jawab atas
hasil diskusi kelompok
• Siswa berani menanggung resiko
atas jawabanya jika salah
2. Komunikatif
Deskriptor :
• siswa mampu menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas dengan baik.
• siswa mampu menyampaikan
pendapatnya dengan baik.
• siswa mampu menanggapi
pertanyaan dengan baik.
• siswa mampu mengajukan
pertanyaan dengan bahasa yang
baik
3. Bekerjasama
Deskriptor:
• Siswa membantu teman dalam
kelompoknya yang menemukan
kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan.
• Siswa meminta bantuan kepada
teman dalam kelompoknya, jika
menemukan kesulitan dalam
menyelesaikan permasalahan.
• Siswa saling mencocokkan jawaban
pendapatnya dalam satu kelompok.
• Anggota dalam kelompok saling
membagi tugas.

Keterangan:
a. Diberi point 4 jika memenuhi keempat deskriptor
b. Diberi point 3 jika hanya memenuhi tiga deskriptor
c. Diberi point 2 jika hanya memenuhi dua deskriptor
d. Diberi point 1 jika hanya memenuhi satu descriptor

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝒙 𝟏𝟎𝟎
B. Instrumen Penilaian Kognitif
1. Pilihan Ganda

Nomor Kunci
Ranah Kognitif Soal Jawaban
Indikator Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.12.7. Menjelaskan definisi dari Berikut ini definisi larutan penyangga ✓ 1 D
larutan penyangga yang paling tepat adalah … .
a. Larutan yang tidak mengalami
perubahan pH bila ditambah asam
b. Larutan yang tidak mengalami
perubahan pH bila ditambah asam
maupun basa
c. Larutan yang mengalami perubahan
pH kecil bila ditambahkan asam
maupun basa
d. Larutan yang relatif mampu
mempertahankan pH meski ditambah
asam, basa, maupun diencerkan
e. Tidak ada pilihan yang tepat
3.12.2 Menjelaskan komponen Diantara campuran di bawah ini termasuk ✓ 2 C
larutan penyangga larutan penyangga, kecuali ….
a. NH4OH dan NH4Cl
b. CH3COOH dan CH3COONa
c. Ca(OH)2 dan CaCl2
d. HCN dan KCN
e. H2CO3 dan KHCO3

3.12.3 Menjelaskan prinsip kerja Berikut ini yang benar mengenai kinerja ✓ 3 B
larutan penyangga larutan penyangga adalah …. .
a. Penambahan sedikit asam akan
menambah konsentrasi H+ bebas di
dalam larutan
b. Penambahan sedikit basa, maka basa
tersebut akan bereaksi dengan
komponen asam lemah membentuk
garamnya.
c. Penambahan asam akan menurunkan
pH larutan secara drastis
d. Penambahan basa akan bereaksi
dengan komponen asam-basa dalam
larutan sehingga pH relatif konstan
e. Pengenceran mempengaruhi pH karena
memperkuat proses ionisasi asam-basa
dalam larutan
3.12.4 Menghitung pH larutan Jika 100 ml larutan HCl 0,1 M ✓ 4 B
penyangga dicampurkan dengan larutan 50 ml larutan
NH3 0,3 M (Kb = 10-5), maka pH larutan
yang terjadi......
a. 8 – log 2
b. 8 + log 5
c. 9 – log 2
d. 9 + log 3
e. 9 + log 5
3.12.5 Menganalisis sifat larutan Berikut ini sifat-sifat dari larutan ✓ 5 D
penyangga penyangga, kecuali:
a. Dapat mempertahankan pH meskipun
ditambah sedikit asam kuat dan basa
kuat.
b. Pengenceran pada larutan penyangga,
tidak merubah pH.
c. Semakin banyak jumlah mol, semakin
kuat dalam mempertahankan pH.
d. Pada suhu tetap, nilai Ka atau Kb selalu
berubah.
e. Campuran asam dan garam mempunyai
pH setabil jika pH campuran terletak
antara pKa-1 dan pKa+1
3.12.6 Menganalisis peran berikut ini fungsi suatu larutan penyangga ✓ 6 D
larutan penyangga dalam secara umum maupun pada sistem
tubuh makhluk hidup biologis, kecuali ….
a. Industri fotografi
b. Kalibrasi pH-meter
c. Kultur bakteri
d. Mencegah hiperventilasi
e. Semua benar

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pokok Bahasan : Larutan Penyangga


Kelas/Semester : XII / Ganjil
Metode : Praktikum
Waktu : 55 Menit

Kelompok :
Anggota Kelompok :
1…………………………..
2…………………………..
3…………………………..
4…………………………..
5…………………………..

I. Judul Materi
Larutan Penyangga
II. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan definisi larutan penyangga.
2. Siswa dapat menjelasan komponen larutan penyangga.
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dari larutan penyangga.
4. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga.
5. Siswa dapat menganalisis sifat larutan penyangga.
6. Siswa dapat menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
III. Model Pembelajaran
Quantum Teaching and Learning (QTL)
IV. Metode Pembelajaran
Permainan Kokami dan Diskusi Kelompok
V. Alat dan Bahan
1. Seperangkat kartu kokami
2. Papan tulis
VI. Prosedur Permainan
1. Masing-masing kelompok dapat mengambil 6 buah kartu.
2. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 kartu permainan terlebih dahulu dan
menjawabnya dengan diskusi. Setelah pertanyaan kartu 1 terjawab, siswa
menunjukkan LKS jawaban kepada guru untuk dicek oleh guru.
3. Setelah menunjukkan hasil diskusi di LKS, siswa dibolehkan untuk mengambil kartu
selanjutnya dan mendiskusikan jawabannya serta dituliskan dalam LKS.
4. Siswa tidak diperkenankan mengambil kartu selanjutnya jika kartu yang diambil
belum dijawab.
5. Apabila telah selesai mengerjakan semua kartu, anggota kelompok diminta untuk
menyerukan nama kelompok.
6. Perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi jawaban dari
soal yang ada pada kartu.
7. Pemberian skor berdasarkan kecepatan dan ketepatan menjawab soal.
8. Selamat berdiskusi dan bekerja.
VII. Jawaban Pertanyaan Kartu
Jawaban Kartu 1:

Jawaban Kartu 2:

Jawaban Kartu 3:
Jawaban Kartu 4:

Jawaban Kartu 5:

Jawaban Kartu 6:
Kartu Kokami
Kartu 1 Kartu 2

Apakah yang dimaksud dengan larutan Bagaimana cara untuk membuat larutan
penyangga? Dan apa saja komponen dari penyangga asam dan larutan penyangga
larutan penyangga? basa?

Kartu 3 Kartu 4

150 ml NH3 0,2 M (Kb = 10−5) dicampurkan a. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi
dengan 100 ml HNO3 0,1 M. Tentukan pH untuk mencegah terjadinya asidosis
larutan jika log 2 = 0,3! sistem biologis manusia!

b. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi


untuk mencegah terjadinya alkalosis
sistem biologis manusia!

Kartu 5 Kartu 6

0,15 mol asam asetat (Ka = 2 × 10−5) dan 0,10 Sebutkan contoh larutan penyangga dalam
mol NaOH dilarutkan dalam air sehingga tubuh makhluk hidup! (minimal 2)
diperoleh larutan penyangga dengan volume
1 liter. Tentukan pH larutan penyangga
tersebut!

Pembahasan:

1. Penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung. (10 poin)
2. Larutan penyangga dapat terbentuk apabila terjadi reaksi:
• Reaksi asam lemah berlebih dengan basa kuat.
• Reaksi basa lemah berlebih dengan asam kuat.
• Mencampurkan asam lemah A dengan garam yang berasal dari basa kuat dengan
konjugat asam lemah A.
• Mencampurkan basa lemah B dengan garam yang berasal dari asam kuat dengan
konjugat basa lemah B. (10 poin)
3. Diketahui:
n NH3 = 150 ml x 0,2 M = 30 mmol
n HNO3 = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
Ditanya: pH?
Jawaban:
Reaksi yang terjadi:

Tersisa 20 mmol NH3 dan 10 mmol NH4NO3


𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎
• [OH-]= 𝐾𝑏 𝑥 sehingga, [OH-] nya:
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
20 𝑚𝑚𝑜𝑙
[OH-]= 10−5 𝑥 10 𝑚𝑚𝑜𝑙
- −5
[OH ]= 2 𝑥 10
• pOH larutan = − log [OH-]
= − log 2 𝑥 10−5
= 5 - log 2
• Terakhir, pH larutan adalah:
pH larutan = 14 – pOH
= 14 – (5 – log 2)
= 9 + log 2
pH larutan = 9,3
(30 poin)
4. Asidosis
H+(aq) + HCO3-(aq) ⇌ H2CO3(aq)
Di dalam darah sistem penyangga yang bekerja adalah asam karbonat, maka untuk
mencegah asidosis atau pengasaman darah, basa konjugat dari asam karbonat akan
menangkap H+ bebas di dalam darah.
Alkalosis
OH- (aq) + H2CO3(aq) ⇌ HCO3-(aq) + H2O(l)
Alkalosis adalah peningkatan pH darah, maka komponen penyangga yang akan bereaksi
dengan kelebihan basa (OH−) dalam darah adalah asam lemahnya, yakni asam karbonat.
(10 poin)
5. Diketahui:
n CH3COOH = 0,15 mol
n NaOH = 0,10 mol
Ditanya: pH?
Jawaban:
Reaksi yang terjadi:

Tersisa 0,05 mol CH3COOH (asam lemah) dan 0,10 mol CH3COONa (garam). Dari sini
dapat ditentukan [H+] dengan rumus berikut:
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚
• [H+]= 𝐾𝑎 𝑥 sehingga, [H+] nya:
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
0,05 𝑚𝑜𝑙
[H+]= 2 𝑥 10−5 𝑥 0,10 𝑚𝑜𝑙

[H+]= 10−5
• Terakhir, pH larutan adalah:
pH larutan = − log [H+]
= − log 10−5
pH larutan = 5
(30 poin)
6. Contoh larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup:
• Sistem Penyangga Karbonat dalam Darah
• Sistem Penyangga Fosfat dalam Cairan Sel (10 poin)

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
C. Instrumen Penilaian Psikomotorik

Lembar Penilaian Psikomotorik


(Laporan Praktikum)

Cover : Nama, kelas, judul praktikum, mata kuliah, guru pembimbing.

I. Judul Praktikum
II. Tujuan Praktikum
1. ….
2. ….
3. …..
III. Dasar Teori
IV. Alat dan Bahan
Alat:
1. ......
2. ......
3. ......
Bahan:
1. ......
2. ......
3. ......
V. Prosedur Kerja
1. ......
2. ......
3. ......

VI. Hipotesis Sementara

VII. Analisis Data

VIII. Hasil dan Pembahasan

IX. Kesimpulan

X. Daftar Pustaka
Keterangan Penilaian :

Keterangan Skor Maksimal


Cover dan Judul 5
Tujuan 5
Dasar Teori 20
Alat dan Bahan 10
Langkah Kerja 15
(digambar)
Hipotesis 5
Analisis data 10
Pembahasan 20
Kesimpulan 5
Daftar pustaka 5

Skor total maksimum : 100

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Modul Praktikum
Pokok Bahasan : Larutan Penyangga
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Waktu : 65 Menit

Kelompok :
Anggota Kelompok :
1…………………………..
2…………………………..
3…………………………..
4…………………………..
5…………………………..

I. Judul Materi
Larutan Penyangga
II. Tujuan
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk mengetahui larutan yang
bersifat penyangga atau larutan yang bukan penyangga.
2. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan larutan penyangga.
3. Siswa dapat mengolah dan menganalisis data untuk menyimpulkan larutan bersifat
penyangga atau bukan penyangga.
4. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan larutan penyangga.
III. Dasar Teori
Sebagian besar proses metabolisme pada makhluk hidup berlangsung pada pH konstan.
Enzim bekerja baik pada pada pH tertentu. Bakteri berkembang biak pada pH tertentu.
Harga pH darah relatif konstan, yaitu 7,4. Untuk menjaga pH larutan agar tidak mengalami
perubahan yang mencolok, digunakan zat-zat yang bersifat penyangga. Larutan penyangga
adalah larutan yang mengandung asam lemah dengan garamnya, atau basa lemah dengan
garamnya.
IV. Alat dan Bahan
Alat:
1. Tabung reaksi (4)
2. Rak tabung reaksi (1)
3. Pipet tetes (4)
4. Gelas Ukur 10 ml (1)
5. Indikator Universal (1)
6. Gelas kimia 100 ml (1)
Bahan:
1. Larutan NaCl 0,1 M
2. Larutan CH3COONa 0,1M
3. Larutan HCl 0,1 M
4. Larutan NH3 0,1 M
5. Larutan NaOH 0,1 M
6. Larutan NH4Cl 0,1 M
7. Larutan CH3COOH 0,1 M
8. Aquades
V. Prosedur Kerja
Percobaan Kesatu
1. Masukkan 5 ml H2O ke dalam tabung reaksi. Berilah 1 lembar indikator universal.
Catat harga pH nya. Bagilah larutan menjadi 2 lalu masukkan ke dalam tabung reaksi
I dan tabung reaksi II.
2. Ke dalam tabung reaksi I, tambahkan 2 tetes NaOH 0,1 M. Catat harga pH nya.
3. Ke dalam tabung reaksi II, tambahkan 2 tetes HCl 0,1 M. Catat harga pH nya.
Percobaan Kedua
1. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml CH3COOH 0,1 M + 2 ml CH3COONa 0,1
M.
2. Hitung pH-nya dan bagilah larutan menjadi 2 lalu masukkan ke dalam tabung reaksi I
dan tabung reaksi II.
3. Ke dalam tabung reaksi I, tambahkan 2 tetes NaOH 0,1 M, hitung harga pH nya.
4. Ke dalam tabung reaksi II, tambahkan 2 tetes HCl 0,1 M, hitung harga pH nya
Percobaan Ketiga
1. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml NH4OH 0,1 M + 2 ml NH4Cl 0,1 M
2. Hitung pH nya, kemudian larutan dibagi menjadi 2 buah tabung reaksi
3. Ke dalam tabung reaksi I, tambahkan 2 tetes NaOH 0,1 M, hitung harga pH nya.
4. Ke dalam tabung reaksi II, tambahkan 2 tetes HCl 0,1 M, hitung harga pH nya.
VI. Tabel Pengamatan
Percobaan Kesatu
pH H2O + HCl + NaOH
Mula-mula ......................... - -
Campuran - ..................... ......................

Percobaan Kedua
pH CH3COOH + CH3COONa + HCl + NaOH
Mula-mula .......................... - -
Campuran - ......................... ...........................

Percobaan Ketiga
pH NH4OH + NH4Cl + HCl + NaOH
Mula-mula ......................... - -
Campuran - .......................... ............................

VII. Pertanyaan
Pre-test
1. Apa yang dimaksud larutan penyangga?
2. Sebutkan dua komponen dari larutan penyangga!
3. Bagaimana cara menghitung pH larutan penyangga asam dan basa?
Post-test
1. Larutan NH4OH + NH4Cl disebut larutan buffer…….
2. Larutan CH3COOH + CH3COONa disebut larutan buffer …….
3. Berikan kesimpulan dari percobaan di atas!

Anda mungkin juga menyukai