BAB II - docxBARU
BAB II - docxBARU
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Kepuasan Konsumen
a. Konsumen
Menurut Swastha (2000: 12), konsumen mempunyai arti
sebagai individu-individu yang melakukan pembelian untuk
memenuhi kebutuhan pribadinya dan konsumsi rumah
tangganya. Konsumen menurut Nasution (2001: 13), adalah (a)
pemakai atau penggunabarang atau jasa dengan tujuan
memproduksi barang atau jasa lain, ataumendapatkan barang
atau jasa itu untuk dijual kembali (tujuan komersial)
(b)pemakai atau pengguna barang dan jasa untuk memenuhi
diri sendiri,keluarga atau rumah tangga (tujuan non
komersial).Menurut Gerson (2000), seorang pelanggan merasa
puas jika kebutuhannya secara nyata atau hanya anggapan,
terpenuhi ataumelebihi harapannya.Pelanggan adalah
orang/instansi/lembaga yang membeli barang-barang atau
jasa secara rutin atau berulang-ulang. Dari pengertian di atas,
konsumen atau pelanggan merupakan fokus utamadalam
pembahasan mengenai kepuasan konsumen terhadap
pelayanan karena dalam hal ini konsumen memegang
peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap
pelayanan yang diberikan rumah makan.
Pada penelitian ini yang dimaksud konsumen adalah
pelanggan dirumah makan, pelanggan adalah orang yang
sedang menikmati hidangan dirumah makan untuk
memenuhi keinginan konsumen. Pelanggan dirumah makan
adalah orang yang berkuasa mempergunakan kedudukannya
sebagai raja menentukan pilihannya untuk kesejahteraan diri
konsumen.
7
8
b. Kepuasan Konsumen
Kepuasan dalam kamus besar Bahasa Indonesia
mengandung arti: perihal bersifat puas; kesenangan, kelegaan.
Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang
menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa)
yang diterima dan diharapkan (Lupiyoadi, 2001). Kotler (2009)
menuturkan kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang timbul karena penghasilan
perbandingan kinerja terhadap harapan mereka. Menurut
Oliver dalam Supranto, (2011: 233), kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Kepuasan konsumen merupakan suatu ukuran mutu
pelayanan diawali dengan tingkat rendah ke tingkat tinggi
berdampak pada jumlahkunjungan mempengaruhi
kelangsungan hidup sebuahlembaga/institusi dan sikap
karyawan terhadap pelanggan. Selain itu, kepuasan
pelanggan dimana kebutuhan pelanggandari waktu ke waktu
akan meningkat begitu pula tuntutannya mutu pelayanan
diberikan (Triatmojo, 2006).Kepuasan konsumen terbagi
menjadi dua yakni (Irawan, 2007);
1) Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk
misalnya karena makan membuat perut kita menjadi
kenyang.
2) Kepuasan psikologikal, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud
misalnya perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang
mewah.
Para pakar mendefinisikan kepuasan konsumen adalah
suatu perasaan seseorang mengenai produk atau jasa telah
dibeli oleh konsumen (Salomon, 2011). Engel et. al., (2010)
9
c) Kualitas Pelayanan
kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas
dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai
jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa
berupa kemudahan, kecepatan, hubungan,
kemampuan dan keramahtamahan ditujukan
melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan
untuk kepuasan konsumen.Kualitas
pelayanansangat bergantung pada tiga hal yaitu
sistem, teknologi dan manusia. Faktor manusia ini
memegang kontribusi sekitar 70% agar pelayanan
memiliki kualitas dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan mereka maka rumah makan harus
memperhatikan berbagai dimensi yang dapat
menciptakan dan meningkatkan kualitas
pelayanannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan dapat diidentifikasi lima aspek
kunci yaitu sebagai berikut:
1) Bukti Fisik (Tangible).
Aspek tangible menjadi aspek penting sebagai
ukuran pelayanan karena tidak bisa dilihat, tidak
bisa dicium dan tidak bisa diraba. Pelanggan
akan menggunakan indra penglihatan untuk
menilai suatu kualitas pelayanan. Variabel yang
termasuk aspek tangible antara lain berupa
penampilan fasilitas fisik, peralatan, pegawai,
dan material yang dipasang. Menggambarkan
wujud secara fisik dan layanan yang akan
diterima oleh konsumen. Contohnya seperti
keadaan gedung, fasilitas rumah makan, desain
rumah makan, dan kerapian penampilan
karyawan. Bentuk pelayanan bukti fisik berupa
18
2. Pelayanan
a. Pengertian
Pelayanan dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah
perihal atau cara melayani; kemudahan yang diberikan
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Pelayanan
adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha pada
kegiatan bersifat pemberi jasa. Peranan pelayanan akan lebih
besar dan menentukan jika pada pelayanan tersebut bersaing
dalam upaya merebut pangsa pasar atau pelanggan.
Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia
menurut Daryanto(2014: 107), pelayanan adalah usaha
melayani kebutuhan orang lain. Melihat kenyataan yang
terjadi, pengusaha rumah makan berlomba memberikan
pelayanan terbaik bagi konsumen. Menyenangkan pelangan
dan membuat mereka tetap membeli merupakan tugas yang
dihadapi oleh semua orang yang berkeinginan untuk
membangun usaha yang berhasil (Griffin, 2005).
Pelayanan hidangan merupakan komponen yang cukup
besar dalam pembiayaan rumah makan. Adanya perubahan
orientasi nilai dan perkembangan pemikiran sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengakibatkan suatu rumah makan sebagai industri
23
b. Karakteristik Pelayanan
Menurut Kotler (2000:429), memiliki empat ciri utama
karakteristik dari pelayanan sebagai berikut;
1) Tidak berwujud (Intangible)
Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat,
mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnya
sebelum mereka membelinya. Beberapa hal yang dapat
dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kepercayaan calon konsumen yaitu sebagai berikut;
a) Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud
menjadi berwujud.
24
B. Kajian Empiris
Penelitian terkait mengangkat tema kepuasan konsumen pada
pelayanan rumah makan dilakukan oleh peneliti terdahulu
menggunakan berbagai penerapan model, metode analisis, periode
penelitian, dan objek penelitian yang beragam antara lain; Situmeang
(2017) tentang pengaruh kualitaspelayanan, harga dan
lokasiterhadap kepuasankonsumenpada rumah makan;Ana (2008)
tentang analisistingkat kepuasan konsumen direstoran kota
Bogorserta implikasinyaterhadapbauran pemasaran; Yasar(2017)
tentang tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan dirumah
makan; Kamal (2016) tentang tinjauan pelayanan prima dirumah
makan; Irawan (2013) tentang analisis kepuasan konsumen terhadap
restoran cepat saji melalui pendekatan data mining; Sugianto (2015)
tentang analisapengaruh sevice quality, food quality, dan priceterhadap
kepuasan pelanggan; Rahmawati (2013) tentang
pengaruhkualitasproduk dan pelayananterhadap kepuasan
konsumen; Sanjaya (2013) tentang analisa pengaruh kualitas layanan
terhadap Kepuasan Konsumen pada layanan drive thru McDonald’s;
Sari (2009); tentang analisiskepuasan konsumen direstoran.
Situmeang (2017) mengungkapkan kepuasan konsumen
merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan
harapan dari pelanggan dapat terpenuhi akan mengakibatkan
terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut. Namun
terpenuhi harapan dari konsumen tentu konsumen akan semakin
puas. Sebuah usaha harus mempunyai strategi-strategi dalam
menjualkan makanannya agar konsumen dapat dipertahankan
keberadaannya atau lebih ditingkatkan lagi. Jika konsumen merasa
puas, maka ia akan melakukan pembelian secara berulang-ulang.
Hal tersebut ditinjau dari beberapa hal, pada penelitian Ana
31
akan menyatakan sangat puas, puas, cukup, kurang puas dan tidak
puas. Sebagaimana tersaji pada bagan 2.1 kerangka berpikir
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen
pada pelayanan rumah makan Warung Apung Rahmawati.
37
Usia
Jenis kelamin
Internal
Faktor
Pendidikan
Pekerjaan
Kualitas produk:
Performance
Reliability
Features
Durability
Conformance
Estetika
Perceived quality
Kualitas
Pelayanan: Kepuasan
Bukti fisik konsumen
Kehandalan pada
Eksternal
Faktor
Harga
Emosional Factors:
Estetika
Self expressive value
Kemudahan
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berfikir yang telah
diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H𝑎 = adakah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen pada pelayanan dirumah makan Warung
Apung Rahmawati
H0 = tidak ada pengaruh
39
Revisi:
1. Bab 1 revisi total (Bab 1)
2. Hasil revisi: Karena rumah makan ini memiliki merek yang
terkenal
3. Revisi Hipotesis (Bab 2)
4. Menyebutkan karakteristik rumah makan beserta foto (Bab 2)
5. Hasil penelitian relevan dikaitkan sama penelitian ku (Bab 2)
6. Populasi & sampel dihitung beserta rumus dari para ahli (Bab 3)
7. Menyantumkan regresi linier berganda (Bab 3)
8. Menyantumkan cabang rumah makan (Bab 3)
9. Mencamtumkan uji validitas dan uji reliabilitas (Bab 3)
10. Mendetailkan Definisi operasional (Bab 3)
11. Revisi ada dibuku aku (selalu cek)
Penelitian relevan
1. Kawasan Pajajaran Bogor merupakan salah satu kawasan yang
dijadikan alternatif untuk tempat makan di luar karena pada
kawasan tersebut terdapat banyak restoran yang menyajikan
berbagai jenis hidangan, terutama restoran tradisional Sunda. Tabel
5 menjelaskan restoran-restoran tradisional Sunda yang berada di
kawasan Pajajaran Bogor. Di tengah maraknya persaingan antar
restoran, khususnya di Pajajaran Bogor, restoran-restoran yang ada
saling berlomba untuk menciptakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan konsumen. (Latar belakang)
2. Menurut Wirakusumah dalam Maharani (2007), secara umum usaha
jasa makanan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu usaha rumah
makan dan catering. Usaha rumah makan dapat berupa kantin,
kafetaria, maupun restoran dalam usaha kecil, menengah, atau besar.
41