Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
seminar asuhan keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.
Diagnosa Medis Diabetes Militus dengan Hiperglikemia” sebagai salah satu syarat
tugas seminar Praktik Klinik Keperawatan Kegawat Daruratan dan Kritis di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Program Studi Profesi Ners Jurusan
Keperawatan Malang.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi dapat diatasi. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Pembimbing Akademik Program Studi Profesi Ners Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang yang telah membimbing kami.
2. Perseptor Klinik Ruang IGD (Istalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit
Mardiwaluyo Blitar yang telah membimbing kami.
3. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuannya dalam
menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, sehingga kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini.

Blitar, 7 Februari 2020

Kelompok 11
DAFTAR ISI

Sampul Luar

Sampul Dalam

Kata Pengantar ...............................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................
1.4 Manfaat ...........................................................................................................

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Konsep Penyakit .............................................................................................
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan .........................................................................

BAB III Laporan Asuhan Keperawatan


3.1 Pengkajian.......................................................................................................
3.2 Rencana Keperawatan ....................................................................................
3.3 Implementasi dan Evaluasi .............................................................................

BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................
4.2 Saran ...............................................................................................................

BAB V Review Jurnal


5.1 Jurnal Ilmiah ...................................................................................................
5.2 Review Jurnal .................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis defisiensi atau resistensi insulin
absolute atau relative yang ditandai dengan gangguan metabolism
karbohidrat,protein,lemak (Billota,2011). Sedangkan menurut Arisman dan soegondo
(2009) Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang di sebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin
baik absolute maupun relative.

Diabetes mellitus dibagi menjadi 2 tipe yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau
IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus) jika insulin tidak aktif ,glukosa masuk
ke dalam sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang
artinya kadar glukosa dalam darah meningkat. Sedangkan diabetes mellitus tipe 2
atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus ) jumlah insulin cukup,
mungkin malah lebih banyak tetapi reseptor insulin yang terdapat pada permukaan
sel yang kurang sensitif. Reseptor insulin ini diibaratkan sebagai lubang-lubang kunci
pintu masuk ke dalam sel. Pada diabetes mellitus tipe 2 jumlah sel beta berkurang
hingga 50-60 % dari normal dan jumlah sel alfa meningkat baik pada diabetes melitus
tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila
kdar itu melewati batas ambang ginjal, glukosa tersebut akan keluar melalui urin.
Pada penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami penurunan dengan cepat,
biasanya akan mengalami penurunan nutrisi kurang dari tubuhnya. (Sujano &
Sukarmin,2008).

Jumlah diabetes didunia yang tercatat pada tahun 1990 hanya 80 juta yang
secara mencengang dan melonjak naik ke 110,4 juta di empat tahun kemudian.
Dinegara sedang berkembang,hampir seluruh diabetes tergolong sebagai penyandang
diabetes mellitus tipe 2 sebanyak 40% diantaranya terbukti berasal dari kelompok
masyarakat yang terlanjur mengubah gaya hidup tradisional menjadi modern
(Zimmer,1991). Menurut world health organization (WHO) Indonesia menjadi
Negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak ke 4 di dunia dengan
jumlah kurang lebih 8,6 % pada tahun 1995 Internasional Diabetes Federation (IDF)
memperkirakan kenaikan 8,2 juta penderita diabetes mellitus di Indonesia
(Darusman,2009). Prevalensi diabetes mellitus pada tahun 1982 hanya memiliki
angka 1,7 % yang selanjutnya persentase tersebut terus menanjak mencapai angka
5,75 % dan 13,6 % ,77 demikian berturut-turut hingga pada tahun 1992 dan 2001
(Farmacia,2003).

Pada tahun 2003, organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 194 juta
jiwa atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk di dunia yang berusia 20-79 tahun
menderita diabetes mellitus. Di Indonesia penderita diabetes mellitus pada tahun 2000
jumlah mencapai 8,4 juta jiwa, pada tahun 2003 sekitar 13.797.470 jiwa sedangkan
2005 mencapai 24 juta jiwa. Penelitian epidemiologis di Indonesia menunjukan
bahwa prevalensi nasional diabetes mellitus pada tahun 2007 pada penduduk yang
berusia lebih dari 15 tahun adalah sebesar 5,7%.

Di Kalimantan selatan, prevalensi diabetes mellitus sebesar 11,1%. Pada


tahun 2004-2008 di Kalimantan selatan di RSUD Ulin Banjarmasin jumlah pasien
diabetes mellitus rawat jalan tercatat sebanyak 22.406 orang dan pasien diabetes
mellitus rawat inap sebanyak 2.625 orang.

Pada diabetes mellitus tipe 2 biasanya memiliki riwayat diabetes dalam


keluarga. Nutrisi biasanya menjadi masalah utama sehingga terapi nutrisi diabetes
tipe 2 merupakan hal penting. Penurunan berat badan akan meningkatkan
pengendalian glukosa darah . asupan kolesterol pada diabetes mellitus tipe 2 kurang
dari 300 mg sehingga pasien diabetes tipe 2 menghadapi resiko tinggi terkena
penyakit atau gangguan kardiovaskular ( Suprajitno,2004).

Latar belakang kami membahas tentang penyakit ini karena sampai sekarang
masih banyak penderita diabetes mellitus. Masyarakat hanya mengetahui penyebab
penyakit ini adalah faktor genetik dan pola hidup tapi ternyata ketidaktahuan dan
kurang informasi tentang penyakit tersebut padahal sudah jelas penyakit ini dapat
menimbulkan komplikasi. Untuk itu pada kesempatan seminar akhir stase
keperawatan medikal bedah ini, penulis mengadakan tinjauan kasus dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Ny. Dengan Diagnosa Medis Diabetes Militus
dengan Hiperglikemia”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan banyaknya kasus dan pentingnya penanganan penyakit diabetes militus,


rumusan masalahnya adalah “ Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien diabetes
mellitus dengan hiperglikemia ?

C. Tujuan

1) Tujuan Umum

Mampu mengetahui dan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan


diabetes mellitus sesuai standar keperawatan.

D. Manfaat

1) Bagi Penulis

Diharapkan agar penulis mempunyai tambahan wawasan dan pengetahuan


dalam penatalaksanaan pada pasien dengan penyakit diabetes mellitus dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus

2) Bagi Pasien dan Keluarga

Agar pasien dan keluarga mempunyai pengetahuan tentang perawatan pada


pasien diabetes militus dengan hiperglikemia

3) Bagi Institusi Pelayanan


Memberikan bantuan yang mempengaruhi perkembangan klien untuk
mencapai tingkat asuhan keperawatan dan tindak lanjut untuk perawatan mutu
pasien khusus penderita pasien diabetes militus dengan hiperglikemia.

4) Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas


pendidikan keperawatan dan sebagai masukan dalam peningkatan pada pasien
pasien diabetes militus dengan hiperglikemia terutama dibidang dokumentasi
asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai