ALAT BERAT KONSTRUKSI Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang
a. Alat Pengolah Lahan termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat g. Alat Penempatan Akhir Material dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat Fungsinya yaitu untuk menempatkan digunakan scraper. material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan Sedangkan untuk pembentukan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan permukaan supaya rata selain dozer dapat spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk digunakan juga motor grader. di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat. b. Alat Penggali Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah PONDASI excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk Bila tanah keras terletak pada permukaan menggali tanah dan batuan. Yang termasuk tanah atau 2-3 meter di bawah didalam kategori ini adalah front shovel, permukaan tanah maka jenis pondasinya backhoe, dragline, dan clamshell. adalah pondasi dangkal(kedalaman pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar c. Alat Pengangkut Material pondasi sampai dengan kedalaman Untuk pengangkutan material lepas (loose kurang dari 3 m). (misal: pondasi jalur, material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, pondasi telapak atau pondasi strauss). alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan Bila tanah keras terletak pada kedalaman wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang sekitar 10 meter atau lebih di bawah membantu memuat material ke dalamnya. permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi Jika mengangkut material secara vertical sumuran atau pondasi bored pile. dan kemudian memindahkannya secara Bila tanah keras terletak pada kedalaman horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil 20 meter atau lebih di bawah permukaan dapat menggunakan Crane. tanah maka jenis pondasinya adalah d. Alat Pemindahan Material pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile. Digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer 1.PONDASI TIANG PANCANG adalah alat pemindahan material. Pada tanah - tanah lembek , tanah berawa dengan kondisi daya dukung tanah kecil. Jadi e. Alat Pemadat pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi Pemadatan juga dilakukan untuk pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal pembuatan jalan. Yang termasuk sebagai alat ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. pemadat adalah tamping roller, 2.PONDASI BATU KALI pneumatictiredroller, compactor. Biasanya dipakai pada bangunan berlantai f. Alat Pemroses Material 1, dimana tanah keras terletak sangat dekat,juga bila tanah sangat sukar digali karena berbatu- Dinding ini biasanya dibuat dari beton murni batu. tanpa tulangan$ atau dari pasangan batu kali. stabilitasnya konstruksinya diperoleh hanya 3.PONDASI BATU BATA dengan mengandalkan beratsendiri Ciri-ciri Pondasi batu bata adalah sama konstruksinya. Biasanya tinggi dinding tidak lebih seperti pondasi batu kali dari4m.
Reatining Wall ) dipakai untuk bangunan bertingkat, hampir tidak pernah dibuat untuk bangunan sederhana Dinding ini terbuat dari beton bertulang berlantai 1 karena biasanya beban bangunan yang tersusun dari suatu dinding vertical sederhana lantai 1 sudah cukup didukung oleh dantapak lantai. Masing-masing berperan sebagai pondasi batu kali.dan bila Kondisi tanah keras balok atau plat kantiliever. Stabilitas cukup dalam (hingga 2 meter). konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak(hell). 5.PONDASI SUMURAN Terdapat bagian struktur yang berfungsi sebagai Pondasi Sumuran dipakai Untuk kedalaman kantilever yaitu bagian dinding vertical (steem) tanah keras lebih dari 2 m, tetapi kurang dari 4 tumit tapak dan ujung kaki tapak (toe) tumit m.Pondasi sumuran ini dubuat dengan cara tapak dan ujung kakitapak (toe). Biasanya menggali tanah berbentuk bulat sampai kedalam ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6-7 meter. tanah keras,kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan. c. Dinding Kontrafort (Countefvort Wall)
6.Pondasi Caissons (Bor Pile) Kontrafort berfungsi sebagai pengikat
tarik dinding vertical dan ditempatkan Pondasi bor pile adalah bentuk pondasi padabagian timbunan dengan interval jarak dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah, tertentu. Dinding kontrafort akan lebih pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang ekonomisdigunakan bila ketinggian dinding lebih dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan dari 7m sistim pengeboran atau pengerukan tanah. Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian d. Dinding Butters (Butters Wall) pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah di bor. bagian kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini struktur kontrafort Dinding penahan tanah adalah suatu berfungsi memikul tegangan tekanan pada konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah dinding ini,bagian tumit lebih pendek dari pada lepas atau alami dan mencegah keruntuhan bagian kaki.stabilitas konstruksinya diperoleh dari tanah yang miring atau lerengyang berat sendiri dinding penahan dan berat tanah kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng diatastumit tapak. Dinding ini lebih ekonomis tanah itu sendiri. Tanah yang untuk ketinggian lebih dari 7m tertahanmemberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur cenderung akanterguling atau akan tergeser. 1. Agregat Kasar (antara 4,76 mm – 150 mm) a. Dinding Gravitasi (Gravity Wall ) Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah butir-butir pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya. Bila melampaui harus dicuci. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat yang relatif alkali. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah. Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban uji 20 ton. Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5%. Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6 – 7,5.
2. Agregat Halus (0,063 mm – 4,76 mm)
Agregat halus harus terdiri dari butiran-
butiran tajam, keras, dan bersifat kekal artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca dan temperatur. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % berat kering Agregat halus tidak boleh mengandung bahan organik (zat hidup) terlalu banyak dan harus dibuktikan dengan percobaan warna dari ABRAMS-HARDER dengan larutan NaOH 3%. Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Fine Sand antara 2,2 – 3,2. Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Sand antara 3,2 – 4,5. Sisa diatas ayakan 4 mm min. beratnya 2% Sisa diatas ayakan 1mm min. beratnya 10% Sisa diatas ayakan 0,025 beratnya berkisar antara 80% - 95%.