Kerangka Acuan Kegiatan Mtbs
Kerangka Acuan Kegiatan Mtbs
A. PENDAHULUAN
Sasaran utama penerapan MTBS adalah perawat, bidan atau bidan di desayang
menangani balita sakit. Tentunya dokter puskesmas perlu juga terlatihMTBS agar
dapat melakukan supervisi penerapan MTBS di wilayah kerja puskesmas. Dengan
pelatihan ini, tenaga kesehatan akan memahami konsepMTBS serta lebih terampil
dan termotivasi untuk menggunakan bagan manajemenkasus sebagai standar
pelayanan di lini terdepan, utamanya di tingkat pelayanankesehatan dasar.
Pedoman MTBS ini sudah sesuai dengan pedoman yang ada dari program-
program terkait, seperti Pedoman Penanganan Diare, ISPA, Malaria,
PemberianImunisasi, Vitamin A, dan sebagainya. Melalui MTBS, petugas
puskesmasmengetahui cara menyatukan berbagai pedoman yang terpisah untuk
masing-masing penyakit, kedalam bentuk proses yang lebih komprehensif dan
efisiendalam penanganan anak sakit.
B. TUJUAN MTBS
1.Tujuan Umum:
Untuk mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan MTBS di lingkungan
kerja Puskesmas Darul Imarah tahun 2010. Dan Meningkatkan akses pelayanan
balita sakit di tingkat masyarakat yang sesuai standar.
2.Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan MTBS pada ISPA
di Puskesmas Darul Imarah tahun 2016.
B.Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi
baru lahir dan bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan melalui penerapan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) adalah suatu program intervensi berisi penjelasan secara rinci
penanganan penyakit pada balita. Proses manajemen kasus MTBS dilaksanakan
pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun pada balita yang sakit dan pedoman ini
telah diperluas mencakup manajemen terpadu bayi muda (MTBM) bagi bayi umur
1 hari sampai 2bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Penanganan balita
ini menggunakan suatu bagan yang memperlihatkan langkah langkah dan
penjelasan cara pelaksanannya, sehingga dapat mengklasifikasikan penyakit yang
dialami oleh balita, melakukan rujukan secara cepat apabila diperlukan,
melakukan penilaian
status gizi dan memberikan imunisasi kepada balita yang membutuhkan. Selain
itu ibu balita juga diberi konseling tatacara memberi obat di rumah, pemberian
nasihat mengenai makanan yang seharusnya diberikan dan memberitahu kapan
harus kembali (kunjungan ulang) atau segera
kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak lanjut.
4.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:
a.Pasien bayi / balita dari loket pendaftaran menuju ruang untuk ditimbang berat
badannya lanjut menuju ruang pelayanan MTBS.