Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

TERAPI BERMAIN MENGGAMBAR PADA ANAK USIA DIATAS 3 TAHUN


DI RUANG 7B RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:
Kelompok 20

1. Sylvia Fitriani (P17212195002)


2. Ayu Fatmasari (P17212195031)
3. Reza Wirajaya (P17212195052)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN MALANG
OKTOBER 2019
Topik : Terapi Bermain Pada Anak di Rumah Sakit
Subtopik : Terapi Bermain Menggambar Pada Anak Usia 3-5 tahun
Tujuan : Mengoptimalkan Perkembangan Motorik Halus
Tempat : Ruang 7 B RSSA
Hari/Tanggal : Jumat, 01 November 2019
Sasaran : Anak usia 3-5 tahun di Ruang 7 B
Jenis Permainan : Skill play
Penyaji : Kelompok 20

A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orangtua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis,
teriak, memukul, menyepak,tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang
diberikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.
Bermain merupakan suatu yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru,melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat
mengenal waktu, jarak,serta suara.Untuk itu dengan melakukan permainan maka
ketegangan dan stress yang dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan
rasa sakitakan dapat dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan.
Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada
anak adalah dengan memberikan aktivitas bermain. Aktivitas bermain dapat dilakukan
sebelum melakukan prosedur pada anak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa tegang
dan emosi yang dirasakan anak selama prosedur, seperti menggambar.
Menggambar merupakan salah satu permainan yang memberikan kesempatan
anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik. Dengan menggambar anak dapat
mengekspresikan perasaannya, ini berarti menggambar bagi anak merupakan suatu cara
untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, anak diharapkan bisa
merasa tenang selama perawatan di rumah sakit dan tidak takut lagi terhadap
perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Bagi anak :
1) Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
2) Anak mampu melaksanakan intruksi perawat
3) Anak mampu menggambar sesuai dengan yang diajarkan
4) Anak mampu dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman
bermain yang tepat
5) Anak mampu beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit
b. Bagi perawat :
1) Membangun trust antara pasien anak dan perawat sehingga anak lebih
kooperatif selama perawatan
2) Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia diatas 3 tahun
3) Mampu mengenal karakter tiap anak usia diatas 3 tahun
C. Sasaran
Kriteria Klien :
1. Anak yang berumur usia diatas 3 tahun
2. Anak kooperatif
3. Anak dengan komunikasi verbal baik
4. Anak yang tidak ada kontraindikasi untuk bermain
D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Pembukaan
2. Menggambar bersama

F. Media
1. Buku gambar
2. Pensil dan penghapus
G. Rencana Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Subjek terapi
1 Persiapan : 5 menit Ruangan, alat, anak dan keluarga
Menyiapkan ruangan siap
Menyiapkan alat – alat
Menyiapkan anak dan keluarga
2 Proses : 20 menit Menjawab salam,
 Membuka proses terapi dengan memperkenalkan diri,
mengucapkan salam, memperhatikan
memperkenalkan diri
 Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan Menggambar bersama dengan
manfaat bermain, menjelaskan antusias dan mengungkapkan
cara menggambar perasaannya
 Mengajak anak menggambar
 Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3 Penutup 5 menit Memperhatikan dan menjawab
Feedback salam
Menutup dan mengucapkan salam

H. Rencana Evaluasi
1. Peserta terapi bermain mampu :
a. Merasa senang, tenang terkait hospitalisasi
b. Melakukan sosialisasi yang baik antara perawat-klien, dan teman sebaya
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan Materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama kegiatan bermain
2) Sasaran kooperatif dalam permainan
3) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat permainan berlangsung
4) Respon anak cukup baik
c. Evaluasi hasil
1) Terapi bermain dikatakan berhasil apabila sasaran mampu melakukan 80
% lebih permainan menggambar
2) Terapi bermain dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu melakukan permainan menggambar antara 50 – 80 % dengan
benar
3) Terapi bermain dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran
hanya mampu melakukan permainan menggambar dari 50 % dengan
benar.

F. Skema Terapi Bermain

a. Deskripsi tugas Terapis


Leader
 Memimpin jalannya acara menggambar
 Membuka perkenalan
 Membuat dan mengatur setting tempat dan waktu
 Menutup kegiatan menggambar
Fasilitator
 Mendampingi / membantu peserta dalam menggambar
Observer
 Mengobservasi jalannya acara menggambar
 Memberikan sekilas penilaian
 Memberikan kritik dan saran setelah acara selesai
 Mengevaluasi dan memberikan feedback pada leader

b. Setting Tempat

F F

Keterangan :
O L
Leader : Reza

Fasilitator : Ayu

Observer : Sylvia
MATERI BERMAIN MENGGAMBAR

A. Pengertian
Menggambar adalah sebuah ekspresi yang di keluarkan oleh seseorang yang
didalamnya menunjukkan sebuah seni dan mengandung arti atau makna tertentu.
Menggambar bisa dijadikan sebuah metode terapi pada seseorang anak yang
menderita sakit untuk menghibur dan mengeksplorasi dirinya baik intelegensi dan
emosional.
B. Keuntungan Menggambar
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain dengan menggambar, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

C. Metode menggambar
Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya mengembangkan
kreativitas dan imajinasi anak, yaitu :
1. Menggambar dengan cara mengamati (observasi).
Anak bisa menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa menjiplak atau
dengan contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi dengan
cara menciptakan, bereksperimen, dan melampaui kemampuannya.
2. Menggambar berdasarkan pengalaman/kenangan.
Menggambar dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk menggambarkan
sesuatu berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan, guru harus
banyak menggunakan pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail yang
berarti dari pengalaman mereka.
3. Menggambar berdasarkan imajinasi.
Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk
gambar, lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi menjadi lebih efektif
dengan latihan yang rutin.
D. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggambar
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Menggambar disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara menggambar sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak menggambar, bila anak sedang tidak ingin menggambar.
E. Peserta terapi bermain menggambar mampu:
1. Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan
2. Membedakan bentuk gambar
3. Menulis dan mengambar
4. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mujahidin, A,B. 2012. Satun Acara Bermain Menggambar Pada Anak Usia 3-5 Tahun.
(Online), (https://ahmadbasofimujahidin.wordpress.com/2012/11/27/satuan-acara-
bermain-menggambar-pada-anak-usia-3-5-tahun-preschool), diakses pada 22 April
2015.
Yudiernawati, Atty. 2006. Peran Bermain Dalam Perkembangan Psikososial Anak. Malang;
Politeknik Kesehatan Malang.

Anda mungkin juga menyukai