Pelayanan kesehatan inovatif pada Puskemas Tambakaji tahun 2017 terdiri atas kesehatan gigi, Penyakit Tidak Menular (PTM), Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), kesehatan matra, kemitraan, praktek mahasiswa, kesehatan olahraga, kesehatan indra/mata, dan kesehatan kerja. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut. a. Kesehatan Gigi 1) Input a) Man Petugas pelaksana program kesehatan gigi pada tahun 2017 terdiri atas 1 orang dokter gigi dan 1 orang perawat gigi. Data diperoleh melalui studi dokumen laporan Puskesmas tahun 2017, RTP tahun 2017, dan wawancara dengan drg. Zuraida Hanum selaku pemegang program upaya kesehatan gigi dan mulut serta koordinator UKS/UKGS, dan Ujiyanti, A.Md selaku petugas perawat gigi, dan selaku petugas program kesehatan olahraga b) Money Dana operasional pelaksanaan program kesehatan gigi di Puskesmas Tambakaji didapatkan dari dana JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), BLUD dan APBD. Dana JKN dan BLUD dialokasikan untuk penyediaan alat kesehatan gigi, obat-obatan di pelayanan dan operasional balai pengobata gigi. Sarana dan prasarana menggunakan dana APBD. c) Material i. Ruangan : Ruang Balai Pengobatan Gigi, yang berjumlah satu. ii. Alat dan Bahan : Alat pelayanan balai pengobatan gigi, buku pedoman pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas cetakan tahun 2014, buku pedoman upaya kesehatan gigi dan mulut di sekolah cetakan tahun 2012. d) Methods Pelayanan kesehatan gigi yang dilakukan sesuai dengan SOP dan pedoman yang ada. e) Marketing Sasaran dari upaya kesehatan gigi dan mulut adalah seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tambakaji. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah sasarannya adalah anak usia sekolah pada awal tahun ajaran. Program Upaya Kesehatan Gigi Sekolah memberikan penyuluhan kepada anak usia sekolah dengan menggunakan LCD, dan leaflet. 2) Proses Data diperoleh melalui wawancara dengan drg. Zuraida Hanum, selaku penanggung jawab program upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Tambakaji pada hari Rabu tanggal 20 Januari 2017 dan observasi di Puskesmas Tambakaji. a) P1 (Perencanaan) i. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas ii. Kegiatan UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah) tahap II iii. Kegiatan UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah) tahap III b) P2 (Pelaksanaan) Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi yang dilakukan sesuai dengan SOP dan pedoman yang ada, serta sesuai dengan bimbingan teknis program pelayanan gigi dan mulut. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) tahap II, pada tahap ini dilakukan penjaringan kesehatan gigi anak usia sekolah pada awal tahun ajaran sekitar bulan agustus-september dan UKGS tahap III dilaksanakan pada bulan Maret. Kegiatannya dilaksanakan di satu sekolah yang terdekat dengan puskesmas, sehingga memudahkan rujukan ke puskesmas umtuk pelaksanaan pengobatan gigi di puskesmas. c) P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian) Pada program kesehatan gigi dilakukan pencatatan data kesehatan lingkungan secara lengkap yang dimasukkan kedalam SIMPus (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas). Pengawasan pelaksanaan program dilakukan monitoring setiap 1 bulan sekali dan evaluasi secara internal dan eksternal. Untuk internalnya pelaporan dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh lokakarya mini yang terdiri dari kepala puskesmas, mutu dan pemegang program. Sedangkan untuk eksternalnya pelaporan dilakukan setiap setahun sekali oleh Dinas Keseharan Kota setahun satu kali, oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota untuk seluruh program dan pelayanan.
3) Output Berdasarkan studi dokumen dan wawancara pelaksanaan program yang ada di balai pengobatan gigi sudah mencapai target 100 % dari cakupan yang ada
b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
1) Input a) Man Petugas pelaksana program UKS pada tahun 2017 berjumlah 16 orang yang terdiri atas 2 dokter umum, 2 dokter gigi, 3 perawat, 1 perawat gigi, 3 bidan, 1 petugas gizi, 1 sanitarian, 1 laboran, 1 petugas entemolog dan 1 orang supir. b) Money Dana operasional pelaksanaan program UKS Tambakaji didapatkan dari dana anggaran BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), yang dialokasikan untuk kegiatan di sekolah, seperti diberikan UKS KIT pada saat setelah pelaksanaan upaya kesehatan. c) Material Alat dan Bahan : buku pedoman pembinaan dan pengembangan Usaha Kegiatan Sekolah (UKS) tahu 2008, Pedoman Pelatihan Dokter Kecil tahun 2010, Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala di Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah 2015. d) Methods Pelaksanaan program UKS dilakukan sesuai dengan pedoman yang ada. e) Marketing Penyuluhan dan Pelaksanaan program UKS dilakukan di SD/MI, SLTP dan SMU di wilayah kerja Puskesmas Tambakaji. 2) Proses Data diperoleh melalui wawancara dengan drg. Zuraida Hanum, selaku koordinator program UKS/UKGS di Puskesmas Tambakaji pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2017 dan observasi di Puskesmas Tambakaji a) P1 (Perencanaan) i. Pemeriksaan kesehatan anak SD oleh tenaga kesehatan ii. Pemeriksaan kesehatan anak SLTP dan SMU oleh tenaga kesehatan iii.Pelatihan guru UKS iv. Pelatihan dokter kecil b) P2 (Pelaksanaan) Pelaksanaan program UKS yang dilakukan sesuai dengan pedoman yang ada, serta sesuai dengan bimbingan teknis program UKS pada tahun 2017. Pelatihan guru UKS dan dokter kecil dilakukan sekali dalam setahun. Pelatihan dokter kecil di sekolah dasar sesuai denga pedoman dan teknis. Pelatihan guru UKS dilberika oleh petugas kesehatan DKK. Pelatihan dokter kecil yang sudah memenuhi kriteria dilaksanakan pada bulan November- Desember. c) P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian) Pada program UKS dilakukan pencatatan data kesehatan lingkungan secara lengkap yang dimasukkan kedalam SIMPus (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas). Pengawasan pelaksanaan program dilakukan langsung oleh Kepala Puskesmas serta monitoring dan evaluasi program Perkesmas di Dinas Kesehatan Kota setahun dua kali. 3) Output Berdasarkan studi dokumen dan wawancara, bahwa cakupan dari program UKS yang meliputi penjaringan anak usia sekolah, pelatihan dokter kecil sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target 100%.