Anda di halaman 1dari 17

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

(LSM – FAPU)
FORUM ALIANSI PEDULI UMMAT
Alamat Sekret : Simpang Empat Pasbar Indonesia No. Hp : 081266330201
Akta Notaris : Anna Ninif Zuryani, SH. E-mail : lsm_fapu@yahoo.com

FUNGSIONALISASI MASJID DALAM PEMBANGUNAN UMMAT


Bismillahirrahmanirrahim

A. POKOK PIKIRAN (PORAN/AZAS)


Ummat manusia adalah klasifikasi makhluk Allah yang terkriteria dinamis,
yakni terus mengalami pergerakan eksistensinya (keberadaannya) dari fase ke fase.
Hal mana kedinamisan tersebut adalah ditinjau dari segi fisik dan juga psikis, yang
dalam istilah agama di kenal dengan jasmani dan rohani yang senantiasa terjalin
sebuah kesatuan yang integral (terpadu), dengan pengertian lain bila terjadi sebuah
kesenjangan diantaranya maka dapat dipastikan akan menimbulkan exes yang
berpotensi timbulnya sebuah mafsadat (kehancuran), dalam sektor apa saja yang
didalamnya terdapat unsur peran kemanusiaan.
Oleh karena itu bila dilaksanakan sebuah gebrakan/terobosan pembangunan
yang bersifat fisik maka tidak dapat tidak dituntut atas adanya gebrakan/terobosan
TANBIHUL UMMAH (pembangunan keummatan) yang berimbang.
Berbicara masalah TANBIHUL UMMAH hal yang relevan untuk itu adalah
terobosan lewat jalur keagamaan (dienulllah/al-islam) yang terdiri dari dua fase,
dan inilah yang sepanjang ukuran sejarah yang menemukan muara keberhasilan dan
kejayaan (zaman keemasan) dan sistim serta methode ini pulalah yang telak
dilaksanakan oleh para Rasul Allah, termasuk nabi Muhammad SAW, selaku Rasul
penutup dan penyempurna kerisalahan para Rasul yang sebelumnya.
Kemudian bila diadakan telusuran mundur terhadap perjuangan Rasulullah
SAW dalam upaya TANBIHUL UMMAH sebagaimana disebutkan di atas, garis
star gebrakan pembangunan keummatan itu dikenal dengan zaman jahiliyah, yakni
sebuah zaman yang benar-benar mengalami sebuah keterpurukan dari norma-norma
standar insaniyah (kemanusiaan).
B. TINDAK LANJUT
Tanbihul Ummah (pembangunan umat)
Fase I (Pertama) Kedayatahanan Mentalitas
Seperti yang telah disebutkan dalam tulisan diatas bahwa pembangunan
yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW, terdiri dari 2 (dua) fase
(tahapan). Fase pertama (I) adalah penggemblengan terhadap
landasan/kedayatahanan mentalitas ummat yang hal ini dapat juga diistilahkan
dengan “revolusi mental” atau fase Makkiyah, selama lebih kurang 13 tahun,
dengan batasan jangka waktu, semenjak gejolak jahiliyah sampai dengan peristiwa
hijrah (transisi) iklim. Pembangunan dalam fase ini sungguh sangat sulit
dibayangkan ditengah-tengah kejahilan ummat di Mekkah pada saat itu akan dapat
diupayakan sebuah peralihan seratus delapan puluh derajat keberhasilan dari sebuah
kultur (budaya) bangsa arab yang sudah mengkristal adanya, baik peradaban
demikianpula tata hukum yang berlaku sehariannya. Ketika itu tingkat keonaran
(kebathilan) sudah mengalami temperatur yang paling di puncak, perbuatan maksiat
dan mungkarot adalah hal yang lumrah, candu dan khamar adalah merupakan
konsumsi sehari-hari, bahkan hal yang menyangkut dengan perbudakan adalah
sebuah kemegahan dan kebanggaan, semuanya tanpa ada sangsi hukum yang akan
dipertanggung jawabkan di ranah pengadilan.
Demikian pula halnya dengan hal ketuhanan, bahwa arahan alamat
penghambaan jauh dari ke-tauhidan/keimanan kepada Allah SWT yang Maha Esa,
akan tetapi berlaku kepada arah kebendanaan yakni PATUNG-PATUNG dan
BERHALA (TAGHUT).
Dalam hal sedemikian rupa sudah membudayanya aneka ragam kejahilan
yang terjadi dalam sebuah peradaban adat istiadat bangsa Arab dalam fase ini,
namun langkah demi langkah, gebrakan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, baik
pra atau pasca Kerasulan Lintas Ruhnya Agama (DIENULLAH) perlahan-lahan
nyala api seluruh kebatilan itu berangsur-angsur redup bahkan sirna oleh karena
ketajaman tusukan wahyu Allah yang terhunjam kelubuk hati yang paling dalam,
sehingga terjadinya keberpalingan seratus delapan puluh derajat dari kebatilan
menjadi kebenaran (al-haq) dan fase ini disebut juga dengan tash-hihul ‘aqoo’id
(pembenahan dan pengokohan aqidah/tauhid).
Fase Kedua (II) Tanbihul Ummatu Fil ‘Amal
Bila gebrakan pada fase pertama (I) menunjukkan kecenderungan finnafsi
(kedalam diri) ummah, maka pada fase kedua ini adalah merupakan
pengimplementasian dari fase pertama, yakni dituntutnya sebuah realita terkait
dengan TANBIHUL UMMAH FIL ‘AQOI’D pada fase pertama.
Kemudian sebagai tindak lanjut dari terobosan pembangunan terkait dengan
keummatan terjadinya masa transisi yang cukup menjadi sebuah momentum atas
perkembangan dunia Islam yang populer dikenal dengan peristiwa HIJRAH nya
sebagian kaum muslimin Mekkah bersama Rasulullah SAW dengan cukup
berkomitmen (setia) dengan beliau yang pada akhirnya di gelar dengan kaum
muhajirin dengan negeri sasaran adalah MADINAH.
Selanjutnya dalam proses peristiwa hijrah yang cukup menggemparkan para
petinggi Mekkah itu, ketika Nabi beserta rombongan sampai di pinggiran Madinah
tepatnya sebuah perkampungan kecil yang bernama Quba’, Nabi menghentikan
perjalanan sejenak dan tinggal di kampung tersebut buat sementara waktu sebelum
sampai ke negeri tujuan (Madinah).
Di negeri kecil itu Rasulullah beserta rombongan Muhajirin mendirikan
sebuah masjid, yang dikenal di dunia Islam khususnya dengan MASJID QUBA’.
Terkait dengan pembangunan masjid tersebut, adalah merupakan pembangunan
fisik (khissiyah) yang pertama yang dilaksanakan oleh beliau pasca pembangunan
(tanbihul ummah) yang berlangsung selama 13 tahun, dalam fase Makkiyah.
Pembangunan fisik tersebut di atas adalah menggambarkan atau menjadi
bahasa isyarat antara lain bahwa :
1. Bila di penghujung fase pertama (I) terjadinya peristiwa isra’ dan mi’raj, maka
implementasi inti peristiwa dimaksud adalah sarana yang paling afdhal BILA
DILASKANAKAN DI MASJID.
2. Masjid adalah sarana utama (prioritas) dalam upaya menjalin sebuah
kebersamaan (jama’ah) ummah yang istiqomah serta berorientasi
MASHLAHAH UMMAH (kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan umat).
3. Masjid adalah sarana sentral pendidikan (tarbiyah) yang strategis menghasilkan
insan sejati, bermoral terpuji/akhlaqul karimah, berprinsip istiqomah, pola pikir
yang berkemajuan, berwawasan keduniaan dan keakhiratan, serta jujur dan
amanah, ke ikhlasan karena Allah, serta meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan (IMTAQ) sebagai kekuatan moralitas yang paling ampuh untuk
mengungguli sebuah kompetisi/persaingan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IMTEK) kini dan akan datang.
4. Masjid adalah merupakan benteng yang paling kokoh sebagai sarana
perlindungan dari serangan musuh walaupun dengan sarana persenjataan yang
super mutakhir sekalipun, dan bila benteng telah mulai kurang diminati oleh
ummat, maka dapat dipastikan korban-korban peperangan akan berjatuhan.
5. Masjid adalah merupakan bangunan yang dicintai Allah di bumi yang
terbentang luas ini, dan dalam hal ini relevansinya, bila ummat menunjukkan
keproaktifannya dalam memakmurkan (ta’mirul masajid) maka sudah menjadi
kepastian, bahwa Allah SWT Tuhan Yang Maha Rab akan memakmurkan
hidup dan kehidupan umat tersebut, bahkan ‘adzab Allah akan terhindar dari
mereka.
Dan banyak lagi isyarat lainnya terkait dengan pembangunan fisik masjid
yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di negeri Quba’ tersebut.
Kemudian sebagai awal pembuktian nyata, dalam proses akhir perjalanan
Rasulullah SAW bersama rombongan kaum muslimin, disambut oleh penduduk
Madinah dengan penuh kehangatan dan kerinduan, serta tergambar bersahabat
seolah-olah layaknya persahabatan serta kesetiaan dalam berkasih sayang, tolong
menolong, demikianlah perhatian dan sambutan penduduk Madinah yang diberi
istilah dengan KAUM ANSHOR (kaum penolong) dan siap membantu atas dasar
semangat keagamaan atau ruh dienullah, yang hal itu cukup menjanjikan sebuah
harapan besar bagi Rasulullah dalam “Tanbihul Ummah” ke depannya.
Memang sungguh sangat tepat bahwa sebuah kerangka yang telah dibangun
dan diletakkan oleh Rasulullah SAW, sebagai fondasi yang sangat kokoh menjadi
landasan terobosan take off melajunya roda pembangunan di segala bidang,
semenjak fase Makkiyah, transisi dan awal Madaniyah dengan mendirikan masjid
Nabawi serta fungsionalisasinya dalam penggemblengan umat pada fase kedua (II)
yang memakan waktu lebih kurang 10 tahun, rampunglah sudah secara
komprehensif tanbihul ummah fil Islam selama 23 tahun, sebagaimana maksud
firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 4, yang terjemahannya :
“…..Pada hari ini (Arafah) aku sempurnakan bagimu agamamu dan aku
cukupkan ni’matul untukmu, dan aku sukai (ridhoi) Islam menjadi agamamu….
(Al-Qur’an S.2:(3).
Melalui pembuktian lintas sejarah yang berhubungan dengan tanbihul
ummah (pembangunan umat) bahkan berawal dari zaman yang benar-benar
KETERPURUKAN (jahiliyah) berhasil diangkat melalui sebuah manhajul Islam
(jalan, strategis) dienul Allah yang dilalui secara sungguh-sungguh dan tangguh,
insya Allah segala bentuk kehancuran/kerusakan, serta perbuatan maksiat dan
munkarat cepat atau lambat akan mengalami kehancuran serta sirna dari
permukaan. Dan ini pulalah sebuah penegasan Allah dalam Al-Qur’an surah Al-
Isra’ ayat 81 yang artinya :
Katakanlah telah datang kebenaran (Islam) dan telah lenyap yang batil (kekafsiran)
sesungguhnya kebatilan itu pasti lenyap (hancur) Q.S-17:(81)
Dalam hal ini perlu di tindak lanjuti dengan sungguh-sungguh (serius) dalam 2
(dua) hal :
1. Siapa pembawa pesan kebenaran itu ketengah-tengah masyarakat? Dan,
2. Kepada siapa disampaikan kebenaran itu (sasaran/obyek) yang paling tepat dan
strategis
Dalam upaya menyahuti serta menindaklanjuti 2 (dua) unsur di atas,
LEMBAGA KEMASYARATAN FORUM ALIANSI PEDULI UMMAT (LSM-
FAPU) Kabupaten Pasaman Barat lintas program kerjanya bidang keagamaan,
sangat merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam hal UPAYA PENINGKATAN
KADAR KEIMANAN DAN KETAQWAAN UMMAT, khususnya di Kabupaten
Pasaman Barat sebagai patneristik pemerintah (PEMDA Pasaman Barat) dalam
mewujudkan pembangunan nasional di segala sektor.

C. APLIKASI
Sesuai dengan tema yang dimuat dalam proposal ini yaitu :
FUNGSIONALISASI MASJID DALAM PEMBANGUNAN UMMAT. Sebagai
upaya menindak lanjuti pembangunan yang sudah direalisasikan oleh pemerintah
masa lalu khususnya di Kabupaten Pasaman Barat, dengan ini LEMBAGA
SWADAYA MASYARAKAT FORUM ALIANSI PEDULI UMMAT, turut serta
berpartisipasi selaku mitra pemerintah (PEMDA PASBAR) untuk melanjutkan
capaian pembangunan dimaksud lintas :
1. Memprioritaskan golongan remaja selaku prasarana strategis dalam tanbihul
ummah untuk meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
(IMTAQ), secara benar (al-haq) untuk mewujudkan keseimbangan dengan
kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin
meroket adanya kemudian antisipasi terhadap upaya-upaya re-radikalisasi, pola
pikir extrim, fundamentalis, teroris, yang bermuara kepada separatis yang dapat
merusak NKRI, demikian pula dengan bahaya narkoba serta penyakit sosial
lainnya khususnya di kalangan remaja.
2. Menjadikan masjid, sebagai sarana obyektivitas tanbihul ummah (pembangunan
ummah) tersebut pada poin 1 (satu) di atas, sekaligus upaya ta’mirul masjid
(kemakmuran masjid) selaku bangunan yang paling dicintai Allah di permukaan
bumi dan meneladani manhajnya Rasulullah SAW, sebagai USWATUN
HASANAH dalam membangun umat di permukaan bumi.
Maka untuk upaya pengaplikasian maksud di atas Lembaga Swadaya
Masyarakat Forum Aliansi Peduli Ummat (LSM-FAPU-PASBAR) memprakarsai
dengan membentuk wadah kemitraannya yang diberi nama : BADAN
KOORDINASI REMAJA MASJID KABUPATEN PASAMAN BARAT, yang
disingkat dengan (BAKOR-IRMAS-PASBAR).

D. TATA LAKSANA
Sebagaimana halnya bahwa, wadah ini dilahirkan oleh kelembagaan FAPU
atas dasar kepedulian terhadap pembangunan di Kabupaten Pasaman Barat secara
kontemporer/berkesinambungan serta aktual, maka BAKORMAS adalah sebagai
fasilitator dalam pelaksanaan seluruh program yang telah digodok secara kolaborasi
dengan para pihak terkait yang dianggap relevan sesuai dengan klasifikasi
obyeknya, yakni para remaja sebagai generasi bangsa. Dan untuk lebih jelasnya
petunjuk teknis (JUKNIS) dalam hal lintas operasional tata laksana wadah ini dapat
kami gambarkan melalui struktur sebagai berikut :
E. SUSUNAN KEPENGURUSAN BADAN KOORDINASI IKATAN REMAJA
MASJID (BAKOR-IRMAS) KABUPATEN PASAMAN BARAT
- Pembina : Bupati Pasaman Barat
- Penasehat : Kemenag Kabupaten Pasaman Barat
Majelis Ulama Kabupaten Pasaman Barat
- Pemerakarsa : Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Aliansi
Peduli Ummat Kab. Pasaman Barat
(LSM-FAPU-PB)
- Pengurus Harian (BAKORDA)
Ketua Umum : Drs. H. Nazri Lubis
Ketua : Yurisman, S.Hi
Ketua : Ilham, S.PdI
Ketua : Robi Abadi, S.Pdi
Sekretaris : Sumarlin, S.PdI
Wakil Sekretaris : Munar, S.PdI
Bendahara : Syafrizal, SRG
Wakil Bendahara : Kesra Sudarti, S.PdI
Humas : Fadlan Lubis
Korlap : Zulfimarta Lizar, Lbs, S.Ag

Pasaman Barat, 01 Januari 2016

BAKOR IRMAS Kabupaten Pasaman Barat

Bendahara, Ketua, Sekretaris

SYAFRIZAL, SRG Drs. H. NAZRI LUBIS SUMARLIN, S.PdI


F. JOB DESCRIPTION
Dalam hal operasional kerja yang harmonis antara sesama pengurus sesuai
dengan komposisinya masing-masing, maka berdasarkan struktur lintas pengurusan
dapat diuraikan dalam penjelasan di bawah ini :
Kepengurusan organisasi BAKOR-IRMAS ini mayoritas menggunakan
istilah koordinator, hal ini dimaksudkan adalah yang menjadi obyek sasaran dalam
aktivitasnya terdiri dari para unit kelompok (IKATAN) yakni perunit masjid se
Kabupaten Pasaman Barat. Adapun hal tersebut sebagai berikut :
1. Ketua Umum : Berfungsi sebagai, koordinator/koordinasi secara
global segala yang menyangkut dengan organisasi
ini baik secara internal maupun
external/bertanggung jawab serta mempertanggung
jawabkannya kepada pihak terkait.
Ketua I, II dan III : Status kedudukan di Kabupaten (KORKAB)
berfungsi sebagai koordinator rayon dan
membawahi kecamatan yang ditetapkan selaku
tanggung jawabnya masing-masing.
Hal mana di bawah koordinasi ketua dimaksudkan
tergantungnya keberadaan masing-masing
unit/satuan obyek kerja yang telah ditetapkan
Adapun pengaturan/penetapan selanjutnya ikat di
atur/ditetapkan dikemudian
2. Sekretaris : Mengatur/melaksanakan administrasi terkait
dengan segala sesuatu yang menyangkut lintas
operasional baik internal maupun exsternal
3. Bendahara : Mengamankan/mengatur administrasi keuangan
lintas operasional (debit-kredit) secara normatif
dan realistis, yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Humas : Publikasi/informasi data atau (in/off) tentang
keorganisasian serta upaya-upaya positif tentang
kemajuan yakni dinamis dan harmonisnya
operasional aktivitas.
5. Korlap : Berfungsi dalam hal pertanggung jawaban segala
(Koordinator bentuk operasional lapangan, keamanan,
Lapangan) kelancaran (kesuksesan) kerja organisasi secara
global.
6. Koordinator : Berkedudukan di Kecamatan sebagai perpanjangan
Kecamatan/ tangan Koordinator Kabupaten (KORKAB) dalam
Koordinator Nagari efesiensi serta perwujudan program sampai kepada
(Korcam/Korna) obyek sasaran, dengan anggota 5 (lima) orang
perkecamatan jumlah untuk 11 (sebelas) kecamatan
: 11 x 5 : 55 orang
7. Koordinator Masjid : Berkedudukan di Nagari dengan fungsi :
(Kormas) 1. Rekrutman untuk keanggotaan pengurus ikatan
remaja masjid di perunit masjid yang
ditetapkan sebagai sarana pembinaan remaja
masjid. Sedangkan bila anggota Calon
Pengurus Ikatan Remaja Masjid yang
bersangkutan telah berhasil diperoleh, maka
melaporkannya kepada Koodinator Nagari
(KORNA) untuk diadakan pembentukan ikatan
remaja masjid serta pemilihan
kepengurusannya. Masing-masing nagari 5
(lima) orang dengan jumlah globalnya 19 x 5 =
95 orang
2. Dalam hal pembentukan/pemilihan pengurus
ikatan remaja masjid untuk per unit masjid
yang bersangkutan, dengan teknis tergantung
kesepakatan antara kedua belah pihak
(KORNA + KORMAS)
3. KORMAS berfungsi terhadap pengamatan
serta pengawasan langsung terhadap aktivitas
Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) untuk wilayah
kewenangannya masing-masing, sedangkan
bila ada sesuatu yang dianggap perlu
dilaporkan, maka hendaklah melaporkannya
kepada Koordiantor Nagari (KORNA) dan
demikian pula selanjutnya, secara kollegial
berjenjang naik bertangga turun, dan azas
musyawarah (wasyawirhum fil amri).

G. PERWUJUDAN ORGANISASI IKATAN REMAJA MASJID (IRMAS)


Dalam perwujudan wadah organisasi ini terbagi kepada 2 (dua) tahapan :
1. Rekrutmen para anggota kepengurusan mulai dari Koordinator Kabupaten
(KORKAB) sampai dengan Koordinator Masjid (KORMAS) di setiap
Kecamatan dan Nagari, sekaligus pembentukan kepengurusan untuk masing
tingkatan.
2. Rekrutmen para calon anggota kepengurusan IRMAS se Kabupaten Pasaman
Barat sekaligus pembentukan wadah organisasi Ikatan Remaja Masjid (IRMAS)
khusus pada masjid-masjid yang ditunjuk untuk sarana pembinaan remaja
masjid yang bersangkutan.

H. REKRUTMAN PARA ANGGOTA IRMAS


Pasca terbentuknya wadah organisasi IRMAS secara keseluruhan titik unit
masjid, maka para pengurus terpilih memiliki tugas rekrutman para remaja
setempat untuk menjadi anggota IRMAS yang bersangkutan kemudian sebagai
tindak lanjut terkait dengan keberadaan wadah organisasi ini insya Allah akan
diadakan pembinaan secara rutin di masing-masing masjid, atas kerja sama segenap
koordinator setiap tingkatan, yang akan di atur kemudian.

I. PENUTUP
Demikianlah paparan sederhana tentang upaya pembangunan umat (tanbihul
umah) di Kabupaten Pasaman Barat, prioritas di kalangan golongan remaja semoga
membawa perubahan ke arah yang cerah lagi kedepannya, lintas remaja selaku
generasi penerus bangsa dan semoga diridhai Allah SWT, Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Lembaga Swadaya Masyarakat
Forum Aliansi Peduli Ummat
Ketua, Sekretaris

Drs. H. NAZRI LUBIS ZULKARNAINI


NKTA : 01.012.01.053/010 NKTA :
TAKSASI ANGGARAN BELANJA
PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI IKATAN REMAJA MASJID
KABUPATEN PASAMAN BARAT

No Uraian Pembelanjaan Nilai Satu Pembelanjaan Jumlah Global


1 Biaya ADM Surat Menyurat Pembuatan surat-surat
Penggandaan Proposal/
Acuan Pembentukan/
Operasional Kerja Organisasi
BAKO-IRMAS
250 x Rp. 7.500 = 1.875.000 1.875.000
2 Transportasi Pembentukan 11 Kecamatan x Rp. 450.000,- 4.950.000,-
Koordinator 19 Nagari x Rp. 500.000 9.500.000,-
3 Insentif Koordinator Pelaksana di 11 Kecamatan + 19 Nagari 57.00.000,-
Lapangan : 57 Kecamatan (114 x Rp. 500.000)
57 Nagari
114 Orang
4 Insentif Koordinator Kabupaten 20 x Rp. 100.000 x 3 6.000.000,-
(KORKAB) selama 20 Hari
Jumlah 79.325.000
(Tujuh Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah)

Simpang Empat, Agustus 2016


LSM-Forum Aliansi Peduli Ummat Pasaman Barat

Bendahara, Ketua, Sekretaris

SYAFRIZAL, SGR Drs. H. NAZRI LUBIS ZULKARNAINI


NKTA : NKTA : 01.012.01.053/010 NKTA :
SUSUNAN PERSONALIA KEPENGURUSAN
IKATAN REMAJA MASJID (IRMAS)

Rayon : I, II, III (coret yang tidak perlu)


Kejorongan : …………………………………………………………
Kenagarian : …………………………………………………………
Kecamatan : …………………………………………………………
Kabupaten : Pasaman Barat
1. Pembina : Wali Nagari………….…………..
2. Penasehat : Pengurus Masjid ………….…………..
3. Pengurus Harian :
Ketua : ………….………………………………………………..
Wakil Ketua : ………….………………………………………………..
Sekretaris : ………….………………………………………………..
Wakil Sekretaris : ………….………………………………………………..
Bendahara : ………….………………………………………………..
Bidang-bidang :
- Kabid Da’wah : ………….………………………………………………..
- Kabid Sosial : ………….………………………………………………..
- Kabid Budaya/Seni : ………….………………………………………………..
- Kabid Olahraga : ………….………………………………………………..
- Kabid Akomodasi/
Perlengkapan : ………….………………………………………………..
- Kabid Peringatan
Hari Besar Islam : ………….………………………………………………..
- Kabid Keamanan : ………….………………………………………………..
- Kabid Humas : ………….………………………………………………..
Apabila perlu dapat ditambah

…………….Tgl…../…..20….

Pengurus Ikatan Remaja Masjid (IRMAS)


Diketahui Oleh Ketua, Sekretaris,
Koordinator Remaja Masjid
Ketua

(………………………………) (………………………) (………………………)

SUSUNAN PERSONALIA KEPENGURUSAN


KOORDINATOR KECAMATAN/NAGARI (KORCAM/KORNA)

Rayon : I, II, III (coret yang tidak perlu)


Kejorongan : …………………………………………………………
Kenagarian : …………………………………………………………
Kecamatan : …………………………………………………………
Kabupaten : Pasaman Barat
1. Pembina : Camat
2. Penasehat : Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)
3. Pengurus Harian :
Ketua : ………….………………………………………………..
Wakil Ketua : ………….………………………………………………..
Sekretaris : ………….………………………………………………..
Wakil Sekretaris : ………….………………………………………………..
Bendahara : ………….………………………………………………..

…………….Tgl…../…..20….

Pengurus Ikatan Remaja Masjid (IRMAS)


Diketahui Oleh Ketua, Sekretaris,
KORNA

(………………………………) (………………………) (………………………)

Anda mungkin juga menyukai