Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pembimbing :
Ns.Hj. Elvia Metti, M.Kep, Sp. Kep.Mat
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit hipertensi dapat menyerang siapa saja dan menyebabkan berbagai gangguan
pada pembuluh darah. Penyakit hipertensi merupakan masalah pada wanita khususnya
pada keadaan sebelum hamil atau komplikasi pada saat adanya kehamilan dan pada masa
awal post partum.
Karena banyaknya perubahan pada masa kehamilan khususnya pada bagian sistem
kandiovaskules. Kehamilan dapat menyebabkan terjadinya hipertensi .
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu lebih
dari 140/90 mmhg. Pada masa kehamilan dengan hipertensi, proteinuria dan edama dapat
dikatakan preeklamsia dengan waktu setelah 20 minggu kehamilan yang sebelumnya
normal (Reader;2011) .
Jika pasien mengalami hal tersebut makan pasie bisa dikatakan diambang akan
mengalami kejang. Jika kondisi tidak segera diatasi atau diatasi dengan tuntas, maka
akan terjadi eklampsi.
Eklampsia adalah keadaan akut dengan kejang coma pada wanita hamil dan wanita dalam
nifas disertai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria. (Obsetri Patologi : Unpad).
Eklampsia adalah suau keadaan dimana telah didiagnosa pre eklampsia tapi memburuk
dan menjadi kejang ( Helen Varley;2007) . Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari
preeklmpsia yang tidak teratasi dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia ,
pada wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami kejang-kejang, eklampsia
dapat menyebabkan koma baik sebelum, sesaat atau setelah melahirkan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Asuhan Keperawatan
Kardiovaskuler pada pasien dengan Eklampsia diruang obgyne RSUP
Dr.M.Djamil Padang
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan
eklampsia diruang obgyne RSUP Dr.M.Djamil Padang
b. Mahasiswa dapat memutuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
eklampsia diruang obgyne RSUP Dr.M.Djamil Padang
c. Mahasiswa dapat merumuskan intervensi keperawatan pada pasien dengan
eklampsia diruang obgyne RSUP Dr.M.Djamil Padang
d. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan pada pasien dengan
eklampsia diruang obgyne RSUP Dr.M.Djamil Padang
e. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi keperawatan dan dokumentasi
keperawatan pada pasien dengan eklampsia diruang obgyne RSUP
Dr.M.Djamil Padang
C. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan adalah untuk menambah wawasan dan kemampuan
berpikir mengenai penerapan teori yang telah dipelajari sebelumnya dari mata kuliah
yang bersangkutan dengan eklampsia yang terjadi pada seorang pasien diruang
obgyne RSUP Dr.M.Djamil Padang.
BAB II
KONSEP TEORITIS
A. Defenisi
Eklamsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan syaraf)
dan / atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre-eklamsia
dan gejala gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu
(Nurarif,2016)
Menurut Reeder, 2017, eklamsia merupakan perburukan dari bentuk pre-
eklamsia yang lebih berat yaitu dapat terjadi kejang seluruh tubuh atau bahkan koma
akibat adanya proteinuria, edemapatologi, atauhipertensi.
Menurut Andalas, Mohddan Andry Khairani(2017) dalam jurnalnya,
Eklampsia adalah pre eklampsia yang mengalami komplikasi kejang tonik klonik
yang bersifat umum. Koma yang fatal tanpa disertai kejang pada penderita pre
eklampsia juga disebut eklampsia. Namun kita harus membatasi definisi diagnosis
tersebut pada wanita yang mengalami kejang dan kematian pada kasus tanpa kejang
yang berhubungan dengan pre eklampsia berat.
B. Etiologi
Penyebab pasti kejang pada eklamsia masih belum diketahui ,tetapi factor penyebab
yang dapat meningkatkan resiko terjadinya eklamsi yaitu adanya hipertensi
ensefalopati, vasospasme, hemoragi, iskemia, dan edema pada hemisferotak.
C. Klasifikasi
Adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam
air kencing) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20
minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.
Pengembangan kejang atau koma pada wanita hamil menderita tekanan darah
tinggi. Post partum berarti bahwa segera setelah melahirkan. Eklampsia adalah
kondisi serius yang memerlukan pengobatan medis yang mendesak. Eklampsia dapat
dikaitkan dengan peningkatan moderat serta signifikan pada tekanan darah.
4. ManifestasiKlinis
Tanda gejala diawali dengan tanda gejala preeklamsia, yaitu :
1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan
peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus menerus
dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain
2. Gangguan penglihatan, pandangan kabur, dan terkadang terjadi kebutaan
sementara
3. Iritabel ibu merasa gelisah dan tidak bias bertoleransi dengan suara berisik atau
gangguan lainnya
4. Nyeri perut pada bagian ulu hati ( bagian epigastrium ) yang kadang disertai
dengan muntah
5. Gangguan pernafasan sampai sianosis
6. Terjadi gangguan kesadaran
7. Dengan pengeluaran proteinuria keadaan semakin berat, kerena terjadi gangguan
fungsi ginjal.
5. Patofisiologi
6. Penatalaksanaan
Prinsip penataksanaan eklamsi samadengan pre-eklamsi berat dengan tujuan
menghentikan berulangnya serangan konvulsi (kejang) dan mengakhiri kehamilan
secepatnya dengan cara yang aman setelah keadaan ibu mengizinkan.
Tujuan utama penanganan eklamsia adalah menstabilisasi fungsi vital
penderita dengan terapi suportif Airway, Breating, Cirkulation (ABC), mengendalikan
kejang, mengendalikan tekanan darah khususnya jika terjadi krisis hipertensi sehingga
penderita mampu melahirkan janin dengan selamat pada kondisi optimal.
Pengendalian kejang dapat diberi terapi dengan magnesium sulfat pada dosis
muatan (loading dose) 4-6 gr secara IV diikuti 1,5 – 2 g/jam dalam 100 ml
infusrumatan IV.
7. PemeriksaanPenunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Penurunan hemoglobin( nilai rujukan atau kadar normal haemoglobin
untuk wanita hamil adalah 12-14 gr%)
- Hematokrit meningkat( nilai rujukan 37-43 gr%)
- Trombosit menurun ( Nilai rujukan 150-450 ribu/mm3)
2. Urinalis
- Ditemukan protein dalam urine
3. Pemeriksaan fungsi hati
- Bilirubin meningkat ( N = < 1mg/dl)
- LDH (laktat dehidrogenase) meningkat
- Aspartat aminomtransferase( AST ) > 60 ul.
- Serum Glutamat pirufat transaminase (SGPT) meningkat (N= 15-45 u/ml )
- Serum glutamate oxaloacetictrasaminase (SGOT) meningkat ( N= <31 u/l
)
- Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
4. Teskimiadarah
Asam urat meningkat( N= 2,4-2,7 mg/dl )
5. Radiologi
a. Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban
sedikit.
b. Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin bayi lemah.
BAB III
ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
a. Identifikasi pasien
Meliputi: nama umur ,jenis kelamin ,agama ,pendidikan ,pekerjaan ,alamat
,status perkawinan,suku bangsa,noregister, tanggal masuk rumah sakit dan
diagnose medis
b. Keluhan Utama
Biasanya adanya keluhan seperti kejang,sakit kepala yang hebat ,pusing,nyeri
epigastrium, mual, muntah,penglihatan kabur.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya terjadinya peningkatan tekanan darah,edema,mual,muntah.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya klien memilki riwayat penyakit ginjal,anemia,vaskuler esensial,
hipertensi kronik, DM
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari genogram keluarga biasnya terdapat salah satu anggota keluarga yang
juga menderita hipertensi, penyakit jantung atau penyakit keturunan yang
dapat menyebabkan terjadinya eklamsi
f. Riwayat obstetri
1. Reproduksi : Biasanya pada riwayat menstruasi normal, kaji
bagaimana riwayat menstruasi yaitu: siklusnya, lamanya, banyaknya
dan apakah ada keluhan seperti dismenore
1. Perkawinan : kaji lamanya perkawinan dan berapa kali kawin
h. Kehamilan sekarang :
Apakah ibu hamil muda (primigravida) dan apakah hamil tua
(multigravida),lalu bagaimana kondisi saat ini,biasanya pada eklamsi adanya
keluhan pusing, muntah atau sakit kepala.
i. Riwayat persalinan sekarang:
Kaji jika ibu sudah melahirkan ,bagaimana jenis persalinan lalu lamanya
persalinan ,berapa lama ketuban pecah sebelum bayi lahir, keadaan air
ketuban, lalu adakah komplikasi persalinan pada ibu dan bayi. Biasanya
adanya komplikasi pada ibu seperti stroke akibat suplai darah keotak
terganggu ,
Biasanya pada bayi eklamsia lahir dengan berukuran kecil (premature) lalu
terjadi komplikasinya kesulitan bernafas karena paru-paru bayi tidak
berkembang dengan sempurna
j. Data keluarga berencana
Kaji , apakah pasien pernah mengikuti KB,kapan waktunya dan berapa lama
lalu, adakah keluhannya
2. Data psikologis: apakah kehamilan yang lalu atau kelahiran yang sekarang
diinginkan, adakah interkasi ibu dan bayi serta suami, adakah dukungan suami untuk
menyusui.
3. Data spiritual :
Biasanya emosi yang tidak stabil dating menyebabkan kecemasan
4. Data social ekonomi:
Bagaimana keadaan ekonomi pasien serta keluarga
5. Aktivitas sehari-hari:
a. Nutrisi
Pasien biasanya mengeluh tidak nafsu makan karena mual dan muntah, berat badan
biasanya meningkat. Minum biasanya pasien tidak banyak minum.
b. Istirahat dan pola tidur
Pasien biasanya kurang atau susah beristirahat karena sakit atau nyeri
Pasienbiasanya BAK dan BAB dibantu, BAB dan BAK biasanya dalam batas normal.
6. Pemeriksaanfisik :
3).Muka
a. Mata : Pada konjungtiva biasanya tampak simetris, lensa mata tampak keruh,
sclera tidak ikterik dan biasanya pada pasien akan terjadi penglihatan
kabur/ganda, diplopia.
b. Mulut dan gigi
Biasanya mukosa bibir kering, dan bibir tampak pucat
c. Hidung : biasanya tidak ada pernasan cuping hidung, sianosis pada hidung,
dan hidung tampak bersih
4). Telinga : Biasanya telinga simetris dan kebersihan telinga tampak bersih
5).Leher
Biasanya tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, getah bening dan biasanya distensi
vena jugularis yang menetap.
6). Thorax (paru):
a. Inspeksi : Bentuk dada normal ,tidak adalesi
b. Palpasi : pada pasien biasanya kaji premitus kiri dan kanan.
c. Perkusi : bunyi biasanya sonor
d. Auskultasi: bisanya vesikuler ,kaji apakah adanya suara tambahan
7). Kardiovaskuler
Biasanya pada jantung mengalami masalah pada :
a. Inspeksi
Biasanya dada simetris kiri dan kanan, ictus cordis tidak terlihat ,kaji apakah
ada lesi atau tidak
b. Palpasi
Biasanya ictus cordisteraba
c. Perkusi
Biasanya bunyi pekak melebar pada batas jantung ,dan adanya pembesaran
jantung yang tidak sama
d. Auksultsi
8). Abdomen
a. Inspeksi
Biasanya abdomen tampak tidak simetris dan adanya pelebaran lingkar
abdomen
b. Palpasi
Biasanya akan teraba jika terjadi pembengkakan/massa abdomen
c. Pekusi
Biasanya bunyi timpani
d. Auskultasi
Biasanya bising usus akan terdengar
9). Ekstermitas
7. Data Penunjang
1) Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan
interval 6 jam
a. Laboratorium : protein urine dengan kateter atau midstream ( biasanya
meningkat hingga 0,3 gr/ltatau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar
hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatinin meningkat, uric
acid biasanya> 7 mg/100 ml
a. Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
b. Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada
otak
c. USG ; untuk mengetahui keadaan janin
d. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin.
A. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b/d Deformitas dinding dada (adanya edema pada paru)
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Ketidakmampuan dalam memasukkan/mencerna makanan karena faktor biologi
4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan retensi garam dan air
5. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan sindroma nefrotik (penurunan
filtrasi)
6. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasife
Nurarif, Amin Huda. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan Nanda
NIC NOC Jilid 2.Yogyakarta : Media Action.
Moorhead Sue dan Maroin Johnson dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification. Elseiver