Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah

bahasa Indonesia ini yang berjudul “ Kesalahan Ejaan Pada Artikel ”yang disusun sebagai syarat

akademis dalam mengikuti ujian Semester I di F-MIPA Universitas Sam Ratulangi.Penulis menyadari

bahwa tugas ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari

berbagai pihak selama penyusunan tugas ini. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan

hati mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan kepada penulis kemampuan berfikir

sehingga tugas ini dapat selesai tepat pada waktunya.

2. Ibu Helena Bergita Taeras selaku dosen bahasa Indonesia kami.

3. Seluruh anggota penulis yang telah berjuang menyelesaikan tugas ini.

4. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat

diharapkan untuk kesempurnaan penelitian di masa datang. Semoga tugas ini bermanfaat dan dapat

digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.

Manado, 03 Desember 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI …................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................................................. 1

1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 1

1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 1

1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori ........................................................................................................... 3

2.1.1.Ragam Bahasa Tulis pada Artikel .......................................................................... 3

2.1.2. Sifat – sifat Bahasa yang digunakan dalam Artikel ............................................... 4

2.2. Syarat – syarat Penggunaan Bahasa dalam Artikel .................................................... 6

2.2.1. Penulisan Rujukan dalam Artikel ........................................................................... 6

2.2.2. Cara Merujuk dalam Artikel .................................................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kesalahan Ejaan pada Artikel ................................................................................... 8

3.2 Penyebab Kesalahan Ejaan pada Artikel .................................................................... 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................... 9

4.2 Pembahasan Penelitian ................................................................................................ 10

iii
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 11

5.2 Saran ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penulisan karya ilmiah telah lama menjadi persoalan serius terutama di perguruan tinggi.

Penulisan karya ilmiah yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

mengkomunikasikan karya kreatif dan inovatif kepada masyarakat luas masih belum terealisasi

dengan baik. Karya ilmiah merupakan jenis tulisan ilmiah yang memiliki desain atau sistematika

tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah itu sendiri. Salah satuntersebut wujud dalam bentuk

bahasa yaitu bahasa yang sesuaindengan kaidah bahasa tulis yang baku. Penulisan karya ilmiah

dipengaruhi olehndua faktor yaitu faktor non-teknis mencakup sistematika penulisan dan

penalaran dan faktor teknis yang berkaitan dengan content yang memperlihatkan keaslian gagasan

yang didukung dengan argumentasi ilmiah. Tulisan ini akan membahas karakteristik ragam

bahasa tulis, sifat – sifat bahasa yang dipergunakan dalam artikel ilmiah, beberapa persyaratan

penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah, dan cara penulisan rujukan dalam artikel ilmiah yang

berkaitan dengan kesalahan ejaan pada artikel.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di bahas yaitu.

1) Mengapa kesalahan ejaan dapat terjadi dalam Artikel?

2) Apakah penyebab terjadinya kesalahan ejaan dalam Artikel?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1) Penulis mampu memahami dan menentukan kesalahan yang terjadi dalam Artikel.

2) Penulis mampu menentukan penyebab terjadinya kesalahan ejaan dalam Artikel.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1) Pembaca mendapatkan informasi hasil penelitian ini.

2) Pembaca mendapatkan penerapan pemahan konsep penelitian ini.

1
1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, sistematika penulisan disusun berdasarkan bab demi

bab yang akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang definisi variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil penelitian secara sistematika kemudian dianalisis dengan

menggunakan metodologi penelitian yang telah ditetapkan untuk selanjutnya diadakan

pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan, dan saran dari hasil penelitian.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1.Ragam Bahasa Tulis pada Artikel

Ragam bahasa merupakan variasi penggunaan bahasa. Ragam bahasa dapat dibedakan

berdasar pada :

(a) pokok pembicaraan,

(b) media yang digunakan, dan

(c) hubungan antara komunikator dengan komunikan.

Selanjutnya dalam tulisan ini hanya akan dibahas ragam bahasa dari sudut media yang

digunakan yakni ragam bahasa tulis dan dari sudut hubungan antara komunikator dengan

komunikan. Dilihat dari hubungan komunkator dan komunikan, perbedaan ragam bahasa tulis

dan ragam lisan ada dua macam. Pertama berhubungan dengan peristiwanya, yakni bila

digunakan ragam tulis partisipan tidak berhadapan secara langsung. Akibatnya bahasa yang

digunakan harus lebih jelas sebab berbagai sarana pendukung yang digunakan dalam bahasa

lisan seperti isyarat, pandangan dan aggukkan tidak dapat digunakan. Itulah sebabnya

mengapa ragam tulis lebih cermat . Pada ragam tulis, fungsi subjek, predikat, objek dan

keterangan serta hubungan antar fungsi itu harus nyata. Pada ragam lisan partisipan pada

umumnya bersemuka sehingga fungsi -fungsi itu kadang terabaikan. Meskipun demikian,

mereka dapat saling memahami maksud yang dikemukakan karena dibantu dengan unsur

paralinguistik. Orang yang halus rasa bahasanya sadar bahwa kalimat ragam tulis berbeda

dengan ragam ujaran.

Oleh karena itu, sepatutnya mereka berhati - hati dan berusaha agar kalimat yang

ditulis ringkas dan jelas. Bentuk akhir ragam tulis tidak jarang merupakan hasil beberapa kali

penyuntingan. Hal kedua yang membedakan ragam tulis dan lisan berkaitan dengan beberapa

upaya yang digunakan dalam ujaran, misalnya tinggi rendah, panjang pendek, dan intonasi

3
kalimat yang tidak terlambang dalam tata tulis maupun ejaan. Dengan demikian, penulis perlu

merumuskan kembali kalimatnya jika ingin menyampaikan jangkauan makna yang sama

lengkapnya. Lain halnya dengan ragam lisan, penutur dapat memberikan tekanan atau jeda

pada bagian tertentu agar maksud ujarannya dapat dipahami. Jadi, ragam bahasa tulis memiliki

karakteristik khusus dibandingkan ragam bahasa lisan. Karakteristik tersebut adalah

(1) ragam bahasa tulis memiliki banyak penanda metalingual,

(2) kalimat berstruktur lengkap, dan

(3) klausanya sederhana tetapi memiliki kepadatan kata dan isi ( Brown, 1985 ; Ansari, 1999 ).

2.1.2. Sifat – sifat Bahasa yang digunakan dalam Artikel

Secara umum penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah harus mengacu pada sifat -

sifat bahasa meliputi sifat :

(a) objektif,

(b) impersona,

(c) teknis, dan

(d) praktis ( Gay, 1981 ; Saragih, 1999).

A. Objektif

Bahasa yang objektif adalah bahasa yang menggambarkan sesuatu pengalaman yang

bagi semua khalayak pemakai bahasa, representasi pengalaman linguistik itu dipandang sama.

Sebaliknya bahasa subjektif menggambarkan sesuatu pengalaman (oleh penulisnya) yang

berbeda dengan pengalaman yang dipahami oleh khalayak dalam memahami representasI

pengalaman itu karena penulis membawa pertimbangan sikap, pendapat, dan komentar

pribadi. Jadi, keobjektifan bahasa dapat ditingkatkan dengan meniadakan atau meminimalkan

pendapat dan sikap pribadi tersebut. Karena bahasa subjektif wujud dalam bentuk epitet atau

ekspresi emosional, modalitas, proses mental, dan makna konotatif maka keobjektifan dapat

dicapai dengan meniadakan atau meminimalkan penggunaan bahasa dengan ciri subijektif di

atas.

4
B.Impersona

Keimpersonaan bahasa memperlihatkan ketidakterlibatan penulis artikel dalam teks

artikel ilmiah yang disusunnya. Pada teks artikel ilmiah tidak digunakan bentuk pronomina

saya, kami, kita,atau penulis dengan tujuan untuk menghindari paparan persona (subjektif).

Meskipun kita akui bahwa karya ilmiah tidak wujud tanpa keterlibatan penulis, retotika ilmu

menuntut agar dalam teks keterlibatan itu tidak ditampilkan. Untuk mempertahankan

keimpersonaan teks sehingga tidak terlihat keterlibatan penulis, digunakan kalimat pasif .

. C. Teknis

Dengan kespesifikannya, istilah teknis digunakan dalam artikel ilmiah. Tidak ada satu

disiplin ilmu tanpa istilah teknis. Teknis maksudnya dalam konteks tulisan istilah yang

digunakan berhubungan dengan istilah dalam satu disiplin ilmu.Akan tetapi, penggunaan

singkatan (akronim) yang belum lazim disarankan tidak digunakan. Penggunaan singkatan

dilakukan dengan menampilan bentuk penuh terlebih dulu dari uraian akronim yang akan

dibuat diikuti bentuk singkatan dalam tanda kurung pertama. Dalam teks berikutnya bentuk

singkatan itu dapat digunakan secara konsisten. Misalnya, Pada tahun 2004 Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) akan mulai diberlakukan. Namun, sampai saat ini para guru

maupun kepala sekolah masih belum memahami KBK tersebut. Bahkan sekolah belum

memiliki contoh KBK yang .... Penggunaan ungkapan Kur’94 atauuang logam limpuldan

bentuk yang sama lainnyaharus diganti mennjadi Kurikulum 1994 dan uang logam lima puluh

rupiah.

D. Praktis

Kepraktisan bahasa artikel ilmiah ditandai dengan penggunaan teks yang ekonomis

dan tidak taksa (ambigiuous). Sebagai contoh kata diteliti dan digalakkan berdasarkan prinsip

ini dapat digunakan sebagai pengganti mengadakan penelitian dan naik daun karena bentukan

pertama lebih ekonomis dan tidak mengandung ketaksaan. Namun, bentuk frase berdasar

pada, terdiri atas, sesuai dengan, bergantung pada tidak dapat diubah menjadi berdasar, terdiri,

sesuai, dan bergantung walaupun bentuk tersebut lebih singkat dan hemat karena bentuk yang

pertama merupakan bentuk yang sudah dibakukan dalam bahasa Indonesia.

5
2.2. Syarat – syarat Penggunaan Bahasa dalam Artikel

2.2.1. Penulisan Rujukan dalam Artikel

Rujukan dalam artian kutipan (in-text citation), maupun daftar rujukan (reference atau

bibliography) sangat penting bagi penulis maupun pembaca artikel ilmiah. Rujukan yang

relevan terhadap permasalahan yang dikaji dapat memperkuat argumen dan memperjelas

posisi penulis terhadap pandangan penulis lain mengenai sesuatu pokok persoalan yang sama

(Lester, 1993;Sibarani, 1999).

Penulisan rujukan yang memenuhi pedoman baku dan konsisten terhadap pedoman

tertentu mempermudah pembaca untuk melacak sumber rujukan dan memperoleh informasi

lanjutan mengenai rujukan tersebut. Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pernyataan yang

dipinjam dari penulis lain untuk mendukung atau memperjelas argumen dalam suatu karya

ilmiah. Dengan kata lain, kutipan adalah semua fakta, ide, opini, atau pernyataan yang bukan

milik penulis sendiri. Setiap institusi atau suatu penerbitan seperti jurnal memiliki gaya atau

cara pengutipan tertentu yang disebut gaya selingkung (in-house style). Berikut akan diuraikan

cara merujuk kutipan langsung dan tidak langsung serta cara memenulis daftar rujukan.

2.2.2. Cara Merujuk dalam Artikel

A. Cara Merujuk Kutipan Langsung

Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir pengarang dan

tahun terbit. Jika ada dua pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara

menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. dan jika nama pengarang

tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan,

nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dengan

cara menyebutkan nama pengarang aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis

oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma seagai

tanda pemisahnya (Dpdikbud, 1996).

6
B. Cara Mengutip Tidak Langsung

Kutipan yang disebut tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa sendiri ditulis

tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks . Nama pengarang dapat ditulis terpadu dalam teks

atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan, nomor halaman

juga disebutkan.

Contoh: Nama pengarang disebut terpadu dalam teks.

Mahasiswatidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa

tahun keempat.

Contoh: Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.

Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik dariupada mahasiswa tahun keempat (Salimin,

1995:13).

C. Cara Menulis Daftar Rujukan

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel,atau

bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada dasarnya,unsur

yang ditulis dalam rujukan secara berturut-turut meliputi:

(1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan nama tengah tanpa

gelar akademik,

(2) tahun penerbitan,

(3) judul, termasuk subjudul,

(4) tempat penerbitan, dan

(5) nama penerbit.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kesalahan Ejaan pada Artikel

Kesalahan ejaan terjadi karena adanya suatu pemahaman yang lebih akibat adanya kata yang

dipahami memiliki suatu lebih penafsiran. Sehingga ejaan yang terdapat dalam artikel disalah

artikan dan dipahami dengan tujuan yang salah atau tak sesuai dengan tujuan penulis.

Kesalahan ini haruslah di hindari dan dihilangkan dalam pembuatan makalah atau karya

ilmiah. Kata yang maknanya lebih dari satu atau mencakup secara luas haruslah di persempit

sehingga dapat mencapai maksud penulis.

3.2 Penyebab Kesalahan Ejaan pada Artikel

Kesalahan ejaan di sebabkan oleh :

1) adanya kesalahan pola pikir atau penalaran,

2) pemahaman,

3) penafsiran,

4) adanya kata yang tak dimengerti atau menjadi makna yang lebih dari satu,

5) kesalahan pembacaan artikel,

6) kesalahan pencakupan konsep.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan artikel yang telah di pilih dan di analisa kesalahaan ejaan maupun
penulisan, di dapatkan hasilnya yaitu :

1. Sumber : http://www.artikelbagus.com/2012/04/gejala-dan-penyebab-stress.html

Pada artikel tersebut yang berjudul “ Gejala dan Penyebab Stres ” di dapatkan kesalahan
ejaan dan penulisannya yaitu sebagai berikut.
 Alinea 1 kalimat 2 : Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline
yang berfungsi untuk mempertahankan diri.

( Sebaiknya, kata hormone adrenaline di ganti menjadi hormon adrenalin ).

 Alinea 1 kalimat 4 : Stres yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk
berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga
dapat menjawab tantangan hidup seharihari.

( Sebaiknya, kata dan dapat di ganti untuk, kata untuk di ganti sehingga, kata dan di ganti
tanda koma, kata sehingga di ganti dan ).

2. Sumber : http://www.artikelkesehatan99.com/10-makanan-terbaik-untuk-kecerdasan-
otak/

Pada artikel tersebut yang berjudul “ Makanan – makanan Pendongkrak Kecerdasan


Otak” di dapatkan kesalahan ejaan dan penulisannya yaitu sebagai berikut.

 Alinea 1 kalimat 1 : Apabila anda bingung makanan apa saja yang sebaiknya anda
berikan pada anak-anak anda, berikut ini ada beberapa makanan yang dijuluki sebagai
“Brain Food”, di mana makanan-makanan ini dipercaya dapat meningkatkan
konsentrasi dan daya ingat serta merangsang pertumbuhan sel-sel otak.

( Sebaiknya, kata Brain Food di miringkan dan di ganti menjadi brain food ).

 Alinea 2 kalimat 2 : Penelitian - baru baru ini juga menunjukkan bahwa orang yang
mendapatkan asupan asam lemak omega-3 lebih banya diketahui berpikiran lebih
tajam dan memperoleh hasil memuaskan pada uji kemampuan.

( Sebaiknya, kata baru – baru ini di hilangkan, kata banya di hilangkan ).

9
4.2. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan penelitian, didapatkan bahwa kesalahan ejaan pada artikel karena adanya

kesalahan penalaran, pemahaman.penentuan dan penafsiran kata yang akan digunakan. Kata

yang digunakan harus sesuai ejaan dan penalaran yang dapat dipahami oleh pembaca. Jika

pembaca salah menafsirkan maksud dan makna dari maksud yang telah disampaikan penulis,

maka terjadilah kesalahan ejaan dari penulis itu sendiri.

Artikel yang ditujukan kali ini, memiliki kesalahan ejaan yang memiliki beberapa

kandungan makna. Makna yang dapat dimengerti misalnya yang bernilai benar dan bernilai

salah. Sehingga, pembaca dapat memahami kata dari artikel tersebut dengan berbagai makna.

Padahal, maksud penulis hanya ada satu tujuan saja, dan haruslah sesuai maksud dari penulis.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman yang lebih baik dan harus sesuai kata yang

digunakan, agar dapat terpenuhi maksud dan tujuan dari penulis.Pembaca pun dapat

memahaminya dengan baik sesuai tujuan penulis dalam artikel.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1) Kesalahan ejaan dalam artikel di akibatkan karena adanya kata yang melebihi satu

makna , sehingga pembaca memahaminya tidak dan ada yang sesuai tujuan dari

pembaca dan penulis.

2) Penyebabnya karena kesalahan pemahaman, penafsiran, penarikan makna dari

penulis,pola pikir, kata yang mempunyai lebihdari satu makna .

5.2 Saran

Sebaiknya, dalam penulisan artikel, di cakupi terlebih dahulu pengetahuan akan

pemilihan kata dalam ejaan yang tepat, mudah dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Brown, G. , Yule, G. 1983 . Discourse Analysis . Cambridge : Cambridge University

Press.

Depdikbud. 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah,

Laporan Penelitian. Malang: BAAKPSI.

Saragih, Amrin. 1999. Penulisan Artikel Ilmiah.Makalah Disajikan dalamPelatihan Penulisan

Artikel Ilmiah. Medan : FPBS IKIP.

12

Anda mungkin juga menyukai