com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 1
I. Pengantar
"Marbisuk ma ho!" (Hendaklah kamu cerdik dan bijaksana!). Inilah falsafah kuno
orang Batak Toba yang tetap aktual dalam dan bagi kehidupan masyarakat Toba
hingga pada masa sekarang. Ungkapan ini sering diumbar oleh orang-orang tua dari
jaman ke jaman. Falsafat ini sungguh mempengaruhi cara hidup, pola pikir, cara
pandang dan tingkah laku (praktek hidup) orang Batak Toba. Ungkapan sejajar dapat
ditemukan juga dalam Kitab Suci yang termuat dalam nas yang berisi : "Hendaklah
kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati !" (Mat. 10:16).
Manusia pada dasarnya ingin bijaksana dan cerdik, karena Allah memberikan
dan menciptakan potensi itu dalam diri manusia. Sebagai makhluk yang bernilai luhur,
manusia unik dari ciptaan lain karena ia memiliki akal budi. Dengan akal budi manusia
mampu untuk berkembang menjadi sempurna dan bijaksana.
Manusia yang memiliki akal budi hidup dalam panggung dunia. Panggung dunia
diwarnai oleh pelbagai seni hidup. Manusia berperang sebagai pemain yang memaikan
hidup tersebut. Pengalaman hidup berhadapan dengan sesama, berhadapam dengan
alam ciptaan lainnya, berhadapan dengan daya-daya kekuatan yang tidak nampak
namun mempengaruhi dan membentuk manusia, dan sebagai makhluk rohani
berhadapan dengan Allah Sang Pencipta; membentuk suatu cara hidup yang bijaksana.
Dengan suatu seni hidup para bijak mencoba membantu orang untuk dapat mengambil
sikap yang tepat dalam setiap situasi hidup, dengan demikian dapat berhasil dalam
hidup, bertanggungjawab terhadap hidupnya, bersikap benar terhadap penderitaan,
kematian, makna hidup di dunia ini. Dengan tujuan akhir ialah demi suatu kebahagian
hidup.
Cara-cara hidup tersebut terungkap dalam sastra hidup manusia. Dalam sastra
budaya setiap suku yang diwariskan turun temurun, baik secara lisan maupun tulisan.
Sastra itu tertuang dalam bentuk puisi, pantun, sajak, pepatah, peribahasa, lagu, dan
dalam bentuk lain.
Masyarakat Batak Toba dan bangsa Israel memiliki sastra kebijaksanaan dalam
bentuk budayanya masing-masing seperti bangsa lain. Dalam tugas ini penulis hendak
menjelaskan sebagian dari sastra dari kedua suku bangsa ini, serentak
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 2
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 3
Arti dan makna umpama (pepatah) dalam suku Batak Toba sangat luas dan
mendalam. Berdasarkan bentuknya ungkapan itu dapat di bagi ke dalam empat bagian
besar. Pembagian itu ialah:
1. Pantun (Batak: umpasa): adalah ungkapan yang berisi permintaan berkat, keturunan
yang banyak, penyertaan dan semua hal yang baik, pemberian dari Allah.
2. Kiasan/persamaan (Batak: tudosan): adalah pepatah yang berisi persamaan dengan
ciptaan (alam) dan semua yang ada di sekitar kita, misalnya: pematang sawah yang
licin.
3. Nyanyian (Batak: endeende): adalah pepatah yang sering dinyanyikan, diungkapkan
oleh orang yang sedang rindu, yang bergembira dan yang sedang sedih.
4. Pepatah (Batak: Umpama) adalah: a). kebijaksanaan/kecerdikan, b). pepatah etika
kesopanan, c). pepatah adat (peraturan :tata cara), d). pepatah hukum.
Berikut ini dijelaskan beberapa contoh dari sastra kebijaksanaan Batak Toba dan
Sastra kebijaksanaan Bangsa Israel !
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 4
** Jenis pantun ini ialah "pantun andung" (pantun tangisan) pada penderitaan. Pantun
ini diungkapkan pada waktu mengalami penderitaan (kesedihan dan duka cita),
misalnya pada saat kematian orang tua, sahabat dan famili.
Tinjauan teologis-eksegetis:
Penderitaan adalah sarana yang digunakan Allah untuk mendidik umat-Nya.
Sebagai sarana pendidikan penderitaan dapat menuntun si pendosa kembali kepada
kesetiaan dan ke jalan yang baik. Penderitaan dapat membantu manusia dalam
perjalanannya menuju Allah. Sengsara dan penderitaan dapat menjadi pemberitahu
yang digunakan Allah untuk mempertobatkan pendosa.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 5
Penderitaan adalah bahasa dan cara Allah untuk menyapa orang. Kendati harus
diingat bahwa Allah tidak menciptakan atau membuat penderitaan bagi manusia!
Melalui penderitaan terjadi penyelamatan dan penyataan kasih Allah. Sengsara dapat
menyucikan dan membersihkan seseorang dari dosa jika ia bertobat dan percaya
kepada Allah sebagai penyelamat (Yes 1: 25; 48: 10). Sengsara dapat menjadi
pelajaran bagi orang mengenai hal-hal yang penting dan sebagai sarana intropeksi diri
(Ul. 8: 2-3). Penderitaan dapat mengajak orang untuk bertobat (bdk. Ams 3: 11-12) dan
membuka hati manusia bagi Allah dan karyaNya dalam hidup manusia.
** Arti terdalam: Dua baris terakhir dari syair pantun di atas menasehatkan kepada
semua pria agar tidak mendekati seorang perempuan/wanita yang tidak istrinya.
Nasehat ini merupakan usaha untuk menghindari tindakan perzinahan dan sekaligus
merupakan larangan untuk tidak melakukan perzinahan. Seorang laki-laki yang
mendekati perempuan yang bukan istrinya dan melakukan hubungan seksual disebut
berzinah. Orang yang melakukan perzinahan dihukum dan terkutuk hidupnya.
** Jenis Sastra: Pepatah nasehat ini digolongkan ke dalam pantun nasehat atau
pepatah nasehat (Batak: umpama etika hahormaton, adat dohot uhum). Pepatah ini
digunakan pada kesempatan pesta adat, pesta perkawinan, dan pada hari-hari biasa
serta pada kesempatan yang biasa juga. Juga sering diungkapkan pada waktu
diadakan musyawarah kampung karena adanya tindakan pelanggaran perkawinan.
Biasanya orang yang berzinah dihukum secara adat.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 6
Tinjauan eksegetis-teologis:
Seorang pemuda dinasehati agar tidak melakukan tindak perzinahan dengan
orang lain (dengan perempuan yang bukan istri sendiri). Dinasehatkan dengan tegas
agar menikmati istri sendiri dan setialah padanya seumur hidup. Dosa perzinahan
diartikan sebagai tindak ketidaksetiaan kepada kehendak Allah. Sang murid harus
menikmati kebahagiaan dengan istri sendiri dan bukan dengan perempuan jalang
(pelacur). Dalam hal ini ditekankan kemurnian perkawinan. Jika nasehat ini diindahkan
maka kemurnian perkawinan akan meluap ke luar seperti pancaran-pancaran air dari
pancuran. Tindak zinah sungguh ditentang oleh penulis dan pengarang kitab Amsal ini.
Hal itu didasarkan pada suatu keyakinan bahwa Allah bangsa Israel tidak menghendaki
tindak zinah dan serong. Perbuatan jahat dikutuk dan perbuatan baik diberkati.
Perkawinan yang baik pasti diberkati Allah jika dinikmati menurut hukum-hukum Allah.
Umumnya secara rohani dari nasehat dari sartra kebijaksanaan Israel sering dan selalu
dikaitkan dengan Allah. Kulahmu sendiri adalah bahasa kiasan (kulah, sumur) berarti:
istri yang sah. Dengan zinah yang terkutuk dipertentangkan kesetiaan dalam
perkawinan dan istri sah yang dipuji. Istri yang baaik adalah karunia dari Tuhan dan
penghibur suami.
** Arti harafiah dan leksikal: Sikap hormat dan ramah mendatangkan kehidupan dan
kebaikan; sikap ceroboh atau sombong (tidak tahu adat) membawa
kematian/malapetaka.
** Arti terdalam: sopan santun, sikap hormat dan ramah tamah akan membuahkan
hidup yang mulia dan bahagia (baik), sedangkan sikap ceroboh dan sombong (angkuh)
akan menyebabkan kematian, penderitaan, malapetaka dalam hidup seseorang. Pada
umumnya orang yang sopan memiliki banyak teman yang setia, ke mana dia pergi
selalu mendapat perlindungan dan sambutan dari orang yang dijumpainya. Sedangkan
orang yang ceroboh dan sombong sulit mendapat teman bahkan sering mendapat
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 7
lawan dan musuhnya banyak. Yang seharusnya kawan pun menjadi lawan bagi orang
yang seperti ini.
** Jenisnya dan digunakan pada kesempatan: Sastra ini tergolong dalam pepatah
(Batak: umpama) nasehat. Pepatah etika sopan santun. Biasanya digunakan pada
kesempatan memberangkatkan anak, famili atau sahabat yang hendak pergi ke
perantauan. Dan pepatah ini digunakan sebagai nasehat orang-orang tua kepada anak-
anaknya.
** Padanannya dari sastra Kebijaksanaan Israel: Pengkhotbah 8:13 ; Amsal 10: 2-3.
Tinjauan eksegetis-teologis:
Pengkhotbah mengungkapkan bahwa orang takwa (benar) akan selamat dan
dirahmati Allah, karena takut akan Allah. Keselamatan yang dimaksudkan ialah
keselamatan yang tidak dapat ditangkap oleh indera mata, tetapi sungguh ada.
Perbedaan nasib orang benar dan orang fasik nyata dalam ayat ini. Orang fasik tidak
hidup lama. Tidak mau mengatakan bahwa semua orang fasik tanpa terkecuali hidup
lama. Dalam kenyataanya sekalipun orang fasik bernasib baik dan kadang-kadang
hidup lama, namun tetap menjadi kebenaran mutlak bahwa orang fasik tidak bisa luput
dari hukuman Allah, bahwa hidupnya diperpendek. Sekalipun tetap diterima ada
kekecualian dari pandangan umum itu. Ganjaran bagi orang benar dan ganjaran bagi
kebenaran artinya ganjaran bagi hidup yang benar. Para nabi sering menyoroti
penindasan dan penipuan serta pemerasan terhadap orang yang lemah. Semuanya itu
mengingkari kebenaran yang dituntut Allah dari umatNya. Kebenaran menunjukkan
bahwa Allah memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup jasmani umatNya dan
menggagalkan nafsu-nafsu jahat dari orang jahat. Pandangan teologi tradisional
mengungkapkan bahwa kebaikan akan tumbuh subur dan kejahatan serta orang jahat
akan musna dan tidak bertumbuh. Tetapi kenyataannya tidak sungguh-sungguh terus
terang dinyatakan dan diyakini oleh semua orang.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 8
** Jenis pantun dan digunakan pada kesempatan: pantun ini tergolong ke dalam
pepatah (Batak: umpama) nasehat kepada orang yang berjanji (Batak: marpadan).
Pepatah ini digunakan pada kesempatan ketika menasehati orang yang sering
menginkari janji. Pada upacara adat terjadi pembicaraan dan berkaitan dengan
pengadaan perjanjian. Nasehat ini diberikan dan disampaikan oleh orang tua dari
kalangan keluarga. Ini merupakan unsur sosialisasi untuk mendidik orang Toba menjadi
orang yang konsekuen dalam bertindak.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 9
pada dasarnya dinilai positif. Pengkhotbah tidak menolak nilai dari nazar, tetapi tidak
mau mengikatkan nilai pada nazar, melainkan pada penetapan nazar. Agar bahaya
dari "melupakan nazar" diperkecil dan dihindari, maka pengkhotbah memberi nasehat
untuk selekas-lekasnya menepati nazar. Sebab sungguh-sungguh bodoh kalau
menunda-nunda menepati nazar dan Allah tidak senang pada orang yang ingkar (tidak
menepati) akan nazarnya. Lebih baik tidak bernazar daripada bernazar tetapi tidak
melaksanakannya. Peringatan ini berhubungan dengan membuat janji. Yang menjadi
pokok pikiran ialah "menganggap enteng" karena menganggap enteng, maka manusia
sering cepat sekali bernazar. Tetapi bila tiba saatnya untuk menepati janji itu, maka ia
sudah lupa. Siapa yang belaku demikian adalah orang yang kurang waras. Dan Allah
tidak menyukai orang-orang yang tidak setia, apalagi jika mengingkari janji yang
berkaitan dengan Allah. Karena itu lebih baik tidak bernazar daripada bernazar tetapi
tidak menepatinya. Di sini dinyatakan bahwa bernazar tidaklah merupakan kewajiban
mutlak. Dalam Taurat Musa diungkapkan bahwa orang tidak berdosa bila tidak berjanji
(Ul 23: 22). Tetapi orang yang berjanji /bernazar dan tidak melakukannya ia berdosa
(Ul 23:21). Pengkhotbah berkata: lebih baik engkau tidak berjanji daripada tidak
menebus sesuatu janji yang telah diucapkan.
** Arti terdalam: Umpama ini digunakan untuk kerabat sedarah dan dari satu keluarga
(Batak: dongan sabutuha). Pepatah ini mengisyaratkan kebersamaan untuk
menanggung duka dan derita, suka dan kegembiraan. Sejajar dengan ungkapan:
"ringan sama dijingjing, berat sama dipikul". Dari ungkapan ini terbersit arti mendalam
dari kekerabatan yang dianut oleh orang Batak Toba. Kekerabatan mencakup
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 10
hubungan primordial suku, kasih sayang dipupuk atas dasar hubungan darah.
Kerukunan diusahakan atas dasar unsur-unsur Dalihan Na Tolu. Hubungan antar
manusia dalam kehidupan orang BatakToba diatur dalam sistem kekerabatan Dalihan
Na Tolu. Hubungan ini telah disosialisasikan kepada generasi dari generasi ke generasi
berikutnya. Hubungan ini telah ditanamkan kepada anak sejak dia mulai mengenal
lingkungannya yang paling dekat, misalnya dengan orang tua, sanak saudara dan
kepada famili dekat. Pengertian marga dijelaskan dengan baik sesuai dengan kode etik
Dalihan Na Tolu. Tata cara kehidupan, cara bicara, adat-istiadat diatur sesuai dengan
kekerabatan atas dasar Dalihan Na Tolu itu.
** Jenis sastra: tergolong dalam kelompok pepatah (Batak: umpama). Dipakai pada
kesempatan pesta pernikahan, pesta adat dan pada waktu kemalangan. Pepatah ini
digunakan sebagai nasehat untuk pihak yang berpesta dan yang sedang kemalangan.
** Padanannya dari sastra Kebijaksanaan Israel: Sirakh 3: 31-4: 1-3 ; Ams 3: 27-28:
Tinjauan eksegetis-teologis:
Membalas dengan cinta apa yang telah diperoleh dari orang lain. Dalam teks
sirakh tidak dikatakan apa yang mesti dibalas dengan cinta, kebaikan atau keburukan
yang dialami dari pihak orang lain. Tetapi sangat ditekankan kewajiban berbuat baik
kepada orang yang miskin dan lemah. Dalam hal ini nasehat dalam pepatah teks ini
menekankan keharusan dan supaya tidak menunda-nunda perbuatan baik itu. Amsal
menekankan agar tidak menahan kebaikan dari pada orang yang berhak menerimanya,
pada hal kita dapat melakukannya. Anjuran berbuat baik kepada sesama berarti
kepada teman, kepada rekan, sahabat, atau pendeknya kepada setiap orang yang
dengannya ada hubungan khusus. Dalam Amsal arti kata sesama juga mencakup
pengertian secara luas hinga mencakup orang lain. Ini merupakan langkah pertama ke
arah perluasan kasih kepada sesama manusia (Im 19:18) yang akhirnya dalam Injil,
termasuk musuh juga (Mat 5: 43). Allah mencintai dan mengasihi orang yang berlaku
baik dan benar. Tindakan kasih adalah yang terutama daripada ketaatan kepada hukum
pada hal meniadakan kasih terhadap sesama. Orang yang berbuat baik akan
memperoleh hikmat yang berasal dari Tuhan dan menjadi tenteramlah hidupnya,
bahagia di hadapan Allah.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 11
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 12
• Kekurangan:
@ Ada sebagian sastra yang tidak memiliki aturan.
@ Sastra kebanyakan bertemakan hal duniawi pada hal maksudnya
lebih rohani.
@ Umumnya tidak terlalu memikirkan masa depan.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 13
IV. PENUTUP
Ada ungkapan para tua-tua orang Batak Toba: "Ansit do na halion (so dapotan)
jambar juhut, alai hansitan dope na so dapotan jambar hata", Artinya sangat
menyakitkan jika seseorang tidak mendapat bagian dalam pembagian daging, tetapi
lebih sakit lagi jika seseorang tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dalam pesta
adat. Ungkapan ini hendak menunjukkan betapa penting dan tingginya nilai berbicara
dalam budaya Batak Toba. Ungkapan-ungkapan orang bijak di kalangan Batak Toba
memiliki ciri tersendiri. Hal itu tercermin dalam semua tulisan dan sastra yang dimiliki
oleh suku ini. Sastra Israel juga menunjukkan hal yang sama dan memiliki ciri yang
khas dan bernilai tinggi. Karena itu dalam membandingkan kedua sastra ini, penulis
tidak dapat menemukan ungkapan atau teks yang sungguh-sungguh sama. Makna, arti
dan tujuan dapat sama namun pengungkapannya berbeda-beda. Sastra diungkapkan
dengan kata dan gaya bahasa yang berbeda. Hal itu dipengaruhi oleh cara pikir dan
perkembangan budaya dari kedua sastera ini.
Penulis melihat poin lain, berkaitan dengan perbandingan kedua sastra ini, yakni
masing-masing sastra kebijaksanaan dari kedua suku bangsa ini sungguh bertujuan
untuk membangun, mengembangkan dan mengatur kehidupan manusia agar manusia
dapat hidup sejahtera dan damai di bumi ini. Orang yang bijak akan nampak dalam dan
dari tingkah laku dan tutur kata serta dari ungkapan-ungkapannya. Semoga manusia
semakin bijaksana dan kebijaksanaan Allah menwarnai kebijaksanaan setiap orang.
rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 14
Daftar Bacaan:
1). Sibarani, A.N. Parda. Umpama Batak Dohot Lapatanna Pematangsiatar: "Parda" Jl.
Patimura 100, 1976.
2). Sarumpaet, J.P. MA. Kamus Batak Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1994.
3). Van der Weiden, Wim Dr. Seni Hidup: Sastra Kebijaksanaan Perjanjian Lama.
Yogyakarta: Kanisius, 1994.
4). Harahap, F.K.N. Dr. Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1975.
5). Sihombing, T.M. Jambar Hata: Dongan Tu Ulaon Adat. Jakarta: Tulus Jaya, 1989.
6). Bimas Katolik. Kitab Suci Perjanjian Lama II. Ende-Flores: Arnoldus, 1977/1978.
7). Mc Kane, William. Proverbs : A New Approach. SCM. LTD., 1985.
8). Rolles Driver D.D., Samuel and Buchanan Gray D. Litt, George. A Critical and
Exegetical Commentari ON The Book of Job. Edinburgh: T. & T. Clark, 59 George
Street, 1986.
rajaebookgratis.wordpress.com