Anda di halaman 1dari 14

www.rajaebookgratis.

com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 1

PERBANDINGAN ANTARA SASTRA KEBIJAKSANAAN ISRAEL


DAN SASTRA BUDAYA BATAK TOBA

I. Pengantar
"Marbisuk ma ho!" (Hendaklah kamu cerdik dan bijaksana!). Inilah falsafah kuno
orang Batak Toba yang tetap aktual dalam dan bagi kehidupan masyarakat Toba
hingga pada masa sekarang. Ungkapan ini sering diumbar oleh orang-orang tua dari
jaman ke jaman. Falsafat ini sungguh mempengaruhi cara hidup, pola pikir, cara
pandang dan tingkah laku (praktek hidup) orang Batak Toba. Ungkapan sejajar dapat
ditemukan juga dalam Kitab Suci yang termuat dalam nas yang berisi : "Hendaklah
kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati !" (Mat. 10:16).
Manusia pada dasarnya ingin bijaksana dan cerdik, karena Allah memberikan
dan menciptakan potensi itu dalam diri manusia. Sebagai makhluk yang bernilai luhur,
manusia unik dari ciptaan lain karena ia memiliki akal budi. Dengan akal budi manusia
mampu untuk berkembang menjadi sempurna dan bijaksana.
Manusia yang memiliki akal budi hidup dalam panggung dunia. Panggung dunia
diwarnai oleh pelbagai seni hidup. Manusia berperang sebagai pemain yang memaikan
hidup tersebut. Pengalaman hidup berhadapan dengan sesama, berhadapam dengan
alam ciptaan lainnya, berhadapan dengan daya-daya kekuatan yang tidak nampak
namun mempengaruhi dan membentuk manusia, dan sebagai makhluk rohani
berhadapan dengan Allah Sang Pencipta; membentuk suatu cara hidup yang bijaksana.
Dengan suatu seni hidup para bijak mencoba membantu orang untuk dapat mengambil
sikap yang tepat dalam setiap situasi hidup, dengan demikian dapat berhasil dalam
hidup, bertanggungjawab terhadap hidupnya, bersikap benar terhadap penderitaan,
kematian, makna hidup di dunia ini. Dengan tujuan akhir ialah demi suatu kebahagian
hidup.
Cara-cara hidup tersebut terungkap dalam sastra hidup manusia. Dalam sastra
budaya setiap suku yang diwariskan turun temurun, baik secara lisan maupun tulisan.
Sastra itu tertuang dalam bentuk puisi, pantun, sajak, pepatah, peribahasa, lagu, dan
dalam bentuk lain.
Masyarakat Batak Toba dan bangsa Israel memiliki sastra kebijaksanaan dalam
bentuk budayanya masing-masing seperti bangsa lain. Dalam tugas ini penulis hendak
menjelaskan sebagian dari sastra dari kedua suku bangsa ini, serentak

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 2

membandingkan kedua sastra tersebut, hingga dapat memperoleh kekhasan, kelebihan


dan kekurangannya.

II. Sastra Kebijaksanaan Masyarakat Batak Toba.

2.1 Batak Toba Sekilas Pandang


Masyarakat Batak Toba pada umumnya hidup tersebar atau tinggal di sekitar
daerah Sumatera Utara, khususnya di daerah pulau Samosir dan daerah Tapanuli.
Namun demikian orang Batak telah tersebar ke berbagai penjuru dunia ini. Suku Batak
Toba menjadi suku bangsa yang besar. Nenek moyang suku bangsa Batak diduga
berasal dari Hindia Belakang, walau menurut mitos orang Batak yang beredar di
kalangan masyarakat ini, nenek moyang Orang Batak berasal dari titisan dewa Si Raja
Deang Parujar. Raja Batak sebagai manusia pertama dikirim oleh dewa ke bumi ini di
gunung Pusuk Buhit, di pulau Samosir. Suku ini memiliki beberapa persamaan dengan
salah satu suku di daerah Fhilipina. Karena itu diperkirakan bahwa sebenarnya
keturunan Batak Toba berasa dari daerah Asia bagian Hindia Belakang.
Banyak teori dan pendapat yang berbicara tentang keberadaan suku Batak Toba.
Sebagian berpendapat bahwa suku Batak mencakup lima suku: Batak Toba, Batak
Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Dairi-Pakpak. Tetapi pendapat ini
sangatlah lemah karena bukti untuk itu tidak kuat. Sebagian orang berpendapat bahwa
suku ini berdiri sendiri. Memang ada kemiripan di antara kelima suku ini, misalnya
memiliki sedikit persamaan dalam bahasa, adat kebiasaan. Tetapi lebih banyak
perbedaan. Perbedaan ini menjadi dasar penentu bahwa suku Batak Toba berbeda dari
suku yang lainnya itu. Dalam tugas ini penulis menjelaskan sastra yang dimiliki oleh
suku Batak Toba, karena dari suku inilah penulis berasal.

2.2 Seni Sastra Masyarakat Batak Toba.


Orang Batak Toba terkenal dengan keberaniannya untuk berbicara di depan
umum dan keberanian dalam hal-hal lainnya. Sifat umum dan khas dari suku bangsa ini
ialah "Si boru puas si boru bakkara, molo nunga puas ampema soada mara (artinya,
seseorang harus mengungkapkan isi hati dan perasaannya, dan jika hal itu telah
terungkapkan maka puaslah rasanya dan damai serta selesailah masalkah, semua
masalah harus dituntaskan dengan pembicaraan). Ungkapan ini umumnya mewarnai
sifat orang Batak. Berkaitan dengan itulah maka orang Batak suka berbicara. Suka
berbicara, berkaitan erat dengan bayak hal dalam hidup orang Batak Toba. Suku ini

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 3

memiliki banyak ungkapan-ungkapan berhikmat, pepatah, pantun, falsafah, syair lagu,


dll. Banyak ungkapan bijaksana di kalangan masyarakat Toba. Ungkapan bijak itu tidak
kala penting dan nilainya bagi kehidupan mausia bila dibandingkan dengan ungkapan
bijak dari sastra suku bangsa lain. Ungkapan berhikmat itu sungguh lahir dari
pengalaman dan pergulatan hidup nenek moyang dari dahulu hingga masa sekarang.
Makna yang terkandung dalam sastra Batak Toba berkaitan erat dengan
kehidupan yang dialami setiap hari, misalnya: falsafah pengetahuan (Batak:
Habisuhon), kesusilaan (Batak: Hahormaton), tata aturan hidup (Batak: Adat dohot
uhum) dan kemasyarakatan (Batak: Parngoluon siganup ari). Bila diteliti secara
seksama, sastra kebijaksanaan suku Batak Toba (yang disebut umpama), terdiri dari
empat bagian. Pembagian itu adalah sebagai berikut:
1. Filsafah (Batak: umpama na marisi habisuhon= pepatah yang berisi pengetahuan
atau kebijaksanaan).
2. Etika kesopanan (Batak : umpama hahormaton).
3. Undang-undang (Batak: umpama na mardomu tu adat dohot uhum).
4. Kemasyarakatan (Batak: umpama na mardomu tu parsaoran si ganup ari, ima na
dipangke di tingki pesta, partamueon, dll.).

Arti dan makna umpama (pepatah) dalam suku Batak Toba sangat luas dan
mendalam. Berdasarkan bentuknya ungkapan itu dapat di bagi ke dalam empat bagian
besar. Pembagian itu ialah:
1. Pantun (Batak: umpasa): adalah ungkapan yang berisi permintaan berkat, keturunan
yang banyak, penyertaan dan semua hal yang baik, pemberian dari Allah.
2. Kiasan/persamaan (Batak: tudosan): adalah pepatah yang berisi persamaan dengan
ciptaan (alam) dan semua yang ada di sekitar kita, misalnya: pematang sawah yang
licin.
3. Nyanyian (Batak: endeende): adalah pepatah yang sering dinyanyikan, diungkapkan
oleh orang yang sedang rindu, yang bergembira dan yang sedang sedih.
4. Pepatah (Batak: Umpama) adalah: a). kebijaksanaan/kecerdikan, b). pepatah etika
kesopanan, c). pepatah adat (peraturan :tata cara), d). pepatah hukum.

Berikut ini dijelaskan beberapa contoh dari sastra kebijaksanaan Batak Toba dan
Sastra kebijaksanaan Bangsa Israel !

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 4

1. Berkaitan dengan Penderitaan Manusia:


Nunga bosur soala ni mangan
Mahap soala ni minum
Bosur ala ni sitaonon
Mahap ala ni sidangolon

** Arti harafiah dan leksikal:


Sudah kenyang bukan karena makan
Puas bukan karena minum
Kenyang karena penderitaan
Puas karena kesedihan/dukacita

** Arti dan makna terdalam:


Syair pantun ini mengungkapkan keluhan manusia atas penderitaan yang
berkepanjangan yang menyebabkan keputusasaan. Penderitaan sering dianggap
sebagai takdir. Takdir ditentukan oleh Debata Mulajadi Na Bolon (Allah orang Batak
Toba) harus diterima dengan pasrah saja. Ada orang yang menyerah saja pada
penderitaan dan menjadi apatis. Namun untuk sebagian orang takdir dilihat sebagai
sarana pendidikan, yakni mendidik untuk tabah menghadapi segala cobaan hidup,
menyingkirkan sifat sombong dan sekaligus menanamkan rasa patuh kepada orang
tua, raja, hula-hula (kerabat keluarga), nenek moyang dan Debata Mulajadi Na Bolon.

** Jenis pantun ini ialah "pantun andung" (pantun tangisan) pada penderitaan. Pantun
ini diungkapkan pada waktu mengalami penderitaan (kesedihan dan duka cita),
misalnya pada saat kematian orang tua, sahabat dan famili.

** Padanannya dari Sastra Kebijaksanaan Israel: Ayub 33: 19-22; 36: 15

Tinjauan teologis-eksegetis:
Penderitaan adalah sarana yang digunakan Allah untuk mendidik umat-Nya.
Sebagai sarana pendidikan penderitaan dapat menuntun si pendosa kembali kepada
kesetiaan dan ke jalan yang baik. Penderitaan dapat membantu manusia dalam
perjalanannya menuju Allah. Sengsara dan penderitaan dapat menjadi pemberitahu
yang digunakan Allah untuk mempertobatkan pendosa.

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 5

Penderitaan adalah bahasa dan cara Allah untuk menyapa orang. Kendati harus
diingat bahwa Allah tidak menciptakan atau membuat penderitaan bagi manusia!
Melalui penderitaan terjadi penyelamatan dan penyataan kasih Allah. Sengsara dapat
menyucikan dan membersihkan seseorang dari dosa jika ia bertobat dan percaya
kepada Allah sebagai penyelamat (Yes 1: 25; 48: 10). Sengsara dapat menjadi
pelajaran bagi orang mengenai hal-hal yang penting dan sebagai sarana intropeksi diri
(Ul. 8: 2-3). Penderitaan dapat mengajak orang untuk bertobat (bdk. Ams 3: 11-12) dan
membuka hati manusia bagi Allah dan karyaNya dalam hidup manusia.

2. Berkaitan dengan Nasihat dan Larangan Melakukan Perzinahan:


Silaklak ni dandorung
Tu dangka ni sila-sila
Ndang iba jumonokjonok
Tu na so oroan niba

** Arti harafiah dan leksikal:


Kulit kayu dandorung
Ke dahan kayu silasila
Dilarang mendekati perempuan/wanita
Jika tidak istri sendiri

** Arti terdalam: Dua baris terakhir dari syair pantun di atas menasehatkan kepada
semua pria agar tidak mendekati seorang perempuan/wanita yang tidak istrinya.
Nasehat ini merupakan usaha untuk menghindari tindakan perzinahan dan sekaligus
merupakan larangan untuk tidak melakukan perzinahan. Seorang laki-laki yang
mendekati perempuan yang bukan istrinya dan melakukan hubungan seksual disebut
berzinah. Orang yang melakukan perzinahan dihukum dan terkutuk hidupnya.

** Jenis Sastra: Pepatah nasehat ini digolongkan ke dalam pantun nasehat atau
pepatah nasehat (Batak: umpama etika hahormaton, adat dohot uhum). Pepatah ini
digunakan pada kesempatan pesta adat, pesta perkawinan, dan pada hari-hari biasa
serta pada kesempatan yang biasa juga. Juga sering diungkapkan pada waktu
diadakan musyawarah kampung karena adanya tindakan pelanggaran perkawinan.
Biasanya orang yang berzinah dihukum secara adat.

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 6

** Padanannya dari Sastra Kebijaksanaan : Ams 5:15


"Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual"
(Ams 5:15).

Tinjauan eksegetis-teologis:
Seorang pemuda dinasehati agar tidak melakukan tindak perzinahan dengan
orang lain (dengan perempuan yang bukan istri sendiri). Dinasehatkan dengan tegas
agar menikmati istri sendiri dan setialah padanya seumur hidup. Dosa perzinahan
diartikan sebagai tindak ketidaksetiaan kepada kehendak Allah. Sang murid harus
menikmati kebahagiaan dengan istri sendiri dan bukan dengan perempuan jalang
(pelacur). Dalam hal ini ditekankan kemurnian perkawinan. Jika nasehat ini diindahkan
maka kemurnian perkawinan akan meluap ke luar seperti pancaran-pancaran air dari
pancuran. Tindak zinah sungguh ditentang oleh penulis dan pengarang kitab Amsal ini.
Hal itu didasarkan pada suatu keyakinan bahwa Allah bangsa Israel tidak menghendaki
tindak zinah dan serong. Perbuatan jahat dikutuk dan perbuatan baik diberkati.
Perkawinan yang baik pasti diberkati Allah jika dinikmati menurut hukum-hukum Allah.
Umumnya secara rohani dari nasehat dari sartra kebijaksanaan Israel sering dan selalu
dikaitkan dengan Allah. Kulahmu sendiri adalah bahasa kiasan (kulah, sumur) berarti:
istri yang sah. Dengan zinah yang terkutuk dipertentangkan kesetiaan dalam
perkawinan dan istri sah yang dipuji. Istri yang baaik adalah karunia dari Tuhan dan
penghibur suami.

3. Berkaitan dengan Etika Kesopanan (sopan santun):


" Pantun hangoluan, tois hamatean!"

** Arti harafiah dan leksikal: Sikap hormat dan ramah mendatangkan kehidupan dan
kebaikan; sikap ceroboh atau sombong (tidak tahu adat) membawa
kematian/malapetaka.

** Arti terdalam: sopan santun, sikap hormat dan ramah tamah akan membuahkan
hidup yang mulia dan bahagia (baik), sedangkan sikap ceroboh dan sombong (angkuh)
akan menyebabkan kematian, penderitaan, malapetaka dalam hidup seseorang. Pada
umumnya orang yang sopan memiliki banyak teman yang setia, ke mana dia pergi
selalu mendapat perlindungan dan sambutan dari orang yang dijumpainya. Sedangkan
orang yang ceroboh dan sombong sulit mendapat teman bahkan sering mendapat

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 7

lawan dan musuhnya banyak. Yang seharusnya kawan pun menjadi lawan bagi orang
yang seperti ini.

** Jenisnya dan digunakan pada kesempatan: Sastra ini tergolong dalam pepatah
(Batak: umpama) nasehat. Pepatah etika sopan santun. Biasanya digunakan pada
kesempatan memberangkatkan anak, famili atau sahabat yang hendak pergi ke
perantauan. Dan pepatah ini digunakan sebagai nasehat orang-orang tua kepada anak-
anaknya.

** Padanannya dari sastra Kebijaksanaan Israel: Pengkhotbah 8:13 ; Amsal 10: 2-3.

Tinjauan eksegetis-teologis:
Pengkhotbah mengungkapkan bahwa orang takwa (benar) akan selamat dan
dirahmati Allah, karena takut akan Allah. Keselamatan yang dimaksudkan ialah
keselamatan yang tidak dapat ditangkap oleh indera mata, tetapi sungguh ada.
Perbedaan nasib orang benar dan orang fasik nyata dalam ayat ini. Orang fasik tidak
hidup lama. Tidak mau mengatakan bahwa semua orang fasik tanpa terkecuali hidup
lama. Dalam kenyataanya sekalipun orang fasik bernasib baik dan kadang-kadang
hidup lama, namun tetap menjadi kebenaran mutlak bahwa orang fasik tidak bisa luput
dari hukuman Allah, bahwa hidupnya diperpendek. Sekalipun tetap diterima ada
kekecualian dari pandangan umum itu. Ganjaran bagi orang benar dan ganjaran bagi
kebenaran artinya ganjaran bagi hidup yang benar. Para nabi sering menyoroti
penindasan dan penipuan serta pemerasan terhadap orang yang lemah. Semuanya itu
mengingkari kebenaran yang dituntut Allah dari umatNya. Kebenaran menunjukkan
bahwa Allah memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup jasmani umatNya dan
menggagalkan nafsu-nafsu jahat dari orang jahat. Pandangan teologi tradisional
mengungkapkan bahwa kebaikan akan tumbuh subur dan kejahatan serta orang jahat
akan musna dan tidak bertumbuh. Tetapi kenyataannya tidak sungguh-sungguh terus
terang dinyatakan dan diyakini oleh semua orang.

4. Berkaitan dengan "Janji atau nazar" yang harus ditepati:


Pat ni satua
Tu pat ni lote
Mago ma panguba
Mamora na niose

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 8

** Arti harafiah dan leksikal:


Kaki tikus
Ke kaki burung puyuh
Lenyap/hilanglah si pengingkar janji
Dan kayalah yang diingkari

** Arti terdalam: seorang yang mengingkari janji, apalagi sering-sering mengingkari


akan hilang lenyap (mati) karena tindakannya dan orang yang diingkari akan menjadi
kaya. Orang yang mengingkari janji dikutuk dan ditolak oleh masyarakat umum,
sedangkan orang yag diingkari mendapat penghiburan dan pengharapan yang baik dari
sang pemberi rahmat. Dia akan menjadi kaya dalam hidupnya. Padan adalah janji atau
perjanjian, ikrar yang disepakati oleh orang yang berjanji. Akibat dari pelanggaran
padan lebih daripada hukum badan, karena ganjaran atas pelanggaran padan (janji)
tidak hanya ditanggung oleh sipelanggar janji (padan), tetapi juga sampai pada
generasi-keturunan berikutnya. Ada unsur kepercayaan kutukan di dalamnya. Padan
bersifat pribadi dan rahasia, diucapkan tanpa saksi atau dengan saksi. Jika padan
diucapkan pada waktu malam maka saksinya ialah bulan maka disebut padan
marbulan. Dan jika diucapkan pada siang hari saksinya ialah hari dan matahari disebut
padan marwari. Nilai menepati janji cukup kuat pada orang Toba. Ini mungkin ada
kaitannya dengan budaya padan yang menyatakan perbuatan ingkar janji merupakan
yang terkutuk.

** Jenis pantun dan digunakan pada kesempatan: pantun ini tergolong ke dalam
pepatah (Batak: umpama) nasehat kepada orang yang berjanji (Batak: marpadan).
Pepatah ini digunakan pada kesempatan ketika menasehati orang yang sering
menginkari janji. Pada upacara adat terjadi pembicaraan dan berkaitan dengan
pengadaan perjanjian. Nasehat ini diberikan dan disampaikan oleh orang tua dari
kalangan keluarga. Ini merupakan unsur sosialisasi untuk mendidik orang Toba menjadi
orang yang konsekuen dalam bertindak.

** Padanannya dari sastra Kebijaksanaan Israel: Pengkhotbah 5: 3-4.


Di kalangan bangsa Israel terdapat apa yang disebut dengan "nazar". Dan orang
bernazar karena dan untuk suatu hal. Nazar sering ditujukan kepada Allah. Kitab
pengkhotbah menulis kritik atas kebiasaan untuk mengucapkan nazar, sesuatu yang

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 9

pada dasarnya dinilai positif. Pengkhotbah tidak menolak nilai dari nazar, tetapi tidak
mau mengikatkan nilai pada nazar, melainkan pada penetapan nazar. Agar bahaya
dari "melupakan nazar" diperkecil dan dihindari, maka pengkhotbah memberi nasehat
untuk selekas-lekasnya menepati nazar. Sebab sungguh-sungguh bodoh kalau
menunda-nunda menepati nazar dan Allah tidak senang pada orang yang ingkar (tidak
menepati) akan nazarnya. Lebih baik tidak bernazar daripada bernazar tetapi tidak
melaksanakannya. Peringatan ini berhubungan dengan membuat janji. Yang menjadi
pokok pikiran ialah "menganggap enteng" karena menganggap enteng, maka manusia
sering cepat sekali bernazar. Tetapi bila tiba saatnya untuk menepati janji itu, maka ia
sudah lupa. Siapa yang belaku demikian adalah orang yang kurang waras. Dan Allah
tidak menyukai orang-orang yang tidak setia, apalagi jika mengingkari janji yang
berkaitan dengan Allah. Karena itu lebih baik tidak bernazar daripada bernazar tetapi
tidak menepatinya. Di sini dinyatakan bahwa bernazar tidaklah merupakan kewajiban
mutlak. Dalam Taurat Musa diungkapkan bahwa orang tidak berdosa bila tidak berjanji
(Ul 23: 22). Tetapi orang yang berjanji /bernazar dan tidak melakukannya ia berdosa
(Ul 23:21). Pengkhotbah berkata: lebih baik engkau tidak berjanji daripada tidak
menebus sesuatu janji yang telah diucapkan.

5. Berkaitan dengan Kehidupan Sosial Masyarakat:


Ansimun sada holbung
Pege sangkarimpang
Manimbuk rap tu toru
Mangangkat rap tu ginjang

** Arti harafiah dan leksikal:


Mentimun satu kumpulan
Jahe satu rumpun batang
Serentak melompat ke bawah
Serentak melompat ke atas

** Arti terdalam: Umpama ini digunakan untuk kerabat sedarah dan dari satu keluarga
(Batak: dongan sabutuha). Pepatah ini mengisyaratkan kebersamaan untuk
menanggung duka dan derita, suka dan kegembiraan. Sejajar dengan ungkapan:
"ringan sama dijingjing, berat sama dipikul". Dari ungkapan ini terbersit arti mendalam
dari kekerabatan yang dianut oleh orang Batak Toba. Kekerabatan mencakup

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 10

hubungan primordial suku, kasih sayang dipupuk atas dasar hubungan darah.
Kerukunan diusahakan atas dasar unsur-unsur Dalihan Na Tolu. Hubungan antar
manusia dalam kehidupan orang BatakToba diatur dalam sistem kekerabatan Dalihan
Na Tolu. Hubungan ini telah disosialisasikan kepada generasi dari generasi ke generasi
berikutnya. Hubungan ini telah ditanamkan kepada anak sejak dia mulai mengenal
lingkungannya yang paling dekat, misalnya dengan orang tua, sanak saudara dan
kepada famili dekat. Pengertian marga dijelaskan dengan baik sesuai dengan kode etik
Dalihan Na Tolu. Tata cara kehidupan, cara bicara, adat-istiadat diatur sesuai dengan
kekerabatan atas dasar Dalihan Na Tolu itu.

** Jenis sastra: tergolong dalam kelompok pepatah (Batak: umpama). Dipakai pada
kesempatan pesta pernikahan, pesta adat dan pada waktu kemalangan. Pepatah ini
digunakan sebagai nasehat untuk pihak yang berpesta dan yang sedang kemalangan.

** Padanannya dari sastra Kebijaksanaan Israel: Sirakh 3: 31-4: 1-3 ; Ams 3: 27-28:

Tinjauan eksegetis-teologis:
Membalas dengan cinta apa yang telah diperoleh dari orang lain. Dalam teks
sirakh tidak dikatakan apa yang mesti dibalas dengan cinta, kebaikan atau keburukan
yang dialami dari pihak orang lain. Tetapi sangat ditekankan kewajiban berbuat baik
kepada orang yang miskin dan lemah. Dalam hal ini nasehat dalam pepatah teks ini
menekankan keharusan dan supaya tidak menunda-nunda perbuatan baik itu. Amsal
menekankan agar tidak menahan kebaikan dari pada orang yang berhak menerimanya,
pada hal kita dapat melakukannya. Anjuran berbuat baik kepada sesama berarti
kepada teman, kepada rekan, sahabat, atau pendeknya kepada setiap orang yang
dengannya ada hubungan khusus. Dalam Amsal arti kata sesama juga mencakup
pengertian secara luas hinga mencakup orang lain. Ini merupakan langkah pertama ke
arah perluasan kasih kepada sesama manusia (Im 19:18) yang akhirnya dalam Injil,
termasuk musuh juga (Mat 5: 43). Allah mencintai dan mengasihi orang yang berlaku
baik dan benar. Tindakan kasih adalah yang terutama daripada ketaatan kepada hukum
pada hal meniadakan kasih terhadap sesama. Orang yang berbuat baik akan
memperoleh hikmat yang berasal dari Tuhan dan menjadi tenteramlah hidupnya,
bahagia di hadapan Allah.

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 11

III. PERBANDINGAN ANTARA SASTRA BATAK TOBA DAN SASTRA


KEBIJAKSAAN ISRAEL

A. Kekhasan masing-masing satra:

1. Sastra Batak Toba:


• Sastra Batak Toba lahir dari budaya Batak yang tumbuh berkat relasinya dengan
alam, dunia sekitar dan orang-orang dari suku bangsa lain.
• Pepatah atau ungkapan bijak dalam suku ini tidak diperoleh dari hasil pendidikan
formal, tetapi dari pendidikan suatu perkumpulan, misalnya perguruan silat atau
perkumpulan marga dan adat.
• Sastra ini pada umumnya diwariskan secara lisan.
• Pengarang satra ini tidak diketahui. Waktu penulisan dan tempat mengarang
juga tidak dapat dipastikan.
• Pepatah dan pantun dapat diubah-ubah sesuai dengan situasi yang ada. Tetapi
harus selalu diperhatikan dan dipertahankan isi dan makna yang sebenarnya.
• Sastra ini memiliki arti kiasan atau perumpamaan dan arti langsung (harafiah).
• Pola sajak yang digunakan umumnya bervariasi, ada ab-ab dan ada yang bebas.
• Ada pepatah atau sajak yang bernilai rohani, yang sangat dalam maknanya.
• Pepatah umumnya dikuasai oleh sebagian orang saja yang bertugas sebagai
pembicara dalam adat. Orang yang bisa berbicara dengan baik dan mengetahui
banyak pepatah maka dia dapat dihunjuk sebagai pembicara dalam adat. Tetapi
umumnya sastra ini dapat digunakan oleh siapa saja.

2. Sastra Kebijaksanaan Israel:


• Sastra Israel umumnya dituliskan dalam satu buku tertentu, kendatipun ada juga
yang diwariskan secara lisan, turun temurun.
• Sastra ini telah tersebar luas ke seluruh dunia karena telah masuk ke dalam
agama Kristen.
• Setiap tulisan ada pengarang dan diperkirakan ditulis pada masa atau jaman
tertentu. Hal itu dapat diteliti dalam tulisan, dalam kata-kata, dalam alur
pemikiran yang terdapat dalam sastra itu.
• Masing-masing sastra memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan gaya pemikiran
dan waktu penulisannya.

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 12

• Pesan yang termuat di dalam tulisan pada umumnya jelas.


• Memiliki makna rohani yang mendalam.
• Pengungkapan bebas walaupun juga ada yang memiliki aturan tersendiri dan
memiliki persamaan.
• Sastra kebijaksanaan Israel sungguh-sungguh ungkapan dan buah pikiran
orang-orang bijaksana.

B. Kelebihan, kekurangan dan persamaan:

** Kelebihan dan kekurangan:


a). Sastra Batak Toba:
• Kelebihan: pepatah bersifat sederhana, mudah dimengerti dan diingat oleh
orang, tidak membosankan, memiliki arti harafiah dan arti terdalam yang juga
memiliki kaitan dengan arti harafiah itu. Umumnya pepatah atau sastra Batak
sibuk dengan masa depan.
• Kekurangan: tidak semua tertulis karena itu bisa hilang dan dilupakan oleh
generasi selanjutnya. Sastra ini memiliki bahasa kuno yang terkadang sulit
dimengerti orang jpada aman sekarang.

b). Sastra Kebijaksanaan Israel:


• Kelebihan:
@ Diwariskan secara tertulis.
@ Memiliki kekhasan dari tiap-tiap sastra.
@ Tetap populer sampai sekarang terutama dalam agama Kristen
@ Memiliki arti terdalam dan arti kiasan
@ Kebijaksanaan bersifat universal
@ Hikmat dapat mendidik manusia.

• Kekurangan:
@ Ada sebagian sastra yang tidak memiliki aturan.
@ Sastra kebanyakan bertemakan hal duniawi pada hal maksudnya
lebih rohani.
@ Umumnya tidak terlalu memikirkan masa depan.

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 13

** Persamaan : Masing-masing sastra digunakan dalam kehidupan sehari-hari demi


kebaikan manusia. Sastra bertujuan untuk mendidik manusia terutama untuk generasi
berikutnya. Sastra lahir dari pengalaman manusia. Berisikan patokan-patokan
kebijaksanaan manusiawi. Memiliki pepatah atau ungkapan-ungkapan yang pendek
dan mudah diingat.

IV. PENUTUP

Ada ungkapan para tua-tua orang Batak Toba: "Ansit do na halion (so dapotan)
jambar juhut, alai hansitan dope na so dapotan jambar hata", Artinya sangat
menyakitkan jika seseorang tidak mendapat bagian dalam pembagian daging, tetapi
lebih sakit lagi jika seseorang tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dalam pesta
adat. Ungkapan ini hendak menunjukkan betapa penting dan tingginya nilai berbicara
dalam budaya Batak Toba. Ungkapan-ungkapan orang bijak di kalangan Batak Toba
memiliki ciri tersendiri. Hal itu tercermin dalam semua tulisan dan sastra yang dimiliki
oleh suku ini. Sastra Israel juga menunjukkan hal yang sama dan memiliki ciri yang
khas dan bernilai tinggi. Karena itu dalam membandingkan kedua sastra ini, penulis
tidak dapat menemukan ungkapan atau teks yang sungguh-sungguh sama. Makna, arti
dan tujuan dapat sama namun pengungkapannya berbeda-beda. Sastra diungkapkan
dengan kata dan gaya bahasa yang berbeda. Hal itu dipengaruhi oleh cara pikir dan
perkembangan budaya dari kedua sastera ini.
Penulis melihat poin lain, berkaitan dengan perbandingan kedua sastra ini, yakni
masing-masing sastra kebijaksanaan dari kedua suku bangsa ini sungguh bertujuan
untuk membangun, mengembangkan dan mengatur kehidupan manusia agar manusia
dapat hidup sejahtera dan damai di bumi ini. Orang yang bijak akan nampak dalam dan
dari tingkah laku dan tutur kata serta dari ungkapan-ungkapannya. Semoga manusia
semakin bijaksana dan kebijaksanaan Allah menwarnai kebijaksanaan setiap orang.

rajaebookgratis.wordpress.com
www.rajaebookgratis.com
Sastra Kebijaksanaan …………………………………………………………………… Page 14

Daftar Bacaan:

1). Sibarani, A.N. Parda. Umpama Batak Dohot Lapatanna Pematangsiatar: "Parda" Jl.
Patimura 100, 1976.
2). Sarumpaet, J.P. MA. Kamus Batak Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1994.
3). Van der Weiden, Wim Dr. Seni Hidup: Sastra Kebijaksanaan Perjanjian Lama.
Yogyakarta: Kanisius, 1994.
4). Harahap, F.K.N. Dr. Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1975.
5). Sihombing, T.M. Jambar Hata: Dongan Tu Ulaon Adat. Jakarta: Tulus Jaya, 1989.
6). Bimas Katolik. Kitab Suci Perjanjian Lama II. Ende-Flores: Arnoldus, 1977/1978.
7). Mc Kane, William. Proverbs : A New Approach. SCM. LTD., 1985.
8). Rolles Driver D.D., Samuel and Buchanan Gray D. Litt, George. A Critical and
Exegetical Commentari ON The Book of Job. Edinburgh: T. & T. Clark, 59 George
Street, 1986.

rajaebookgratis.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai