Berdasarkan
UU No. 28/2002
JEMBATAN
JASA
JALAN
JALAN &
& JEMBATAN
BANGUNAN GEDUNG
BANGUNAN GEDUNG
PENATAAN
PERKIM
PERKIM & RUSUN
& RUSUN
JASAKONSTRUKSI
PENATAANRUANG
KONSTRUKSI
RUANG
RUMAH NEGARA
RUMAH NEGARA
penyelenggaraan PU
Undang-undang yang melandasi
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Undang-undang RI
No. 28 Tahun 2002
tentang
Bangunan Gedung
(UUBG)
E
Peran UUJK & UUBG
dalam Industri Konstruksi (BG)
Asosiasi
Asosiasi
Profesi
Profesi
KODE ETIK LPJK/L… PERATURAN
STANDAR
LPJK/L… DAERAH
TEKNIS
IMB
KONTRAK SLF
UUJK UUBG
PEMILIK/
PEMILIK/
PENGGUNA
PENGGUNA JASA
JASA
PROGRAM
KEBUTUHAN
Permasalahan BG di Indonesia
Tidak sesuai
peruntukan
Tidak
CAMPURAN memenuhi
BETON Persyaratan
teknis
PEMBESIAN YANG
KELIRU
PENGGUNAAN
AGREGAT/SPLIT BULAT
Rusak
akibat
gempa
Rusak
akibat
kebakaran
ITC Permata
Menimbulkan Hijau
kecelakaan
Menara
Jamsostek
Lubang!
Membahayakan
Tidak aksesibel
penca bagi penca
Tidak ada
“guiding
block” bagi
Tuna Netra
Sudut yang
membahayakan
bagi Tuna Daksa/
kursi roda
Pokok Persoalan
Bangunan gedung didirikan pada lokasi
yang tidak sesuai dengan peruntukan
tata ruang;
Bangunan gedung didirikan pada lokasi
rawan bencana tidak memenuhi
persyaratan teknis tahan gempa;
Belum semua Bangunan Mempunyai IMB;
Masyarakat membangun sendiri dan
tidak memakai kaidah-kaidah yang benar;
Bangunan Gedung yang telah mempunyai
IMB, masih banyak yang belum memenuhi
persyaratan teknis.
PENGATURAN BANGUNAN GEDUNG
Undang-undang No. 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
Perpres
Perpres
Perda Bangunan Gedung di
Pedoman kab/kota
Pedomanteknis
teknisdan
dan
Standar
StandarTeknis/SNI
Teknis/SNI
KONDISI
KONDISISOSIAL,
SOSIAL,BUDAYA,
BUDAYA,
EKONOMI, GEOLOGI DAN GEOGRAFI 9
EKONOMI, GEOLOGI DAN GEOGRAFI
DAERAH
DAERAH
Alur Pikir UUBG
LINGKUP PENGATURAN
FUNGSI
TUJUAN
KONDI • FUNGSIONAL
PENYELENGGA- & EFISIEN
SI YG AZAS
ADA
RAAN • TERTIB
PENYELENG-
PENYELENG-
GARAAN
PERSYARATAN • KEPASTIAN
HUKUM
PERAN MASYARAKAT
PEMBINAAN
SANKSI
SISTIMATIKA UUBG
JUDUL
KONSIDERAN
DASAR HUKUM
TUJUAN:
1. mewujudkan BG yang fungsional dan sesuai dengan
tata BG yang serasi dan selaras dengan
lingkungannya;
2. mewujudkan tertib penyelenggaraan BG yang
menjamin keandalan teknis BG dari segi keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;
3. mewujudkan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan BG.
administrasi teknis
Status Hak atas Tanah Tata Bangunan Keandalan BG
Peruntukan dan
Status Kepemilikan BG Keselamatan
Intensitas BG
Pengendalian Dampak
Kenyamanan
Pembangunan BG di atas Tanah Milik Lingkungan
Orang/Pihak Lain dengan
Perjanjian Tertulis Kemudahan
Persyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung adat, semi permanen,
darurat, dan bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi bencana ditetapkan
oleh PemDa sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat.
Persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung fungsi khusus, juga harus
memenuhi persyaratan administratif dan teknis khusus yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang.
Bab V: Penyelenggaraan BG UUBG
PEMBONGKAR-
PEMBANGUNAN PEMANFAATAN PELESTARIAN
AN
KAJIAN
TEKNIS
PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN
PELESTARIAN
PENDATAAN
Bab VI: Peran Masyarakat UUBG
Memantau & Menyampaikan Gugatan
Memberikan
Menjaga Pendapat Perwakilan
Masukan NSPM
Ketertiban (public hearing) (class action)
administratif Pidana
peringatan tertulis; Melanggar Lalai
pembatasan kegiatan pembangunan;
penghentian sementara/tetap pada Kerugian Harta Benda: Kerugian Harta Benda:
pekerjaan pelaks. pembangunan; pidana penjara paling pidana kurungan paling
lama 3 th. dan/atau lama 1 th. dan/atau denda
penghentian sementara atau tetap denda paling banyak paling banyak 1% dari
pada pemanfaatan BG; 10% dari nilai BG nilai BG
pembekuan/pencabutan izin
mendirikan BG; Cacat seumur hidup:
Cacat seumur hidup: pidana
pembekuan/pencabutan sertifikat pidana penjara paling
kurungan paling lama 2
laik fungsi BG; lama 4 th. dan/atau
th. dan/atau denda paling
denda paling banyak
perintah pembongkaran BG banyak 2% dari nilai BG
15% dari nilai BG
Bagi Pemilik/Pengguna
Bagi Penyedia Jasa Konstruksi UUJK
Bab IX: Ketentuan Peralihan UUBG
16 Desember 2003
Peraturan Pemerintah No. 36/2005
tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG
UU No. 28 Tahun 2002 ttg BG BCI
10 Bab, 49 Pasal, 149 Ayat PPBG
9 Bab, 120 pasal
21 Pasal/ayat tentang Fungsi,
FUNGSI dan PERSYARATAN
Persyaratan Administrasi & Teknis
BANGUNAN GEDUNG
dan 3 Pasal/ayat tentang Sanksi
PEMBINAAN
1 Pasal/ayat tentang Pembinaan Dalam Penyelenggaraan
Bangunan Gedung
1 26
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 28 tentang BG
SISTEMATIKA
PP No 36 tahun 2005
1 34
Output Yang Diharapkan
dari kerjasama Teknis Dep. PU -Jica
TINGKAT PUSAT
 Masukan/input atas peraturan tentang
pembangunan di wlayah gempa;
 Dukungan pengembangan sistem
informasi bg skala nasional;
 Peningkatan kapasitas kelembagaan bg di
pusat;
 Review /masukan atas peta zonasi gempa
(mikrozonasi);
 Action plan untuk wilayah rawan gempa
di indonesia;
 Kampanye nasional atas hasil kerjasama
1 35
Output Yang Diharapkan
dari kerjasama Teknis Dep. PU -Jica
TINGKAT PROVINSI
 Pengembangan kapasitas kelembagaan;
 Pembinaan peraturan daerah BG pada
kab/kota;
 Pengembangan Sisinfo BG;
TINGKAT KAB/KOTA
 Draf PERDA BG kab/kota sesuai dengan
UUBG, PPBG dan Peraturan perUUan , dan
zonasi gempa;
 Dukungan pengembangan SiInfo BG bagi
mekanisme Prosedur IMB dan SLF,
khususnya untuk wilayah bencana;
1 36
 Peningkatan kapasitas kelembagaan BG;
Terima Kasih
NO KAB/KOTA TAHUN
1 Provinsi Sumatera Barat 2007
2 Provinsi DKI Jakarta 2007
3 Kab. Pandeglang (Prop. Banten) 2007
4 Kota Bandung (Prop. Jawa Barat) 2007
5 Kota Semarang (Prop. Jawa Tengah) 2007
6 Kab. Pekalongan (Prop. Jawa Tengah) 2007
7 Kab. Banyumas (Prop. Jawa Tengah) 2007
8 Kab. Batang (Prop. Jawa Tengah) 2007
9 Kab. Purworejo (Prop. Jawa Tengah) 2007
10 Kota Probolinggo (Prop. Jawa Timur) 2007
11 Kab. Sukamara (Prop. Kalimantan Tengah) 2007
Upaya yang akan dilakukan
Melanjutkan kegiatan pembinaan penyelenggaraan bangunan
gedung yang selama ini telah dilakukan;
Melakukan percontohan audit bangunan gedung di 33 provinsi
(2008);
Membentuk PIP2B (Pusat Informasi Pengembangan Permukiman
dan bangunan) di provinsi sebagai salah satu bentuk layanan
informasi tentang bangunan gedung
Bersama Depdagri melaksanakan pembinaan kelembagaan dan
mekanisme perizinan melalui sosialisasi kepada para aparat
kabupaten/kota;
Bantuan teknis kepada pemerintah kabupaten/kota dalam
penyusunan Perda Bangunan Gedung;
Memfasilitasi pihak PHRI (Persatuan Hotel dan Restauran
Indonesia) dalam pengecekan bangunan agar memiliki sertifikat
laik fungsi.