Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa air
kehidupan tidak mungkin berlanjut. Air memiliki fungsi yang tidak dapat digantikan dengan
benda lainnya, sedangkan sungai merupakan sumber air yang sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi, dapat
menyebabkan peningkatan permintaan air bersih, serta peningkatan pencemaran air yang
akan berujung pada meningkatnya resiko lingkungan sekitar bagi makhluk hidup lain.
Perubahan baik dari segi kualitas atau kuantitas air dan beberapa bencana lingkungan lain
dapat menyebabkan tegangan dan kesulitan dalam daerah aliran sungai di berbagai belahan
bumi (Gusmaweti, dan Deswanti, L., 2015).

Dalam sistem daerah aliran sungai, sungai yang berfungsi sebagai wadah pengaliran
air selalu berada di posisi paling rendah pada permukaan bumi, sehingga kondisi sungai tidak
dapat dipisahkan dari kondisi daerah aliran sungai. Perubahan kondisi kualitas air pada aliran
sungai merupakan dampak pembuangan dari penggunaan bahan-bahan baik organik atau
anorganik oleh manusia (Ahmed et al., 2005). Pada umumnya, sungai dapat dijumpai di
setiap tempat dengan ukuran dan warna air yang berbeda-beda. Di Indonesia, sungai banyak
di manfaatkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari, baik untuk transportasi, MCK (Mandi,
Cuci, dan Kakus) dan sebagainya. Bahkan di wilayah-wilayah tertentu, sungai dapat
digunakan untuk menunjang kebutuhan makan dan minum. Sungai merupakan sumber air
bagi masyarakat yang banyak dimanfaatkan untuk berbagi keperluan, seperti halnya berbagai
aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berasal, baik dari kegiatan industri, rumah
tangga, perikanan, dan pertanian, dimana berbagai aktivitas tersebut akan menghasilkan
limbah yang memberikan sumbangan berupa limbah dan hal tersebut dapat menurunkan
kualitas air sungai (Wardhana, 2004).

Sungai sebagai aliran air sangat berperan penting dalam berbagai kehidupan, baik
untuk manusia maupun makhluk hidup yang lain. Sungai dapat berfungsi sebagai habitat
berbagai organisme air, sumber air dan lain sebagainya. Sungai merupakan suatu wilayah
ekosistem terbuka yang akan selalu mendapat buangan limbah dari berbagai aktivitas
masyarakat. Limbah yang masuk kedalam sungai dapat menyebabkan terjadinya perubahan
faktor fisika, kimia, dan biologis yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas air
dan berdampak negatif bagi organisme air yang hidup didalamnya.

Daerah malang raya banyak dilalui berbagai sungai besar, dimana banyak sungai
tersebut yang tercemar oleh limbah domestik maupun industri. Salah satu sungai yang
diambil sample yaitu aliran Sungai Amprong, di daerah Jodipan, Kab. Malang. Sungai
Amprong ini diukur kondisi airnya dengan acuan indikator fisika (Kekeruhan dan suhu air),
indikator kimia (pH dan DO (Dissolved Oxygen) atau kadar oksigen terlarut), dan indikator
biologis.

Rumusan Masalah
Penulisan Laporan Praktikum ini memiliki rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana kondisi air Sungai Amprong di Kab. Malang yang dinilai berdasar
indikator fisika (Kekeruhan air dan suhu) ?
2. Bagaimana kondisi air Sungai Amprong di Kab. Malang yang dinilai berdasar
indikator kimia (DO (Dissolved Oxygen) atau kadar oksigen terlarut dan pH) ?
3. Bagaimana kondisi air Sungai Amprong di Kab. Malang yang dinilai berdasar
indikator biologis ?

Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari laporan praktikum ini, yaitu bisa digunakan sebagai
informasi mengenai keadaan air Sungai Amprong, di daerah Jodipan, Kab. Malang secara
fisika, kimia, dan biologis.

Daftar Rujukan
Ahmed, F., Aziz, M.L., Alam, M.J., Hakim, M.A., Khan, M.A.S., dan Rahman, M.A. 2015.
Impact on Aquatic Environment for Water Pollution in the Vahirab River. The
International Journal of Engineering and Science. Volume 4, pp. 56-62.
Gusmaweti, dan Deswanti, L. 2015. Analisis Parameter Fisika-Kimia sebagai Salah Satu
Penentu Kualitas Perairan Batang Palangki Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015. SP-017-3.
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai