Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI


DALAM BIDANG PENDIDIKAN KEPERAWATAN”

Tim Penyusun :

Nama NIM
Arsyawina P07220318010
Diah Setiani P07220318013
Hesti Prawita Widiastuti P07220318020
Indah Nur Imamah P07220318022
Rivan Firdaus P07220318032

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahan Rahmat-Nya berupa kesemparan dan pengetahuan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Rasa terima kasih juga kami sampaikan
kepada :
1. H. Supriadi, S.Kp., M.Kep selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kalimantan
Timur selaku Direktur dan Pembimbing dalam penyusunan makalah ini.
2. Ismansyah, S.Kp., M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Kaltim.
3. Ns. Parellangi, S.Kep., M.Kep., MH selaku Ketua Program Studi Ners
Poltekkes Kemenkes Kaltim.
4. Ns. Rizky Setiadai, S.Kp., MKM selaku Koordinator Mata Kuliah Sitem
Informasi Kesehatan.
5. Teman sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari hal itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.

Samarinda, 21 Desember 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
C. Sistematika Penulisan...................................................................................2
BAB II TELAAH PUSTAKA..................................................................................3
A. Teori Generasi...............................................................................................3
B. Pengertian Sistem Informasi.........................................................................5
C. Pemanfaatan Sistem Informasi Dalam Bidang Pendidikan Keperawatan....6
D. Kajian Jurnal terkait Pendidikan Jarak Jauh...............................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini kebutuhan akan data dan informasi yang
tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sangat dibutuhkan
keberadaannya karena merupakan sumber utama dalam pengambilan
kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi merupakan kondisi positif yang akan
sangat mendukung berkembangnya sistem informasi kesehatan, hal ini juga
sangat berguna dalam pengambilan keputusan bisa lebih mudah jika semua
informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Untuk tujuan itu sistem informasi
kesehatan perlu dibangun dengan mengorganisir berbagai data yang telah
dikumpulkan secara sistematik, memproses data menjadi informasi yang
berguna.
Saat ini, pendidikan tinggi memasuki era Revolusi Industri 4.0. Perguruan
tinggi diharapkan mampu bersaing dan menguasai literasi baru yang meliputi
literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Kemampuan dalam
menguasai literasi baru tersebut menjadi nilai yang tidak dapat diabaikan oleh
perguruan tinggi untuk mampu bersaing secara global.
Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), merupakan salah satu terobosan
dalam Era Revolusi Industri 4.0. Dalam perkembangannya, sistem PJJ
mengambil manfaat besar dari perkembangan media dan teknologi informasi
dan komunikasi yang dapat menjembatani kebutuhan akan pendidikan secara
massal dan luas. Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan model
pendidikan jarak jauh yang fleksibel dan cerdas, mampu membuka akses
pendidikan bagi siapa saja melintasi batas ruang dan waktu, serta mengatasi
berbagai kendala sosioekonomis.
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait
pengembangan penerapan system informasi pada bidang keperawatan.

1
C. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan (terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika
penulisan), Bab II Telaah Pustaka (terdiri dari Teori Generasi, Sistem
Informasi, Pemanfaatan Sistem Informasi dalam bidang keperawatan) dan Bab
III Penutup (berisi kesimpulan dan Saran).

2
BAB II
TELAAH PUSTAKA

A. Teori Generasi
1. Generasi X
Generasi X (lahir pada 1965-1980) yang disebut sebagai baby bust
karena kelompok umur ini merasa dikeluarkan dari kelompok sebelumnya
dan masuk ke angkatan kerja hanya untuk menemukan celah-celah posisi
karena semua posisi telah diisi oleh saudara-saudaranya (Tapscott, 1998).
Hill (2004) menjelaskan, mereka (generasi X) sering menyaksikan
orang tua mereka bekerja berjam-jam di tempat kerja dan tidak seimbang
dalam kehidupan yang dipenuhi oleh stress.
Tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari
penggunaan PC (personal computer), video games, tv kabel dan internet.
Penyimpanan datanya pun menggunakan floopy disk atau disket. MTV dan
video games sangat digemari masa ini.
Ciri-cirinya :
a. Mampu beradaptasi
b. Mampu menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi
yang tangguh
c. Memiliki karakter mandiri dan loyal (setia)
d. Sangat mengutamakan citra, ketenaran, dan uang
e. Tipe pekerja keras
f. Kekurangannya selalu menghitung kontribusi yang telah diberikan
perusahaan terhadap hasil kerjanya
2. Generasi Y
Generasi Y (lahir tahun 1981-1994), atau yang lebih dikenal sebagai
Generasi Millennium, tumbuh seiring dengan banyak kejadian yang
mengubah dunia, di antaranya berkembangnya komunikasi massa, serta
internet. Generasi Y yang telah bekerja menunjukkan sikap yang

3
senantiasa bertentangan dengan peraturan kantor. Namun, generasi ini
boleh dipuji untuk energi dan semangat bekerjanya yang luar biasa
(Tapscott, 1998).
3. Generasi Z
Generasi Z (lahir tahun 1995-2010), disebut juga iGeneration,
generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan
generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam
satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC,
dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan
kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.
Generasi ini juga sudah sangat nyaman dan terbiasa dengan dunia
virtual (digital) karena mereka telah dihadapkan dengan teknologi
semenjak mereka lahir, seperti internet, smartphone, streaming video, dan
media sosial. Konsumsi mereka terhadap teknologi tersebut sangat besar.
Salah satunya adalah kecenderungan penggunaan internet. Generasi Z juga
memiliki tren untuk menggunakan peralatan yang canggih tanpa merasa
khawatir akan efeknya (Wood, 2013).
Ciri – ciri sifat positifnya adalah cepat menangkap, trampil
menggunakan IT (cepat), kreativitas tinggi, daya ingat kuat, percaya diri,
pandai bicara, lebih berani (mengemukakan pendapat), rasa ingin tahu
besar dan cepat dewasa (Waruwu, 2016).
Ciri – ciri sifat yang kurang baiknya adalah kurang daya juang,
membangkang, susah diatur, kurang mandiri, kurang menghormati orang
tua (kurang sopan), kurang bertanggung jawab, materialis, cari jalan
pintas, santai, manja, cengeng, cari perhatian, kurang fokus, konsentrasi,
cepat bosan, emosi tinggi, mudah tersinggung, instan, manja, suka
ngambek, cuek, egois, egosentris, kurang peka (Waruwu, 2016).
Ciri – ciri sifat negatifnya adalah kecanduan gadget, sulit mengatur
waktu dan menentukan prioritas (hal-hal yang tidak penting lebih
diutamakan), banyak buang waktu (nonton, main games); jadwal
berantakkan, individualis, tidak mempedulikan lingkungan sekitar (ketemu

4
orang tidak menyapa), egois, hubungan pribadi dalam keluarga renggang,
anti sosial, mementingkan pencitraan diri di dunia maya, masalah
kesehatan (kesehatan menurun), lebih tertutup, malas (proses otak menjadi
lambat), cyber bullying, mudah melakukan kejahatan (bertengkar di media
sosial) dan maunya serba instan, kurang berusaha.
Dari uraian tentang ciri- ciri sifat generasi Z tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan Intelektual mereka meningkat, dunia
pengetahuan mereka menjadi sangat luas dalam usianya yang relatif muda,
tetapi kecerdasan emosional – spiritual nya menurun drastis dibanding
dengan generasi Baby Boomer dan generasi X.
4. Generasi Aplha
Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025), generasi yang sangat terdidik
karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, rata-rata memiliki
orang tua yang kaya.
Generasi Alpha adalah generasi yang paling berpelajaran tinggi. Awal
bersekolah sekita usia 3-4 tahun. Mewarisi kemewahan material dari
generasi X dan Y yaitu ibu bapak mereka. Berpelajaran tinggi, hidup
dibantu oleh gadget-gadget berteknologi tinggi.
B. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012), Sistem Informasi
merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari setiap informasi yang
dibutuhkan dalam proses bisnis serta aplikasi yang digunakan melalui
perangkat lunak, database dan bahkan proses manual yang terkait.
Menurut Stair and Reynolds (2012), Sistem Informasi adalah suatu
sekumpulan elemen atau komponen berupa orang, prosedur, database dan alat
yang saling terkait untuk memproses, menyimpan serta menghasilkan
informasi untuk mencapai suatu tujuan (goal).
Menurut Gelinas dan Dull (2012) Sistem Informasi adalah sistem yang di
buat secara umum berdasarkan seperangkat komputer dan komponen manual

5
yang dapat dikumpulkan, disimpan dan diolah untuk menyediakan output
kepada user.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
suatu kombinasi modul yang terorganisir yang berasal dari komponen-
komponen yang terkait dengan hardware, software, people dan network
berdasarkan seperangkat komputer dan menghasilkan informasi untuk
mencapai tujuan.
Penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem
informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa
adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi
dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan
mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat
sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
C. Pemanfaatan Sistem Informasi Dalam Bidang Pendidikan Keperawatan
Dalam konteks pendidikan, akhir-akhir telah banyak diperkenalkan
model pembelajaran berbasis teknologi dengan berbagai macam istilah yang
digunakan, seperti: Computer Assisted Intsruction (CAI), Computer Based
Education (CBE), ICT, Computer Based Training (CBT), Computer Based
Instruction (CBI), Distance Learning, Distance Education, Cybernetic
Learning Environment (CLE), Desktop Video Conferencing, Integrated
Learning System (ILS), Learner-Cemterted Classroom (LCC),
Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dan sebagainya. Semua istilah
tersebut pada intinya sama, yakni mengacu kepada sistem pembelajaran yang
mengandalkan pemanfaatan teknologi.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan di
negara-negara maju : di Amerika Serikat, misalnya, pemanfaatan komputer
dan jaringan komputer telah dilakukan sejak tahun 1980-an. setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk mengakses bahan-bahan pelajaran yang
disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi ini ternyata berhasil meningkatkan hasil

6
ujian, penurunan tingkat putus sekolah, dan penurunan tingkat ketidakhadiran
di kelas.
Ada banyak bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam bidang pendidikan yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut :
1. Pembelajaran Berbasis Komputer
Pendekatan pembelajaran melalui teknologi komputer ini dapat
berbentuk antara lain:
a. Bentuk belajar model, yaitu peserta didik dapat belajar melalui latihan-
latihan yang diulang-ulang sehingga peserta didik dapat meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan tertentu, misalnya untuk pelajaran
praktikum dan ketrampilan
b. Bentuk belajar simulasi, yaitu bentuk belajar peniruan kenyataan yang
diabstraksikan dan dapat dilihat secara nyata melalui layar monitor,
misalnya pada sesi permainan olah raga dan ketrampilan
c. Bentuk belajar permainan, dimana peserta didik dilibatkan dalam
operasi mental dalam bentuk permainan, misalnya pelajaran olah raga
permainan, sosio-drama, sosiologi.
d. Bentuk pembelajaran tutorial, yaitu bentuk belajar yang diberikan
dengan sistem modul, dalam hal ini komputer akan menampilkan
informasi-informasi yang perlu diketahui dan dipahami serta direspon
oleh peserta didik.
e. Bentuk pembelajaran jenis tes, dalam hal ini peserta didik
menyampaikan permasalahan yang sudah dikuasai dan belum dikuasai,
sehingga ada umpan balik dalam rangka memperbaiki proses
pembelajaran selanjutnya.
2. Berbagi hasil penelitian, teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal
ini khususnya internet, telah banyak digunakan sebagai sumber informasi
untuk menunjang pendidikan.
3. Konsultasi dengan pakar internet, juga banyak dimanfaatkan untuk
berkonsultasi dengan pakar-pakar yang berbeda di tempat lain. hal ini
menyebabkan ruang dan jarak bukan lagi menjadi masalah. contohnya :

7
seorang siswa di pulau kalimantan yang sedang melakukan penelitian
dapat berkonsultasi dengan seorang dosen yang ada di pulau jawa. hal ini
dapat dilakukan dengan pemanfaatan layanan e-mail, cahatting, ataupun
mailing list di internet.
4. Perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang
ditempatkan di internet. Misalnya, perpustakaan online memungkinkan
mahasiswa ST3 TELKOM dapat mengakses perpustakaan online
mahasiswa Telkom University.
5. Diskusi online. Aplikasi diskusi online memungkinkan para pelajar dapat
saling bertukar pikiran tanpa harus berkumpul disuatu tempat.
6. Kelas online, aplikasi kelas online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga
pendidikan jarak jauh, seperti Universitas Terbuka dan sekolah-sekolah
terbuka. materi-materi pelajaran dibuat interaktif dan menarik sehingga
kualitas belajar di kelas online tidak kalah dengan kualitas belajar di kelas
biasa.
E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi
yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses
dimana saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning,
peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang
kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-
learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan
tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi
atau program pendidikan.
Pemanfaatan sistem informasi dalam pendidikan keperawatan salah
satunya adalah Pendidikan Jarak Jauh bidang Keperawatan. Pendidikan ini
juga menggunakan pembelajaran dengan e-learning (materi, penugasan,
diskusi, latihan kuis dan video konferensi).
Sistem pendidikan jarak jauh (PJJ), yang dipersepsikan sebagai inovasi
abad 21, merupakan sistem pendidikan yang memiliki daya jangkau luas,
lintas ruang, waktu, dan sosioekonomi. Sistem PJJ membuka akses terhadap

8
pendidikan bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Dengan karakteristik
tersebut, sistem PJJ seringkali dianggap sebagai solusi terhadap berbagai
masalah pendidikan, terutama yang berkaitan dengan pemerataan dan
demokratisasi pendidikan, serta perluasan akses terhadap pendidikan
berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat. Melalui berbagai perangkat
hukum yang telah dikeluarkan pemerintah, antara lain, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan yang kemudian diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010, dan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam
dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap pendidikan. Situasi ini membuka kesempatan dan
peluang bagi berbagai institusi pendidikan tinggi untuk berpartisipasi aktif
dalam pendidikan jarak jauh (Pannen, et all, 2016).
Dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, pada pasal 31 ayat 2 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayan Nomor 24 Tahun 2012 Pasal 2Ayat 2 dinyatakan bahwa PJJ
diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan perluasan dan pemerataan akses
sehingga mempermudah layanan Pendidikan Tinggi dalam pendidikan dan
pembelajaran yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan. Oleh karenanya PJJ
memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan/atau menggunakan teknologi
lainnya. Melalui sistem PJJ, setiap orang dapat memperoleh akses terhadap
pendidikan berkualitas tanpa harus meninggalkan keluarga, rumah, pekerjaan,
dan tidak kehilangan kesempatan berkarir. Selain memperluas akses, sistem
PJJ juga meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan bagi setiap orang.
Sifat massal sistem PJJ dalam mendistribusikan pendidikan berkualitas yang
terstandar melalui pemanfaatan TIK, standardisasi capaian pembelajaran

9
(learning outcomes), materi ajar, proses pembelajaran, bantuan belajar, dan
evaluasi pembelajaran, menjadikan pendidikan berkualitas dapat diperoleh
berbagai kalangan lintas ruang dan waktu (Pannen, et all, 2016).
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Pendidikan Jarak Jauh (Pannen, et all,
2016)
Beberapa istilah yang digunakan dalam konteks penyelenggaraan
program PJJ pada jenjang pendidikan tinggi adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan jarak jauh (PJJ) adalah pendidikan yang peserta didiknya
terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan
media lain;
b. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu serta telah terdaftar dalam
penyelenggaraan program pendidikan atau mata kuliah tertentu;
c. Sumber belajar PJJ adalah beragam bahan/sumber berbasis TIK yang
digunakan dalam proses belajar;
d. Bantuan belajar adalah segala bentuk kegiatan pendukung yang
dilaksanakan oleh pengelola PJJ untuk membantu kelancaran proses
belajar peserta didik berupa pelayanan akademik dan administrasi,
maupun pribadi, secara tatap muka maupun melalui pemanfaatan TIK;
e. Tutorial adalah bentuk bantuan belajar akademik yang dapat
dilaksanakan secara tatap muka maupun melalui pemanfaatan TIK;
f. Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah penilaian yang dilakukan
terhadap hasil proses belajar peserta didik baik secara tatap muka
maupun berbasis TIK;
g. Praktik adalah latihan keterampilan penerapan teori dengan
pengawasan langsung menggunakan sarana dan prasarana yang
memenuhi standar minimum;

10
h. Praktikum adalah tugas terstruktur dan berhubungan dengan validasi
fakta atau hubungan antar fakta, yang mendukung capaian
pembelajaran secara utuh sesuai dengan persyaratan dalam kurikulum;
i. Unit sumber belajar jarak jauh (USBJJ) adalah unit pendukung
penyelenggaraan program PJJ yang berada di luar kantor pusat, di
daerah, dan atau di wilayah jangkauan perguruan tinggi (PT) (termasuk
PT mitra, sekolah, pusat pelatihan, industri, UKM, pemerintah daerah,
dan atau pihak lain);
j. Sistem pendidikan tinggi tatap muka adalah pendidikan tinggi yang
menyelenggarakan proses pembelajaran melalui pertemuan langsung
antara tenaga pendidik dengan peserta didik;
k. Pembelajaran elektronik (e-learning) adalah proses pembelajaran yang
memanfaatkan paket informasi elektronik untuk kepentingan
pembelajaran dan pendidikan, yang dapat diakses oleh peserta didik,
kapan saja dan dimana saja berbasis TIK;
l. Pembelajaran terpadu pada perguruan tinggi (blended learning) adalah
proses pembelajaran yang menggabungkan pemanfaatan e-learning
dan pembelajaran tatap muka konvensional; dan Pendidikan jarak jauh
pada program studi diselenggarakan jika proses pembelajaran pada
50% atau lebih mata kuliah dalam 1 (satu) program studi
diselenggarakan secara jarak jauh dengan memanfaatkan TIK.
2. Fungsi dan Tujuan (Pannen, et all, 2016)
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh
berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat
yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
Pernyataan ini dipertegas lagi dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun
2012 pasal 31 ayat (2) tentang Pendidikan Tinggi bahwa selain untuk
memberikan layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok masyarakat
yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler,
pendidikan jarak jauh bertujuan untuk memperluas akses serta

11
mempermudah layanan Pendidikan Tinggi dalam pendidikan dan
pembelajaran.
Sementara itu, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (pasal
118 ayat 1) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh bertujuan
meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Senada dengan itu,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada
Pendidikan Tinggi, pada pasal 2 dinyatakan bahwa pendidikan jarak jauh
bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses terhadap
pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, penyelenggaraan pendidikan jarak jauh harus
sejalan dengan fungsi dan tujuan yang telah diformulasikan dalam
perundangan yang berlaku, yakni untuk memperluas dan meratakan akses
pendidikan yang bermutu serta relevan dengan kebutuhan masyarakat.
D. Kajian Jurnal terkait Pendidikan Jarak Jauh
1. Distance Education Nursing in Turkey (Kantek, 2014)
Abstract
Distance education is an important means for nursing knowledge to
become widespread. Although distance learning is seen as a strategy for
providing solutions for educational problems such as insufficiency of
lecturers, an oncoming deficit for nurses, and the unavailability of
continuing education of nurses; the applications concerning nurses are
limited. This article presents a general overview of the distance education
application in Turkey and aims at reviewing the current status concerning
distance education in nursing especially, by emphasizing the significance
of distance education, and to provide perspective for administrators.

12
2. The Case for Distance Education in Nursing (Holly, 2009)
Conclusion
Distance education is capable of providing increased flexibility, access and
cost- effectiveness in nursing education all at the same time. As a result, e-
learning is increasingly viewed as an economical way of expanding
educational activities, widening opportunities for students in all sectors of
the nation, and making effective use of these new technologies while
providing students with an education that meets real-world demands.
There is potential for this type of learning to meet the mandate of the
Spelling Commission (2006) who reported that there is a persistent gap
between the college attendance and graduation rates of the nation’s
growing population of racial and ethnic minorities.
3. Pemanfaatan Teknologi Informatika Dalam Dunia Pendidikan (Hariyati,
2005)
Kesimpulan
Teknologi informasi adalah media yang dapat digunakan sebagai alternatif
dalam meningkatkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi. Selain itu
teknologi informasi merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasi
ketidakmerataan akses terhadap pendidikan khususnya bagi tenaga
keperawatan. Namun demikian teknologi hanya merupakan suatu alat yang
membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya, sehingga penggunaan
dan pemanfaatannya juga harus disikapi dengan bijaksana. Dengan adanya
teknologi informasi yang menyokong peningkatan pengetahuan dan
kualitas dalam pendidikan keperawatan maka diharapkan kualitas perawat
dalam melaksanakan peran dan fungsi juga akan meningkat, dan secara
tidak langsung juga akan meningkatkan kualitas dan status kesehatan
bangsa Indonesia.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pemanfaatan teknologi informasi perlu dipertimbangkan sasarannya,
karena setiap generasi memiliki karakter tersendiri.
2. Pendidikan Jarak Jauh adalah salah satu inovasi pemanfaatan teknologi
informasi dalam pendidikan keperawatan untuk mengatasi perawat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular.
B. Saran
1. Perlunya keterampilan khusus dalam pemanfaatan teknologi informasi.
2. Perlu dikembangkan Pelatihan/Peningkatan Keterampilan Perawat melalui
metode e-learning.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fidelis E. Waruwu, 2016. Mendidik Kecerdasan, Pedoman Orang Tua dan Guru
dalam Mendidik Anak Cerdas. Pustaka Populer Obor : Jakarta.
Gelinas, Jr., & Richard B. Dull. 2009. Accounting Information Systems. Edisi
Kedelapan. South Western Cengage Learning : USA.
Hariyati, Tutik Sri. 2005. Pemanfaatan Teknologi Informatika Dalam Dunia
Pendidikan. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol 9, No.1 (26-31).
Holly, Cheryl, 2009. The Case for Distance Education in Nursing. MERLOT
Journal of Online Learning and Teaching Vol. 5, No. 3 (506-510).
Kantek, Filiz, 2014. Distance Education Nursing in Turkey. Procedia - Social and
Behavioral Sciences Vol. 116 (639 – 643).
Pannen, et all, 2016. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh Tahun 2016.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi : Jakarta
Satzinger, Jhon W., Jackson, Robert B. dan Burd, Stephen D, 2009. System
Analysis And Design In A Changing World. Course Technology : USA.
Stair, Ralph and Reynolds, George, 2010. Principles Of Information Systems.
Ninth Edition. Course Technology : USA.
Tapscott, D., (1998). Grow Up Digital – The Riset of the Next Generation
Growing Up Digital. McGraw-Hill.

15

Anda mungkin juga menyukai