Paragraf 4–10 dari Pasal XXIV GATT, dan pejabat terkait interpretasi,
Pemahaman tentang Penafsiran Pasal XXIV dari PUTP 1994, mengatur pembentukan
dan operasi serikat pabean dan area perdagangan bebas dalam barang.10 Selain itu,
mereka secara khusus mengidentifikasi persyaratan membangun dan menandatangani
perjanjian perdagangan regional di Indonesia bentuk serikat pabean dan daerah
perdagangan bebas. 11 Paragraf 2 (c) Keputusan 28 November 1979 tentang
Diferensial dan Timbal Balik Perlakuan yang Lebih Menguntungkan dan Partisipasi
Penuh dari Negara-negara Berkembang, yang sebaliknya disebut Klausul
Pemberdayaan, 12 memberdayakan negara-negara tertentu untuk terlibat dalam
pengaturan perdagangan preferensial dalam perdagangan barang jika semua pihak
yang terlibat adalah negara berkembang. Selain itu, serangkaian persyaratan yang
serupa dengan Pasal XXIV GATT, yang harus dipenuhi oleh perjanjian regional
untuk negara maju dan internasional negara berkembang, juga dibahas dalam Pasal V
Perjanjian Umum tentang Perdagangan Jasa (GATS).
GATT / WTO, sedangkan Pasal VI dari GATT, Pasal XVI dari GATT16 dan
Perjanjian 1994 tentang Subsidi dan Tindakan Pengimbang (1994) terutama
membahas masalah subsidi dan penyeimbang. Selain itu, aturan WTO juga
menyediakan obat yang impor ke pasar domestik menyebabkan atau mengancam
akan menyebabkan serius cedera pada industri domestik tertentu. Akibatnya, langkah-
langkah perlindungan, melalui kuota dan langkah-langkah pembatasan perdagangan
lainnya, bisa sementara dilakukan untuk menangani masalah ini. Di bawah aturan
perlindungan saat ini beroperasi di WTO, Artikel XIX dari GATT18 dan lampiran
melalui Perjanjian tentang Perlindungan, tindakan perlindungan seharusnya
diterapkan pada impor “terlepas dari sumbernya.