Anda di halaman 1dari 18

Job Sheet Kelompok : 01

PMKR OVER HOUL ENGINE Kelas : XII TKR 3


SMK N 1
Hari/ tgl : 01-12-2019
PURWAKARTA

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran,siswa dapat :

1. Dapat menyebutkan komponen-komponen kepala silinder


2. Dapat menjelaskan fungsi kepala silinder dan kelengkapannya
3. Dapat melaksanakan pemeriksaan kepala silinder dan
kelengkapannya

B. Alat dan Bahan

1. Alat-alat : a. Feeler Gauge

b. Straigh edge

c. .Vernier Caliper

d. Out Side Micrometer

e. Busur Derajat

f. Spring Tester

2. Bahan : UNIT ENGINE

C. Keselamatan Kerja

1. Menggunakan pakaian praktek


2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan spesifikasinya
3. Menjaga kebersihan tempat praktek
4. Sebelum melakukan pengukuran kepala silinder pastikan kepala silinder
dalam keadaan baik
5. Bekerjalah sesuai prosedur, bertanyalah kepada instruktur jika ada
keraguan pada saat praktek
6. Perhatikan agar tidak terjadi kehilangan alat atau komponen

D. Langkah Kerja

Langkah Pembongkaran engine

Uraian :
1. Lepaskan tutup roda penerus di bagian sisi dan bagian bawah.

2. Lepaskan 4 buah baut pengikut transmisi dari rumah kopling.

3. Lepaskan bantalan kopling berikut bantalan porosnya dari garpu dan

kemudian lepaskan garpunya.

4. Keadaan yang sama bila tutup pemegang kopling akan dipasang berilah

tanda pada tutup kopling dan roda penerus sehingga tutup kopling dapat

dipasangkan pada posisinya semula.

5. Kendorkan pengikat selang dan lepaskan selang by pass pompa air.

6. Lepaskan baut-baut pompa air dan lepaskan pompa air berikut kipasnya

dan batang penyetel tali kipas.

7. Lepaskan pengeluaran air dan rumah saluram buang dari kepala silinder.

8. Lepaskan pipa vakum dari distributor dan pipa bensin dan pipa antara

karburator dan pompa bensin, lepaskan vakum dan pipa bensin.


9. Lepaskan kabel-kabel busi dan kabel penyalaan dari koil, lepaskan kabel

primer dari baut terminal distributor, lepaskan baut pengikat distributor

dan keluarkan distributor, lepas tuas pengukur minyak.

10. Lepaskan koil penyalaan dari kepala siinder.

11. Lepaskan baut pompa bensin dan lepakan pompa bensin.

12. Lepaskan baut pengikat klem tabung saringan minyak pada tutup

oenekan katup kemudian putar keluar tabung saringan minyak dari blok

silinder.

13. Lepaskan mur pengikat maniolf (saluran masuk dan buang) pada kepala

silinder, kemudian lepaskan saluran masuk dan buang bersama

gasketnya.

14. Lepaskan tutup kepala silinder serta gasketnya.

15. Lepaskan mekanisme katupnya.

16. Keluarkan poros nok, lepaskan tutup pengangkat katup serta gasketnya,

kemudian keluarkan pengangkat katup dari blok gasketnya, bila sukar

mengeluarkan pengangkat katup miringka blok silinder dengan jalan

memutar penyokongnya, pengangkat katup dan poros nok arus

ditempatkan di atas pada dengan teratur, dngan demikian

pemasangannya nanti pada tempatnya semula di blok silinder akan

mudah dilakukan.

17. Lepaskan baut-baut kepala silinder menurut urutanya untuk mencegah

melengkungnya kepala silinder. Jangan mengendorkan dan melepaskan


baut-baut kepala sililinder secara sekaligus. Lakukanlah pekerjaan ini

dua atau tiga kali, lepaskan kepala silinder dan gasket.

18. Miringkan blok silinder dan lepaskan baut-baut karet dan lepaskan

karter serta gasketnya.

19. Lepaskan saringan minyak, lepaskan pipa pompa minyak pada blok

silinder, putuskan kawat penyetelan dan lepaskan baut pompa minyak

dan tarik keluar pompa minyak.

20. Lepaskan puli poros engkol dengan menggunakan alat khusus (Puli).

21. Lepaskan tutup roda penentu waktu dan gasketnya.

22. Lepaskan 2 buah baut plat poros nok melalui lubang yang terdapat pada

roda penentu waktu.

23. Lepaskan sumbu nok dengan jalan menarik keluar dari bagian depan

blok silinder.

24. Usahakanlah sebaik mungkin agar pada waktumembuka poros nok tidak

merusak bantalannya.

25. Lepaskan skrup-skrup dan buat pengikat plat ujung pada blok silinder

dan kemudian keluarkan bersama gasketnya..

26. Bila perlu lepaskan roda gigi poros nok sebelum melepaskan roda gigi

ini lepaskan dulu kunci pengikatnya yang terdapat pada poros nok

dengan menggunakan Puli poros nok.

27. Lepaskan pen koter dan mur kap batang torak, lepaskan kap batang

torak, doronglah keluar, batan gtorak dan torak ke bagian atas silinder

dengan jalan diketok dengan tangkai palu.


28. Usahakanlah agar batang torak ini tidak merusak permukaan dinding

silinder, pasang kembali kap batang torak, berilah tanda pada batang

torak dan torak-torak sehingga memudahkan pemasangannya nanti pada

tempatnya semula.

29. Kendorkan dan lepaskan baut-baut kap bantalan poros engkol, bantalan-

bantalan serta shim (perapat) nya.

30. Keluarkan dengan hat-hati poros engkol serta bantalannya dari blok

silinder, lepaskan perapat minyak (oil seal) yang terdapat pada bagian

belakang poros engkol, bantalan-bantalan dan shim-shim jaangan

sampai tertukar satu dengan lainnya.

31. Lepaskan pegas torak, pegastorak yang sudah dilepaskan itu diletakan

dengan teratur sesuai dengan noomor silindernya.

32. Lepaskan baut-baut pena torak dan keluarkan penatorak ini dari torak

dan batang torak, jangan sampai tertukar pena torak ini satu dengan

lainnya.

33. Tekan pegas-pegas katup dengan menggunakan kompresor pegas katup

dan lepaskan penghantar pegas katup, pegas-pegas dan perapat batang

katup dan dudukan pegas, keluarka katup- katup.

34. Lepaskan pegas pengunci dari ujung poros penghantar katup dan

keluarkan lengan pengkutip katup, penjami poros lengan dan pegas-

pegas dari poros lengan.

E. Langkah Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Kepala Silinder

1.1 Alat yang digunakan :

1. Mistar baja/Staigh edge


2. Feeler gauge

1.2 Pemeriksaan Keretakan

a. Pemeriksaan keretakan

Uraian : Dilihat secara visual apakah ada keretakan pada kepala silinder.

b. Data Hasil Pemeriksaan : Tidak ada keretakan pada kepala silinder.

c. Kesimpulan : Masihbaik tidak ada keretakan.

1.3 Pemeriksaan Katup

Alat yang digunakan :


1.Micrometer
2.jangka sorong
3.Busur derajat
4.feeler gauge.
b. Pemeriksaan diameter,Panjang dan derajat kemiringan katup
Uraian : Untuk memeriksa diameter katup menggunakan
micrometer ukur pada bagian tengah batang katup dan
mengukur Panjang menggunakan jangka sorong serta
mengukur kemiringan menggunakan busur derajat.

1.4 Pemeriksaan kerataan kepala silinder

b. Pemeriksaan kerataan

Uraian : Untuk memeriksa kerataan kepala silinder menggunakan


mistar baja yang ditempelkan pada kepala silinder lalu diukur celahnya
menggunakan feeler gauge.

a. Data Hasil Pemeriksaan : Tidak rata 0,10

b. Kesimpulan : kerataan kepala silinder melebihi spesifikasinya yaitu


0,05

DATA HASIL PEMERIKSAAN KATUP


JENIS PEMERIKSAAN SIL. 1 Sil. 2 Sil. 3 Sil. 4 Kesimpulan
1. Diameter batang
katup
a. Katup in 6,89 7,42
b. Katup ex 7,94 8,43
2. Tinggi katup
a. Katup in 101,25 101,70
b. Katup ex 100 100
3. Diameter Kepala
Katup
a. Katup in 35,75 36,95
b. Katup ex 28,95 28,95
4. Margin / sudut
kepala katup
a. Katup in 51 48
b. Katup ex 51 43
5. Tebal kepala katup
a. Katup in 1,25 1,45
b. Katup ex 1,10 1,55
6. Tinggi Pegas katup
a. Katup in 43 43,95
b. Katup ex 42,75 42,85
c. Kelelahan
Pegas
7. Kemiringan Pegas
a. Pegas Katup in 0,10 0,15
b. Pegas Katup ex 0,10 0,10
8. Tinggi cam/Angkat
Katup
a.in 5,65 5,55 5,45 5,85
b.ex 5,60 5,70 5,75 5,90
2. Pemeriksaan blok Silinder

2.1 Pemeriksaan Blok Silider ( Diameter Silinder )

a. Alat yang digunakan


1.Jangka sorong / vernier calipe
2.Mikro meter
3.Cylinder bore gauge

Proses pemeriksaan diameter silinder

b.1 Langkah-langkah mempersiapkan alat ukur :

 Ukur diameter silinder bagian atas dengan vernier


caliper

 Pasang batang silinder bore gauge sesuai dengan


hasil pengukuran dengan vernier caliper ( sisipkan
ring pada batang jika ukuran batang lebih kecil
atau sama dengan dengan hasil pengukuran
dengan vernier caliper )

 Seting/ pasang sinder bore gauge

 Pasikan jarum kecil menunjuk “ 0 “ dan jarum


besar menunjuk di “ 0 “
 Tekan sensor pengukur ( measuring poin ) pada
silinder bore gauge “ jarum besar satu putaran
maka jarum kecil menunjuk angka 1 “

 Lakukan pengkalibrasian silinder bore gauge


dengan out side micrometer

 Hasil pengkalibrasian silinder gauge dengan


micrometer itulah panjang batang yang terpasang
pada silinder bore gauge.

b.2 Proses Pemeriksaan/ pengukuran diameter silinder

Data hasil pemeriksaan :

Silinder 1

Posisi horizontal ( sesuai sumbu X )

TOP X = Panjang batang hasil kalibrasi - pembacaan silinder bore gauge

Midle X= Panjang batang hasil kalibrasi - pembacaan silinder bore gauge

Bottom X= Panjang batang hasil kalibrasi - pembacaan silinder bore gauge

Posisi vertical sesuai sumbu Y

TOP Y = Panjang batang hasil kalibrasi - pembacaan silinder bore gauge

Midle Y= Panjang batang hasil kalibrasi - pembacaan silinder bore gauge


Bottom Y= Panjang batang hasil kalibrasi - pembacaan silinder bore gauge

Lakukan untuk silinder 2, 3 dan silinder 4 dengan cara yang sama dan lengkapi
table hasil pengukuran dibawah ini !

TABEL 1

SILINDER
POSISI SILINDER 1 SILINDER 2 SILINDER 4
3

TOP X 75,44 75,43 75,45 75,43

MIDLE X 75,43 75,42 75,44 75,42

BOTTOM 75,42 75,43 75,43 75,42


X

TOP Y 75,44 75,46 75,45 75,43

MIDLE Y 75,46 75,46 75,45 75,44

BOTTOM 75,45 75,47 75,43 75,45


Y

TABEL 2

SILINDER KEAUSAN KETIRUSAN KEOVALAN

1 0,44 0,02 0,03

2 0,43 0,01 0,04

3 0,45 0,02 0,01


4 0,43 0,02 0,03

Keterangan :

Keausan = Ø Hasil Pengukuran - Ø Standard

Ketirusan = Ø diposisi X terbesar - Ø diposisi x terkeci

= Ø diposisi Y terbesar - Ø diposisi Y terkeci

Keovalan = Ø hasil pengukuran diposisi X – Ø hasil pengukuran


diposisi Y

= Ø hasil pengukuran diposisi Y – Ø hasil pengukuran


diposisi X

2.3 Pemeriksaan Keausan silinder

2.4 Pemeriksaan Ketirusan silinder

2.5 Pemeriksaan Keaovalan Sinder

Data Hasil Pemeriksaan

NO PEMERIKSAAN SPESIFIKASI SIL 1 SIL 2 SIL 3 SIL 4 KET

1 KEAUSAN 0,20 0,44 0,43 0,45 0,43

2 KETIRUSAN 0,10 0,02 0,01 0,02 0,02

3 KEOVALN 0,10 0,03 0,04 0,01 0,03


3. Pemeriksaan Piston

2.1 Pemeriksaan diameter piston

Alat yang digunakan :

1. Mikro meter

Pemeriksaan
Uraian : untuk mengukur diameter piston memakai micro meter
dengan menjepit kepala piston menggunakan mikro meter lalau baca
hasilnya

2.2 pemeriksaan Celah alur Ring dan Celah ujung ring


Pemeriksaan

Uraian : untuk memeriksa celah alur menggunakan feeler gauge pada


setiap celahnya dengan cara menjepit feeler gauge diantara celah piston dan ringnya.
Untuk mengukur celahnya pasang ring pada silinder blok dan
ukur celah pada ujung ring piston menggunakan feeler gauge.

2.3 Pemeriksaan keausan pen dan bushing


Uraian : ukur diameter pen menggunakan jangka sorong dan ukur
diameter bushing juga menggunakan jangka sorong hasil
pengukuran bushing di kurang dari hasil pengukuran pen itu
adalah keausannya.

TABEL HASIL PEMERIKSAAN

HASIL
NO PENGUKURAN SPESIFIKASI
PENGUKURAN

1 Diameter piston

D1 74,94
74,96-74,99

D2
74,94

D3

D4

2 Celah alur ring pada sil 1

a. Celah alur ring 1 0,10 0,03-0,07


b. Celah alur ring 2 0,05 0,02-0,06

c.Celah alur ring oli

Celah alur ring pada sil 2

a. Celah alur ring 1 0,15 0,03-0,07

b. Celah alur ring 2 0,05 0,02-0,06

c. Celah alur ring oli

3
Celah ujung ring sil 1

a.Celah ujung ring 1 0,35 0,26-0,39

b.Celah ujung ring 2 0,35 0,15 0,42

Celah ujung ring sil 2

a.Celah ujung ring 1 0,65 0,26-0,39

b.Celah ujung ring 2 0,40 0,15 0,42

4
Keausan Pen dan Bushing Pen Bos
Pen 1 18,95 18,96

4. pemeriksaan crankshaft

1. Pemeriksaan Crank journal


2.1 Pemeriksaan Keausan,Ketirusan dan Keovalan

Alat yang digunakan :


1.Mikrometer
2.Dial gauge

a. Langkah Pemeriksaan
Uraian : Untuk mengukur keausan journal crank shaft spesifikasi
dikurangi hasil pengukuran diameter journal.
Untuk mengukur ketirusan dengan mengukur selisih antara aa
dengan bb.
Untuk mengukur keovalan dengan mengukur selisih yy dan xx

Keterangan:
YY adalah diameter tengah sumbu y journal
XX adalah diameter tengah sumbu x journal
AA adalah diameter atas journal
BB adalah diameter bawah journal

2.3 Pemeriksaan Crank pin

a. Alat yang digunakan :


1.Mikrometer
2.Dial gauge

a. Langkah Pemeriksaan
Uraian : Untuk mengukur keausan pin crank shaft
spesifikasi dikurangi hasil pengukuran diameter crank pin.
Untuk mengukur ketirusan dengan mengukur selisih
antara aa dengan bb.
Untuk mengukur keovalan dengan mengukur selisih yy dan
xx

Keterangan:
YY adalah diameter tengah sumbu y crank pin
XX adalah diameter tengah sumbu x crank pin
AA adalah diameter atas crank pin
BB adalah diameter bawah crank pin

TABEL PEMERIKSAAN CRANK SHAFT

KETERANGAN CRANK CRANK CRANK CRANK CRANK


JOURNAL JOURNAL JOURNAL JOURNAL JOURNAL
1 2 3 4 5

KEAUSAN 0,51 0,52 0,51 0,52 0,53


KETIRUSAN 0,56 0,22 0,06 0,01 0,06
KEOVALAN 0,0 0,02 0,01 0,48 0,01

TABEL PEMERIKSAAN CRANK PIN

CRANK CRANK CRANK CRANK


KETERANGAN PIN 1 PIN 2 PIN 3 PIN 4
KEAUSAN 0,54 0,52 0,53 0,53
KETIRUSAN 0 0,05 0,11 0,10
KEOVALAN 0,01 0,02 0 0,01

2.4 Memeriksa roun out


Uraian: untuk mengukur roun out menggunakan dial meter
Hasil pengukuran
0,10

Anda mungkin juga menyukai