Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A
KHUSUSNYA PADA An.K DENGAN KANKER JARINGAN LUNAK
(RHABDOMYOSARCOMA)

I. Data Umum
1. Nama KK : Tn A
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
2. Alamat : Jakarta
Pekerjaan : Ketua Yasasan
Pendidikan : S2
3. Komposisi Keluarga

No Nama Jenis Hub dgn KK TTT/Umur Pendidikan


Kelamin
1 Ny.I P Mantan Istri 44 Thn -
KK
2 An.C L Anak KK 23 TH Mahasiswa
3 An.A L Anak KK 21 TH Mahasiswa
4 An.K P Anak KK 13 TH SMP

Genogram
Keterangan
= laki laki

= perempuan
= klien

= cerai
...........= tinggal serumah

4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah The single parent family yaitu Keluarga yang
terdiri dari ayah dan tiga orang anak

5. Suku
Suku yang dianut adalah suku jawa indonesia sedangkan bahasa sehari hari
yang digunakan adalah bahasa indonesia

6. Agama
Seluruh anggota Tn.A adalah beragama islam sehingga nilai-nilai yang
diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. A yang mempunyai penghasilan sendiri dan menjadi sumber penghasilan
keluarga utama. Penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan keluarga
dan untuk biaya kesehatan An.K.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn.A jarang berekreasi keluar rumah,semenjak Tn.A bercerai
dengan istrinya dan hiburan yang dilakukan dirumah adalah menonton TV dll.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga anak remaja dan dewasa
hal ini ditandai keluarga memiliki dua anak dewasa yang belum menikah
yaitu anak C dan anak A.serta memiliki satu anak remaja yang masih sekolah
dibangku SMP.

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah Tn A dan mantan
istrinya Ny.I yang masih belum berdamai semenjak bercerai dan selalu
bertengkar, saling menyalahkan satu sama lain dan tidak mau ,mengalah
sehingga dampak buruknya anak pertama yaitu An.C menjadi anak brandalan
yang sering keluar rumah dengan main balapan liar.karena menurut An.C jika
dia terus memikirkan masalah keluarga nya maka akan membuatnya menjadi
stress sehingga An.C lebih memilih sering keluar rumah dan bermain balapan
yang membuat dia dapat menghilangkan stress dan melupaka masalah
kelurganya.
11. Riwayat Kesehatan Keluarga inti
Klien (An.K) anak ketiga dari Tn A menderita Kanker jaringan lunak
(rhabdomyosarcoma.awalnya An.K hanya menderita sakit mata biasa setelah
diperiksa dokter mengatakan bahwa An.K menderita kanker stadium 3.namun
Tn.A tidak mau mengatakan sakit yang sebenarnya kepada An.K karena jika
mengatakan yang sebenarnya Tn K takut anaknya akan dioperasi untuk
mengangkat sel kanker dan membuat sebagian wajah anaknya
hilang.kemudian Tn.K lebih memilih pengobatan tradisional untuk
menyembuhkan anaknya.karena tidak kunjung sembuh dan malah semakin
memperparah keadaan Tn.K membawa anak nya ke RS untuk menjalani
serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya. akibatnya,
semua rambut An.K sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering,
dan sering mual-mual. Ketekunan An.K dan keluarganya membuahkan hasil.
An.K dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas seperti
sediakala.Namun dua tahun kemudian,, kanker itu kembali, lebih parah dan
mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, Tn.A tidak
pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan anaknya

12. Riwayat Keluarga sebelumnya


Dalam keluarga Tn.A tidak ada keluraga yang memilki riwayat penyakit yang
sama seperti yang dialami oleh An.K.

III. Lingkungan
13. Karakteristik rumah
Rumah Tn.A merupakan rumah dengan kepemilikan sendiri.untuk
pemanfaatan ruangan keluarga Tn A memanfaatkan dengan baik dengan
penerangan yang cukup dan terjaga kebersihanya.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn.K selalu berkomunikasi dengan baik pada tetangga dan
masyarakat

15. Mobilitas geografis keluarga


Tn.A dan ketiga anaknya tinggal menetap dalam satu rumah.

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn.k jarang mengikuti kegiatan di masyarakat karena kesibukan
masing-masing

17. Sistem pendukung keluarga


Jumlah keluarga Tn.A adalah 4 orang dengan An.K menderita kanker,An.K
selalu diperhatikan dan diberi semangat oleh ayah ibu kakak serta sahabat
untuk kesembuhannya.

IV. Struktur Keluarga


18. Pola komunikasi keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat
adalah bahasa Indonesia

19. Struktur kekuatan keluarga


Tn.A selalu memberikan nasehat kepada anak pertamanya yang sering
keluyuran dan balapan tetapi An.C selalu melawan dan menyalahan ayahnya
karena yang membuat An.C seperti itu adalah permasalah orang tuanya
sendiri.akan tetapi seiring berjalannya waktu An.C mulai berubah karena
adiknya yang menderita kanker ( An.K) selalu menasehatinya agar berubah
demi kesembuhan dan keharmonisan keluarganya
20. Struktur peran
Tn.A adalah kepala keluarga sekaligus ayah serta hanya menjadi anggota
masyarakat

21. Nilai dan norma budaya


Nilai nilai yang dianut oleh keluarga tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan. Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting

V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga kurang baik,terutama antara Tn.A dan mantan
istrinya, bila ada anngota keluarga yang sakit langsung dibawa ke Rumah
sakit atau petugas kesehatan namun masih saling menyalahkan satu sama lain

23. Fungsi sosialisasi


Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan kadang kurang baik

24. Fungsi perawatan keluarga


Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga menganggap
kesehatan merupakan hal yang sangat penting an karena berkaitan dengan
kehidupan dan apabila salah satu anggota keluarga ada yang sakit,keluarga
segera membawanya ke rumah sakit.

VI. Stress dan koping keluarga


25. Stressor jangka pendek
An.K mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya yang menganggu
aktivitasnya.
26. Stressor jangka panjang
An.K ingin berkumpul dengan ibu ayah serta kakak kakak nyaseperti dulu
lagi,karena penyakit kankernya kambuh lagi dan bertambah parah

27. kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Rumah Sakit
atau petugas kesehatan
28. Strategi koping yang digunakan
Bila ada suatu permasalahan misalnya masalah penyakit An.K, Tn.A dan
mantan istri selalu bertengkar dan saling menyalahkan satu sama lain.

29. Strategi adaptasi disfungsional


Penggunaan strategi disfungsional yang digunakan Tn.A mengatakan kalau
Tn.A bertengkar sama mantan istrinya, An.K yang selalu menenangkan agar
kedua orang tuanya kembali akur

VII. Harapan Keluarga


Keluarga ingin An.K Segera sembuh dari penyakitnya dan keluarga nya bisa
akur kembali seperti dulu lagi

Pemeriksaan fisik
Kepala
Inspeksi : px lemas
Palpasi : tidak ada benjolan

Mata
Inspeksi : conjunctiva anemis, sklera icterus. Reflek mata dan pupil terhadap
cahaya, isokor, miosis atau midriasis.

Hidung
Inspeksi : dapat membedakan bau wangi,busuk.

Telinga
Inspeksi : bisa mendengarkan suara dengan baik.
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kalenjar tyroid

Thorax
Inspeksi : bentuk simetris. RR = 20 x/menit
Palpasi : kaji adanya massa, nyeri tekan , kesemitrisan.
Perkusi : , pada saat diperkusi resonan dari ICS 1-6 kanan dan 1-2 kiri, terdengan
dullnes di ICS 2-6 kiri
Auskultasi : dengan menggunakan stetoskop kaji suara nafas vesikuler, intensitas,
nada dan durasi.

Kardiovaskular
Inspeksi : pucat
Palpasi : peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran vena, nadi
meningkat.
Perkusi : batas normal (batas kiri umumnya tidak lebih dari 4-7 dan 10 cm ke arah
kiri dari garis midsternal pada ruang interkostalis ke 4,5 dan 8.
Auskultasi : disritmia jantung,

Abdomen
Inspeksi : BAB, konsistensi (cair, padat, lembek), frekuensi lebih dari 3 kali
dalam sehari, Kontur permukaan kulit menurun, retraksi dan kesemitrisan
abdomen. Ada konstipasi atau diare.
Auskultasi : tidak ada nyeri tekan bising usus 8x/menit.
Perkusi : mendengar adanya gas, cairan atau massa, hepar dan lien tidak
membesar suara tymphani.
Palpasi : adakah nyeri tekan, superfisial pemuluh darah.

Ekstremitas atas
Inspeksi : kulit tampak bersih tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan , kekuatan otot
4.

Etremitas bawah
Inspeksi : px tampak lemah, aktivitas menurun, rentang gerak pada ekstremitas
pasien menjadi terbatas karena adanya masa, nyeri,pembengkakan ekstremitas
yang terkenal.
Palpasi : teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta
adanya pelebaran vena, terjadi kelemahan otot pada pasien.
Perkusi : nyeri dan atau mati rasa pada ekstremitas yang terkena.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawata Umum Khusus Krietria Standar Tindakan
n
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa ke… Tgl dan Waktu Implementasi Evaluasi

FORMAT PENILAIAN EVALUASI PRAKTEK HARIAN

No Aspek Penilaian Nilai Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai