16-20 12 3,8
21-25 68 21,7
26-30 65 20,8
31-35 82 26,2
36-40 67 21,4
41-45 19 6,1
Tamil 24 7,7
Muslim 13 4,2
Burgher 1 0,3
Other 2 0,6
Katolik 15 4,8
Kristian 8 2,6
Hindu 18 5,8
Islam 14 4,5
1-5 13 4,2
6-10 60 19,2
A/L 74 23,6
Tertinggi 18 5,8
Bercerai 2 0,6
87,9% memiliki tes urine positif dan 11,5% memiliki tes urin negatif. 29,4% dari populasi telah mengalami
aborsi sebelumnya dimana 19,2% diinduksi dan 9,6% adalah spontan. 72,6% dari kelompok studi tersebut
memiliki antara satu sampai tiga anak manakala 23,6% tidak memiliki anak. 70,3% dari populasi tidak
menggunakan segala bentuk kontrasepsi.
Tabel 6 menjelaskan tentang pengetahuan responden dari kelompok studi mengenai hukum pada aborsi.
Ketika ditanya, 65,8% responden menyatakan bahwa mereka tahu undang-undang saat ini, manakala 25,6%
menyatakan bahwa mereka tidak tahu undang-undang ini dan 8,3% menyatakan bahwa mereka tidak yakin.
Tabel 7 menjelaskan pengetahuan responden tentang situasi di mana mereka berpikir aborsi diizinkan. 38,3%
berpikir aborsi adalah legal ketika kehidupan ibu dalam bahaya, 21,4% ketika ada anomali janin, 18,2% pada
gangguan kejiwaan ibu dan 17,6% pada kehamilan setelah perkosaan. Selain itu ada responden percaya
melakukan aborsi adalah legal ketika ada gagal kontrasepsi, ketika wanita belum menikah, masalah kewangan,
anak-anak sekolah menjadi hamil, mendapat vaksin rubella dalam 3 bulan terakhir, pada wanita dengan kanker
dan penyakit serius lainnya, ada masalah perkawinan, dan pada kehamila jika ibu atau kedua belah pihak
berharap.
Tabel 8 menjelaskan analisis pengetahuan masing-masing responden mengenai situasi di mana aborsi
dilegalkan termasuk orang-orang yang menyatakan bahwa mereka tidak tahu hukum. Hanya 11,2% memiliki
mempertimbangkan penghentian kehamilan. Lebih dari 75% wanita menyatakan bahwa aborsi harus
dilegalkan: (1) ketika hidup ibu dalam bahaya, (2) di mana ada kehamilan setelah perkosaan atau inces, (3)
ketika ada penyakit jiwa pada ibu dan (4 ) ketika ada anomali janin. Situasi lain termasuk kontrasepsi gagal,
kemiskinan, belum menikah, tetapi hamil, di mana keluarga itu sudah berkembang dan ada anak-anak yang
lebih tua, jika anak bungsu masih di bawah 1 tahun, ketidakharmonian perkawinan, jika ibu dalam pengobatan,
jika waktu itu tidak nyaman karena studi atau pekerjaan di luar negeri, jika kehamilan terjadi pada anak di
bawah 16 tahun, mendapat vaksin rubella dalam 3 bulan terakhir, jika wanita memiliki anak yang sakit lain
Pemerkosaan 55 17,6
Kemiskinan 18 5,8
Lain-lain 30 9,6
*Refer text
Frekuensi Persentase
Tahu 35 11,2