Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


4 STRATEGI PEMBERDAYAN MASYARAKAT

DOSEN PEMBIMBING : YUNNIARTI , SST , M.Kes

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. BELLA PUSPA S. 7. RIZKA PURNAMA


2. CHAIRANI ADE P. 8. SHOPIATUN FATHONA
3. ESI MOTHI 9. VIVI MONALISYA
4. GENDIS TRI AJENG 10. VONNY SAVA C.
5. NEVI RAMADHANI 11. WIKA AGUSTINA
6. PUTRI BELINDA P.

PRODI DIV KEBIDANAN TINGKAT III


POLITENIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Pengorganissian
dan Pengembangan Masyarakat tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini bersumber dari semua data yang kami peroleh baik dari
media cetak, media elektronik, serta bimbingan dari dosen mata kuliah. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih kepada Bunda Yuniarti, SST.M.Kes selaku dosen mata
kuliah, rekan-rekan prodi DIV Kebidanan tingkat 3 Poltekkes Kemenkes Bengkulu,
serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya. Dalam hal ini kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak dalam
menyusun makalah ini sehingga dapat menjadi makalah yang baik dan bermanfaat bagi
kita semua, terutama mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Bengkulu, Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................


DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Aras Makro................................................................................


2.2 Perumusan Kebijakan...........................................................................
2.3 Perencanaan Sosial................................................................................
2.4 Kampanye Aksi Sosial...........................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................


3.2 Saran ........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat adalah hal yang sangat lumrah dibicarakan untuk


kemajuan dan perubahan bangsa saat ini dan untuk kedepan, apalagi jika dilihat dari
skill masyarakat indonesia kurang baik, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi
itu sendiri, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pembangunan
masyarakat (community development) dan pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat (community based development).

Pertama-tama perlu dipahami arti dan makna pemberdayaan dan pembangunan


masyarakat, keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang
bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar memiliki kesehatan fisik dan
mental, serta didik dan kuat inovatif, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi,
sedangkan pembangunan masyarakat adalah suatu hal yang perlu manage untuk
kemampuan masyarakat itu sendiri.

Memberdayakan masayarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan


martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang masih belum mampu
untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan dengan kata lain
pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat,
sehingga muncul perubahan yang lebih efektif dan efisien.

4
1.2 Rumusan masalah

1. Bagamana sistem Aras Makro ( Large system strategi ) ?


2. Bagaimana Perumusan Kebijakan ?
3. Bagaimana Perencanaan Sosial ?
4. Bagaimana Kampanye Aksi Sosial ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tujuan dari sistem Aras Makro ( Large System Strategi )
2. Mengetahui tujuan dari Perumusan kebijakan
3. Mengetahui tujuan dari Perencanaan Sosial
4. Mengetahui tujuan dari Kampanye Aksi Sosial

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aras Makro

Aras Makro adalah pendekatan ini di sebut juga sebagai strategi sistem besar (large
system strategy), karena sasaran perubahan di arahkan pada sistem lingkungan yang
lebih luas. . Strategi pemberdayaan aras makro memiliki output pada perubahan sistem
yang lebih luas. Sering disebut juga dengan strategi sistem besar (large system strategy).
Beberapa strategi dan pendekatan yang digunakan semisal aksi sosial, lobbying,
perngorganisasian masyarakat, manajemen konflik dan kampanye.

Klien diposisikan sebagai orang yang sudah faham dan kompeten tentang situasi
yang mereka hadapi, selain itu mereka memiliki kebebasan untuk memilih dan
menentukan pendekatan yang pas dan tepat untuk bertindak.

2.2 Perumusan Kebijakan

Untuk mengembangkan perubahan struktur dan institusi sehingga memungkinkan


masyarakat untuk mengakses berbagai sumber kehidupan untuk meningkatkan taraf
kehidupannya. Perencanaan dan kebijakan yang berpihak dapat dirancang untuk
menyediakan sumber kehidupan yang cukup bagi masyarakat untuk menyediakan
sumber kehidupan yang cukup bagi masyarakat untuk mencapai keberdayaan.

Misalnya, kebijakan membuka peluang kerja yang luas, UMR yang tinggi (poverty dan
pengangguran).

6
2.3 Perencanaan Sosial

Perencanaan sosial disini menunjuk pada proses pragmatis untuk menentukan


keputusan dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti
kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan
masyarakat yang buruk dan lain – lain .

Berbeda dengan pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial lebih


berorientasi pada “tujuan tugas” (task goal). Sistem klien perencanaan social umumnya
adalah kelompok-kelompok yang kurang beruntung atau kelompok rawan sosial-
ekonomi seperti para lanjut usia, orang cacat, janda, yatim piatu, wanita tuna sosial.

Pekerja sosial berperan sebagai perencana sosial yang memandang mereka


sebagai “konsumen” atau “penerima pelayanan”. Keterlibatan para penerima pelayanan
dalam proses pembuatan kebijakan, penentuan tujuan, dan pemecahan masalah
bukanlah masalah prioritas, karena pengambilan keputusan di lakukan oleh para pekerja
sosial, di lembaga lembaga formal semisal di lembaga formal, semisal lembaga
kesejahteraan sosial pemerintah (Depsos) atau Swasta (LSM).

2.4 Kampanye Aksi Sosial

Model ini menekankan tentang betapa pentingnya penanganan kelompok penduduk


yang tidak beruntung secara terorganisasi, terarah dan sistematis. Juga, meningkatkan
kebutuhan yang memadahi bagi kebutuhan masyarakat yang lebih luas dalam rangka
meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan social atau
demokrasi. Model ini bertujuan mengadakan perubahan yang mendasar di dalam
lembaga utama atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Model aksi sosial ini menekankan
pada pemerataan, kekuasaan dan sumber- sumbernya, atau dalam pembuatan keputusan
masyarakat dan mengubah dasar kebijakan organisasi-organisasi formal.

7
Tujuan dan sasaran utama aksi sosial adalah perubahan- perubahan fundamental
dalam kelembagaan dan struktur masyarakat melalui proses pendistribusian kekuaasaan
(distribution of power) sumber (distribution resources) dan pengambilan keputusan
(distribution of decision making). Pendekatan aksi sosial ini di dasari suatu pandangan
bahwa masyarakat adalah sistem klien yang seringkali menjadi ‘korban’ketidak adilan
struktur. Mereka miskin karena di miskinkan, mereka lemah karena dilemahkan, dan
tidak berdaya karena tidak di berdayakan, oleh kelompok elit yang menguasai sumber-
sumber ekonomi politik dan kemasyarakatan.

Aksi sosial berorientasi baik pada tujuan proses dan tujuan hasil. Masyarakat di
organisir melalui proses penyadaran, pemberdayaaan dan tindakan-tindakan aktual
untuk mengubah struktur kekuasaan agar memenuhi prinsip demokrasi, kemerataan
(equality dan keadilan).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemberdayaan masyarakat adalah sekelumit hal yang patut di junjung untuk


meningkatkan stabilitas dan mobilitas sosial masyarakat dan juga pertumbuhan ekonomi
suatu negara, wilayah, dan juga daerah. Pertumbuhan dan pemberdayaan masyarakat
sangat ditentukan oleh skill masyarakat itu sendiri dan juga harus di dukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai.

Dalam hal ini pemerintah sebagai tonggak birokrasi merupakan kunci dalam
pembangunan suatu masyarakat, tujuan lain pemerintah juga harus menyediakan
lapangan kerja, pelayanan kesehatan, pendidikan dan juga keamanan, untuk terciptanya
suatu perubahan yang lebih baik.

Selain dari itu untuk peran pendukung seperti lsm, koperasi dan sebagainya juga
sangat menentukan arah pembaharuan yang lebih baik terutama dalam menstabilitaskan
suatu perubahan sosial masyarakat indonesia ke depan.

3.2 Saran

Dengan makalah ini penulis berharap, mahasiswi dapat memahami konsep dan
teori dari planning dan organizing materi mata kuliah organisasi masyarakat dan
bermanfaat untuk penulis serta yang membaca . Penulis menyadari masih banyak
kesalahan dalam penulisan makalah ini sehingga penulis berharap adanya kritik dan
saran sehingga makalah ini menjadi lebih baik lagi . Terima kasih

9
DAFTAR PUSTAKA

Suharto Edi,Ph.D.2005.Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian


Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.Bandung:PT
Refika Aditama;

Sairin, Sjafri, Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia; Yogyakarta ,Pustaka Pelajar,


2002.

10

Anda mungkin juga menyukai