Anda di halaman 1dari 8

Asi Sebagai Bahan Makanan

1. Asi Makanan yang sempurna

Tidak ada makanan sesempurna ASI bagi bayi sesudah lahir.


Dengan ASI bayi mampu mempertahankan kehidupannya pada saat
pertama kali menghirup udara di luar kandungan ibu. Makanan bayi di
dalam kandungan langsung datang dari pembuluh darah ibu melalui
tali pusat yang di edarkan ke seluruh organ tubuh bayi untuk tumbuh
dan kembang. Pemberian ASI Eksklusif dapat di berlakukan sampai 4-
6 Bulan ( WHO,1981) .Sang ibu atau orang ketiga dapat memberikan
suplementasi / substansi ASI dengan makanan bayi lainnya seperti
susu formula sebagai alternatif . Hal itu dapat di lakukan jika ada
kelainan payudara , keadaan kesehatan sang ibu , tuntunan sosial , dan
kemauan sang ibu untuk tidak menyusui bayi yang di lahirkan.

2. Gizi Bayi Pasca Kelahiran

ASI adalah satu – satunya makanan bayi pasca kelahiran yang


harus di berikan sampai usia 4-6 bulan dengan minimum requiment
sudah di tetapkan secara alami. Karena berbagai faktor sang bayi
tidak dapat mengkonsumsi ASI sehingga di perlukan suplementasi
dan substansi ASI. Walau pun minimum requirement ASI
Eksklusif telah di tetapkan secara alamiah berbagai pakar perlu
menetapkan minimum requirement bagi komponen gizi sampai
umur tertentu setelah kelahiran. Walau pun sampai usia 4 – 6 bulan
masih tergantung pada ASI , sang bayi masih memerlukan berbagai
nilai gizi dari minuman / makanan yang di konsumsi pasca
kelahiran.

a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi sang bayi di penuhi dari air dan kalori. Ini
karena air dan kalori yang di miliki sang bayi hanya cukup
untuk kebutuhan beberapa hari saja pasca kelahiran .
- Kebutuhan kalori pada hari kedua atau ketiga pasca
kelahiran : RDA ( recommended dietary allowance ) adalah
105 kalori / kg Berat Badan / hari.
- Sampai 4 bulan , 30 % kalori di gunakan untuk
pertumbuhan
- Pada usia 4 bulan , berat badan menjadi 2 kali lipat.
Sebagian terbesar waktu sang bayi di gunakan untuk tidur
saja.
Bayi baru lahir dengan berat badan 3 kg memerlukan 3 x 115
kalori = 345 kalori. Setiap ons ASI mengandung 20 kalori ,
karena itu sang bayi membutuhkan minimal 345/20 = 17, 25
ons ASI / hari atau 571,75 cc ASI / hari.

b. Kebutuhan Cairan

Kebutuhan cairan bagi bayi pasca kelahiran adalah 150 cc / kg


berat badan setiap hari. Tetapi di perlukan cairan tambahan
yang sesuai dengan kehilangan cairan melalui kulit , nafas ,
saluran pencernaan sakit panas dan mencret.

c. Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein untuk bayi setiap kg berat badan adalah


yang paling tinggi selama hidup. Kebutuhan protein untuk bayi
umur 0-6 bulan adalah 2,2 gr/kg BB/hari. Pada bayi 0 – 4 bulan
kebutuhan protein menjadi 3,5 gr/hari . sesudah umur 8 bulan
kebutuhannya sebesar 3,1 gr /hari sehingga berat badan 7 kg
protein tubuh : 14,6 % . Kekurangan protein pada masa pasca
kelahiran akan mengakibatkan gangguan fisik dan
keterbelakangan mental ketika ia dewasa kelak.

d. Kebutuhan Lemak

Lemak bukan kebutuhan spesifik bagi sang bayi tetapi


merupakan bagian dari energi dan di gunakan sebagai pelarut
vitamin yang larut dalam lemak. Komponen lemak dalam ASI
adalah 4,7 % sedankan pada susu formula di tetapkan lemak
3,5 – 5 % . Lemak berupa asam lemak esensial : asam linoleat .
Kebutuhan asam linoleat adalah 3 % dari jumlah kalori yang di
konsumsi . Dengan kecupan puting susu sang ibu kebutuhan
asam lemak linoleat sudah tepenuhi.

e. Kebutuhan karbohidrat atau laktosa

Dalam keadaan normal kebutuhan laktosa setiap hari telah


terpenuhi oleh laktosa pada ASI. Laktosa dapat membantu
penyerapan Ca , juga mendorong pertumbuhan bakteri
lactobacillus bifidus yang bermanfaat untuk melindungi alat
pencernaan atau gastrointestinal yang terinfeksi.
f. Kebutuhan Mineral

Menurut WHO / IAEA kebutuhan mineral bagi tubuh adalah


mineral yang tidak di simpan pada periode kehidupan in utero.
Mineral zat besi (Fe) da zat tembaga (Cu) sampai umur 4 -6
bulan masih cukup di peroleh dari ASI yang di hasilkan pasca
nifas. Sedangkan zat selenium (Se) dan zat seng (Zn) harus di
tambahkan sebagai suplemen atas ASI yang di hasilkan .
Beberapa mineral yang harus di perhatikan :
- Kalsium (Ca ) : NRC Amerika menetapkan kebutuhan Ca
adalah 60 mg / kg BB / hari . Pada ASI di jumpai 300 mg /
liter karena itu di perlukan 200 cc ASI untuk setiap kg BB
bayi. Pada ASS ( air susu sapi ) di jumpai 600 – 700 mg /
liter.
- Zat Besi (Fe) : Kebutuhan Fe setiap hari di bawah umur 6
bulan adalah 10 mg dan sesudah 6 bulan menjadi 15 mg /
kg BB / hari. Bayi pasca masa nifas sesudah berumur 3
bulan harus mendapatkan suplementasi Fe 1 mg / kg BB /
hari . Sementara itu bayi prematur memerlukan 2 mg / kg
BB / hari. ASI normal berkadar zat besi 11 mg / liter
sehingga sesudah 2-3 bulan bayi akan kekurangan Fe.
- Flour (FI) : Kebutuhan flour bagi bayi di bawah umur 1
tahun 0 – 1,1 mg / kg BB / hari sedangkan kadar FI dalam
ASI adalah 0,1 mg setiap hari.
- Zat seng (Zn) : Zat ini di perlukan untuk pembentukan
enzim dan penyerapan vitamin A serta membantu maturity
seksualitas.

g. Kebutuhan Vitamin

- Vitamin A : kebutuhan vitamin A bagi bayi umur 0 -6


bulan adalah 420 µ gr retinol / hari ( 1 µ g = 10 IU vitamin
A ) sedangkan vitamin A dalam ASI adalah 49 µ gr retinol
/ 100 cc ASI . Konsumsi ASI bagi bayi umur 0 -6 bulan
adalah 860 cc / hari . Kebutuhan vitamin A seimbang
dengan ASI normal.

- Vitamin D : Supaya pertumbuhan tulang normal di


perlukan sejumlah 10 µ gr atau 400 IU vitamin D .
sedangkan dalam ASI di jumapai 2,5 µ gr ( 100 IU ) setiap
hari yang di susu dalam ASI . Diperlukan suplentasi
vitamin A dan sinar matahari pada bayi di bawah umur 6
bulan.
- Vitamin E : Pasca kelahiran kadar vitamin E dalam darah
masih masih di bawah normal, mulai bergerak meningkat
normal sesudah berumur 1 bulan. Peningkatan dengan
minum ASI (breast feeding ) jauh lebih cepat jika di
bandingkan dengan minum susu sapi (ASS). Vitamin E
dalam ASI 2 -5 IU setiap liter sesuai dengan kebutuhan
vitamin E . Bagi bayi premature di anjurkan konsumsi
vitamin E 0,7 IU setiap 100 kalori yang di konsumsi.

- Vitamin K : Kekurangan vitamin K dapat terjadi sampai 1


minggu pasca kelahiran. ASI mengandung vitamin K 15 µ
gr setiap liter sedangkan kebutuhan ASI 12 µ gr setiap hari.
- Vitamin C : Bayi normal membutuhkan vitamin C dalam
ASI sejumlah 30 -55 mgr / liter sedangkan bayi premature
membutuhkan 100 mgr / hari.

- Asam folat : Kebutuhkan asam bagi bayi adalah 5 µ gr / kg


BB / hari sedangkan dalam ASI di jumpai 2-3 µ gr / 100
mgr ASI .

- Thiamine : Kebutuhan thiamine dapat di suplai dari ASI


yaitu 0,03 mg / kg BB / hari atau 2 – 3 µ setiap 1000 kalori
yang di konsumsi.

-
- Niacin : Kebutuhan bayi < 6 bulan adalah 6 mg / hari.

Nilai Gizi Bayi Premature

Nilai Gizi ASI bayi premature tidak dapat di samakan


dengan nilai gizi sang bayi normal. Vitamin dan zat besi
secara khusus sangat di perlukan untuk tumbuh kembang
bayi premature. Kekurangan vitamin dan zat besi
mengakibatkan gangguan otak yang bersifat irreversible .

Yang harus juga mendapat perhatian adalah masalah kalori


, protein , lemak , dan karbohidrat yang sangat di butuhkan
bayi premature. Pemberian ASI Eksklusif bayi premature
masih di bawah kebutuhan normal harian. Karena itu jalan
satu – satunya adalah memberikan suplementasi ASS
dengan vitamin dan mineral.

Dari sudut pandang komposisi gizi ASI bukanlah makanan


yang sempurna. Karena itu bayi harus di beri berbagai
suplementasi apalagi bayi premature. Peran susu formula
tidak dapat di pisahkan dari pemberian ASI atau breast
feeding . Susu formula di dukung oleh RPP ASI Eksklusif
yang memiliki pengecualian :
- Kecuali adanya indikasi medis pada ibu maupun pada bayi
- Kecuali ibunya meninggal atau terpisah dengan bayinya

Pasal

- Pasal 5 ayat 1
Ibu yang melahirkan berkewajiban memberikan ASI
Eksklusif pada bayinya.
- Pasal 6 ayat 1
Ketentuan mengenai pemberian ASI Eksklusif sebagimana
di maksud daalam pasal 5 ayat 1 tidak berlaku apabila
terdapat indikasi medis
- Pasal 7
Ketentuan mengenai pemberian ASI Eksklusif sebagai
mana di maksud dalam pasal 5 tidak berlaku juga terhadap
kondisi yang tidak memungkinkan bayi mendapat ASI
Eksklusif karena ibu tidak ada atau terpisahkan dari bayi.

Hambatan ASI Sebagai Bahan Makanan

Hambatan penggunaan ASI sebagai bahan makanan atau


breast feeding adalah bersifat sosial dan medis bahkan di
jumpai adanya kontraindikasi medis pemberian ASI kepada
sang bayi . Hambatan dapat di tinjau dari sudut pandang :

a. Dari sudut pandang sang ibu

Hasrat sang ibu atau keluarga untuk memberikan ASI


Eksklusif kepada bayinya banyak terhambat. Misalnya :
sang ibu ingin mempertahankan payudaranya agar tidak
tersinggung oleh sang bayi , kesibukan pekerjaan , ASI
tidak keluar , bentuk payudara dengan putting susu
menyusut ke dalam , sang ibu menderita penyakit
tertentu .

b. Dari sudut pandang sang bayi

- Bibir sumbing sampai ke langit – langit . bibir sumbing


sampai ke palatum pada ruang mulut merupakan
kontraindikasi untuk menyusui . di samping tidak
memungkinkan untuk menyusui juga berbahaya untuk
menyusui karena akan terjadi aspeksia.
- Mogok menyusu. Mogok menyusu terjadi sesudah
beberapa bulan dalam periode extro – gestate yakni sang
bayi lesu , tidak berhasrat menyusu bahkan menolak
menyusu. Berbagai penyebab mogok menyusu : gigi
tumbuh , infeksi telinga ( sakit untuk menyusu ) , selesai
imunisasi , bernapas sukar dan berbagai faktor lainnya.

- Dari sudut pandang keluarga

Merupakan hak anak untuk mendapatkan ASI sebagai


makanan . ibu harus bangun beberapa kali setiap malam
untuk menyusui bayinya.
Kontraindikasi pemberian ASI

- Sang ibu menderita kanker payudara


Walaupun biasanya payudara sebelah kiri yang menderita
kanker payudara , ASI dari kedua payudara tetap menjadi
kontraindikasi untuk di berikan.

- Penggunaan sinar rontgent


Baik sebagai terapi maupun untuk mendignosis penyakit ,
penggunaan sinar rontgent menjadi kontraindikasi bagi
pemberi ASI .

- Menderita Virus Hepatitis B


Penularan dari ibu yang pemeriksaan darahnya
mengandung antigen hepatitis B merupakan kontraindikasi
pemberian ASI.

- Menderita cytomegali virus


Cytomegali virus adalah virus yang memicu kanker cerviks
atau mulut rahim . Cairan kanker rahim masuk ke dalam
ASI dan kondisi ini menjadi kontraindikasi bagi pemberian
ASI.

- Menderita di sebabkan bakteri streptokokus


Bayi menderita penyakit yang di sebabkan oleh
sterptokokus dari ibu menyusui yang menderita mastitis.
ASI yang tercemar streptokokus menjadi kontraindikasi
untuk di susukan.
- Virus HIV
Ibu – ibu penderita HIV AIDS menjadi kontraindikasi
pemberian ASI ke bayinya dan donor bank ASI.
Periode Extro – gestate

Kehidupan pasca kelahiran atau kehidupan di alam bebas


dengan udara di hisap sendiri oleh sang anak akan tetapi
makanan akan tetap dari sang ibu . Dari sudut pandang
komposisi, nutrisi ASS ( Air Susu Sapi ) identik dengan ASI (
Air Susu Ibu ) bahkan beberapa mineral lebih tinggi dari pada
ASS. Lebih dari itu beberapa jenis susu formula berbasis ASS
telah di suplementasi DHA dan ARA yaitu asam lemak tak
jenuh yang berfungsi memperbaiki komposisi ASI sebagai
nutrisi bagi sel –sel susunan saraf pusat sang bayi.

Keunggulan ASS di bandingkan ASI

Berkat kemajuan teknologi Air Susu Sa ( ASS ) dapat di susun


menjadi substansi bagi berbagai air susu mamalia lainnya . Bagi bayi
pada umur tertentu kebutuhan volume ASI melebihi produksi ASI
harus ada penambahan volume melalui susu formula . keunggulan lain
ASS adalah kandungan mineral yang merupakan faktor pertumbuhan.

Kelemahan ASS

Salah satu faktor resiko kasus sindroma bayi mendadak adalah susu
formula berbasis ASS. Penyebab kematian mendadak adalah
sufofication ( tersedak ) , Infeksi ( Virus , Racun bakteri ) , Alergi dan
intoleransi dan Bawaan ( Apnoea, gangguan tidur )
Daftar Pustaka

Atika P and Eny R , 2010, Kapita Selekta : ASI dan MENYUSUI . Muhamedika ,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai