Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN TEKSTIL

DEKOMPOSISI KAIN POLOS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Desain Tekstil

NAMA : NURNAILAH INAS SUKMA


NPM : 17020065
GROUP : 2K3
DOSEN : A. I. MAKKI, S.ST., M.T.
ASISTEN : 1. DESTI M., S.ST.
2. MIA K., S.ST.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2018
A. DATA PENGAMATAN
1) Tetal Lusi dan Tetal Pakan

NO. Tetal Lusi Tetal Pakan


1. 98 55
2. 98 55
3. 100 55
4. 99 55
5. 100 55
Total 495 275
Rata-Rata 99 hl/inch 55 hl/inch

2) Berat Kain 20x 20 cm = 3,3974 gram


3) Berat 20 helai benang lusi = 0,0548 gram
4) Berat 20 helai benang pakan = 0,0578 gram
5) Panjang helai Lusi dan Panjang Pakan

NO. Panjang Lusi Panjang Pakan NO. Panjang Lusi Panjang Pakan
1. 20,5 cm 20,3 cm 11. 20,5 cm 20,4 cm
2. 20,5 cm 20,4 cm 12. 20,5 cm 20,3 cm
3. 20,4 cm 20,4 cm 13. 20,4 cm 20,3 cm
4. 20,5 cm 20,4 cm 14. 20,4 cm 20,4 cm
5. 20,5 cm 20,4 cm 15. 20,5 cm 20,4 cm
6. 20,4 cm 20,4 cm 16. 20,5 cm 20,3 cm
7. 20,4 cm 20,4 cm 17. 20,5 cm 20,3 cm
8. 20,4 cm 20,5 cm 18. 20,5 cm 20,4 cm
9. 20,4 cm 20,4 cm 19. 20,4 cm 20,4 cm
10. 20,5 cm 20,3 cm 20. 20,4 cm 20,4 cm
Total 409,1 cm 407,5 cm
Rata-Rata 20,455 cm 20,375 cm
B. PERHITUNGAN
1) Mengkeret benang
rata−rata panjang lusi−panjang kain
a. Lusi = x 100%
rata−rata panjang lusi
20,21 − 20
= x 100%
20,21
0,21
= x 100%
20,21

= 2,22%

rata−rata panjang pakan −panjang kain


b. Pakan = x 100%
rata−rata panjang pakan
20,13 − 20
= x 100%
20,13
0,13
= x 100%
20,13

= 0,6458 %

2) Nomor Benang
 Nm
a. Lusi
panjang (m)
Nm =
berat (g)
4,042
=
0,0551

= 73,3575
b. Pakan
panjang (m)
Nm =
berat (g)
4,026
=
0,0546

= 73,7362

 Ne
a. Lusi
Ne = Nm x 0,59
= 73,3575 x 0,59
= 43,2809
b. Pakan
Ne = Nm x 0,59
= 73,7362 x 0,59
= 43,5043

 Tex
a. Lusi
1000
Tex =
Nm
1000
=
73,3575

= 13,6318
b. Pakan
1000
Tex =
Nm
1000
=
73,7362

= 13,5618

 Td
a. Lusi

9000
Td =
Nm

9000
=
73,3575

= 122,6868

b. Pakan
9000
Td =
Nm
9000
=
73,7362

= 122,0567
3) Gramasi

C x gram
= (100 cm⁄m x 100 cm⁄m)
(20x20)

2,5660 gram x (100 cm⁄m x 100 cm⁄m)


X gram =
(20𝑐𝑚 x 20𝑐𝑚)

X gram = 64,15 g/m2

4) Selisih Berat Kain

Lusi = 83,6 helai/inch

Pakan = 54,8 helai/inch

hl 100
x 100cm⁄m x 100cm⁄m x
inch 100−%mengkeret
a. Berat lusi =
Nm

100
83,6 hl⁄inch x 100cm⁄m x 100cm⁄m x
100−1,039
=
73,3575 m⁄g x 2,54 cm⁄inch x 100cm⁄m

8360 hl⁄m x 1,0104


=
186,328 m⁄g

= 45,3337 g/m2

hl 100
x 100cm⁄m x 100cm⁄m x
inch 100−%mengkeret
b. Berat pakan =
Nm

100
54,8 hl⁄inch x 100cm⁄m x 100cm⁄m x
100−0,6458
=
73,7362 m⁄g x 2,54 cm⁄inch x 100cm⁄m

5480 hl⁄m x 1,0064


=
187,289 m⁄g

= 29,4468 g/m2

Jumlah berat lusi dan pakan = 45,3337 + 29,4468


= 74,7805 g/m2
5) Selisih Berat (%)
berat besar−berat kecil
= x 100%
berat besar
74,7805 – 64,15
= x 100%
74,7805

= 14,2156 %

C. DISKUSI
Dekomposisi kain merupakan metode analisa kain untuk mengetahui data
ataupun konstruksinya, seperti tetal lusi, tetal pakan, mengkeret benang lusi, mengkeret
benang pakan, nomor benang, berat benang, gramasi, dan jenis anyamannya.
Dekomposisi kain dapat dilakukan saat kita hendak membuat kain tanpa adanya catatan
mengenai data atau konstruksi kainnya. Yang ada hanyalah kain contoh dengan ukuran
yang tidak sebenarnya. Hasil yang didapat dari praktikum adalah sebagai berikut :

1. Mengkeret Benang Lusi = 1,039 %


2. Mengkeret Benang Pakan = 0,645 %
3. Nomor Benang Lusi
 Nm = 73,3575
 Ne = 43,2809
 Tex = 13,6318
 Td = 122,6868
4. Nomor Benang Pakan
 Nm = 73,7362
 Ne = 43,5043
 Tex = 13,5618
 Td = 122,0567
5. Gramasi Penimbangan = 64,15 g/m2
6. Gramasi Perhitungan lusi = 45,3337 g/m2
7. Gramasi Perhitungan pakan = 29,4468 g/m2
8. Gramasi Perhitungan total = 74,7805 g/m2
9. Selisih berat penimbangan dan perhitungan adalah sebesar = 14,2156 %
10. Merupakan kain yang tenun dengan menggunakan anyaman polos
Selisih berat kain hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang paling baik
adalah sekecil-kecilnya, yang baik rata-rata ≤ 5%. Pada percobaan didapat selisih
melebihi nilai rata-rata, yaitu 14,2156%. Kesalahan tersebut mungkin dalam praktikum
dekomposisi kain polos dianggap kurang effisien. Dikarenakan pada saat menimbang
berat benang , perhitungan panjang benang perhelai kurang teliti. Selisih berat tersebut
dapat berubah menjadi lebih kecil lagi apabila pengamatan dapat dilakukan dengan
lebih teliti lagi dalam mengukur berat kain, dan benang; serta panjang dan tetal kain
pada saat percobaan.
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses praktikum
dekomposisi kain polos berlangsung adalah sebagai berikut :
a) Kemungkinan kesalahan terjadi saat menghitung berat kain. Berat kain yang
dihitung mungkin bukan berat bersih dan tercampur dengan keringat, kotoran dan
lain sebagainya.
b) Kesalahan pada saat pengukuran panjang benang baik lusi maupun pakan. Ketika
mengukur panjang benang terjadi kesulitan karena benang tersebut tidak lurus
melainkan sedikit bengkok di beberapa bagian, kemudian hal yang mungkin
mempengaruhi adalah saat menghitung benang pada penggaris dilakukan sedikit
penarikan agar benang tersebut lurus dan dapat dihitung berapa panjangnya.

D. KESIMPULAN

Dari praktikum dekomposisi kain yang telah dilakukan maka didapatkan data
dari kain contoh uji sebagai berikut :
a. Mengkeret Benang Lusi = 1,039 %
b. Mengkeret Benang Pakan = 0,645 %
c. Nomor Benang Lusi
 Nm = 73,3575
 Ne = 43,2809
 Tex = 13,6318
 Td = 122,6868
d. Nomor Benang Pakan
 Nm = 73,7362
 Ne = 43,5043
 Tex = 13,5618
 Td = 122,0567
e. Gramasi Penimbangan = 64,15 g/m2
f. Gramasi Perhitungan lusi = 45,3337 g/m2
g. Gramasi Perhitungan pakan = 29,4468 g/m2
h. Gramasi Perhitungan total = 74,7805 g/m2
i. Selisih berat penimbangan dan perhitungan adalah sebesar = 14,2156 %
j. Merupakan kain yang tenun dengan menggunakan anyaman polos

Untuk meminimalisir selisih berat kain maka pada praktikum selanjutnya harus
dilakukan penelitian yang lebih teliti dan lebih rapi agar hasil yang didapatkan lebih
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai