Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tujuan
Saran
Landasan Hukum
Pengertian
Jenjang Pelatihan

BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT


Data umum
Jenis pelayanan
BAB III. VISI MISI INSTALASI RUANG BEDAH
Visi Unit Laboratorium
Misi Unit Laboratorium
BAB IV . SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) dan ADIMINISTRASI PELAYANAN
UNIT LABORATORIUM
Struktur organisasi
BAB V. TATA HUBUNGAN KERJA
BABVI. KEGIATAN ORIENTASI
BABVII. RAPAT
Pengertian
Tujuan
Kegiatan Rapat
BAB VIII. PELAPORAN
Pengertian
Jenis Laporan
BAB IX. PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kepolisian Negara
Republik Indonesia
menyadari bahwa
polisi
tidak mungkin
bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian.
Oleh karena itu, lembaga
satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada tanggal 30 Desember 1980
melalui surat keputusan kepala kepolisian negara.
Keperuntukan keamanan
pada umumnya adalah untuk mengamankan asset,
kawasan atau wilayah,
suatu intansi atau perusahahan serta dapat memberikan
rasa nyaman bagi intansi tersebut, dalam beraktifitas dan menjalankan kegiatan
sesuai fungsinya masing-masing.
Sudah Barang tentu suatu perusahaan apa bila keamanan serta kenyamanannya
terganggu oleh pihak luar maupun dalam, saat
beraktifitas atau bekerja akan
terganggu.
Keamanan
adalah garda depan suatu perusahaan, bukan suatu yang
menghasilkan produksi tapi sebagai managemen yang menjaga hasil produksi
dari perusahaan atau intansi tersebut.
Untuk jumlah atau kekuatan personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah
yang dimiliki suatu perusahaan atau intansi, tindak kerawanan yang terjadi di
lingkungan sekitar serta aset - aset yang dimiliki oleh perusahaan atau intansi
tersebut.
Lingkungan kerja yang aman, tenang, dan nyaman merupakan kondisi ideal yang
diharapkan semua staf. Tanpa kondisi lingkungan kerja yang ideal staf tidak
dapat bekerja secara maksimal yang pada akhirnya dapat mengganggu
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Kondisi lingkungan kerja
ideal sesuai dengan yang diharapkan, dapat terwujud atas peran serta seluruh
pegawai yang ada di unit kerja yang bersangkutan. Untuk mewujudkan kondisi
ideal tersebut, setidaknya ada dua unsur yang harus dipenuhi, yaitu tenaga
pengamanan yang memadai dan prosedur tetap tentang pengamanan lingkungan.
Tenaga pengamanan yang memadai untuk Rumah Sakit MIitra Sehat Medika
sudah tersedia dengan adanya kerjasama antara Rumah Sakit Mitra Sehat Medika
dengan pihak luar. Agar tenaga pengamanan dapat mewujudkan kondisi
keamanan ideal sesuai dengan yang diharapkan, perlu disusun suatu petunjuk
teknis tentang langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengamanan dalam
bentuk Prosedur Tetap tentang Pengamanan di Lingkungan Rumah Sakit Mitra Sehat
Medika.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melindungi dan mengamankan dari segala gangguan/ancaman baik yang


berasal dari luar atau dari dalam perusahaan.

2. Tujuan Khusus

1. Membantu direktur dalam hal pengamanan dan penertiban di linkungan


Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
2. Membantu Polri dalam hal pembinaan keamanan dan penegakan hukum
di lingkungan
Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf

C. Sasaran

1. Bagi fungsional medis dan keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan


pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
2. Bagi manajemen medis dan keperawatan sebagai pengelola pelayanan
kebidanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
3. Bagi direksi Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf sebagai pedoman untuk
mengevaluasi kinerja pelayanan medis dan keperawatan

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang sistem manajemen
pengamanan organisasi, perusahaan dan atau instasi/ lembaga pemerintahan.
3. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan
Pengamanan.
4. Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan Badan Usaha
Jasa pengamanan dan penyelamatan.
5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi
dan KTA Satpam.
6. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian seragam
satuan pengamanan.
7. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda kualifikasi pendidikan
anggota satpam.
8. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol.
Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam istirahat Serta
Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan.

E. Pengertian

Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam ( security ) adalah satuan
kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk
melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
F. Jenjang Pelatihan

Jenjang pelatihan satpam ada 3 tingkat yaitu:


1. Dasar (Gada Pratama), merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota
satpam. Lama pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran. Materi
pelatihan a.l. Interpersonal Skill; Etika Profesi; Tugas Pokok, Fungsi dan
Peranan Satpam, Kemampuan Kepolisian Terbatas; Bela Diri; Pengenalan
Bahan Peledak; Barang Berharga dan Latihan Menembak; Pengetahuan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya; PenggunaanTongkat
Polri dan Borgol; Pengetahuan Baris Berbaris dan Penghormatan;
2. Penyelia (Gada Madya), merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota satpam
yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama. Lama pelatihan dua minggu
dengan pola 160 jam pelajaran dan
3. Manajer Keamanan (Gada Utama), merupakan pelatihan yang boleh diikuti
oleh siapa saja dalam level setingkat manajer, yaitu chief security officer atau
manajer keamanan. Pola 100 jam pelajaran
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MITRA SEHAT MEDIKA

1. DATA UMUM

- Nama Perusahaan : Rumah Sakit


“MITRA SEHAT MEDIKA”

- Direktur :
- Tanggal Pendirian :
- Nomor Izin Pendirian :
- Tanggal Operasional :
- Tanggal Peresmian :
- Kelas pelayanan :
- Jumlah tempat tidur :
- Nomor Izin Operasional :
- Masa Berlaku Izin Operasional :
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB) :
- Surat Izin Tempat Usaha (SITU) :
- Alamat Kantor :
- Pemilik/Penanggung Jawab :
- Nomor Daftar Perseroan :
- Jenis Pelayanan(kelas) :
- Status Lahan RS :
- Luas Lahan RS :
- Luas Bagunan RS :
- Status Permodalan :
- Pemilik Modal :

2. Jenis Pelayanan

Instalasi Gawat Darurat 24 jam

Instalasi Rawat Jalan


-Klinik Dokter Umum
-Klinik Dokter Gigi
-Klinik Spesalis Obgyn
-Klinik Spesalis Anak
-Klinik Spesalis Bedah Umum
-Klinik Spesalis Penyakit Dalam
-Klinik Spesalis Jantung
-Klinik Spesalis Paru
-Klinik Spesalis Syaraf
-Klinik Spesalis Orthopedi
-Klinik Spesalis Bedah Plastik
-Klinik Spesalis THT
-Klinik Spesalis Mata

. Instalasi Rawat Inap

-Ruang Rawat Inap VIP


-Ruang Rawat Inap Kelas I
-Ruang Rawat Inap Kelas II
-Ruang Rawat Inap Kelas III
-Ruang Rawat Inap Anak
-Ruang Isolasi
 Human Care Unit (HCU)
 Kamar Operasi
 Kamar Bersalin
 Pelayanan Penunjang
-Laboratorium 24 jam
-Radiologi 24 jam
-Apotek 24 jam
-Instalasi Gizi
-Instalasi Loundry
-Ambulance 24 jam
BAB III
VISI & MISI SATUAN PENGAMANAN
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT MEDIKA

A. Visi Satuan Pengamanan


“Menjadi tempat pengamanan dan rasa aman”

B. Misi Satuan Pengamanan

1.Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.

2.Menjadikan Rumah Sakit yang anggun, wibawa, dan memberi rasa aman,
nyaman dalam pelayanan bagi masyarakat.

3.Menjadikan kewajiban pengamanan seluruh aset – aset Rumah Sakit dan


memberikan rasa aman kepada seluruh karyawan dan pasien yang ada di
lingkungan Rumah Sakit.
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN
ADIMINISTRASI PELAYANAN UNIT SATUAN PENGAMANAN

A.Struktur Organisasi

1.Urain Tugas

a. Koordinator Security

Koordinator security bertanggung jawab memastikan bahwa pengelolaan,


penyelenggaraan dan pengorganisasian kegiatan
operasional berjalan sesuai
dengan peraturan dan mempertanggungjawabkan tugasnya secara langsung
kepada Area Manajer, serta secara tidak langsung kepada Operasional
Manager.

1. Fungsi
Membantu Manager Operasi dalam menentukan kebijakan di bidang
penyelenggaraan kegiatan pengamanan dan ketertiban serta
penanggulangan keadaan darurat dilingkungan.

2. Tugas

1. Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Standard Operation


Prosedure ( SOP ).
2. Melakukan koordinasi dengan Manager Operasi dan Divisi/Bagian
terkait dilingkungan Management Pengelola dalam pelaksanaan
kegiatan tugas-tugas pengamanan

3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas pengamanan yang


dilakukan oleh anggotanya.
4. Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan kedisiplinan seluruh
Anggota Security yang dipimpinnya.
5. Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan secara berkala
dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,demi terciptanya suasana
aman, nyaman, tentram dan dinamis di lingkungan .
6. Mengorganisir dan mengendalikan seluruh Anggota Security melalui Koordinator
serta Komandan Regu masing-masing.
7. Memberikan laporan berkala (Mingguan/Bulanan) kepada management
pengelola melalui Manager Operasi mengenai pelaksanaan tugas-tugas
Pengamanan, Pembinaan personel,pengawasan dan pengendalian anggota
Security.
8. Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara umum.
9. Melakukan evaluasi kinerja masing-masing Koordinator Security,Komandan
Regu serta seluruh anggota Security yang dipimpinnya.
10. Memberikan masukan/saran kepada management , melalui Manager Operasi/Staf
Manager Operasi, dalam rangka mengembangkan system pengamanan sesuai
dengan Visi dan Misi Perusahaan yang telah ditetapkan.
11. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Security dan Komandan Regu dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari maupun tugas khusus.
12. Menyelenggarakan kegiatan administrasi pelaporan dan penyusunan data.
13. Sebagai jembatan informasi dan instruksi yang datang dari Management
untuk seluruh anggota Security.
14. Melakukan koordinasi dengan aparat Pengamanan Wilayah
(Polsek/Polres/Koramil) dan tokoh masyarakat sekitar, dalam rangka peningkatan
hubungan kerjasama dibidang pengamanan wilayah.
15. Mengevaluasi dan mengoreksi usulan susunan jadwal jaga dan menyetujui.
16. Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah yang terjadi
dilapangan, serta melaporkan kepada Manager Operasi, apabila ada hal-hal yang
tidak dapat diatasi untuk mendapat petunjuk pelaksanaan tugas selanjutnya.
17. Memberikan teguran dan tindakan administrative kepada anggota Security
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahannya dan
dilaporkan kepada Manager Operasi.
18. Secara Operasional Chief Security dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Manager Operasi .

b. Komandan Regu (Danru)


Komandan regu harus memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dari
personil keamanan yang lain. Disamping itu harus memiliki kemampuan

untuk membaca situasi dilingkungan kerja dan dapat menggambil keputusan


apabila ada sesuatu hal

Tugas :

1.Menjadwal personil masing - masing regu.


2.Mengatur ploting personil.
3.Menerima laporan [in put] dari personil.
4.Melanjutkan laporan [in put] ke chief security.
5.Bertanggung jawab atas personil masing - masing.
6.Mengecek absent, buku mutasi, buku tamu, minimal 2 minggu sekali.
7.Menampung arahan dan masukan dari personil

Fungsi :

1. Danru adalah panjang tangan dari


koordinator
security,
memiliki tugas
yang berbeda dengan anggota lainnya.
2. memiliki wewenang untuk mengatur dan menegur anggota Keamanan
yang tidak taat pada peraturan perusahaan atau peraturan dari managemen
keamanan itu sendiri.
3. Danru harus selalu siap apabila diperlukan oleh chief guna kepentingan angota dan
perusahaan.
4. Danru memiliki hak untuk memindahkan personil di plot yang tadinya sudah
ditentukan, sesudah mempelajari tindak kerawanan dititik tersebut.
5. Memiliki jam kerja yang lebih dibanding anggotanya.
6.Dituntut Royalitas kerja yang tinggi.

c.Anggota Security
1.Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab:
a) Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja
b) Melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan penempatan dilokasi masing
masing
c) Melakukan pemeriksaan pada tamu / pemilik yang akan masuk ke area kerja
d) Menahan KTP/ SIM setiap tamu yang akan memasuki area RumahSakit Mitra Sehat
Medika
e) Memeriksa setiap Mobil / Motor yang masuk atau keluar
f) Khusus untuk mobil bak terbuka / tertutup
harus
diperiksa, Muatan dan
Surat Jalan
g)
Melaporkan setiap saat melalui HT keadaan sekitar atau situasi ke
Posko
h)
Pintu Pagar/ Gerbang harus selalu tertutup, Anggota Harus Stand-By
ditempat
i)
Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris
Rumah Sakit Hi
Muhammad Yusuf
j)
Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parkir
k)
Anggota Bertanggung Jawab atas Tugas dan Fungsi, selama
melaksanakan tugas.

2. Administrasi
a)
Anggota Security bekerja selama 12 jam kerja
b)
Pergantian Shift dilakukan pada Jam 0
8
:00 Pagi dan Jam
20
:00 Malam
c)
Dilarang untuk melakukan Penggeseran Waktu Tugas, Pagi ke Malam
atau sebaliknya
d)
Tidak diperkenankan memasuki Area kerja pada :
* Saat tidak bertugas
dan * Membawa teman saat bertugas maupun tidak bertugas.
e)
Anggota Security Wajib memakai Pakaian Dinas selama bertugas
f)
Setiap Anggota Security, Dan.Ru dan Koordinator Wajib Menanda-
tangani Daftar Hadir.

BAB V
TATA HUBUNGAN KERJA
Hubungan dan Tata Cara Kerja (HTCK) Satpam adalah:
a.
EKSTERNAL
yaitu
d
engan satuan
POLRI dan masyarakat
menerima direktif
yang menyangkut hal-hal legalitas kompetensi, pemeliharaan kemampuan dan
kesiap siagaan serta asistensi dan bantuan operasional;
b.
INTERNAL
yaitu antar Satpam dengan komponen organisasi yang sejajar di
lingkungan
Rumah Sakit
maupun dengan organisasi kemasyarakatan di sekitar
lingkungan
Rumah s
a
kit seperti instalasi IGD, instalasi rawat inap, Instalasi
gizi,instalasi rawat jalan dan instalsi lain yang ada di Rumah Sakit Hi
Muhammad Yusuf

BAB
VI
KEGIATAN ORIENTASI
Personil Satpam atau Security
yang
di
tugaskan adalah anggota Satuan Pengamanan
yang telah dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan tugas
– tugas pengamanan di lapangan. Sehingga mereka mampu menyelenggarakan
keamanan dan ketertiban di lingkungan/ tempat kerjanya yang meliputi aspek
pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya. standarisasi
personil security sebagai berikut:
1.
Tinggi badan minimal 168 cm untuk security pria
2.
Usia minimal 21 Th – maksimal 35 Th
3.
Pendidikan minimal SLTA / Sederajat
4.
Postur Tubuh dalam kondisi baik dan normal
5.
Tidak berkaca mata dan tidak buta warna
6.
Surat keterangan sehat dari dokter
7.
Tidak Bertato, bertindik
8.
Surat kelakukan baik dari Kepolisian
Dalam rangka menjaga kualitas personil jasa security, kami melakukan seleksi yang
ketat antara lain :

Screning berkas lamaran

Tes Fisik / Kesamaptaan

Tes tertulis

Interview

Training & Pelatihan
Penempatan Anggota satpam disesuaikan dengan kemampuan khusus yang dimiliki.
Bagi anggota satpam yang belum pernah mengikuti pendidikan maupun pelatihan
mungkin akan mengalami kesulitan melakukan tugas dan fungsinya. Untuk menjadi
seorang satpam hal yang utama harus dilakukan adalah mengikuti pelatihan satpam.
Dengan mengikuti pelatihan, satpam akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang memadai serta mendukung kerja sebagai petugas satpam.
Dengan konsep dan metode pembelajaran yang disusun dengan segala analisa
pemikiran yang baik, menghasilkan kurikulum pembelajaran yang sangat tepat bagi
siswa, didukung sarana dan prasarana belajar dan latihan yang sangat memadai juga
dididik oleh para instruktur yang berdedikasi tinggi, praktisi berpengalaman, para
cendikiawan dan professional dibidangnya juga oleh para Perwira Menengah POLRI.

Dalam pelatihan satpam, ada beberapa jenis pelatihan satpam sesuai dengan peraturan
Kapolri nomor 24 tahun 2007, jenis pelatihan satpam tersebut diantaranya adalah
a.
Pelatihan Gada Pratama
Pelatihan gada pratama adalah pelatihan dasar Satpam bagi anggota/calon anggota
Satpam yang belum pernah mengikuti pelatihan di bidang Satpam. Jika baru
pertama kali ingin menjadi satpam maka harus mengikuti pelatihan gada pratama
sebelum mengikuti jenjang pelatihan satpam selanjutnya.
Salah satu cara agar mendapatkan sertifikat satpam dan menjadi satpam yang
profesional adalah dengan mengikuti pelatihan satpam. Terkait dengan pelatihan
satpam, sebenarnya sudah ada aturan yang mengatur mengenai hal tersebut yaitu
Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satpam.
Sesuai dengan Peraturan Kapolri tersebut,
Berikut ini adalah Kurikulum pelatihan satpam Garda Pratama :
1.
Pembinaan Kepribadian

Etika Profesi

Tugas pokok, fungsi dan peranan satpam
2.
Pengetahuan dan Keterampilan

Kemampuan kepolisian terbatas

Beladiri

Pengenalan bahan peledak, barang berharga dan latihan menembak

Pengetahuan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya

Penggunaan tongkat polri dan borgol

Pengetahuan peraturan baris berbaris dan penghormatan

Bahasa inggris

Pengetahuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

Pengetahuan dasar komunikasi radio dan peralatan security

Pengetahuan instansi masing-masing

Pengaturan, penjagaan, patroli dan pengawalan

Tindakan pertama di tempat kejadian perkara

Pembuatan laporan/informasi

Kemampuan memberikan pelayanan prima

Psikologi masa

Penangkapan dan penggeledahan.

3.
Perundang-Undangan
KUHP, KUHAP dan peraturan lain sesuai dengan kebutuhan Hak asasi
manusia
4.
Kesamaptaan
Pemeriksaan kesehatan
Tes kesamaptaan jasmani
UP GRADE / REFRESH SATPAM
Untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan para personil dalam melaksanakan tugasnya sebagai Satuan
Pengamanan, kami memberikan training meliputi Sikap, Motivasi, Orientasi
Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, bagaimana menjadi security yang
baik, dll

BAB
VII
PERTEMUAN / RAPAT
A.
Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B.
Tujuan
U
ntuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau
dihadapi
di lingkungan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
C.
Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan di
ikuti
oleh
seluruh staf
security
yang dipimpin oleh
koordinator security
. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala
security
setiap
bulan 1 kali dengan
program
perencanaan yang telah dibuat selama 1
bulan
dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh
koordinator security
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh
koordinator security
untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf
dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat in
tern
.
BAB
VIII
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan s
i
st
e
m
pencatatan
yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang
dilaksanakan di instalasi kebidanan Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusuf
terkait dengan pemberian pelayanan
Intensive
.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh
komandan regu security
. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1.
Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh
anggota security dan ditulis di buku mutasi
setiap
hari.
Adapun isi buku mutasi :
1.
Jam datang dokter di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf
2.
Tamu yang datang ke lingkungan Rumah sakit Hi. Muhammad Yusuf
3.
Kejadian yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad
Yusuf
4.
Nomor kendaraan yang datang dan keluar di lingkungan Rumah Sakit
Hi Muhammad Yusuf
2.
Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh
komandan
regu
security
dalam bentuk tertulis
setiap bulannya dan diserahkan kepada
koordinator security
setiap
akhir
bulan
.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah
rekapan buku mutasi yang
telah dibuat oleh anggota security selama satu bulan

BAB
IX
PENUTUP
Buku Pedoman Pelayanan Unit Satuan Pengamanan ini disusun dalam rangka
memberikan acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan Unit Satuan
Pengamanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf agar dapat menyelenggarakan
pelayanan Unit Satuan Pengamanan yang, aman, efektif dan ramah dengan
mengutamakan keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya
perubahan, maka Buku Pedoman pengorganisasian Unit Satuan Pengamanan ini akan
disempurnakan

Anda mungkin juga menyukai